Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama

Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama
link : Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama

Baca juga


Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama

Mengapa enggan mengembangkan rezeki?

Kita telah dianugerahi rezeki yang banyak dari Allah SWT. Diantara rezeki untuk diri dan keluarga juga terselip bab untuk orang lain. Jika orang lain mendapat rezeki melalui kita itu yakni rezeki yang ditakdirkan llahi untuk mereka hanya lewatnya yang melalui tangan kita. Semua yang Allah beri ke kita itu titipan. Titipan yang harus kita pergunakan dengan sebik-baiknya, sebanyak-banyak manfaatnya. Demikian juga harta, uang, makanan, pakaian dan rezeki lain yang kita miliki. Mengapa harus enggan? Satu-satunya hal yang tidak berkurang tapi akan bertambah meskipun terus-menerus dibagi itu yakni sedekah. Sedekah apa saja sanggup memperderas rezeki.


Bersegeralah mengembangkan selama masih ada kesempatan

Sebelumnya saya pernah menulis tentang sedekah rambutan memperbanyak rezeki dan rezeki 50 ribu yang pribadi dibalas keesokan harinya. Kisah inipun tidak jauh berbeda hanya jenis sedekahnya saja yang lain. Sedekah tidak harus berupa uang tapi sanggup berupa apa saja yang kita miliki. Kalo sebelumnya sedekahnya berupa hasil panen ibarat rambutan dan uang, kali ini sedekahnya berupa makanan.

Kisah ini dialami sendiri oleh penulis juga. Pagi hari ibarat biasa saya ke kantor dan mengerjakan tugas-tugas harian sebagai abdi pemerintah di satu instansi. Kebetulan pagi harinya alasannya yakni terburu-buru menuju kantor saya tidak sempat sarapan. Akhirnya saya berinisiatif untuk membeli masakan berupa pastel goreng yang saya anggap cukup untuk dimakan dengan sobat satu ruangan. Akhirnya berpindahlah sepiring pastel goreng itu di tangan saya dan kami makan beramai-ramai.

Setelah jam kantor berakhir saya segera pulang ke rumah dan beristirahat sebagaimana biasanya. Tiba-tiba pintu rumah diketuk dan anak tetangga mengantarkan masakan alasannya yakni habis hajatan, tidak tanggung-tanggung 5 piring sekaligus. Saya mengucap syukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah kami sekeluarga tidak pernah kekurangan makanan. Begitu banyak rezeki Allah yang kami terima dan kami syukuri itu dengan hati lapang. Saya tidak pernah berharap bahwa sepiring pastel goreng yang dimakan beramai-ramai di kantor nantinya akan dibalas Allah dengan 5 piring rupa-rupa masakan sekaligus. Niat saya hanya ingin mengembangkan dan merasa bahwa uang saya harusnya bukan cuma saya dan keluarga yang menikmati.

Saya memang selalu berusaha mengembangkan apapun milik saya. Berbagi tak harus menunggu kaya atau banyak uang dulu. Kadang saya sengaja memesan nasi bungkus dan membagi-bagikan masakan untuk orang kusta yang biasanya banyak duduk mengemis di pinggir jalan. Jika ada pakaian baik milik saya, suami, bawah umur yang sudah tidak digunakan lagi saya bagikan pada keluarga atau orang lain yang memerlukan. Jika habis keluar kota atau keluar negeri sedapat mungkin saya membeli buah tangan untuk dibagi dengan keluarga. Semuanya saya lakukan alasannya yakni saya sadar sekaranglah waktunya. Selama nyawa masih ada dalam badan, selama fisik masih kuat, selama uang di kantong masih ada. Jika kematian telah datang, kalau saya sudah sakit-sakitan atau renta renta tak berdaya, atau dikala uang tidak punya lagi meskipun saya ingin mengembangkan dan berbuat banyak niscaya akan terbatas jadinya.

Kaprikornus berbagilah, kini juga ! Tak perlu tunggu esok atau lusa, alasannya yakni esok itu masih misteri. Masihkah kita punya kesempatan? Tidak ada yang sanggup menjamin. Karena ajal, kesusahan, sakit serta kemiskinan sanggup saja tiba melingkupi kita seketika. Meski hidup kita tidak selalu senang tapi kita selalu sanggup membahagiakan orang lain. Segeralah mengembangkan alasannya yakni jawaban Allah tidak menunggu lama. Ada yang menyampaikan kalau kita berbuat baik maka karenanya akan disegerakan, bahkan niat baik pun sudah diganjar Allah dengan pahala. Tidak ada yang salah dengan perbuatan baik. Itulah mengapa orang baik rezekinya banyak dan salah satu ciri-ciri orang yang gampang rezeki yakni orang yang menghiasi hidupnya dengan kebaikan. Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama

Sekianlah artikel Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jangan Ragu Membuatkan Rezeki Alasannya Akibat Allah Tidak Menunggu Lama dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/jangan-ragu-membuatkan-rezeki-alasannya.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel