Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya

Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya
link : Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya

Baca juga


Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya

Antara berkah dan beban

Pembaca yang budiman ....
  • Seringkali kita terperangkap antara berkah dan beban.  Setiap kejadian niscaya mempunyai 2 sisi. Bagaikan mata uang yang punya 2 sisi berlawanan tapi menyatu dan sulit dipisahkan. Sementara pikiran kita ditakdirkan untuk fokus pada satu hal saja. Jika fokus pada beban maka berkahnya terlupakan. Jika fokus pada berkahnya maka bebannya bisa dieliminir. 
  • Contoh gampangnya gini, kalo anda lagi murung niscaya fokus pada kesedihan anda dan gak mungkin bisa berubah seketika jadi senang. Begitu juga sebaliknya,  ketika hati lagi happy gak mungkin dong bisa berubah tiba-tiba jadi sedih. Itulah kita insan hanya bisa memusatkan pikiran pada satu hal dan pada satu perasaan saja. Gak mungkin dua-duanya. Sekarang kita harus menentukan mau fokus ke yang mana? Tentunya yang menguntungkan kita bukan?

Contoh #1
Rumah besar
  • Jika seorang menerima rumah besar, itu yakni Berkah;
  • Tapi harus membersihkannya, menjaga nya aja itu yakni Beban.
  • Semua orang pengen sanggup rumah apalagi yang besar dan luas, tapi kalo disuruh membersihkannya belum tentu semuanya mau. Rumah besar niscaya lebih banyak juga yang harus dikerjakan. Pasti lebih usang membersihkannya dan bikin lebih capek..
  • Tapi pikirkan mereka yang gak punya rumah, yang tidur di emperan bahkan di kolong jembatan, kalo panas kepanasan, kalo hujan kebasahan..
  • Bersyukurlah masih punya rumah meski itu kecil, masih ngontrak, masih nyicil, apalagi kalo besar. Pikirkan bahwa rumah besar bisa menampung banyak keluarga, lebih lapang untuk berinteraksi dengan keluarga, tetangga dan kolega. 
  • Jadikan rumah kita sebagai rumah yang berezeki baik. Rumahku istanaku, surgaku bukan rumahku nerakaku.


Contoh #2
Punya bayi.
  • Jika seorang mempunyai bayi, itu yakni Berkah;
  • Tapi harus bangkit tengah malam, itu yakni Beban.
  • Perkawinan belum lengkap kalo gak dikaruniai buah hati.  Tapi gak semua orang bau tanah bisa tulus ngurusin bayi lemah, cengeng dan manja itu. Waktu istirahat dan waktu untuk diri sendiri berkurang jadinya. Harus siap-siap bangkit malam, buat nyusuin, bikinin susu, gantiin popok dan meninabobokannya. Belum lagi ongkos buat ngurusin bayi juga besar, harga susu, popok, biaya kesehatan, pakaian bayi sampe urusan sekolahnya pun makin usang makin tinggi. 
  • Punya bayi bakalan jadi beban kalo yang dipikirin bebannya, bukan berkahnya. Bayangkan mereka yang gak nikah. Bayangin mereka yang udah nikah puluhan tahun gak punya anak. Disyukuri rezeki anak yang diberi Allah pada kita. Bukankah salah satu yang gak terputus amalnya meskipun kita sudah meninggal yakni anak saleh yang setia mendoakan kita? Didiklah anak kita biar menjadi anak saleh.
  • Jadikan anak-anak kita sebagai pembawa rezeki bagi kita, bukan pembawa susah.


Contoh #3
Gelar sarjana
  • Jika seorang mencapai gelar sarjana tinggi, itu yakni Berkah;
  • Tapi harus berguru dengan keras, itu yakni Beban.
  • Coba tanya mereka yang kuliah,  semuanya mau sarjana dengan nilai tinggi.  Tapi kalo berguru untuk meraih itu belum tentu semua mau melakukannya. Begadang,  berkutat dengan buku di perpustakaan,  ngerjain kiprah dari dosen dan waktu main jadi kurang..
  • Tapi coba pikirkan berapa banyak anak yang ingin kuliah tapi gak punya kesempatan menyerupai kita, alasannya yakni kekurangan biaya, gak bisa lulus masuk perguruan tinggi tinggi, tinggal di kawasan terpencil / pulau di mana jalan masuk pendidikan gak ada. Bayangkan juga teman-teman kita sesama mahasiswa yang udah kuliah bertahun-tahun terpaksa keluar tanpa gelar, alasannya yakni drop out.
  • Syukuri gelar yang kita miliki. Mudah-mudahan dengan gelar kita bisa menjadi khalifah yang baik di bumi Allah ini.



# Contoh 4
Kesembuhan
  • Jika kita menerima kesembuhan yang sempurna, itu yakni Berkah;
  • Tapi harus hati2 memelihara kesehatannya, itu yakni Beban. 
  • Semua orang pengen punya tubuh sehat, berpengaruh dan kalo sakit selalu cepet sembuh. Tapi kalo disuruh jaga kesehatan belum tentu semua mau. Harus jaga makan,  harus olahraga, harus jaga pikiran gak boleh stres, harus jaga hati biar gak suka sirik dan menghakimi orang.
  • Tapi pikir ini deh, berapa banyak orang ketika anda membaca goresan pena ini sementara tebaring lemah di rumah sakit. Berapa banyak orang yang berikhtiar mencari kesembuhan atas penyakit yang dideritanya tapi gak kunjung menemukannya? Bukankah kita jauh lebih beruntung?


Fokus pada berkahnya. 

  • Berkah & Beban yakni satu paket yang tidak sanggup dipisahkan. Kita gak mungkin pengen rezekinyanya aja tapi gak pengen terbebani. Apapun rezeki yang diberi Allah kepada kita yakni tanggung jawab yang harus kita selenggarakan dengan sebaik mungkin. 
  • Kita tidak sanggup hanya meminta Berkah tanpa menerima Beban. Gak mungkin dong kita minta diberi rezeki yang berberkah tanpa diikutkan tanggung jawab yang menempel pada rezeki itu. Nabiyullah Adam as diberi anugerah, berupa rezeki terindah untuk tinggal dan hidup di nirwana yang nyaman. Tapi ada satu syarat, gak boleh mendekati sebuah pohon yang disebut pohon khuldi. Terlepas dari godaan iblis yang iri padanya, faktanya yakni Nabi Adam as, melanggar larangan Allah dan menganggap larangan itu sebagai beban sehingga dia harus mendapatkan konsekuensinya, keluar dari nirwana yang nyaman menuju bumi yang tandus dan penuh tantangan.
  • Jika kita memusatkan perhatian  kepada Beban, maka kita tidak pernah mencicipi Berkahnya. Karena kita hanya bisa fokus pada satu hal gak bisa kedua-duanya. 
  • Tapi apabila kita memusatkan perhatian kepada Berkah yang akan kita terima, maka kita akan merasa ringan untuk menanggung Bebannya. Kita udah tahu bahwa mendapatkan berkah itu artinya mendapatkan beban yang terikut ke dalamnya. Itu udah konsekuensi.
  • Tapi ingatlah bahwa Beban yang kita pikul tidak akan melampaui kekuatan kita. Allah gak akan ngasi kita beban yang gak bisa kita pikul, yang gak bisa kita tanggung dan gak bisa kita selesaikan..
  • Sebab itu... 
  • Jalani hidup ini dan syukuri tiap harimu, alasannya yakni tiap hari yakni Berkah. Sahabat baik hatiku.... inilah goresan pena pertama admin di bulan Februari yang berair alasannya yakni hujan ini. Semoga bermanfaat.
  • Jaga kesehatan dan selamat beraktivitas, selamat mencari rezeki yang berkah.
baca ini juga : Dicari ! Berkah dalam rezeki

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya

Sekianlah artikel Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pusatkan Perhatian Pada Berkahnya dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/06/pusatkan-perhatian-pada-berkahnya.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel