Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga

Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga
link : Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga

Baca juga


Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga

Kisah ini diawali dengan memudarnya kebahagian yang dirasakan oleh sebut saja Imam alasannya sesudah 10 tahun membina rumah tangga dengan Suci belum juga dikaruniai anak. Segala cara sudah ditempuh tapi sepertinya Allah masih belum memberi kepercayaan pasangan ini untuk mempunyai buah hati, meskipun keduanya dinyatakan sehat dan subur. Akhirnya di tengah keputus asaannya Imam tetapkan untuk menceraikan Suci. Imam berpikir bahwa itulah pilihan terbaik untuk mereka. Siapa tahu sesudah bercerai dan masing-masing menikah kembali Allah berkenan menghadirkan buah hati dalam kehidupan rumah tangga mereka yang baru.

Kisah ini diawali dengan memudarnya kebahagian yang dirasakan oleh sebut saja Imam alasannya  Suamiku, Kamulah Rezeki dan Hartaku yang Paling Berharga

Singkat dongeng Imam memberikan maksud tersebut kepada istri yang masih teramat dicintainya itu. Suci merasa keberatan dan tidak ingin diceraikan oleh Imam. Meskipun Suci sudah memohon biar Imam membatalkan niatnya tapi sepertinya keputusan Imam sudah bulat. Akhirnya mereka memberikan keputusan tersebut kepada orang renta mereka. Sama dengan Suci, mereka pun menolak rencana Imam untuk menceraikan Suci. Tetapi lagi-lagi Imam sudah tidak sanggup diyakinkan untuk merubah keputusannya.

Setelah melalui perdebatan yang sengit dan panjang orang renta mereka menyetujui dengan satu syarat bahwa sebelum mengajukan somasi ke pengadilan agama Imam harus mengadakan pesta besar-besaran untuk menyambut perceraian mereka. Pesta yang sama megahnya dengan dikala merea menikah dulu. Imam menyanggupi persyaratan tersebut.

Maka dilangsungkanlah pesta menyambut perceraian Imam dan Suci di sebuah gedung yang megah. Suasana pesta meskipun berlimpah masakan yummy dan dekorasi yang menawan terlihat sangat muram. Semua tamu yang tiba memberikan wajah yang sedih. Bahkan musik indah yang diputar tidak sanggup mengubah suasana pesta menjadi ceria. Hal itu pun dirasakan oleh Imam dan Suci. Kondisi pesta tersebut menciptakan Imam tertekan dan sangat stres. Pada dikala ketegangannya memuncak Imam meraih mikrofon dan memberikan kepada Suci, istrinya " Suci, ambillah semua harta dan rezeki yang selama ini milikmu dan kamu anggap paling berharga, bawalah bersamamu. Aku lapang dada melepaskan semuanya untukmu, semoga engkau berbahagia." Karena tak sanggup melawan kesedihannya, sesudah memberikan hal tersebut Imam pribadi pingsan tak sadarkan diri.

Setelah beliau tersadar beliau mendapati dirinya di kawasan yang absurd dengan orang-orang yang tidak dikenalnya. Hanya satu wajah yang dikenalnya dengan baik yang tak berhenti memandangnya dengan pandangan khawatir ialah Suci, istrinya. Imam bertanya "Dimana saya berada?". Suci menjawab bahwa Imam berada di rumahnya di kampung dan semua yang memandang itu ialah tetangga dan kerabat Suci. Karena Imam melihat Suci dengan pandangan tak mengerti, Suci berkata bahwa Imam dengan disaksikan banyak orang menyuruh Suci untuk membawa semua rezeki dan harta yang paling berharga yang dimiliki Suci selama menikah dengan Imam. Menurut Suci Imamlah harta dan rezeki paling berharga yang dimilikinya, yang telah diberikan Allah padanya. Karena itu ia membawa serta Imam bersamanya, tidak perduli dengan semua harta dan pemanis yang ditinggalkannya. Imam jadi terharu dan memeluk istri yang masih sangat dicintainya. Akhirnya mereka setuju untuk meneruskan perkawinan, mengarungi suka murung kehidupan bersama hingga selesai hidup memisahkan.

Pesan dari Kisah ini

Suami istri ialah partner awet yang telah diberikan Allah. Rezeki ijab kabul yang senang harus disyukuri. Pernikahan tanpa buah hati masih tetap sanggup bahagia sepanjang kesepakatan antara suami istri sanggup terus terjaga. Komitmen untuk menjaga rezeki Allah, rezeki rasa cinta di hati masing-masing, rezeki untuk saling menjaga satu sama lain, rezeki untuk mengabdikan hidup pada Allah Sang Maha Pemberi Rezeki. Jika kemudian Allah memberi buah hati anggap saja itu bonus dari semua rezeki yang telah dilimpahkan Allah pada kita. Termasuk rezeki kesabaran menanti buah hati. Kasih sayang diantara suami istri ialah salah satu rezeki yang tak ternilai harganya. Hadir atau tidaknya anak bukan penentu kebahagiaan perkawinan, tapi kesepakatan untuk berbahagia dan membahagiakan satu sama lain yang lebih penting. Perkawinan yang senang itulah rezeki yang patut disyukuri semua pasangan suami istri.
Wallahu alam



Demikianlah Artikel Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga

Sekianlah artikel Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Suamiku, Kamulah Rezeki Dan Hartaku Yang Paling Berharga dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/suamiku-kamulah-rezeki-dan-hartaku-yang.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel