Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ?

Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ?
link : Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ?

Baca juga


Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ?

Benarkah rezeki praktis dicari dan praktis didapat? Bukankah kita harus bekerja keras, setiap hari meninggalkan rumah untuk mengejar rezeki Allah? Kadang kita sudah bersimbah peluh mencari rezeki ternyata tidak sanggup juga, sekalinya sanggup jumlahnya sedikit dan tidak sanggup memenuhi kebutuhan kita. Itulah pikiran insan yang serba terbatas.

Benarkah rezeki praktis dicari dan praktis didapat Percayakah Anda Bahwa Rezeki Praktis Dicari, Praktis Didapat ?

Sungguh rezeki itu praktis dicari dan praktis didapat !

Anda tidak salah baca. Sungguh rezeki itu praktis dicari dan praktis didapatkan. Caranya pun praktis cukup dekati Sang Pemberi Rezeki. Jika kita mau mendapat rezeki berupa kenaikan honor atau jabatan pasti kita dekati atasan / boss kita kan? Kita akan melaksanakan apa yang disukai boss dan meninggalkan apa yang tidak disukainya, agar poin kita naik di mata boss. Jika poin kita sudah naik, bosa bahagia pada kita bukan hal yang susah bagi kita untuk mendapat kenaikan honor / kenaikan jabatan.

Logikanya sama dengan relasi kita dengan Allah. Allah tidak butuh kita, sebaliknya kitalah yang butuh Allah, butuh limpahan rezekiNya, nikmatNya, rahmatNya. Lalu apakah kita berusaha mendekati Sang Pemberi itu? Apa yang kita lakukan untuk mendekatiNya?

Benarkah rezeki praktis dicari dan praktis didapat Percayakah Anda Bahwa Rezeki Praktis Dicari, Praktis Didapat ?
di keheningan malam sempatkan menghadapNya

Mau rezeki? Sibuklah mencarinya!

Itulah yang selama ini kita lakukan. Kita terlalu sibuk mencari rezeki Allah dengan memfokuskan diri pada dunia. Coba hitung, berapa jam dalam sehari kita sempatkan waktu untuk beribadah dan berkomunikasi dengan Allah? Berapa penghasilan yang kita sisihkan dalam sebulan untuk bersedekah? Dari dua pertanyaan di atas sudah mengatakan abjad kita yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan dunia daripada akhirat. Perhatikan kata berwarna merah di atas. Kita seolah mahluk yang begitu sibuk sehingga untuk berkomunikasi dan beribadah pada Allah kita harus menyempatkannya. Kita seolah begitu kikir sehingga untuk alam abadi pun kita mikir, hanya menyedekahkan harta yang tersisih. Istighfar dan mohon ampunlah kepada Allah.

Manusia diciptakan untuk mengabdi pada Allah

"Tidak kuciptakan jin dan insan selain untuk mengabdi kepadaKu" (Adz Zariyat : 56). Lupakah kita tujuan keberadaan di dunia? Untuk mengabdi, beribadah kepada Allah. Tapi yang terjadi kita seakan-akan orang tersibuk, padahal harusnya seluruh waktu, seluruh jatah usia bahkan hidup kita harusnya dipersembahkan untuk Allah. Sedemikian beraninya kita berbohong kepada Allah dalam setiap iftitah kita berjanji " Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam", tetapi kelakuan kita jauh dari itu. Allah Maha Adil tapi mengapa kita tidak adil padaNya? Saat ada email, sms, panggilan telepon kita segera meresponsnya. Tapi panggilan Allah untuk menghadapNya kita begitu berani menunda-nundanya. Saat boss memanggil dengan bergegas kita menghadap, tapi ketika panggilan Allah berkumandang kita dengan berani menundanya, padahal ini yang memanggil Allah, Boss di atas boss, bahkan bossnya atasan kita.

Manusia begitu pelit pada Allah

Bahkan untuk berinfak kita harus menyisih-nyisihkan harta kita. Kita begitu boros untuk dunia tapi untuk bekal kehidupan infinit kita begitu pelit. Jangankan sedekah,untuk zakat saja yang 2,5 % itu kita merasa berat. Betapa kecilnya nilai uang ketika kita shopping, belanja untuk memuaskan kebutuhan raga. Betapa kecilnya angka 100 ribu rupiah untuk membeli pulsa tapi ketika celengan masjid lewat hanya kita isi dengan lembaran 10 ribu rupiah. Apakah kita tidak aib kepada Sang Maha Pemberi kita begitu pelit?

Sambutlah kemenangan dan rezeki Allah

Pernah dengar bunyi muazin mengumandangkan azan? Saat Allah memanggil kita untuk shalat Hayya bantalan shalah, Mari menunaikan shalat, dilanjutkan dengan Hayya alal falah, Mari meraih kemenangan. Seolah Allah berkata, berhentilah dari pekerjaanmu, istirahat sejenak dari kesibukanmu. Shalatlah dan sambut kemenangan. Shalatlah sambut kesuksesan, Shalatlah sambut limpahan rezekimu. Shalatlah, ibadahlah, dekatlah padaKu, pasti semua hasil kerjamu membuahkan rezeki yang berkah. Jika jauh akan Kudekatkan, kalau bersahabat Kusegerakan, kalau masih di atas langit segera Kuturunkan, kalau masih dalam perut bumi akan Kukeluarkan, begitu kata Allah.

Lalu masalahnya dimana? Masalahnya di kita, insan ini yang sok sibuk mencari dunia, mencari rezeki Allah, mencari dan mengumpulkan rezeki yang terserak dimana-mana, padahal rezeki itu praktis dicari dan praktis didapat. DEKATI Sang Pemberi Rezeki dengan ibadah hanya kepadaNya ! Yakinlah bahwa kiprah kita ibadah. Allah yang akan menjamin rezeki kita. Orang kafir yang tidak yakin adanya Allah dan setan yang super bandel masih diberinya rezeki, apalagi kita yang senantiasa menyembah dan meyakiniNya?
Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ?

Sekianlah artikel Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Percayakah Anda Bahwa Rezeki Gampang Dicari, Gampang Didapat ? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/percayakah-anda-bahwa-rezeki-gampang.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel