Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.

Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.
link : Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.

Baca juga


Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.

Sebuah postingan di facebook menggelitik saya, Tulisannya begini :


Wah, kalau menikah harus tunggu mapan dulu menyerupai ilustrasi di atas, kelamaan kali ya?

Perintah Menikah dari Allah

"Dan diantara gejala kekuasaanNya ialah Dia membuat untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri supaya kau cenderung dan merasa tenteram kepadaNya" (Q.S. Ar Ruum : 21).

Allah menyatakan dalam ayat ini bahwa ijab kabul akan membawa seorang lelaki menjadi tenteram jiwanya. Kaprikornus bersegeralah menikah kalau engkau sudah patut untuk menikah menyerupai ayat di bawah ini.

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kau dan orang-orang yang patut (kawin) dari hamba-hamba sahayamu yang wanita. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui" (Q.S.An Nuur : 32).
Terlihat bagaimana Allah memerintahkan untuk menikah kepada laki-laki yang sudah patut kawin, kalau ia miskin maka Allah yang akan memampukan mereka dengan karuniaNya. Dari sinilah kita memahami bahwa sebelum menikah tidak perlu kaya, mapan, punya segalanya dulu gres memutuskan untuk menikah. Pernikahan itu sendiri melancarkan dan membuka pintu rezeki. Karena mustahil Allah menunjukkan kita tanggungan istri dan anak tanpa menyertakan rezekinya.

Sebuah postingan di facebook menggelitik saya Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.
Nikah, pengalihan tanggung jawab dari ayah kepada suami

Menikah ialah sunnah nabi

"Demi Allah saya ialah orang yang paling takut pada Allah dan paling bertakwa diantara kalian tapi saya berpuasa dan makan, sholat malam dan tidur dan saya pun menikahi wanita, barang siapa yang tidak suka dengan sunnahku, maka ia bukanlah bab dari umatku ".

Dalam hadits ini Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk menikah dan meninggalkan kerahiban sebagaimana yang terlihat pada tahib-rahib nasrani dan yahudi yang sengaja tidak menikah biar bisa lebih konsentrasi melaksanakan ibadah. Menikah ialah sunnah nabi alhasil barangsiapa yang sengaja tidak ingin menikah meskipun sudah patut dan bisa dianggap bukan umat Nabi Muhammad alasannya ialah tidka mau mengikuti sunnahnya.

Haruskah menunggu mapan dulu?

Dari ayat  dan hadits di atas sudah sangat terang bahwa perintah menikah diberikan pada laki-laki yang PATUT kawin. Standar kepatutan itu yang bagaimana ?
  1. Cukup umur . Seorang lelaki harus berakal balig cukup akal untuk menikah. Jika sudah berakal balig cukup akal dianggap pemikirannya sudah dewasa dan bisa memimpin keluarganya dengan baik. Rasulullah sendiri menikah dengan St. Khadijah ketika berumur 25 tahun.
  2. Sehat jasmani dan rohani. Salah satu tujuan ijab kabul ialah untuk membuatkan keturunan, maka laki-laki yang patut untuk menikah harus dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.
  3. Memiliki pendidikan dan pengetahuan yang cukup. Supaya sanggup mendidik istri dan anaknya dalam ilmu agama dengan baik. Laki-laki ialah pemimpin dalam keluarga harus mempunyai pengetahuan agama yang cukup biar bisa mengarahkan rumah tangganya di jalan Allah. 
  4. Sanggup bekerja keras mencari nafkah sesuai dengan kemampuannya. Laki-laki sebagai kepala rumah tangga ialah pencari rezeki / nafkah utama dalam keluarga. Jika isterinya juga bekerja maka sifatnya hanya membantu, itupun dengan seizin suaminya. Tidak boleh seorang suami dengan sengaja menuyuruh isterinya untuk mencari rezeki / nafkah untuk memghidupi keluarga. Nafkah itu diantaranya makan minum, daerah tinggal, pakaian untuk dikenakan walaupun sederhana sesuai kemampuannya dan obat ketika sakit.
  5. Memiliki kematangan mental yang baik. Kematangan mental maksudnya sanggup menghadapi dan mencari solusi dari setiap permasalah yang terjadi dalam rumah tangganya. Perkawinan ialah penyatuan dua manusia yang berbeda, sehingga potensi untuk timbul konflik sangat besar. Jika kepala rumah tangga tidak mempunyai kematangan mental yang baik maka akan gampang mengalami tekanan batin dan membahayakan diri dan keluarganya. 
    Sebuah postingan di facebook menggelitik saya Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.
    Jika sudah siap dan mampu, silakan menikah
Dari poin di atas tidak ada yang menyebutkan poin harus mapan yang berarti mempunyai rumah sendiri yang sesuai standar kemewahan, mempunyai kendaraan sendiri (mobil, lebih disukai yang mewah) dan sanggup membiayai pesta ijab kabul yang megah. Jika mempunyai uang dan sanggup menyediakan hal-hal menyerupai di atas silakan saja, tapi ketahuilah bahwa kelanggengan sebuah perkawinan tidak ditentukan oleh banyak tidaknya harta / rezeki yang dimiliki sebelum menikah ataupun sesudah menikah. Perhatikan saja bagaimana kehidupan para selebriti yang berlimpah rezeki / harta, hidup dalam popularitas, menjadi sosialita ternama tapi kehidupan perkawinan tidak bahagia, sering kawin cerai. Sementara di sisi lain ada keluarga yang hidup sederhana tetapi berbahagia dalam keterbatasan.

Kaprikornus kalau seorang lelaki sudah merasa pantas untuk menghidupi dan mendidik seorang perempuan yang jadi isterinya kelak, maka itulah tanda bahwa ia harus menikah. Sebaliknya kalau merasa belum siap sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik. Membekali diri dengan ilmu agama, mempunyai penghasilan dari sumber yang baik dan halal dan senantiasa berdoa biar dipertemukan dengan jodoh yang baik. Wallahu alam.

UPDATE :
Seorang sobat saya di Facebook mengomentari bahwa kalau seorang laki-laki belum menikah rezekinya hanya 1/3 bab dan untuk menyempurnakannya, yang 2/3 bab lagi harus dengan ,menikah. Wallahu alam.





Demikianlah Artikel Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki.

Sekianlah artikel Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Nikah, Tak Perlu Tunggu Mapan / Banyak Rezeki. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/nikah-tak-perlu-tunggu-mapan-banyak.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel