Jangan Sampe Salfok
Friday, December 11, 2020
Edit
Jangan Sampe Salfok - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Sampe Salfok, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Jangan Sampe Salfok
link : Jangan Sampe Salfok
Uztazah melanjutkan..
Begitupun dengan kehidupan kita. *Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah ﷻ yang kita imani*, maka :
Kita fokus pada perbaikan diri dan bukan pada keburukan orang lain.
Cacian dan sanjungan jadi gak penting lagi..
Direndahkan mustahil jadi sampah, disanjung mustahil jadi rembulan. Karena yakin bahwa diri kita berharga sama menyerupai Allah menganggap menganggap kita penting ada di bumiNya ketika membuat kita.
Yang saya takut
ilmuku akan membuatku menjadi sombong, memandang rendah yang berbeda denganku
Ya Allah ya Rabb ...
Anda sekarang membaca artikel Jangan Sampe Salfok dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/jangan-sampe-salfok.html
Judul : Jangan Sampe Salfok
link : Jangan Sampe Salfok
Jangan Sampe Salfok
Salfok (Salah Fokus)
Mmmmmm...mataku terfokus pada es lemon kelapa yang tanpak menyegarkan di siang terik ini. Kelihatannya lezat dan sanggup jadi pemuas dahaga.
Segera kuambil laptop dari dalam tas dan mulai menulis beberapa hal untuk materi artikel di blog ini. Tapi sebuah pesan whatsapp massenger menarik perhatianku...
Mereka berbicara soal fokus kehidupan. Kuhentikan menulis dan membaca pesan itu secara lebih seksama..
Apa yang saya tangkap dari pesan WA itu saya tuliskan lagi di sini...
Segera kuambil laptop dari dalam tas dan mulai menulis beberapa hal untuk materi artikel di blog ini. Tapi sebuah pesan whatsapp massenger menarik perhatianku...
Mereka berbicara soal fokus kehidupan. Kuhentikan menulis dan membaca pesan itu secara lebih seksama..
Apa yang saya tangkap dari pesan WA itu saya tuliskan lagi di sini...
Seorang perempuan mengajukan protes pada ustadzah yang membina pengajian, katanya dengan nada tinggi, "Ustadzah, saya tetapkan untuk tidak mau lagi ikut pengajian ini"_
_"Kalo boleh tahu alasannya?"_, tanya ustadzah dengan kalem.
Masih dengan berapi-api perempuan itu berkata_"Saya lihat di pengajian ini perempuannya suka bergosip, laki-lakinya munafik, pengurusnya juga cara hidupnya tidak benar, bukannya membina jama'ah malah sibuk berbisnis dengan menjual dakwah, belum lagi jama'ahnya, bukannya sibuk dengerin pengajian agar hidupnya bener malah semua sibuk dengan hpnya"_
baca juga : bolehkah pendakwah dijadikan profesi mencari nafkah?
baca juga : bolehkah pendakwah dijadikan profesi mencari nafkah?
Uztazah itu pun senyum dan menjawab dengan bijak_"Baiklah. Tapi sebelum kamu pergi, tolong lakukan sesuatu untukku. Ambil segelas penuh air dan berjalanlah berkeliling dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau sanggup meninggalkan masjid ini menyerupai keinginanmu."_
Wanita itu menyanggupi dan bilang_"Okay, itu gampang!"_
Diapun melaksanakan apa yang diperintahkan ustadzah, sementara pengajian terus berlangsung.
Setelah selesai, dan berhasil tak menumpahkan setetes air pun di lantai mesjid beliau berkata kepada ustadzah, bahwa beliau telah melaksanakan apa yang diminta dan bersiap untuk pergi.
Uztazah mengangguk tapi melanjutkan_"Sebelum kamu pergi, ada 1 pertanyaan untukmu. Ketika kamu tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dengan hpnya?"_
Wanita itu geleng-geleng kepala dengan heran dan berkata_" Tentu saja tidak ! Tidak mungkin saya melaksanakan itu."_
_"Engkau tau mengapa?"_Uztazah bertanya lagi.
_"Tidak."_ kata wnaita itu.
Uztazah tersenyum dan memegang pundak perempuan itu smabil berkata_"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yang tumpah."_
Uztazah melanjutkan..
Begitupun dengan kehidupan kita. *Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah ﷻ yang kita imani*, maka :
• *Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain*
• *Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain.*
• *Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain*
• *Kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai ridhoNya*
baca juga : mungkinkah kita salah fokus rezeki?
baca juga : mungkinkah kita salah fokus rezeki?
Kita fokus pada perbaikan diri dan bukan pada keburukan orang lain.
Cacian dan sanjungan jadi gak penting lagi..
Direndahkan mustahil jadi sampah, disanjung mustahil jadi rembulan. Karena yakin bahwa diri kita berharga sama menyerupai Allah menganggap menganggap kita penting ada di bumiNya ketika membuat kita.
Maka jangan risaukan omongan orang, alasannya yaitu setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, teruslah fokus berbuat baik, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai.
Tidak usah repot-repot menjelaskan perihal dirimu, alasannya yaitu yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan perihal siapa yang terbaik, tapi perihal siapa yang mau berbuat baik.
Jika dizhalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.
Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.
jika hati kita kian mengeras dan sulit mendapatkan nasehat,
namun sangat arif menasehati
namun sangat arif menasehati
Waspadalah...
kalau merasa paling tinggi dan benar
sehingga merendahkan dan menyalahkan yang lain.
kalau merasa paling tinggi dan benar
sehingga merendahkan dan menyalahkan yang lain.
Jangan sampai....
egok kita terlalu tinggi
hingga merasa paling baik diantara yang lain
egok kita terlalu tinggi
hingga merasa paling baik diantara yang lain
Sadarlah,
mungkin kita lupa bercermin,
namun sibuk berprasangka jelek kepada yang lain
baca juga : kita fokus pada kesalahan
mungkin kita lupa bercermin,
namun sibuk berprasangka jelek kepada yang lain
baca juga : kita fokus pada kesalahan
Yang saya takut
ilmuku akan membuatku menjadi sombong, memandang rendah yang berbeda denganku
Yang saya takut
lidahku makin lincah membicarakan malu saudaraku, namun lupa dengan aibku sendiri yang tau-tau sudah menggunung dan tak sanggup kubenahi lagi.
lidahku makin lincah membicarakan malu saudaraku, namun lupa dengan aibku sendiri yang tau-tau sudah menggunung dan tak sanggup kubenahi lagi.
Yang saya takut
saya hanya andal dalam berkata, namun jelek dalam berbuat.
saya hanya andal dalam berkata, namun jelek dalam berbuat.
Yang saya takut
saya hanya pandai dalam berdakwah, namun
sulit untuk mentaati
Yang saya takut
saya hanya pandai dalam berdakwah, namun
sulit untuk mentaati
Yang saya takut
saya hanya cerdas dalam mengkritik,
namun lemah dalam introspeksi diri sendir
Yang saya takut
namun lemah dalam introspeksi diri sendir
Yang saya takut
saya membenci dosa orang lain
namun ketika saya sendiri berbuat dosa, saya enggan membencinya.
namun ketika saya sendiri berbuat dosa, saya enggan membencinya.
Ya Allah ya Rabb ...
*aku berlindung padaMu*
*dari kelemahanku sendiri*
*dari kelemahanku sendiri*
*lembutkanlah hatiku*
*dan redam egoku*
*dan redam egoku*
*Jauhkan aku*
*dari sifat berbangga diri*,
*hasad*,
*iri dan dengki*.
Yaa Allah, yaa Robbi
*Sungguh*
*_aku memohon hidayah_*
*_dan ampunanMu_*
*dari sifat berbangga diri*,
*hasad*,
*iri dan dengki*.
Yaa Allah, yaa Robbi
*Sungguh*
*_aku memohon hidayah_*
*_dan ampunanMu_*
*Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin*.....
Demikianlah Artikel Jangan Sampe Salfok
Sekianlah artikel Jangan Sampe Salfok kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Jangan Sampe Salfok dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/jangan-sampe-salfok.html