Buat Kau Yang Banyak Masalahnya

Buat Kau Yang Banyak Masalahnya - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Buat Kau Yang Banyak Masalahnya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Buat Kau Yang Banyak Masalahnya
link : Buat Kau Yang Banyak Masalahnya

Baca juga


Buat Kau Yang Banyak Masalahnya

Beban itu berat, jangan ditanggung  

"Rezeki ku lagi gak bagus, udah berapa hari ini berusaha tapi belum sanggup pembeli juga," demikian keluhan seorang penjual di ujung jalan. 
"Rezeki ku seret banget, sampe kini kok belum sanggup pekerjaan?" kata cowok lulusan kampus terkenal.
"Usia makin merambat kok jodoh gak tiba juga? " keluhan sang jomblower.
"Ekonomi lagi susah, rezeki kecil tapi utang banyak, kebutuhan gak bisa menunggu," keluh seorang pegawai rendahan.
Keluhan demi keluhan bisa jadi beban yang harus ditanggung di bahu masing-masing. Lalu bagaimana mengatasinya?
(baca : inilah solusi dari semua problem rezeki)

Judul goresan pena ini tadinya yaitu "Tinggalkan Beban Kita" tapi saya ganti dengan "Beban Itu Jangan Ditanggung". Saya pikir judul ini jauh lebih pas jikalau kita berbicara perihal beban hidup. Kita mulai dari istilah beban dulu..
Apa itu beban?
Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan beban sebagai "barang (yang berat) yang dibawa (dijunjung, dipikul dan sebagainya)". Kalo dari defenisinya sendiri udah menyampaikan bahwa beban itu yaitu sesuatu yang berat, jadi semoga gak tambah susah sebaiknya beban itu dilepaskan bukannya ditanggung.


Kesalahan umum yang kita, termasuk saya lakukan yaitu berusaha menanggung beban yang berat itu sehingga hidup menjadi ikutan berat, kalo pun bisa jalan niscaya tertatih.
Hidup ini berat guys...dan kita dituntut bijaksana untuk menjalaninya.
(baca : cara mendulang rezeki dikala susah)

Penulis buku The Seven Habits of Highly Effective People People, Stephen Richard Covey memiliki cara sendiri untuk menjelaskan mengapa kita harus melepaskan beban itu.
Di depan para audience yang memenuhi kelasnya, Stephen memegang segelas air dan mengangkatnya dengan asisten yang lurus ke depan, kemudian bertanya, "Seberapa berat beban segelas air ini berdasarkan anda...?"
Mereka menjawab dengan asumsi sekitar 200 - 500 gram untuk segelas penuh air dalam gelas sedang.
Stephen tersenyum dan menjelaskan kepada audience kalo yang penting itu bukan jumlah (kuantitas) beratnya tapi berapa usang anda memegang gelas itu (durasinya) dan caranya.
Lanjutnya...
"Jika saya memegangnya selama satu menit... masih belum ada masalah..."
" Tapi jikalau saya memegangnya selama satu jam... lengan kanan saya akan sakit..."
"Dan jikalau saya memegangnya selama satu hari penuh... mungkin anda harus memanggil ambulans untuk saya ..."
Hal itu disambut tawa para hadirin...

Tapi apa yang disampaikan Stephen benar adanya.. 
Berat gelas itu bahwasanya sama ... Tapi semakin usang memegangnya, maka bebannya terasa semakin berat...
Demikian juga jikalau kita membawa-bawa beban hidup terus menerus akan hingga pada satu titik di mana kita tak bisa menanggungnya lagi.
Beban itu seolah makin meningkat beratnya..
Bukan lagi 200 atau 500 gram bisa jadi sekilo, 10 ataupun 100 kilo.
Jika sudah hingga pada titik itu seseorang bisa berujung stres, depresi bahkan bunuh diri.
Aktor terlucu Hollywood Robin Williams pun berada di titik kritis ini sehingga tetapkan bunuh diri di usia 63 tahun tahun 2014 silam. Kalo kita perhatikan peran-perannya yang selalu menghibur, huruf ceria, ketenaran dan uang banyak, gak menjamin hidupnya bahagia.
Dia terlalu banyak menanggung beban dan beban itu terus menumpuk membuatnya mengambil keputusan tragis, yaitu bunuh diri.

Apa solusi yang ditawarkan oleh Stephen?
Yang harus kita lakukan yaitu meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi..."
"Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, supaya lebih segar dan bisa memegangnya lagi.."

Bagi para profesional..
"Saat jam kerja usai, sebelum pulang ke rumah tinggalkan semua beban pekerjaan di kantor."
"Gak usah ikutan dibawa pulang ... beban bisa diambil lagi esok hari dikala jam kerja mulai..."

Jika gelas itu dipegang dengan satu tangan dengan posisi lurus ke depan tentu makin usang makin melelahkan. Tapi jikalau anda mendayagunakan tangan yang satunya untuk membantu dan mengganti posisi memegang dengan melengkungkannya atau sambil mendekapnya di dada, tentu beban itu gak terlalu terasa beratnya.
Begitu juga jikalau beban itu dibagi dengan seseorang, entah itu pasangan hidup, teman karib, keluarga atau bahkan pertolongan profesional (psikolog, psikiater, ulama).


Mengelola beban itu gampang

1. Pasti mampu.
Bagi kita yang muslim Allah sudah mengingatkan soal beban ini dalam surah Al Baqarah ayat 286, " Allah tak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya."
Seberat apapun beban yang kita rasakan yakinlah bahwa beban sesuai kemampuan kita menanggungnya. Intinya beban itu bisa kita tanggung. Ini bukan saya yang bilang lho tapi Allah SWT. Cuma kita dikasi logika supaya mikir bagaimana cara menanggungnya yang gak merusak hidup kita. 

2. Pasti bisa diselesaikan.
Allah menjelaskan dalam surah Al Insyirah ayat 5 "karena sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan." Dan pernyataan yang sama diulangi Allah di ayat 6, "karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan." Allah sampe ngulang pernyataan itu supaya kita "aware" alias nyadar bahwa sesulit apapun sebuah masalah, seberat apapun sebuah beban niscaya bisa diselesaikan, niscaya bisa ditanggulangi. Karena hidup ini berimban antara kesulitan dan kemudahan.
(baca : bagaimana mau anggun rezeki kalo banyakan ngeluh)

3. Allah punya planning untuk kita.
Dalam surah Al Baqarah ayat 216 Allah memberi tahu kita, "Boleh jadi kau membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, boleh jadi pula kau menyukai sesuatu padahal itu amat jelek bagimu, Allah mengetahui sedangkan kau tidak. "
Ayat di atas terperinci menegaskan kecintaan Allah pada hambaNya. Jika kita merasa hidup ini begitu berat dan gak berjalan sesuai harapan kita, ingatlah bahwa belum tentu yang kita inginkan itu yang terbaik, tapi keinginanNya niscaya baik buat kita. Cuma kita aja yang belum menyadari rencanaNya.

4. Harus mempunyai semangat juang.
Allah menegaskan di surah Ar Rad ayat 11, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri mengubah apa yang ada pada dirinya."
Jadi beban itu gak bisa dibiarkan menenggelamkan kita. Harus ada semangat juang untuk menyelesaikannya. Jangan pernah berputus asa.
(baca : menyikapi ujian)


"Apapun beban yang ada di bahu anda hari ini, coba tinggalkan sejenak... bawalah dalam doa... dan beban itu akan menjadi lebih ringan"
"hidup ini singkat.. jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya !!!"

Bukan malah menumpuk beban...

Yang terakhir yaitu jangan lupa mengandalkan Allah. Karena Dia selalu punya cara untuk menuntaskan problem kita.

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Buat Kau Yang Banyak Masalahnya

Sekianlah artikel Buat Kau Yang Banyak Masalahnya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Buat Kau Yang Banyak Masalahnya dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/buat-kau-yang-banyak-masalahnya.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel