Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya

Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya
link : Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya

Baca juga


Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya

JANGAN TAKUT DIMINTAI  

Barangkali ini ialah pengalaman yang banyak dirasakan oleh kita semua, duduk perkara sumbangan. Ada yang sangat alergi dengan yang namanya ngeluarin duit buat kepentingan sumbangan, sedekah, infaq atau apa aja lah pokoknya ngeluarin duit yang bukan untuk keperluan dirinya. Gambaran kisah di bawah ini mungkin bisa sedikit membuka mata kita.


Sebuah perusahaan ingin meningkatkan laba dengan banyak sekali cara, salah satunya ialah meningkatkan kapasitas sumberdaya manusianya. Salah satu aktivitas yang dilaksanakan ialah memberi seminar singkat untuk memotivasi semangat kerja karyawan.
Maka diundanglah seorang motivator kawakan untuk tiba ke perusahaan tersebut. Pada hari yang ditentukan datanglah sang motivator untuk melaksanakan tugasnya memotivasi para karyawan.
Ketika ia melewati pintu gerbang dilihatnya sebuah goresan pena berwarna merah terperinci yang isinya, "Tidak Menerima Permintaan Sumbangan Dari Pihak Manapun." Sang motivator tersenyum dan terus melangkah. Sebelum memulai seminar ia pun menemui pimpinan perusahaan dan berkata,  "Ganti goresan pena ini, Pak...!! Menjauhkan rezeki". Pimpinan perusahaan itu keheranan dan nanya balik, "Ganti dengan apa..?" katanya.
Sang motivator dengan bunyi lantang berkata, "Siapapun yang butuh sumbangan, silahkan tiba kemari..!!"
Pecahlah tawa di ruangan itu.
Tentu saja itu disambut dengan tawa. Karena menganggapnya lucu. Trus si pimpinan balik komen, "Nanti pada tiba dong minta sumbangan? Gimana menghadapinya, ini perusahaan kan nyari untung bukan dinas sosial!" Tapi sang motivator dengan cueknya malah bilang, "Biarkan saja... Itu kan tandanya banyak rezeki. Semakin banyak yang datang, maka semakin banyak rezeki, makin banyak untung jadinya."  (baca : teori bantu membantu untuk memperlancar rezeki).

Katanya lagi, mustahil Allah mempertemukan orang yang susah dengan kita, kalau kita tidak bisa membantu. 
Jadi kalau didatangi  orang yang  susah,
itu tandanya Allah sudah mempersiapkan kita untuk bisa membantu ! Orang yang minta sumbangan kan lagi susah, ia butuh duit dan tau kalo perusahaan atau kita punya duit dan Allah yang menuntunnya ke kita. (baca : mengapa kucing datangnya ke kita?)

Moral cerita.

Banyak orang takut didatangi orang susah, sebab kebijaksanaan berpikirnya, mereka yang butuh kita dan bakal ngerepotin. Bayangkan kalo satu dikasi besok tiba tiga, lusa tiba lima. Belum lagi  yang suka nipu-nipu. Ngakunya dari yayasan A, panti asuhan B, pembangunan mesjid C dan sebagainya padahal uangnya masuk kantong sendiri.

Padahal bersama-sama :
KITA LHO YANG BUTUH MEREKA!
Cuplikan hadits yang diriwayatkan oleh Alhasan..
Suatu hari Rasulullah SAW memberitahu kepada para sahabatnya, bahwa orang miskin nanti akan mempunyai kekuasaan.
Sahabat bertanya:
"Kekuasaan apa ya Rasulullah..?"
Rasulullah SAW menjawab:
"Di hari final zaman nanti akan dikatakan kepada mereka, tariklah mereka yang pernah memberimu makan walau sesuap, minum walau seteguk, pakaian walau selembar. Peganglah tangannya dan tuntunlah ke surga..."
Masyaa Allah..!!!

Trus bagaimana dengan mereka yang suka nipu? Katanya sumbangan untuk disalurkan ke fakir miskin, anak yatim dan janda janda susah padahal masuk kantong sendiri. Bagi mereka yang suka memanfaatkan sumbangan untuk kepentingannya yang berdosa siapa? Yang nipu atau yang ngasi sumbangan? Yang nipu kan? Itu tanggung jawab ia secara langsung dengan Allah. Biar Allah yang membalasnya dengan caraNya. Tugas kita ialah menebar kebaikan, kalau seseorang butuh pertolongan, kiprah kita ialah menolongnya. Dari sekian banyak orang harusnya kita bersyukur kok kita yang dipilih Allah untuk menambah pahala. Jika ternyata ia seorang penipu malah memakai uang kita untuk beli rokok bahkan narkoba atau dipake judi? STOP ! Bagaimana kalo tidak? Bagaimana kalo uang itu benar benar sumbangan untuk fakir miskin dan anak yatim? Bagaimana kalo memang itu petugas yayasan pembangunan mesjid yang kehabisan cara untuk mencari dana kecuali dengan sumbangan? Bagaimana kalo itu sebab ketidak perdulian kita terhadap anak anak yatim, fakir miskin dan mesjid mesjid Allah? Kita sanggup menghabiskan uang ratusan bahkan jutaan untuk ngumpul bareng kawan, makan-makan, karaokean, arisan sementara di kawasan lain ada anak yatim yang kelaparan?
(baca : pengemis bohongan, haruskah disedekahi?)

Jika ada yang tiba minta sumbangan. Kasi saja sesuai kemampuan. Tak perlu menolak dengan garang apalagi dengan jawaban, "wah lagi gak ada uang nih". Bukankah omongan itu doa? Mau...jika bener bener dibentuk gak punya uang oleh Allah? Karena Allah sangat bisa untuk melakukannya...

Semoga kita semua tergolong insan mukmin yang gemar dan gampang menolong.
```Tebarkanlah kebaikan di bumi Allah pasti kebaikan akan kembali padamu.```

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya

Sekianlah artikel Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Makin Banyak Yang Datang, Makin Banyak Rezeki Jadinya dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/makin-banyak-yang-datang-makin-banyak.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel