Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta)

Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta) - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta)
link : Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta)

Baca juga


Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta)

MISTERI DARI UJIAN ALLAH  

Ujian itu misteri, alasannya ialah banyak orang yang gak tau diam-diam apa yang ada di balik ujian yang menimpanya. Tulisan ini berkaitan dengan misteri rezeki sebagai ujian bagi kita.



1. UJIAN TANDA ALLAH MENYENANGI KITA

Banyak orang yang maunya sanggup rezeki / kesenangan tapi ogah sanggup ujian / kesulitan. Setiap hari kita minta doa biar dimudahkan rezeki tapi gak ada yang pernah berdoa biar diuji kan? Tapi kita semua pengen disenangi Allah. Tau gak kriteria insan yang disenangi Allah?

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, :

"Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan, sesungguhnya Allah Azza wajalla, bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya. Dan barangsiapa marah maka baginya marah Allah. (HR. Tirmidzi).

Jadi kalo hidup kita berhiaskan ujian jangan keburu mengeluh, itu tandanya Allah lagi sayang ama kita. Dia pengen tau sejauhmana kita sanggup menyikapi ujian itu? Apakah tetap mengandalkanNya atau malah mengandalkan mahlukNya?
Tapi tau gak sih kalo Allah ngasi kita rezeki berupa harta, kita juga akan diuji dengan harta itu sebagaimana firmanNya berikut ini :



Allah pengen tau sejauhmana kita sanggup memanfaatkan harta / rezeki itu dengan baik. Banyak orang yang sanggup lulus dari ujian kemiskinan tapi gak semua orang lulus dengan ujian kekayaan. Rezeki atau harta itu sebetulnya gak penting,  tergantung insan yang memilikinya. Karena yang paling penting ialah pemanfaatannya. Apakah dimanfaatkan untuk mencari keridhaan Allah atau malah dipake maksiat. Disinilah letak ujiannya. Kita lupa bahwa harta itu titipan Allah pada kita dan sebagai orang yang dititipi kita harusnya memanfaatkan harta itu biar memperlihatkan faedah dan yang Menitip juga senang.

2. UJIAN SESUAI KADAR KEIMANAN

Bicara soal ujian, 
"Sa'ad bin Abi Waqqash berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: "Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?"*
Nabi shalallahu alaihi wa sallam menjawab: Para nabi kemudian yang menggandakan (menyerupai) mereka dan yang menggandakan (menyerupai) mereka, SESEORANG DIUJI MENURUT KADAR AGAMANYA, Kalau agamanya tipis (lemah) beliau diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh beliau diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus SEHINGGA IA BERJALAN DI MUKA BUMI BERSIH DARI DOSA(HR. Bukhari).

Jadi kadar ujiannya sesuai dengan kadar keimanan kita. Makin cantik imannya makin berat pula ujiannya. Wajarlah kalau para nabi dan rasul ujiannya berat-berat. Makara kalo Allah gak ngasi kita ujian harusnya was-was dong, apa alasannya ialah kadar keimanan kita yang rendah sekali? Coba introspeksi diri. Mungkin saja kita kerjanya maksiat terus? Rezeki yang dianugerahkan Allah malah kita pake untuk membangkang perintahNya?

Banyak sedikitnya rezeki itu ujian buat kita, sejauh mana kita sanggup mensyukuri pemberianNya. Makin bersyukur bukankah rezekinya makin ditambah? Ini Allah yang komitmen lho !


Bagi mereka yang imannya kuat, banyak sedikit jumlah rezekinya gak ngefek, tetap aja disyukuri. Karena dalam hatinya udah ada Allah, alasannya ialah yakin bahwa Allah gak akan menzalimi hambaNya, yakin bahwa rezeki udah diaturNya, percaya pada rencanaNya  dan fokus menjadi insan terbaik di bumi ini. (baca : ini beliau jamu tolak miskin)


3. ALLAH MENGHENDAKI KEBAIKAN 

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya MAKA DIA DIUJI (dicoba dengan suatu musibah)

(HR. Bukhari)

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
Seorang hamba mempunyai suatu derajat di surga, Ketika beliau tidak sanggup mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka ALLAH MENGUJI & MENCOBANYA AGAR DIA MENCAPAI DERAJAT ITU,*

(HR. Ath-Thabrani)

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, "Apabila Allah menyenangi hamba maka DIA DIUJI AGAR ALLAH MENDENGAR PERMOHONANNYA (kerendahan dirinya).*

(HR. Al-Baihaqi)

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, firman Allah azza wa jalla, "Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan beliau bersabar maka AKU GANTI KEDUA MATANYA DENGAN SURGA,*

(HR. Ahmad).
(baca: menyikapi ujian ketika rezeki minta ampun susahnya).

Dari rangkaian hadits di atas sebetulnya ngajarin kita untuk berpikir positif. Bahwa ujian itu selalu berujung manis, Allah menginginkan kebaikan atas kita. Orang yang mau lulus dan sanggup gelar sarjana gak serta merta insiden dalam semalam, tapi kan harus ujian dulu. Tiap hari berdoa biar rezekinya dimudahkan dan dilancarkan dengan komitmen bahwa beliau bakal lebih beriman dan berinfak saleh, begitu dikasi rezeki sesuai harapannya jangan harap Allah gak nguji. 



4. ALLAH HENDAK MENGHAPUS DOSANYA

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) hingga pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali DENGAN ITU ALLAH MENGHAPUS DOSA-DOSANYA.

(HR. Bukhari).

Jadi ujian juga sanggup jadi penghapus dosa. Gak ada yang sanggup menjamin dirinya bebas dosa kan? Makara kalau ada kemudahan yang memungkinkan dosa kita terhapus ya salah satunya lewat ujian, bukankah itu harus disambut positif? Jika ujian tiba bertubi-tubi mendera hidup kita jangan keburu baper, pikirlah berapa banyak dosa yang sanggup ter"delete" karenanya. Harta hilang alasannya ialah diambil orang, alasannya ialah kebakaran atau lewat kecelakaan atau bahkan alasannya ialah ditipu atau salah urus jadi biasa...wong nyawa kita juga sanggup diambil Allah kok. Nyikapinya jadi biasa aja gitu.. Sedih sih iya tapi itu gak jadiin kita jadi lemah dan gak semangat menghadapi hidup. (baca : ujian kok dijadiin impian?)

5. ALLAH INGIN KITA RIDHA

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya, kalau beliau ridha dengan bab yang diterimanya maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau beliau tidak ridha dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah.
(HR. Ahmad)

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
Barangsiapa ditimpa tragedi alam dalam hartanya atau pada dirinya kemudian dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi HAK ATAS ALLAH UNTUK MENGAMPUNINYA.*

(HR. Ath-Thabrani)

Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa diuji kemudian bersabar, diberi kemudian bersyukur, dizalimi kemudian memaafkan dan menzalimi kemudian beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan MEREKA TERGOLONG ORANG YANG MEMPEROLEH HIDAYAH.*

(HR. Al-Baihaqi)

Jangan hanya mau rezekinya saja, ujiannya ogah. Padahal rezeki itu sendiri ujian dari Allah, sejauhmana kita ridha atas pemberianNya dan bagaimana pemanfaatannya. Sejauhmana kita sanggup sabar ketika harta malah nyusahin kita. Sejauhmana kita sanggup bersyukur atas apa yang diberiNya. Sikapi ujian dengan bijak, alasannya ialah ujian tak tiba begitu saja tanpa makna. Selalu ada maksud Allah dari setiap insiden yang menimpa kita. So, stop keluhan, baper dan makian ketika ujian datang...!! 

Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta)

Sekianlah artikel Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Allah Menguji Dengan Rezeki (Harta) dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/allah-menguji-dengan-rezeki-harta.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel