Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau

Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pesan, Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau
link : Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau

Baca juga


Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau

RENUNGAN BUAT PARA JOMBLOWER  

Mentari pagi trend hambar mulai menampakkan sinarnya dikala saya menulis ini. Kali ini topik wacana jodoh dan status jomblo menjadi perhatian saya. Bukankah jodoh, orang yang dipilih Allah untuk menemani kehidupan kita itu rezeki? Dan bagi orang Indonesia status jomblo itu selalu menarik untuk dibully, dikomentarin dan jadi topik buat didiskusikan. Sementara para jomblower mungkin galau kenapa kok mereka jadi jadi materi yang menarik buat diskusi orang lain? Apakah jomblower yakni orang yang gagal menemukan jodohnya? Apakah mereka gak boleh mulia dalam kesendiriannya? Apa mulia itu harus tanpa galau..?



JODOH GAK BISA DIPAKSAIN...
Yakinlah kalo gotong royong para jomblower itu gak ingin sendiri. Jauh dalam hati kecil mereka punya pengharapan untuk mempunyai pasangan. Tapi mereka sama dengan yang lain punya keinginan tertentu akan pasangannya. Gak asal comot yang penting nikah...gak segitu desperate (putus asa) juga kalee'. 
Seorang gadis (cantik) menyampaikan masih jomblo alasannya Allah menentukan takdirnya tak bisa bersanding dengan orang yang diharapkannya.. 
Pikiran positifnya begini...
Jika beliau tidak disatukan dengan seseorang yang beliau harapin..
YAKINLAH bahwa Allah akan mempersatukannya kelak dengan seseorang yang TEPAT...
Pilihan hatinya belum tentu baik.. tapi yang dipilihin Allah niscaya baik..
JODOH.. kala ia tiba lebih cepat tak ada yang bisa menghalangi..
Tapi, jikalau memang belum masanya.. maka tak ada pula yang bisa memaksa dan menyegerakan..



FOKUS DIBENERIN....
Kalo udah paham bahwa jodoh gak bisa dipaksain kini benerin fokus kehidupan...
JODOH layaknya ajal.. sudah bab dari takdir Allah..
Janganlah menghabiskan waktu buat mikirin yang namanya JODOH..
Jangan terlalu ribet mikirin orang yang belum tentu jadi milik kita..
Apalagi sama sekali belum kita tahu keberadaannya.. bagaimana rupanya, kelak beliau tiba lewat mana...sesuatu yang masih jadi misteri..
Ada yang lebih berhak kita ingat yang memberi kita nikmat..memberi rezeki, memberi kebahagiaan dalam kesendirian kita..
Yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala..
Coba hitung berapa banyak nikmat Allah yang diberikan tapi kita terlalu sibuk mengingat hal yang belum pasti.. ?
Nikmat badan yang sehat, wajah yang segar dan bercahaya, kehidupan yang indah, keluarga dan sobat yang hangat...

ADA YANG LEBIH PENTING UNTUK DISIAPKAN...
Dan ada lagi yang jauh lebih baik diingat yaitu kematian..
Tidak sedikit orang yang mempersiapkan segala sesuatu dan sibuk mikirin hal-hal yang belum diketahui siapa dirinya, di mana gerangan beliau berada, bagaimana dan kapan beliau akan datang, menanti dan terus menanti.....
Tapi ternyata kematianlah yang mendahuluinya..
Coba pikir, mempersiapkan ijab kabul belum tentu menikah...
Tapi
mempersiapkan kematian.. itu pasti.... yakin lah kematian itu niscaya adanya..
Sanggupkah kita bertemu dengan Allah sedang amal kita tidak bertambah alasannya kita lebih sibuk memikirkan JODOH? (baca : menunggu jodoh itu ibarat menunggu ajal).

TETAPLAH PADA PORSINYA...
Bukan berarti ini gak penting buat dipikirin..yang namanya jomblo wajarlah kalo mikirin jodoh, tapi tetaplah pada porsinya. Segala sesuatu ada porsinya.. Jangan ngabisin waktu yang 24 jam buat mikirin misteri yang bukan domain kita...tapi domain Allah.
Kalo keinginan mendapatkan jodoh sesegera mungkin sudah jadi obsesi, coba jujur tanya sama diri...
Mengapa kita butuh jodoh sesegera mungkin?
Apakah kita ingin menikah alasannya kesepian..? 
Iri melihat yang lain sudah menikah..?
Atau faktor umur yang terus menanjak?
Takut dibilang gadis bau tanah / pemuda tua?
Takut dibilang, maaf "banci"?
Ogah dibully terus menerus?
Apakah menikah alasannya mengikuti sunnah..?
Perhatikan ini saudara para jomblower....
  • Status jomblo itu bukan hal yang memalukan (selama kita bisa jaga diri).
  • Jomblo yang saleh / salehah bukan berarti tanpa baper (wajar lah wong kita insan biasa).
  • Jomblo mulia bukan berarti tanpa galau..
  • Jomblo yang manis bukan berarti gak pernah patah hati dan kecewa..
  • Jomblo yang sabar juga bukan berarti tanpa derai air mata..

Hanya saja semua ada porsinya..
Galau.. kecewa dan patah hati sewajarnya..
Namanya hati ada kalanya lemah dan berada di titik terendah,.. mudah
berbolak balik..
Layaknya insan biasa yang lemah ketika kenyataan tidak sesuai keinginan maka kecewa..
Seringnya hati sulit mendapatkan ketika angan dan planning tidak sesuai kenyataan..
Jika keinginan dan keinginan diri tidak erat dengan kenyataan.. maka tetaplah bersandar kepada takdir yang sudah Allah tetapkan..
Karena salah satu cara untuk mendapat ketenangan hati yakni ketika kita berserah diri sepenuhnya terhadap takdir Allah..
Menjaga diri dari was was yakni ketika kita menggantungkan segala keinginan kepada-Nya..

LALU SIAPA JODOH KITA?
Bolehkah kita menebak-nebak? Kalo mau tau jawabannya atau menebak kira-kira siapa jodoh kita terlebih dahulu kita harus tahu "siapa saya" (yang sebenarnya?). Bagi mereka yang udah tau siapa dirinya gotong royong akan lebih "mudah" menemukan jodohnya. Karena kita umumnya mencari pasangan yang sesuai dengan aksara kita. Orang yang sukanya dugem dan pesta-pesta kemungkinan besar ketemu dengan pasangan yang doyan dugem dan pesta di kawasan dugem / pesta juga. Karena hatinya sudah condong pada kesukaan dugem dan pesta sehingga mencari pasangan yang punya kesukaan sama. Bagi yang suka pengajian dan dengar tausiah kemungkinan akan bertemu jodoh yang mempunyai kesukaan yang sama dan di kawasan di mana ia sering berada ( kawasan tausiah/pengajian). 
Meskipun kita percaya takdir Allah pada jodoh kita kelak tapi pilihan tetap ada di tangan kita. Kita bebas menentukan dan berencana hendak menikah dengan siapa tapi apakah hal itu terjadi atau tidak tentu dengan izin Allah. Karenanya perlunya ikhtiar dibarengi doa serta tulus mendapatkan ketentuanNya. Kalo jadi alhamdulillah, kalo tidak pun tetap alhamdulillah...
Yang paling penting bukan SIAPA jodoh kita nantinya, tapi penerimaan kita pada kondisi yang ditetapkan Allah untuk kita. Sejauhmana kita bisa mendapatkan kesendirian ini dengan lapang dada sebagai bab dari planning Allah pada hidup kita, tanpa harus menghinakan diri. Yang menikah  belum tentu lebih baik daripada yang jomblo.. Bukan itu yang menentukan nilai seseorang... 
Hargailah diri, tak perlu jadi pelakor (perebut laki orang), gak ada gunanya...
Tetaplah jadi jomblo yang mulia...

Allah yang menjamin hidup kita..
Allah sudah mengaturnya.
Allah sudah menetapkannya..
Lalu apa yang perlu kita khawatirkan..?
Apa yang ditakdirkan Allah niscaya itu yang terbaik.. walau seringnya hati insan sulit menerima..
Manusia hanya bisa berencana.. Allah sebaik baik pemberi keputusan..
Sabar dan tegar bukan tanpa kecewa.. tangis dan luka..
Tapi ketika hati berusaha tulus mendapatkan segala yang Allah berikan..
"FASHBIR SHABRAN JAMIILAA.."
(Maka Bersabarlah Dengan Sabar Yang Baik)
Karena setiap pertemuan dan perpisahan sudah diatur oleh-Nya..
Yang tiba dan pergi pun bukan suatu kebetulan.. mereka yakni bab takdir yang Allah berikan..

Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau

Sekianlah artikel Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jomblo Mulia Bukan Berarti Tanpa Galau dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/jomblo-mulia-bukan-berarti-tanpa-galau.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel