Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!
Wednesday, July 15, 2020
Edit
Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita! - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan,
Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!
link : Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!
Di zaman yang serba cepat, serba terburu-buru ini, meluangkan waktu untuk sekedar bersyukur atas kuliner yang terhidang seringkali terlupakan. Agama kita sudah mengajarkan untuk mengucapkan basmalah sebelum makan dan mengucapkan hamdalah setelah makan. Ucapan basmalah menciptakan kita menyebut nama Allah supaya semua kuliner yang kita makan itu halal dan menyertakan Allah di dalamnya. Sementara hamdalah ialah legalisasi kesyukuran atas kuliner yang dianugerahkan Allah pada kita.
Tanpa kuliner dan air, kita mungkin tidak akan eksis, punah ibarat Dinosaurus. Kita tidak akan mempunyai hari ini dan esok hari. Tapi kenyataannya Allah menyebabkan kita untuk hidup bantu-membantu di planet bumi yang indah ini berikut semua kebahagiaan yang menantang maupun yang membahagiakan.
setiap hari kita makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, pernahkah kita ingat Allah sebelum menyantap kuliner itu? Sempatkan waktu beberapa menit menatap kuliner tersebut dengan penuh syukur, hingga hati kita terasa penuh dengan perasaan beruntung dan senang karenanya.
Anda sekarang membaca artikel Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/mau-rezeki-berkah-bersyukurlah-atas.html
Judul : Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!
Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!
Di zaman yang serba cepat, serba terburu-buru ini, meluangkan waktu untuk sekedar bersyukur atas kuliner yang terhidang seringkali terlupakan. Agama kita sudah mengajarkan untuk mengucapkan basmalah sebelum makan dan mengucapkan hamdalah setelah makan. Ucapan basmalah menciptakan kita menyebut nama Allah supaya semua kuliner yang kita makan itu halal dan menyertakan Allah di dalamnya. Sementara hamdalah ialah legalisasi kesyukuran atas kuliner yang dianugerahkan Allah pada kita.
Mengapa kita perlu makan?
Ingatlah pada dikala lapar, kita tidak sanggup berpikir dengan jernih, tubuh seolah tidak sanggup berfungsi dengan normal, tubuh terasa lemah dan mulai gemetar, pikiran menjadi galau dan lesu. Ya, kita membutuhkan kuliner untuk hidup, berpikir, merasa nyaman dan sanggup beribadah dengan baik. Makanan ialah sumber energi bagi tubuh supaya sanggup menjalankan fungsinya dengan baik.Makanan ialah karunia.
Makanan ialah karunia, rezeki dari Allah yang diberikan lewat alam, Tidak ada yang bisa kita makan kalau alam tidak memasok kita dengan tanah, unsur hara, sinar matahari dan air untuk menumbuhkan makanan. Tanpa air tidak akan ada makanan, tumbuhan, binatang atau kehidupan manusia. Kita memakai air untuk minum, memasak, menumbuhkan pangan, memelihara kebun, mandi, cebok, hampir semua sendi kehidupan kita membutuhkan air. Air menciptakan tubuh kita tetap hidup.Tanpa kuliner dan air, kita mungkin tidak akan eksis, punah ibarat Dinosaurus. Kita tidak akan mempunyai hari ini dan esok hari. Tapi kenyataannya Allah menyebabkan kita untuk hidup bantu-membantu di planet bumi yang indah ini berikut semua kebahagiaan yang menantang maupun yang membahagiakan.
Apa relasi bersyukur atas kuliner kita dengan rezeki berkah?
Sebelumnya kita pernah membahas bagaimanakah rezeki yang berkah itu, apa tanda-tandanya? Secara umum rezeki yang berkah ialah rezeki yang terus bertambah kemanfaatannya baik bagi pemilik rezeki maupun orang di sekitarnya. Bersyukur ialah legalisasi terima kasih dari hati dan diri kita sebagai hamba atas semua rezeki yang dilimpahkan Allah, termasuk rezeki makanan. Setiap kuliner yang kita makan ialah rezeki, proteksi Allah supaya tubuh kita bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Tubuh yang sehat menciptakan kita bisa menjadi khalifah dan berbagi kebaikan di muka bumi.
Makara syukur terkait dengan kondisi hati yang mendapatkan proteksi Allah dengan hati terbuka dan ikhlas. Makanan yang banyak disyukuri dan kalau tidak mempunyai kuliner hendaknya berpuasa, ibarat yang dicontohkan Rasulullah. Akhlak terpuji dia terhadap kuliner yaitu senantiasa bersyukur apakah hari itu mempunyai sesuatu yang bisa dimakan ataupun tidak. Beliau juga tidak pernah mencela makanan. "Kalau dia menyukainya maka dia memakannya, bila tidak menyukainya dia meninggalkannya." (H.R. Bukhari - Muslim)
Hati yang bersyukur akan membuatnya lapang dan menarik rezeki yang lebih banyak dan berkah. Bukankah Allah sudah menjanjikan bagi orang yang bersyukur nikmatnya akan ditambah? Jika bukan jumlahnya, kemanfaatannya atau kedua-duanya.
Bagaimana cara bersyukur atas kuliner kita?
# 1. Bersyukur dengan hati, yaitu selalu ingat pada Allah atas semua rezeki kuliner yang kita terima.setiap hari kita makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, pernahkah kita ingat Allah sebelum menyantap kuliner itu? Sempatkan waktu beberapa menit menatap kuliner tersebut dengan penuh syukur, hingga hati kita terasa penuh dengan perasaan beruntung dan senang karenanya.
- Makanan yang terhidang di meja makan sebagai hasil perjuangan kita memasaknya,
- makanan yang disediakan oleh orang yang menjamu / mengundang kita dalam satu hajatan atau permintaan makan malam
- makanan yang kita pesan di restoran atau rumah makan,
- makanan yang dikirimkan oleh orang lain baik itu keluarga, tetangga, teman baik,
- oleh-oleh kuliner yang diterima dari orang lain.
- makanan sebab ditraktir / diajak makan oleh orang lain.
Semua kuliner itu ialah rezeki kita, sempatkah kita mengingat bahwa Allah begitu kasih pada kita sehingga kita tak pernah kekurangan kuliner apalagi hingga kelaparan? Allah hanya memerintahkan kita berpuasa selama 1 bulan, sementara 11 bulan lainnya kita bebas makan apa saja yang kita inginkan. Itupun puasa bukan kepentingan Allah tapi untuk kepentingan kita juga, manusia.
# 2. Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan kata-kata yang baik terhadap makanan.
Sadarkah kalau kata-kata yang baik itu mempunyai energi yang positif? Pujian, syukur, doa yang baik, ucapan terima kasih itu bagaikan magnet yang menarik hal-hal yang kolam juga dalam hidup kita.
- Ucapkan basmalah sebelum menyantap makanan. Penting untuk menyebut nama Allah sebelum makan supaya hanya kuliner berkah dan halal yang masuk ke dalam tubuh kita.
- Ucapkan kata-kata yang baik, memuji makanan yang terhidang di depan kita. Ucapan kelihatan enak, nampak sedap dan kebanggaan lainnya termasuk kebanggaan pada chef / tukang masaknya. Ada sebuah riwayat dimana Rasulullah bertanya kepada keluarganya perihal lauk yang tersedia, kemudian dijawab bahwa "kami tidak mempunyai apa-apa kecuali cuka", kemudian dia meminta untuk disediakan dan menyantapnya sambil berkata "sebaik-baik lauk dalah cuka." (H.R. Muslim). Pujian di atas dimaksudkan sebagai kebanggaan untuk objek kuliner atau pada keluarga bukan penekanan cuka dibanding kuliner lainnya.
- Ucapkan hamdalah dan rasakan terima kasih yang sebesar-besarnya dalam hati setelah menyantap kuliner yang terhidang di depan kita.
- Jangan sekali-kali mencela makanan. Meskipun rasanya tidak yummy atau tidak memuaskan serta jumlahnya kurang yang menciptakan kita tidak kenyang, lebih baik membisu saja dan berterima kasihlah. Masih banyak orang di luar sana yang kelaparan atau bahkan harus berpuasa sebab tidak mempunyai sesuatu untuk dimakan.
Berbagai teori dan inovasi yang dibentuk oleh fisika kuantum akhur-akhir ini, contohnya dampak pengamat yang mengacu pada perubahan yang ditimbulkan oleh perubahan perlakuan (kata-kata) pada objek yang diamati. Ternyata pemusatan syukur pada kuliner dan minuman sanggup mengubah struktur energi mereka dan memurnikannya sehingga segala sesuatu yang kita makan berdampak baik bagi tubuh. Seperti inovasi imuwan Jepang Doktor Masaru Emoto dari Universitas Yokohama yang meneliti perihal sikap air. Doktor Emoto menyimpulkan bahwa air itu hidup, bisa mendengar, melihat dan memahami segala bahasa. Air yang diberikan ucapan yang baik setelah diihat dalam mikroskop elektron kecepatan tinggi ternyata membentuk kristal segi enam yang indah. Tidak heran kalau air yang telah dibacakan doa-doa mempunyai dampak menyembuhkan.
# 3. Bersyukur dengan perbuatan, bersyukur yang dielementasikan melalui ahlak dan tingkah laris terhadap makanan.
Bukan hanya ingat Allah akan rezeki kuliner yang diberiNya serta mengucapkan kata-kata yang baik pada makanan, sikap dan sikap kita juga harus memperlihatkan rasa syukur terhadap kuliner itu.
- Tidak memakan kecuali yang halal dan baik. Allah memerintahkan kita untuk makan yang halal lagi baik. " Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah kalau benar-benar kepadaNya kau menyembah". (Q.S. Al Baqarah : 172). (baca : Mau Hidup berkah, makanlah rezeki yang baik-baik!)
- Tidak terburu-buru dikala makan. Makan pelan-pelan dan bersungguh-sungguh menikmati apa yang kita makan atau minum, menghindari tersedak, lebih sanggup menikmati tekstur makanan, mencegah berat tubuh berlebih dan memberi kesempatan tubuh mencerna kuliner dengan baik.
- Doakan kuliner itu bermanfaat. Sebelum makan, baca basmalah, pusatkan kesyukuran pada makanan, berdoa semoga kuliner itu memperlihatkan manfaat kesehatan yang lebih baik bagi kita.
- Niatkan yang baik-baik. Niatkan bahwa berkah kuliner itu akan menciptakan hidup kita lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri dan sesama.
- Ucapkan terima kasih pada semua pihak yang menciptakan kuliner itu terhidang di meja makan. Jika kuliner itu dimasak oleh isteri, ucapkan terima kasih pada kesediaanya memasak dan menghidangkan buat kita. Ucapkan terima kasih pada pelayan yang mengantarkan kuliner pesanan kita ke meja makan. Ucapkan terima kasih pada tuan rumah yang telah mengundang kita dan pujilah makanannya, pada teman yang merelakan uang dan waktunya untuk sekedar membelikan kita buah tangan makanan, maupun terima kasih apad tetangga yang mengirimkan kuliner sisa hasil hajatan, dan sebagainya.
- Berterima kasih pada orang yang berjasa menyediakan materi kuliner kita. Luangkan waktu sesaat untuk memikirkan dan berterima kasih pada semua orang yang berjasa terhadap tersedianya kuliner kita, Para petani, pekebun, nelayan, peternak, para petugas pengangkut materi makanan, para penjual kuliner / toko materi pangan, swalayan dimana kita bisa membeli dan jangan lupa uang yang dipakai untuk membeli materi kuliner tersebut.
- Tak ragu membagi makanan. Memberi kesempatan orang lain untuk menikmati kuliner kita, entah itu lewat sedekah atau proteksi kuliner pada orang lain. Percayalah sedekah kuliner akan menciptakan kita tetap sehat dan tanggapan Allah kadang tidak menunggu lama.
Begitu besarnya dampak kesyukuran bagi rezeki kita. Yang luar biasa ialah ketika kita bersyukur untuk kuliner dan air yang kita konsumsi bukan hanya menghipnotis hidup kita, syukur juga berdampak pada pasokan pangan dunia. Jika cukup banyak orang yang bersyukur atas kuliner dan air di seluruh dunia betapa Allah akan memberi rezeki yang berkah pada semua insan di dunia ini. Tidak ada lagi orang yang kelaparan dan kekurangan kuliner di dunia ini. Wallahu alam.
Demikianlah Artikel Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!
Sekianlah artikel Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita! dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/mau-rezeki-berkah-bersyukurlah-atas.html