Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar.

Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar.
link : Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar.

Baca juga


Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar.

Apakah Rezeki kita Takdir Ilahi?

  • Jika pengertian takdir ialah segala ketentuan Allah pada kita, maka jawabannya YA. Dengan demikian kewajiban kita ialah mendapatkan segala ketentuan Allah itu dengan ikhlas.
  • Rezeki akan diberi Allah pada apa yang kita lakukan maupun tidak kita lakukan. Ada seseorang yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Allah, termasuk kebutuhan hidupnya dan masalahnya. Katakanlah beliau berutang dalam jumlah yang cukup besar tapi tak sanggup membayarnya. Dia tak punya cara untuk berikhtiar lagi lantaran semuanya sudah dicoba dan hasilnya nihil, beliau hanya sanggup berdoa dan berserah diri atas duduk kasus tersebut. Dia merasa menemukan jalan buntu yang tak ada penyelesaiannya, sementara waktunya tinggal beberapa jam lagi. Yang terjadi kemudian ialah rezeki untuk memenuhi kebutuhan itu tiba persis menyerupai jumlah yang diminta dan sebesar yang dibutuhkan.

Jika pengertian takdir ialah segala ketentuan Allah pada kita Rezeki, Antara Takdir dan Ikhtiar.


Allah selalu menepati janjiNya.

  • Allah Maha Menepati janji. Ketika Dia berjanji akan memberi rezeki pada umatnya yang sungguh-sungguh meminta, maka itulah yang terjadi. Seperti dongeng di atas seseorang yang mengalami kebuntuan dan tak tahu harus bagaimana lagi, mengembalikan masalahnya kepada Allah, dengan keikhlasan dan penyerahan diri yang sangat, berharap Allah mengulurkan tanganNya.
Jika pengertian takdir ialah segala ketentuan Allah pada kita Rezeki, Antara Takdir dan Ikhtiar.

  • Sebenarnya masih banyak kebutuhannya yang lain, tapi tak semendesak kebutuhannya untuk membayar hutang ini. Akhirnya beliau menyadari jika Allah menepati janjiNya. Lalu setan berbisik, "ah itu cuma kebetulan." Tapi beliau menepis bisikan itu dan keyakinanNya tak goyah padaNya. Begitu beliau terasa buntu, kembali beliau berserah diri dan dikabulkan oleh Allah lagi. Sampai suatu ketika beliau bersimulasi, meminta doa tapi tidak sungguh-sungguh menyerupai sebelumnya, lantaran beliau yakin yang penting asal minta niscaya dikabulkan. Ternyata doanya tak kunjung dikabulkan Allah. Karena Allah Maha Tahu jika doanya hanya simulasi, tak sungguh-sungguh. Dia kesannya bertaubat dan meratapi dirinya lantaran sudah main-main dengan doa.
baca : kunci pengabulan doa minta rezeki.
  • Pahamilah bahwa takdir Allah sejalan dengan kehendakNya, tak ada yang sanggup dilakukan insan kecuali ridha.

Ikhtiar dan rezeki

  • Perhatikan firman Allah di Surah Al Jumuah ayat 10 di atas, sehabis menunaikan kewajiban menyembahNya kita diperintahkan untuk bertebaran di bumi ini mencari rezeki Allah. Dia tidak menyuruh kita terus berdiam diri di mesjid berdoa seharian, tidak ada perjuangan untuk menjemput rezekinya dengan ikhtiar.
baca : mengapa rezeki wajib dicari?
  • Ikhtiar ialah sarana kita untuk mengumpulkan poin (pahala). Allah SWT akan menilai, menimbang dan menentukan, apakah ikhtiar kita termasuk amal saleh atau tidak, apakah ikhtiar itu menjadi bab dari ibadah kepadaNya atau tak bermakna apa-apa? Kita membutuhkan evaluasi itu sebagai pemberat timbangan amal untuk bekal di alam abadi kelak. Adapun hasil final ikhtiar kita, Allah SWT yang menentukan.
  • Saat kita bertani (ikhtiar), pada dikala niatnya lurus lantaran Allah, acara bertani itu menjadi nilai ibadah. Perkara hasilnya dimakan ternak atau diserang hama penyakit, itu takdir Allah. Dan kita tak rugi sama sekali.
  • Karena rezeki tak ditentukan oleh berhasil atau tidaknya upaya kita. Rezeki kita sepenuhnya berada dalam genggaman takdir Allah SWT.
  • Kalau rezeki itu berupa hitungan amal yang ingin kita kejar sebanyak mungkin sebagai bekal do alam abadi kelak, maka kita akan lebih bersungguh-sungguh dalam berusaha. Karena di sinilah (di dunia) sebetulnya kesempatan kita untuk menumpuk amal. 
  • Pada dikala kita meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar maka sulit membayangkan bahwa Allah SWT akan memperlihatkan takdir yang berbeda secara terus menerus dari upaya yang kita lakukan secara terus menerus pula. Karena ada yang namanya sunnatullah. Tidak mungkin seorang petani yang bersungguh-sungguh menanam, tanamannya bakal terjangkit hama, penyakit terus menerus, kesannya tak pernah sanggup memanen hasilnya. 
  • Yang niscaya dan terpenting ialah bukan HASIL AKHIRNYA tapi apakah semua ikhtiar yang kita lakukan menjadi poin embel-embel buat kita, lantaran bernilai ibadah.
Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar.

Sekianlah artikel Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki, Antara Takdir Dan Ikhtiar. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/rezeki-antara-takdir-dan-ikhtiar.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel