10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak.

10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak.
link : 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak.

Baca juga


10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak.

Belajar sanggup di mana saja dan sama siapa saja.

  • Jangan pernah berpikir bahwa berguru itu hanya lewat dingklik sekolahan, atau lewat buku saja. Karena bergotong-royong apa yang terjadi di sekitar kita sanggup menjadi pelajaran berharga buat kita yang mau belajar.
  • Tulisan ini saya baca dari sebuah media umum dan mudah-mudahan bermanfaat juga bagi pembaca blog ini.
Belajar sanggup di mana saja dan sama siapa saja 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga dari Tukang Rujak.

Penjual rujak dan kebijaksanaannya.

  • Seorang penjual rujak gerobak dorong sedang berteduh dari terpaan hujan yang cukup deras di depan ruko seorang ibu. Melihat tukang rujak itu sedang membaca sebuah buku kecil (sepertinya Al Quran) si ibu pemilik ruko penasaran. Dilihatnya buah-buahan materi rujak masih penuh dan tertata rapi di gerobaknya. Karena dikala itu hujan lebat dan sepi pembeli, si ibu (IBU) keluar dan menunjukkan air minum pada tukang rujak (TR) tersebut, sambil iseng bertanya, ini beliau dialognya :
    • IBU : kalau animo hujan, jualnya repot ya, Pak, mana masih banyak lagi?".
    • TR : Iya bu, mudah-mudahan ada rezekinya."
    • IBU : Amiin. Kalau gak abis gimana, pak?
    • TR : Kalo gak abis ya, resiko bu, kaya' semangka, melon yang udah kebuka ya dikasi ke tetangga, mereka juga seneng, daripada kebuang. Mudah-mudahan dapet nilai sedekah. Kalo bengkoang, jambu, mangga, yang masih cantik masih sanggup disimpan.
    • IBU : Kalo ujan terus sampe sore, gimana pak?
    • TR : Alhamdulillah bu, berarti rezeki saya hari ini diizinkan banyak berdoa. Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu (baca: diguyur rezeki dengan doa) Di kasi kesempatan buat berdoa juga rezeki, bu.
    • IBU : Kalo gak dapet uang gimana pak?
    • TR : Berarti rezeki saya bersabar bu. Allah yang ngatur rezeki bu, saya bergantung pada Allah. Apa aja bentuk rezeki yang Allah kasi, ya, saya syukuri aja. Tapi, alhamdulillah, selama saya jualan rujak gak pernah kelaparan. Pernah gak dapet uang sama sekali tau-tau tetangga kirim makanan. (baca : jangan ragu membuatkan rezeki lantaran tanggapan Allah tak menunggu lama). Kita hidup cari apa sih bu? Yang penting sanggup makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha. Mumpung hujannya rintik, saya sanggup jalan bu, terima kasih ta bu..
    • IBU : (terpana..)

Apa yang didapat dari obrolan di atas?


1. Selalu berharap sanggup rezeki.
  • Memang Allah yang memilih rezeki seseorang tapi berusaha itu wajib. Bukannya rezeki kita tiba dari perjuangan kita, tapi dari kesungguhan kita untuk menjemput rezeki Ilahi dengan kerja keras dan keikhlasan hati. Tak perlu juga terlalu jor-joran mengejar rezeki. Kalo perlu jangan kita yang mengejar rezeki dan uang malah kita yang dikejar-kejar uang dan rezeki.
  • Dari obrolan di atas, meski animo hujan dan jualan rujaknya masih banyak si Tukang Rujak masih berharap Allah akan memberinya rezeki hari ini, dengan berucap, "mudah-mudahan ada rezekinya". Kaprikornus harapan beroleh rezeki itu harus selalu ada.

2. Siap mendapatkan resiko.
  • Mencari rezeki yaitu kewajiban tapi jumlah rezeki yang diterima, banyak sedikitnya, sanggup atau tidaknya yaitu hak prerogatif Allah. Jadi, jikalau rezeki yang diharapkan, sudah diusahakan seoptimal mungkin, tapi tetap tdak diperoleh, itulah resiko yang harus diterima dengan sabar. (baca : jika rezeki tak sesuai harapan)
  • Usaha apapun yang dilakukan niscaya ada resikonya, terimalah resiko itu sebagai bab dari takdir Ilahi. Ucapan penjual rujak yang menyampaikan jikalau jualannya tidak laku, itu yaitu resiko bisnis yang sudah menjadi ketentuan Ilahi.

3. Jika rezeki tak sesuai harapan sikapi dengan positif.
  • Apa yang dilakukan oleh si tukang rujak dikala jualannya tak laku? Ya.. beliau menyikapinya dengan positif, yaitu sabar dan tak galau. Saat rezeki tiba tak sesuai harapan, beliau malah menghadapinya dengan melaksanakan amal, yaitu sedekah. Saat banyak jualannya tak laku, buah-buahan yang sedianya untuk dijual, dibagi-bagi kepada tetangga, daripada mubazir lantaran harus dibuang. (baca : sedekah sama orang gak harus pake duit)
  • Bagaimana dengan kita? Anda dan saya dikala rezeki tiba tak sesuai dengan cita-cita dan keinginan, apakah kita menyikapinya dengan melaksanakan amal ibadah? Atau malah protes dan bingung berkepanjangan? (baca : renungan yang harus dibaca dikala susah rezeki)

4. Saat hujan banyak berdoa.
  • Banyak diantara kita, bahkan termasuk saya yang menulis artikel ini kadang ngedumel dan berkeluh kesah dikala hujan turun. Cucian gak kering lah, jalanan banjir dan becek lah, atap rumah bocorlah, bahkan kegiatan jadi terhambat gara-gara hujan. Padahal dikala waktu hujan yaitu waktu mustajab terkabulnya doa. (baca : apakah hujan menandakan limpahan rezeki?).
  • Si Tukang Rujak menunjukkan pada kita pelajaran yang sangat berharga. Saat hujan deras, menandakan jualannya bakal tidak laku, bukannya mengeluh dan komplen sama Allah, tapi malah berprasangka baik padaNya, kalau dikala itu Allah menginginkannya berdoa kepadaNya. Jangan suka berprasangka jelek pada Allah. Bahkan dikala doa rezeki yang kita panjatkan tak terkabul tetaplah berhusnudzan pada Allah.

5. Rezeki itu bukan hanya harta dan uang.

  • Menurut tukang rujak di atas rezeki bukan hanya berupa harta dan uang saja, tapi juga kesempatan untuk berdoa juga rezeki. (baca : luasnya rezeki Allah). Banyak orang yang menyia-nyiakan kesempatan beribadah kepadaNya alasannya yaitu sudah dibutakan mata dan hatinya oleh dunia dan telah dibuai oleh janji-janji syaitan yang palsu. (baca : waspadai 17 pintu mausk setan)
  • Masihkah anda merasa kekurangan rezeki sementara anda bertubuh sehat, normal dan sanggup berpikir jernih? (baca : pakailah pakaian ini semoga rezeki selalu terjaga)

6. Sabar juga rezeki.
  • Tukang rujak berkata dikala rezeki tak sanggup maka satu-satunya jalan yang menciptakan kita tetap terpandang di mata Allah, yaitu kesabaran. Berapa banyak orang yang tak sanggup bersabar dikala ditimpa musibah? Berapa banyak orang yang tergelincir dalam kemaksiatan dikala diuji Allah? Sabar itu rezeki. Lewat sabar kita sanggup mendapatkan dan ridha dengan takdir Allah. 
  • Percayalah, rezeki selalu gampang bagi orang yang ridha

7. Bersyukur.

8. Miskin itu mindset.
  • Banyak orang yang berlimpah harta dan kekayaan tapi selalu saja merasa kurang, mereka inilah yang sesungguhnya miskin. Apapun yang dimilikinya tak pernah terasa cukup baginya. Punya uang banyak tapi enggan bersedekah, takut uangnya berkurang, padahal sedekah itu sanggup menderaskan rezeki
  • Sementara banyak yang secara kasat mata tak punya harta dan uang tapi selalu merasa cukup. Mereka inilah orang kaya yang sesungguhnya. Seperti tukang rujak di atas. Selama jualan rujak tak pernah kelaparan, baginya itu sudah cukup. Bisa makan dan badan berenergi kembali untuk dipake berusaha dan beribadah itu sudah lebih dari cukup.

9. Allah yang akan mencukupkan.
  • Jangan pernah takut merasa kekurangan, lantaran Allah yang akan mencukupkan, itu prinsip yang dianut si tukang rujak di atas. Tak sanggup uang hasil jualan sama sekali, malah tetangga kirim makanan, sehingga sanggup makan hari itu. Itu menandakan Allah Maha Tahu kebutuhan hambaNya. Rezeki sanggup Dia datangkan lewat siapapun, ibarat lewat tetangga juga. (baca : gaji kecil tapi rezeki besar).

10. Kita hidup untuk apa sih?
  • Pelajaran terakhir yang diberi oleh Si Tukang Rujak, tujuan hidup kita sebagai manusia. Kita diciptakan untuk menyembah kepada Allah, sebagaimana ayat di bawah ini.

  • Lalu mengapa kita menyibukkan diri dengan hal-hal duniawi yang tak ada kaitannya dengan ketaatan dan penyembahan kita kepadaNya? Kita sibuk bersenang-senang, bersibuk-sibuk pergi pagi pulang malam, lembur hingga tak ingat waktu, bahkan hingga meninggalkan shalat lantaran dianggap shalat itu tidak penting dan mengganggu efektifitas saja! Bukankah time is money, waktu yaitu uang?
  • Padahal tukang rujak sudah bilang, " kita hidup untuk apa sih?" Kita cari rezeki hanya semoga sanggup kasi makan lisan ini. Karena masakan yaitu sumber energi bagi badan kita semoga berpengaruh berusaha dan beribadah. 
  • Menjadi kaya bukan dosa tapi mengejar kekayaan sebagai tujuan hidup, kalo perlu berbuat dosa untuk mencapainya itu yang salah. Jadilah kaya yang bermartabat. Tidak usah pamer kekayaan, bukan hanya menjadikan kecemburuan sosial dan bikin maling pada ngiler, tapi Allah jauuuuuuuuh lebih kaya. 
Betul-betul pelajaran yang sangat berharga dari seorang pedagang kecil yang bijaksana. Semiga kita sanggup mengambil manfaatnya. Wallahu alam.


Demikianlah Artikel 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak.

Sekianlah artikel 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 10 Pelajaran Rezeki Yang Berharga Dari Tukang Rujak. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/10-pelajaran-rezeki-yang-berharga-dari.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel