Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.

Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.
link : Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.

Baca juga


Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.

Sebuah dongeng inspiratif buat kita semua.

Saya membaca dongeng ini dan merasa tertohok hati saya Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.

  • Saya membaca dongeng ini dan merasa tertohok hati saya, betapa seorang pria rela melepaskan rezeki 100 juta rupiah biar sanggup melaksanakan shalat jamaah. 
  • Seorang pria katakanlah Pak A ialah petinggi sebuah perusahaan besar dengan honor yang fantastis 100 juta rupiah per bulan. Bagi anda dan saya jumlah itu sangatlah besar, sehingga meninggalkan pekerjaan dengan honor sebesar itu mungkin akan berpikir dua kali. Tapi resiko yang dimiliki oleh Pak A juga besar, yaitu kesibukan yang sangat padat, sehingga shalatnya kadang tertinggal, kadang tak sanggup sempurna waktu alasannya ialah ukiran dengan aktivitas rapat dan meeting yang harus diikutinya. 
  • Kebersamaan dengan keluarga pun harus direlakannya, alasannya ialah A betul-betul tidak sanggup menghindar dari aktivitas padat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Isterinya harus lebih banyak bersabar dan menikmati kesendirian di malam-malam sepi tanpa belaian suami di sampingnya. Anak-anaknya harus tumbuh besar tanpa belaian kasih sayang ayah. Mereka semua paham bahwa ayahnya sibuk mencari rezeki untuk mereka dan sebagai tanda penghargaan atas kerja keras sang ayah sebagai kepala keluarga, mereka semua harus mengikhlaskannya.
  • Setelah sekian usang diperbudak pekerjaan, Pak A jadinya merasa ada yang salah dengan hidupnya. Uangnya memang banyak tapi kenapa ia tak kunjung mencicipi kebahagiaan dan ketenangan dalam hidupnya.
  • Akhirnya ia menciptakan keputusan yang mencengangkan, meninggalkan jabatan dengan penghasilan 100 juta / bulan itu alasannya ialah itu tak membuatnya bahagia. Dia tak ingin selalu ketinggalan shalat berjamaah dari mesjid erat rumahnya. Dia sangat paham bahwa uang yang banyak itu tak sanggup ia bawa mati, tapi amallah yang akan menemaninya di dalam kubur yang hambar dan gelap. Dia merasa selama ini terlalu banyak mengejar dunia dan melupakan akhiratnya. Sementara umur terus berkurang dan semakin mendekatkannya ke kuburan.
  • Memang banyak yang mempertanyakan keputusan nekat tersebut dan banyak yang mengatainya sebagai orang bodoh, alasannya ialah rela membuang honor fantastis yang tak semua orang sanggup punya penghasilan segitu. Tapi Pak A sudah bertekad, resign alias minta berhenti dan memulai perjuangan kecil-kecilan di rumahnya. Karena ia mempunyai keahlian dan pengalaman, bukan hal yang sulit baginya untuk membangun bisnisnya dan menemukan klien. Akhirnya bisnisnya berkembang dan ia memperoleh penghasilan yang sama dengan dikala ia kerja kantoran 100 juta rupiah!!! Bedanya kini ia cukup menjalankannya dari rumah, sanggup erat dengan keluarag tercinta dan tak pernah lepas shalat berjamaah di mesjid erat rumahnya. Dia pun jadi pendonor utama mesjid tersebut.

Apa yang sanggup kita petik dari dongeng di atas?

1. Rezeki itu Allah yang bagi.
  • Bukan pekerjaan tertentu yang menciptakan kita memperoleh rezeki sejumlah tertentu. Tapi Allah lah pemilik rezeki dan Dia yang membaginya pada mereka yang pantas mendapatkannya. Buktinya ia bekerja sebagai pejabat sebuah perusahaan dan menjadi owner bisnisnya sendiri, kalo rezekinya memang 100 juta akan ia dapatkan, jalurnya saja beda. Mengapa? Karena sumbernya sama, dari Allah SWT.
  • Jadi jangan pernah takut menciptakan pilihan dalam hidup. Takut rezeki bakalan kabur kalo berhenti dari sebuah pekerjaan yang tak menyenangkan, pekerjaan yang melalaikan kita dari mengingat Allah, pekerjaan yang menuai tragedi dalam hidup kita, contohnya menghasilkan barang haram, bisnis ilegal yang berbahaya. Meskipun penghasilannya besar tapi tidak berkah. Karena rezeki itu bukan dari pekerjaan, bukan dari bos atau pimpinan,  tapi dari Allah SWT.

2. Analisa dan introspeksi diri selalu
  • Apa yang diputuskan oleh Pak A di atas, ialah keputusan meninggalkan rezeki yang tujuannya hanya dunia saja menuju kedekatan pada Allah. Ketika sebuah pekerjaan melalaikan kita dari menjalankan kewajiban kita sebagai hamba Allah dengan baik, dikala itulah kita patut berpikir. Pantaskah ini dipertahankan? Jika pekerjaan menciptakan kita semakin menjauh dariNya, meskipun dari situ kita merasa beroleh rezeki yang banyak, tapi harusnya kita pahami bahwa rezeki itu jadi duduk kasus buat kita. (baca : kapan rezeki jadi masalah?). Jika rezeki jadi duduk kasus harusnya kita lepas saja bukan? 

3. Allah akan mengganti yang lebih baik
  • Keikhlasan kita melepaskan apa yang ada dalam genggaman alasannya ialah Allah SWT tentu akan digantinya dengan sesuatu yang setara atau yang lebih baik. Masalahnya seberapa seberapa mantap iman kita akan keyakinan tersebut? Karena keyakinan inilah yang akan mengundang datangnya kebaikan-kebaikan yang menyertai kita dikala kita nrimo melepaskan yang kita cintai.

4. Jika mau rezeki yang baik, dekati saja Allah.
  • Hidup harus ada prioritas. Apakah kita sudah sanggup menata iman kita biar sanggup menentukan yang terbaik, menentukan jalan yang semakin mendekatkan kita kepada keridhaan Allah. Dialah pemilik langit dan bumi, dan kalau kita mendekat dan mengadukan kepedihan kita padanya, apakah Dia akan menutup mata untuk kita? Dia Maha Kaya dan Dia sanggup saja memberi lebih banyak dari yang sanggup kita bayangkan.
  • Barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah, pasti Dia akan mencukupi keperluannya. (baca : rezeki gampang dicari, gampang didapat).
Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah.

Sekianlah artikel Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rela Melepas Rezeki 100 Juta Rupiah Per Bulan Demi Shalat Jamaah. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/rela-melepas-rezeki-100-juta-rupiah-per.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel