Ayat - Ayat Rezeki (2)
Friday, May 13, 2016
Edit
Ayat - Ayat Rezeki (2) - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ayat - Ayat Rezeki (2), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Ayat - Ayat Rezeki (2)
link : Ayat - Ayat Rezeki (2)
Anda sekarang membaca artikel Ayat - Ayat Rezeki (2) dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/ayat-ayat-rezeki-2.html
Judul : Ayat - Ayat Rezeki (2)
link : Ayat - Ayat Rezeki (2)
Ayat - Ayat Rezeki (2)
Apa kata Al Alquran dan hadits wacana rezeki.
- Beberapa waktu kemudian saya pun menulis dan mengajak kita untuk melihat beberapa ayat-ayat Al Alquran yang berkaitan dengan rezeki di artikel sebelumnya, yaitu surah Al Baqarah :58, 60, Al Imran : 27, Al Jumuah : 11, Al Mulk : 21, An Nahl :71, 112, Ar Rad : 26, As Syura :12, Fathir : 2, 3 dan Thaha :132. Di artikel ini kita akan melihat beberapa ayat lain yang juga terkait dengan rezeki.
- Saya bukan jago tafsir, niat saya menulis ini semoga kita semua menyempatkan diri untuk membaca Al Alquran lewat terjemahan dengan bahasa yang kita mengerti semoga paham maknanya.
1. Al Fajr ayat 15 -16.
- Rezeki yakni segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT untuk kepentingan mahlukNya yang bermanfaat, semoga mereka sanggup bertahan dan menjaga kelangsungan hidupnya. Rezeki ini Allah beri pada semua mahluk berupa harta, makanan, kendaraan, kesehatan, uang dan sebagainya.
- Banyaknya proteksi rezeki ini bukan menandakan kemuliaan seorang manusia. Begitu juga sedikitnya rezeki yang diterima tidak memperlihatkan kehinaan orang tersebut.
- Tapi sebagian insan mempunyai keyakinan yang berbeda. Mereka menilai banyak sedikitnya rezeki yang diterimanya sebagai ukuran kemuliannya, padahal sanggup saja rezeki banyak atau rezeki kurang itu merupakan ujian baginya. (baca : kasian, ujian kok dijadikan impian).
- Allah mengabadikan keyakinan insan itu di ayat ini.
2. Al Mu'minun ayat 55-56
- Rezeki yang diterima insan sanggup saja itu merupakan ujian yang diberikan Allah, menyerupai yang dikemukakan di ayat ini. Karena itu jangan berbangga diri ketika diberi rezeki yang banyak dan jangan resah ketika rezekimu sedikit. (baca : jangan memandang rendah mereka yang sedikit rezekinya).
- Allah memberi rezeki banyak atau sedikit pada orang yang dikehendakinya. Sebenarnya bukan jumlah rezeki yang terlihat dan sanggup dihitung secara fisik yang utama, tapi perilaku seseorang terhadap rezeki tersebut. Saat mendapatkan rezeki yang banyak harusnya ia banyak bersyukur dan ketika rezekinya kurang, harusnya ia bersabar. (baca : hitunglah rezekimu dan berhenti mengeluh). Jumlah rezekinya harusnya tidak menghipnotis ketaatannya pada Allah. Sedikit rezeki tetap taat, banyak rezeki malah tambah taat kepada Allah.
3. An Nahl 18
- Terkait dengan kecenderungan insan untuk selalu mengeluh dan merasa kurang akan rezekinya, Allah menyuruh mereka menghitung semua nikmat yang telah Allah beri. Mereka niscaya tak sanggup untuk menghitungnya, saking banyaknya. Mulai dari nikmat penglihatan, pendengaran, kaki untuk berjalan, matahari yang selalu bersinar dan sebagainya. (baca : rezeki bakalan mandek, kalau kita kebanyakan mengeluh).
- Allah menyuruh manusia yang tak tahu diri ini untuk menghitung nikmat dan rezeki yang diberikan padanya di ayat ini. (baca : menerima rezekinya kontan tapi bersyukurnya dicicil). Saking banyaknya nikmat itu, hingga insan takkan sanggup menghitungnya bahkan pakai alat hitung yang paling canggih sekalipun.
4. Ibrahim ayat 34
- Pernyataan bahwa insan tak sanggup menghitung nikmat Allah juga ditegaskan di ayat ini. Karena Allah memang memperlihatkan rezeki yang banyak kepada mahlukNya, masing-masing mendapatkan jatah rezeki yang banyak, tapi kadang kita semua terlalu buta untuk melihatnya. Kita terlalu fokus pada rasa kekurangan, rasa tak cukup, rasa tak memiliki. Kita fokus pada apa yang tak kita punya daripada menghargai apa yang telah menjadi milik kita. Kita fokus mengasihani diri ketimbang bersyukur.
- Adakah yang sanggup menghitung dalam rupiah nikmat udara alias oksigen yang Allah beri setiap hari untuk kita hirup. Tanpa oksigen kita semua akan mati. Itu gres nikmat udara saja, belum nikmat air yang diberiNya. Berapa usang kita sanggup bertahan hidup tanpa air? Tidakkah itu harusnya menciptakan kita sadar dan berhenti mengeluh. Itu sebabnya Allah menganggap insan itu zalim dan sangat mengingkari nikmat. (baca : ciri-ciri orang yang mengkufuri rezeki)
5. At Thalaq ayat 11.
- Allah menjanjikan rezeki paling tinggi dan paling baik yang sanggup diraih oleh seorang hamba yakni nirwana di ayat ini. Tapi ada syaratnya, yaitu harus benar-benar beriman pada Allah lewat kata yang dibenarkan oleh perbuatan. Dan mereka ini kecanduan melaksanakan amal saleh.
6. Shaad ayat 49 -54
- Melalui ayat ini Allah menegaskan kembali rezeki nirwana yang kenikmatannya tak ada habis-habisnya yakni kehormatan yang hanya diberikan pada orang yang pantas menerimanya, yaitu mereka sungguh-sungguh beriman dan bertakwa padaNya. (baca : 3 hal terdahsyat penarik rezeki).
7. Az Zariyat ayat 58
- Melalui ayat ini Allah memperkenalkan dirinya sebagai Ar Razak, yang Maha Memberikan Rezeki. Rezeki yakni hak prerogatif Allah, akan diberinya pada siapa saja yang dikehendakiNya. Yang perlu kita lakukan adalah memantaskan diri untuk mendapatkan rezekinya. Sebelum diterima yakinlah bahwa rezeki kita niscaya ada dan niscaya diberi. Setelah diterima jangan lupa bersyukur. Jika jumlahnya tak menyerupai yang kita harapkan bersabarlah dan tetap berprasangka baik padaNya.
8. Al Hajj ayat 58
- Di atas sudah dijelaskan bahwa karunia tertinggi yang akan diperoleh oleh orang beriman dan bertakwa yakni surga. Agar sanggup menjadi beriman dan bertakwa dengan sebenar-benarnya, seseorang harus betul-betul hijrah dari doyan maksiat dan suka berbuat dosa ke jalan Allah. Harus taubat, tak melakukannya lagi, serta memperbaiki diri.
- Allah menyampaikan bahwa Dia sebaik-baik pemberi rezeki, jadi mustahil Dia memberi rezeki nirwana pada orang yang tak pantas menerimanya.
9. Huud ayat 6
- Ayat ini menegaskan dengan terang bahwa tak ada satupun mahluk yang ada di bumi luput mendapatkan rezeki, lantaran rezekinya sudah dijamin Allah. Bahkan hewan-hewan yang tak mempunyai akal, niscaya sanggup hidup lantaran Allah lah yang menjamin rezeki mereka.
10. Al Ankabut ayat 60.
- Lanjutan dari apa yang dikemukakan oleh Allah di atas, bahwa tak ada satupun mahluk yang luput dari rezeki Allah, bahkan ulat bulu, semut kecil, cacing tanah yang tak sanggup mengurus rezekinya sendiri pun kebagian rezeki. Apalagi kita insan yang diperlukan menjadi khalifah, wakil Allah untuk memakmurkan bumi. Berdoalah padaNya, memohon fasilitas rezeki lantaran Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Demikianlah Artikel Ayat - Ayat Rezeki (2)
Sekianlah artikel Ayat - Ayat Rezeki (2) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Ayat - Ayat Rezeki (2) dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/ayat-ayat-rezeki-2.html