Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan?

Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan?
link : Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan?

Baca juga


Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan?

Uang...lagi lagi uang


Saya nemu ini di medsos,  layak buat kita renungkan.. 


Assalamualaikum..KENALKAN.
Namaku : UANG...
Nama panggilan : DUIT...
Nama ukhuwah : FULUS...
Nama tenar : MONEY...
Wajahku biasa saja...
Fisikku juga lemah...
Namun saya bisa merombak tatanan dunia...
Aku juga "bisa" merubah Perilaku...
Bahkan sifat Manusia...
Karena insan mengidolakan aku...

Banyak orang merubah kepribadiannya...
Mengkhianati teman...
Menjual tubuh...
Bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku...!!!


Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat...
Tapi insan menggunakan saya menjadi patokan derajat...
Menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina...

Aku bukan iblis...
Tapi sering orang melaksanakan kekejian demi aku...!!!

Aku juga bukan orang ketiga...
Tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku...
Kakak dan adik beradu dan saling benci lantaran aku...
Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku...!!!


Sangat terperinci juga saya bukan Allah...
Tapi insan menyembah saya menyerupai Allah...
Bahkan kerap kali hamba-hamba Allah lebih menghormati aku...
Padahal Allah sudah pesan jangan jadi hamba uang...

Seharusnya saya melayani manusia...
Tapi kenapa malah insan mau jadi budakku...???
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun...

Tapi banyak orang rela mati demi aku...

Perlu saya ingatkan...
Aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda...
Tapi tidak bisa memperpanjang hidup anda...!!!

Kalau suatu hari anda di panggil Allah...
Aku tidak akan bisa menemani anda...
Apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda...
Anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta kemudian mendapatkan penghakiman-NYA...!!!

Saat itu...
Allah niscaya akan hitung-hitungan dengan anda...
APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN saya dengan baik...
Atau sebaliknya MENJADIKAN saya sebagai dewa kalian...???

➡ Ini gosip terakhirku :
Aku TIDAK ADA DI SURGA...
Kaprikornus jangan cari saya disana...

➡ SARANKU :
1. Jangan terlalu sayang sama aku...!!!
2. Jangan lupa berdoa, dan berinfak biar saya jadi BERKAH di dunia dan akhirat...!!!


Uang dalam Islam.

  • Pada zaman Rasulullah uang yang dikenal bukanlah uang kertas menyerupai halnya yang berlaku dikala ini. Sebelum zaman dia transaksi dilakukan dengan sistem tukar barang alias pertukaran barang. Misalnya gandum ditukar dengan kambing misalnya. Sistem uang diciptakan lantaran ada beberapa kelemahan dalam sistem tukar barang menyerupai gak ada standar berapa banyak gandum yang harus ditukarkan untuk mendapatkan seekor kambing misalnya, juga harus ada kerelaan kedua belah pihak untuk menukarkan barangnya, contohnya orang yang punya gandum memang betul butuh kambing dan yang punya kambing butuh gandum, sehingga transaksi bisa dilakukan. Tapi jikalau tidak tukar barang gak bisa dilakukan.
  • Juga menggunakan mata uang logam menyerupai dinar (emas), dirham (perak) dan fulus (tembaga). Seorang Islam berjulukan al-Ghazali (w.1111 M), telah membahas fungsi uang dalam perekonomian.
    Secara panjang lebar, ia membahas fungsi uang dalam cuilan “syukur” pada kitab Ihya Ulumuddin. Dalam Bab itu ia mengatakan, “Di antara nikmat Allah ialah berlakunya dinar dan dirham. Dengan dinar dan dirham itu, kehidupan dunia bisa diatur, padahal keduanya tak lebih dari logam, yakni barang yang pada asalnya tidak mempunyai kegunaan apa-apa. Tetapi semua orang tertarik pada kedua mata uang itu, lantaran setiap orang membutuhkan majemuk barang untuk makan, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan lainnya”.
  • Adapun uang kertas diciptakan oleh ekonomi kapitalis menyerupai dikala ini yang rentan terhadap inflasi dan keterpurukan ekonomi.


Uang itu penting tapi bukan yang terpenting

Mengapa?

(1). Uang hanya alat.
  • Yang namanya alat tugasnya hanya membantu kita memperoleh kebutuhan / harapan kita. Dengan syarat bahwa kebutuhan / harapan itu bisa dibeli dengan uang. 
  • Uang yakni alat bantu, gak punya kuasa, gak punya kekuatan. Kebesaran pengaruhnya terletak di tangan insan yang mempunyai uang itu. Karena yang paling penting yakni orangnya dan bukan uangnya maka kedudukan uang bukanlah yang terpenting.


(2). Uang tidak bisa membeli semuanya.
  • Uang bisa membeli obat tapi tak bisa membeli kehidupan.  Uang bisa membeli masakan tapi tak bisa membeli rasa kenyang.  Uang dikeluarkan untuk membiayai ijab kabul tapi tak bisa membeli kebahagiaan dan keturunan.  Uang bisa membeli kebutuhan hidup tapi tak bisa membeli kenyamanan,  ketenangan,  kekeluargaan dan pertemanan. Uang bisa membeli buku dan layanan internet tapi tak bisa membeli kecerdasan dan kebijaksanaan.
  • Karena banyak hal yang gak bisa dibeli dengan uang harusnya kita gak usah memposisikannya di daerah terpenting.


(3). Uang bisa jadi rezeki atau setan.
  • Tergantung pada orang yang memegang uang.  Jika dia manfaatkan uang untuk kebaikan dan kebermanfaatan maka uang menjadi rezeki.  Jika uang digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup baik secara fisik maupun spiritual maka uang menjadi rezeki. 
  • Sebaliknya jikalau uang digunakan untuk melaksanakan maksiat dan dosa,  serta uang mengakibatkan kualitas hidupnya jadi menurun maka uang menjadi setan baginya.

(4). Jangan terlalu mengejar uang.        
Mengapa? 
  1. Karena akan mengakibatkan kita fokus pada dunia. Sehingga menciptakan kita jauh dari Allah. Hidup bisa jadi kehilangan arah. 
  2. Uang toh tak bisa membeli kebutuhan esensial insan yaitu kebahagiaan dan ketentraman. Karena itu terkait dengan hati,  dengan perasaan. Banyak orang yang bisa senang meski hidup sederhana. 
  3. Uang bisa menyuburkan sikap negatif.  Seseorang bisa menjadi rakus lantaran mengejar uang.  Uang semakin dikejar semakin terasa kurang.  Tak ada kepuasan.  Uang bisa menciptakan orang jadi sombong,  merasa berkuasa lantaran bisa membeli apa saja.


(5). Uang nantinya akan ditanya.
  • Setelah mati uang yang kita kumpulkan dengan susah payah gak akan kita bawa mati. Semuanya kita tinggalkan untuk membayar hutang dan jadi warisan orang-orang yang kita tinggalkan. Kelak di Hari Penentuan kita akan ditanya ihwal uang yang dipercayakan pada kita itu. Darimana memperolehnya? Bagaimana penggunaannya? Apakah membawa manfaat atau mudharat? Pertanyaan yang sangat penting lantaran balasan kita akan memilih apakah kita masuk nirwana atau neraka?
  • Karenanya bijaksanalah menggunakan uang. Jadikan uang sebagai rezeki yang memberi manfaat  dan meningkatkan kualitas hidup serta menjamin keselamatan kita di darul abadi nanti, bukan sebagai setan dalam hidup kita.
Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan?

Sekianlah artikel Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/06/apakah-uang-itu-rezeki-atau-setan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel