Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?
Thursday, April 16, 2020
Edit
Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel alasan,
Artikel ciri-ciri,
Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?
link : Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?
(2) Tak sempat baca Quran
(3) Terlalu sadar diri.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/mengapa-rezeki-kita-tak-berkah.html
Judul : Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?
Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?
Karena kita telah menjadi hamba dunia.
- Hamba / Budak dunia ialah orang yang menghambakan dirinya pada dunia, melaksanakan apa saja untuk mengejar dunia, kalau perlu mengorbankan keyakinan dan keyakinannya.. Tahukah anda bahwa inilah salah satu penyebab mengapa rezeki kita tak berkah?
- Mengapa? Karena kita salah fokus.. harusnya menjadi hamba Allah bukannya hamba dunia. Karena dunia bakal kita tinggalkan sementara kampung alam abadi yang infinit telah menunggu.
- Waspadalah diri anda bila terdapat ciri-ciri di bawah ini, maka anda ialah hamba dunia..maka wajarlah bila rezeki anda jauh dari keberkahan.
Ciri-ciri anda menjadi budak dunia.
(1) Mengentengkan shalat.
- Saat permintaan Allah memanggil kita untuk meraih kemenangan, kita ogah.."Ntar aja deh, kan masih panjang waktunya." Sukanya shalat di final waktu, alasannya ialah sibuk mengejar dunia, sibuk bekerja, sibuk nyari rezeki, maka Allah bukanlah prioritas, yang prioritas itu kerjaan..
- Silakan baca artikel Allah akan mencabut keberkahan rezeki mereka yang meremehkan shalat. Al Alquran sudah menceritakan wacana hal ini di Surah Maryam ayat 59.
- Saking pentingnya shalat sempurna waktu Allah menyuruh kita shalat di manapun ketika tiba waktunya.
- Shalat sempurna waktu ialah amal perbuatan yang paling afdhal di mata Allah, sesuai hadits Rasulullah berikut ini.
(2) Tak sempat baca Quran
- Kita terlalu sibuk mengejar dunia hingga tak sempat lagi memperhatikan tuntunan hidup seorang Muslim, kitab yang menjadi mukjizat Rasulullah beberapa kala yang lalu. Nonton bioskop, niscaya ada waktu. Chatting, update status dan komen di medsos selalu ada waktu. Tapi qurannya ditelantarkan dan dibiarkan berdebu begitu saja..Silakan baca 20 amalan sakti pembuka pintu rezeki, salah satu diantaranya ialah baca quran, sempatkan hati maka waktu niscaya kita punya. Tak ada orang sibuk di dunia ini, hanya problem prioritas saja. Jika kita memprioritaskannya kita niscaya sanggup meluangkan waktu untuknya.
- Mau beruntung dan banyak rezeki? Bacalah Al Quran. Itu sudah diingatkan oleh Rasulullah SAW lewat haditsnya berikut ini :
(3) Terlalu sadar diri.
- Apa yang diomongin orang menjadi hal yang penting bagi kita, bukannya sibuk memperbaiki diri dan amal ibadah, kita malah sibuk memoles diri dengan make up kebohongan, senyum pencitraan, menebar kebaikan demi sebuah gengsi, nama baik, martabat... Karena kita telah menjadi hamba orang lain, kita ingin tampil dengan baik bukan alasannya ialah kita memang baik, tapi alasannya ialah kita ingin di cap baik.
- Rezeki kita jadi tak berkah, alasannya ialah dimanfaatkan untuk menunjang tujuan pencitraan itu tadi.. Bukan pendapat Allah yang kita pedulikan tapi pendapat orang lain. Biar deh korupsi yang terang nampak kaya dan sukses di mata orang lain. Naudzubillah.. insan betul-betul terlupa. Berani menantang Allah demi sebuah nama baik yang diberi oleh manusia... (baca : sumpah, orang gak perlu klarifikasi darimu)
(4) Sibuk menumpuk harta.
- Waktu ialah uang, jangan sia-siakan waktu yang berharga untuk meraih kesuksesan, menggapai mimpi dan impian menjadi orang kaya, sukses dan terpandang.. (di mata manusia!!). Kita sibuk saling berlomba menumpuk harta. Materi yang banyak itu akan kita pertanggung jawabkan nanti di alam abadi (baca : kisah menemani jenazah selama 40 hari). Makin bertumpuk harta makin usang pengadilan yang harus kita jalani, alasannya ialah semua harta itu akan ditanya..
- Bukannya sibuk menumpuk amal, kita malah sibuk menumpuk harta. Artinya prioritas hidup kita ialah dunia bukannya kampung alam abadi yang kekal...
(5) Mata hati tertutup.
- Jika kita tak suka mendengar tausiyah, ceramah agama, alasannya ialah peringatan-peringatan yang diberikan para juru dakwah itu sangat mengena dengan kehidupam kita sehari-hari. Kita tak suka di nasehati, ogah diceramahi, emoh diperingati bahwa apa yang kita lakukan salah.
- Sebenarnya kita tahu kalau kita salah, hanya kita terlalu sombong untuk mengakuinya. Allah sudah menyampaikan dalam Al Quran, khusus untuk orang sombong ini ...
- Meskipun ayat di atas ditujukan untuk orang kafir...tapi bagi mereka yang tak mau mendengar nasehat, bukankah hatinya tertutup..tak sanggup mendapatkan cahaya kebenaran?
(6) Menunda beramal.
- Beramal waktu kecil nunggu gede, sesudah gede nunggu sarjana, sesudah sarjana nunggu kerja, sesudah kerja nunggu waktu luang, sesudah ada waktu luang nunggu sesudah hal-hal yang nyenengin di lakukan, sesudah melaksanakan hal-hal yang nyenengin nunggu sesudah istirahat, sesudah istirahat nunggu besok aja..!! Yakinkah kalo besok itu masih ada? Ajal tiba gak pernah disangka..
- Salah satu ciri kita menjadi hamba dunia ialah berprinsip TAR SOK.. ntar besok aja, gimana ntar aja, ntar kalo udah tua, ntar kalo udah pensiun.. Padahal amal itu yang bakal jadi bekal kita menuju pengadilan Allah. Kalo gak dikumpulkan dari sekarang, apa yakin sanggup cukup? Setelah dikurangi dosa yang bejibun jangan-jangan malah minus..??
- Wajar bila rezeki kita gak berkah.. gak memberi manfaat bagi kita dan orang lain. Rezeki banyak malah menciptakan kita makin jauh dariNya...
(7) Terlena dengan kecanggihan dunia.
- Kita selalu sibuk dan update dengan teknologi baru...handphone baru, TV baru, tablet baru, konsol game terbaru. Kita gak pernah ketinggalan dengan musim terbaru, mulai dari fashion hingga gaya hidup. Kita bakal merasa malu bila kupdet (kurang updet), disangka gaul jauh lebih penting.
- Akhirnya orang suka nongkrong di tempat-tempat gaul, istilahnya sih bersosialisasi, kalo perlu sampe larut, ngobrol ngalor ngidul gak terang juntrungannya.. Selalu nyari info barang keluaran terbaru.. jangan sampe ketinggalan gak beli..
- Rezeki yang diberi Allah habis untuk memuaskan nafsu belanja barang barang baru, makan di restoran habis 500 ribu rupiah itu biasa. Tapi sedekah 50 ribu aja kok rasanya berat. Padahal yang 500 ribu keluar jadi ampas kotoran di pagi hari sementara yang 50 ribu itu abadi? Bisakah rezekinya berkah bila kaya' gini?
(8) Sibuk gosip.
- Kalo kita sudah lebih tertarik dengan kehidupan orang lain dan ikut-ikutan menggosipi mereka, menceritakan keburukan dan aibnya, memfavoritkan kemalangan mereka, artinya kita bener-bener sudah jadi hamba dunia.
- Kitalah penggemar infotainment, gosip-gosip kehidupan para selebritis. Jika sehari saja tak bergosip bikin verbal kita kelu dan gak nyaman.. Kita sudah menganggap enteng ghibah...
- Padahal ghibah itu menutup rezeki....
PENUTUP
- Rasulullah SAW sudah mengingatkan bagi mereka yang bersedia menjadi hamba dunia dalam sabdanya berikut ini :
- Jika selama ini kita begitu sibuknya dengan dunia.. maka mungkin Allah telah memenuhi kedua tangan kita dengan kesibukan alasannya ialah kita menentukan mendekati dunia dan menjauhiNya??
Tanyakan pada diri anda kembali..
Wallahu alam...
Demikianlah Artikel Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?
Sekianlah artikel Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/mengapa-rezeki-kita-tak-berkah.html