Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes?

Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes?
link : Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes?

Baca juga


Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes?

Orang baik itu langka.

  • Orang baik itu langka, yang banyak itu yaitu orang yang merasa baik. Kalo mau tau bedanya baca goresan pena ini yakinkah kalo anda orang baik? Orang baik dibutuhkan, lantaran jikalau dunia ini dipenuhi orang baik maka dunia bakal berhias kebaikan jauh dari kekacauan dan kejahatan. Begitupun sebaliknya, kalo dunia penuh dengan orang yang gak baik, niscaya kita ngerasa hidup di neraka dunia saking kacaunya. Tapi dunia yang tepat kek gini kan gak ada. Yang ada yaitu dunia yang berimbang, ada orang baiknya tapi orang gak baiknya juga banyak. Akhirnya kita dihadapin pada satu pilihan pengen  jadi orang baik ato orang gak baik? Karena bukan takdir yang menentukan seseorang jadi baik atu gak, tapi lantaran secara sadar insan bisa memilih. 

  • Dalam hati orang waras sih pengennya jadi orang baik. Ngapain jadi orang jahat, hati gak tenang, banyak yang musuhin belum lagi bahaya ketangkep polisi ato masuk bui. Tapi nyatanya masih banyak juga orang jahat yang berkeliaran dan nyari makan di dunia ini dengan segala trik jahatnya. Penipu, perampok, pencoleng, pemerkosa, pelacur dan pencetus acara maksiat ada di mana-mana. Banyak sudah korbannya tapi gak praktis untuk memberantasnya.
  • Trus gimana kita menyikapinya? Kita tetep harus fokus. Kalo pengen jadi baik ya kudu perjuangan biar jadi orang baik. Gak berarti lantaran banyaknya kejahatan trus kita musti ikut-ikutan jahat? Emang sih gak mudah, lantaran tantangannya banyak, godaannya uiiiih bejibun. Ada orang yang aslinya baik, tapi lantaran salah pergaulan jadi jahat. Ada yang lantaran broken home, terdesak ekonomi sampe yang menuhankan kekayaan. Macam-macamlah motif orang melaksanakan kejahatan.
  • Katanya kalo mau rezekinya baik ya kudu jadi orang baik. Alasannya baca di sini. Tapi kok kenyataan yang kita liat orang baik itu seringkali nasibnya apes ya, lihat deh ilustrasi di bawah ini.

Orang baik itu seringkali apes?

(1) Suka disakitin.
  • Liat aja di sekitar kita, ato di film / sinetron seringkali yang selalu disakitin yaitu tokoh protagonis  alias orang baik-baik.
  • MENGAPA ORANG BAIK SERING TERSAKITI? Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya, ia gak menyediakan ruang untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit saja. Kebaikannya jadi suka dimanfaatin orang.
  • Apa bener orang baik sering sakit hati? Belum tentu. Seringkali kita cuma ngeliat di luarnya saja. Seolah-olah mereka yang baik selalu jadi korban lantaran kebaikannya. Padahal yang namanya kebaikan akan berbuah baik dan kebaikan itu akan kembali padanya. Ini bukan admin yang bilang lho tapi Allah dalam surah Al Isra ayat 7 di bawah ini.

  • Begitu juga rezeki,  orang baik dan orang jahat boleh jadi rezekinya sama banyaknya,  tapi yang beda di berkahnya. Baca apa itu rezeki berkah itu di sini. Mengapa harus berkah?  Karena rezeki yang berkah yaitu rezeki yang bermanfaat. Ngapain sanggup rezeki kalo hanya bikin susah? Buat apa rezeki banyak tapi habis melulu malah masih ngutang? Itu lantaran rezekinya gak berkah. 

(2) Suka ditipu.
  • Pernah gak ada yang punya pengalaman maksudnya mau nolongin eh kok malah ditipu?  Bukankah hanya orang baik yang selalu mau menolong orang?  
  • MENGAPA ORANG BAIK KERAP TERTIPU?
  • Karena orang baik selalu memandang orang lain nrimo menyerupai dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yang ia pandang penyayang bisa mengkhianatinya.Orang baik selalu berpikiran positif dan menganggap orang lain akan berpikiran sama sepertinya. Hal itu bikin beliau jadi naif dan gak bisa menilai secara objektif. 
  • Orang baik yakin kalo rezekinya udah diatur Allah.  Rezeki itu bakalan sampe padanya bagaimanapun caranya. Begitu pun juga kalo bukan rezeki niscaya bakal pergi mencari pemiliknya.  Jika kebetulan beliau harus tertipu dan kehilangan uang / rezeki yang dikumpulkannya dengan susah payah,  dia bisa mendapatkan itu sebagai kepingan dari takdir yang harus dijalaninya. Dia gak merasa tertipu dan kehilangan lantaran beliau tahu bahwa itu bukan ditujukan baginya dan bukan rezekinya. Dia paham mengapa Allah ngasi cobaan menyerupai ini padanya?  Karena Allah tahu beliau niscaya bisa mengatasinya.

(3) Suka dicaci.
  • Kita ngeliat di sekeliling kita bukan hanya mereka yang perilakunya keji yang dicaci dan dinistakan.  Tapi juga mereka yang populer sebagai orang baik. Mereka ini gak punya musuh tapi banyak yang memusuhi. Gak punya lawan tapi banyak yang suka melawannya. Gak punya salah tapi seringkali dicarikan kesalahan supaya nampak buruk. 
  • MENGAPA ORANG BAIK SERINGKALI DINISTA?
  • Karena orang baik gak pernah diberi kesempatan membela dirinya. Ia hanya harus menerima, meski bukan beliau yang memulai perkara. Orang baik itu cinta damai. Meski semua orang bersekutu melawannya beliau tahu bahwa selalu bisa mengandalkan Allah untuk melindunginya. Jika rezeki niscaya akan tiba sekuat apapun orang lain menghalanginya. Jika bukan rezeki niscaya hilang sekuat apapun beliau berusaha mendapatkannya.

(4) Suka nangis
  • Karena sering tersakiti,  sering di caci,  seringkali dikorbankan udah pastilah orang baik suka nangis.  Wong mereka juga insan biasa kok, yang punya perasaan.
  • MENGAPA ORANG BAIK SERING MENETESKAN AIR MATA?
  • Karena orang baik gak ingin membagi kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, dan percaya bahwa suatu masa Allah akan mengganti kesedihannya.
  • Orang baik paham bahwa Allah mengasihi hamba hambaNya dan gak akan membuatnya menderita. Orang baik tahu betul sebetulnya lebih baik mengadukan masalahnya pada Allah. Karena hanya Allah lah yang bisa ngasi solusi atas dilema itu. 
  • Soal rezekinya beliau pasrahkan pada Allah.  Dia tahu kalo orang baik niscaya rezekinya baik. Karena itu beliau gak pernah gusar dan risau. Orang baik niscaya akan memanen yang baik lantaran yang beliau tanam yaitu kebaikan.  Jadi tangisannya bukanlah tangisan putus asa. Melainkan tangisan memohon kekuatan pada Rabb-Nya. Karena beliau sadar bahwa apapun yang dialaminya niscaya kehendak Allah.  Gak ada jalan lain kecuali memohon petunjukNya.

Namun... 
ORANG BAIK GAK PERNAH MEMBENCI YANG MELUKAINYA.
Karena ia selalu memandang bahwa di atas semua, Allah-lah hakikatnya.
Jika Allah menggiringnya, bagaimana ia akan mendebat kehendak-Nya. Itu sebabnya orang baik tak mempunyai almari dendam dalam kalbunya. Jika kamu buka laci-laci di hatinya, akan kamu temukan hanya cinta yang dimilikinya.
Orang baik gak akan pernah merasa terluka oleh manusia. Karena beliau tahu bahwa insan gudangnya salah. Sikap jelek niscaya akan memanen keburukan. Dia tahu kalo kelakuan orang lain padanya di luar kontrolnya. Dia gak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan orang padanya. Yang jadi urusannya bukan kelakuan orang padanya tapi bagaimana dirinya menghadapi itu. Karena hanya dirinya dan perasaannya yang bisa beliau kontrol. Seseorang gak bakal ngerasa sakit dan terluka jikalau beliau gak ngebiarin perasaan sakit dan terluka itu menguasainya. 
ORANG BAIK REZEKINYA PASTI BAIK. 
Bukannya apes menyerupai sangkaan kita selama ini. Kita hanya bisa melihat dari luar dengan pandangan mata insan yang serba terbatas. Kita suka kasian dan mengira kalo orang baik seringkali jadi korban dan dikorbankan. Padahal itu cuman anggapan kita aja. 
Orang baik rezekinya baik lantaran beliau menanam bibit kebaikan. Dia tahu bahwa apapun yang dilakukannya Allah niscaya melihatnya. Dia merasa aib jikalau hidup di bumi Allah tapi malah berbuat kerusakan di atasnya. Itu sebabnya rezeki yang tiba padanya yaitu rezeki yang betul betul bermanfaat, rezeki yang berkah,  meskipun dari segi kuantitas gak besar.  Karena sesungguhnya rezeki itu yang perlu kualitasnya bukan jumlahnya. Rezeki yang dengannya kita bisa hidup tenang beribadah padaNya. 
Banyaknya orang jahat di dunia gak mesti bikin kita ikutan jadi jahat. Kita bisa jadi orang baik di tengah orang jahat. Kita bisa menebar dan menyirami mereka dengan kebaikan. Siapa tahu dengan kebaikan itu bisa menciptakan mereka sadar dan kembali ke jalan yang benar.  Jangan menyepelekan kebaikan. Karena kebaikan itu bisa jadi ide bagi orang lain.  Banyak orang yang praktis tersentuh dengan kebaikan. Seperti halnya Rasulullah membuatkan agama ini lewat akhlakul karimah. 
Jangan pernah berhenti melaksanakan kebaikan dan menjadi orang baik. Karena kalian gak akan pernah tahu siapa yang terinspirasi dan berubah dengan kebaikan itu. Karena mungkin hanya kalian yang peduli dan baik padanya. Orang jahat seringkali gak tersentuh oleh kejahatan tapi bisa trenyuh oleh kebaikan. 

Kalian yang membaca ini pastinya ORANG YANG BAIK itu kan..?? ^^

Wallahu alam.. 


Demikianlah Artikel Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes?

Sekianlah artikel Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Apa Bener Orang Baik Rezekinya Apes? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/06/apa-bener-orang-baik-rezekinya-apes.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel