Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal

Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal
link : Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal

Baca juga


Related

Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal

ARTIKEL KE 795    

Pesan Sayidina Ali    

Sayyidina Ali bin Abi Talib telah berkata;
Simpan rahasiamu berdua saja:
1. Dirimu
2. Allah SWT


Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.” (QS. Ar Ro’du: 10)


Jagalah di dunia ini dua keridhaan:
1. Ibumu
2. Bapamu

“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang renta dan marah Allah bergantung kepada kemurkaan orang renta (H.R. Bukhari)

baca : berbakti pada orangtua melipatgandakan keuntungan

Mohonlah santunan kepadaNYA,  saat susah dengan dua perkara:
1. Sabar
2. Shalat

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan bahu-membahu yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya. [al Baqarah/2 : 45-46].


baca : tips menggenggam hari penuh rezeki

Jangan risau dua masalah ini:
1. Rezeki
2. Ajal
Karena keduanya berada di bawah kekuasaan Allah swt.

Malaikat Jibril membisikkan di dalam hatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati hingga telah tepat rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan carilah (rezeki) dengan cara yang baik —halal, proporsional dan tidak tersibukkan dengannya— dan hendaklah tertundanya (lambatnya datang) rezeki tidak mendorong kalian untuk mencarinya dengan kemaksiatan kepada Allah, alasannya bahu-membahu keridhaan di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya (HR Abu Nu’aim, al-Baihaqi dan al-Bazar dari Ibn Mas’ud).

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. (QS. Ali Imran [3]: 145).

baca : tips melapangkan rezeki dengan bekerja

Dua masalah yang tak perlu diingat selamanya:
1. Kebaikanmu terhadap orang lain.
2. Kesalahan orang lain terhadapmu.

Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya, bila kalian tidak bisa membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah ialah Dzat yang Maha Tahu Berterimakasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR.Thabrani).

Maukah saya ceritakan kepadamu mengenai sesuatu yang menciptakan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu? Para teman menjawab; tentu. Rasul pun bersabda; Kamu harus bersikap sabar kepada orang yang membencimu, kemudian memaafkan orang yang berbuat dzalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu dan juga menghubungi orang yang telah menetapkan silaturahmi denganmu.”(HR. Thabrani)

Dua masalah yang jangan dilupakan selamanya:
1. Allah swt
2. Alam Akhirat

Maka apabila kau telah menuntaskan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring…… (An Nisa’ 103).

Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu , ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa tujuan hidupnya ialah dunia, maka Allâh akan sabung domba urusannya, menyebabkan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya ialah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menyebabkan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.


baca : Mereka ini Allah menjamin rezekinya di langit dan di bumi

Empat orang ini janganlah engkau jauhi:
1. Ibumu
2. Ayahmu
3. Saudara lelakimu
4. Saudara perempuanmu

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci bila kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)

Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rezeki, maka berbaktilah pada orang renta dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).” (HR. Ahmad)

Sembahlah Allah dan janganlah kau mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat sepakat kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, belum dewasa yatim, orang-orang miskin, tetangga yang akrab dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (Q.S. An nisa: 36)


baca : mengapa berbakti pada ibu melipatgandakan rezeki?

Baikilah keluargamu

Empat masalah ini hendaknya kau berlindung darinya:
1. Buntu ( fikiran)
2. Sedih
3. Lemah
4. kikir

“Kebajikan apapun yang kau peroleh ialah dari sisi Allah, dan keburukan apapun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa: 79)

“Ya Allah saya berlindung kepadaMu dari galau gulana dan rasa sedih…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Janganlah kau lemah, dan janganlah (pula) kau bersedih hati, alasannya kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), bila kau orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 139).

“Dari teman Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu  beliau berkata, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, ‘Jauhillah tujuh kehancuran yang sanggup menimpa kalian.’ Lalu (sahabat) bertanya, ‘Apakah itu wahai Rasulullah?’ Lalu dia menjawab, ‘Menyekutukan Allah, kikir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, menuduh zina perempuan mukminat yang suci.” (HR. an-Nasa`i)
Empat orang ini janganlah kau bergairah kepada mereka :
1. Yatim
2. Miskin
3. Fakir
4. Orang Sakit

“Tahukah kau orang yang mendustakan agama itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna”.
(QS. Al-Ma’un ayat 1-7)
Orang beriman yang miskin akan masuk nirwana sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122)
Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian. Dan bahu-membahu bila Allah menyukai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barangsiapa yang ridho maka baginya keridhoan, dan barangsiapa yang marah maka baginya kemurkaan”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
Empat masalah yang memperindah dirimu :
1. Sabar
2. Tabah
3. Tinggi ilmu
4. Dermawan

“Dan, bahu-membahu Kami akan memberi jawaban kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]

"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah ialah kekal. Dan bahu-membahu Kami akan memberi jawaban kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An Nahl[16] : 96)


“Siapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan perjalankan (mudahkan) ia jalan menuju Surga. Sungguh para malaikat mengepakkan sayap-sayap mereka alasannya ridha dengan penuntut ilmu. Sungguh orang alim benar-benar dimintakan ampun oleh makhluk di langit dan di bumi hingga ikan di laut. Keutamaan hebat ilmu dibanding hebat ibadah bagaikan keutamaan bulan atas seluruh bintang. Para hebat ilmu ialah perawis para Nabi. Para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham tetapi mewariskan ilmu. Siapa yang mengambilnya berarti telah mengambil laba yang besar.” (HR. At-Tirmidzi no. 2682, Abu Dawud no. 3641, dan Ibnu Majah no. 223. Dishahihkan Syaikh Al-Alban)

Dan barang apa saja yang kau nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (Q.S Saba’ : 39)

Baca : mengapa orang yang gemar memberi rezekinya terus bertambah?

Empat orang yang hendaknya kau dekati :
1. Orang yang Ikhlas
2. Orang yang setia
3. Orang yang Dermawan
4. Orang yang jujur

Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan orang-orang yang lemah dengan do’a, shalat dan keikhlasan mereka. [HSR Nasa-i, 6/45]

Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan.” [Al-Infithâr/82:13)

Dan mereka memperlihatkan masakan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi masakan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki jawaban dari kau dan tidak pula (ucapan) terima kasih”. (QS. Al-Insan: 8-9)

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kau kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, pasti Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka bahu-membahu ia telah menerima kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70 – 71]


Empat orang yang hendaknya jangan kau jadikan teman dan mendukungi mereka:
1. Tukang bohong
2. Pencuri
3. Tukang Hasut
4. Tukang Adu domba

Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, alasannya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap menentukan jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, alasannya dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan bila seseorang senantiasa berdusta dan menentukan kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta (pembohong) (H.R. Ahmad)

Empat orang ini jangan hingga kau tahan kedermawananmu terhadap mereka:
1. Isterimu
2. belum dewasa mu
3. Keluargamu
4. Sahabatmu


"dan kewajiban ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf” (Q. S. Al Baqarah : 233).

“Ambillah apa yang cukup untuk mu dan untuk anakmu dengan ma’ruf’ (HR. Bukhari dan Muslim)

Jabir r.a meriwayatkan, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika salah seorang di antaramu miskin, hendaknya dimulai dengan dirinya. Dan bila dalam itu ada kelebihan, barulah diberikan untuk keluarganya. Lalu apabila ada kelebihan lagi, maka untuk kerabatnya,” atau sabdanya, “Untuk yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian apabila masih ada kelebihan, barulah untuk ini dan itu.” (HR. Ahmad dan Muslim)

baca : baikilah keluargamu, maka rezekimupun akan baik

Empat hal yg hendaknya kau Kurangi:
1. Makan
2. Tidur
3. Malas
4. Bicara berlebih-lebihanan/gosip


Tidak ada tempat paling jelek yang diisi insan selain perutnya, cukuplah seorang anak Adam makan beberapa suap masakan saja yang sanggup mengokohkan tulang punggungnya. Jika memang ia harus mengisi perutnya maka hendaknya ia memperlihatkan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya“. (HR. Tirmidzi).

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil mendapatkan segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia ialah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar“. (QS. Az-Zariyat 15-18)

“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT meridhoi kalian alasannya tiga masalah dan membenci dari kalian tiga perkara. Meridhoi kalian bila kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, kalian berpegang teguh terhadap tali agama Allah SWT secara bersama-sama dan saling menasehati terhadap orang yang Allah SWT beri perwalian urusan kalian. Membenci kalian bila banyak bicara, menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya.” (HR. Malik)

baca : ghibah menutup rezeki

Empat hal yang jangan kau putus :
1. Sholat
2. Qur'an
3. Zikir
4. Silaturrahim

“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan ialah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melaksanakan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani menyampaikan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566)

Aku telah tinggalkan pada kau dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).


“Janganlah kau meninggalkan zikir alasannya tidak adanya kehadiranmu kepada Allah, kelalaianmu dari dzikir kepada Allah itu lebih berat dari kelalaianmu dalam atau saat berdzikir kepada Allah. Mungkin saja Allah akan mengangkatmu dari dzikir (disertai adanya lupa) menuju dzikir yang disertai ingat kepada Allah dan dari dzikir yang disertai ingat kepada Allah menuju dzikir yang disertai hadirnya hati dan dari dzikir yang disertai hadirnya hati menuju dzikir yang disertai hilangnya sesuatu selain Allah SWT. Dan semua itu bukanlah hal yang sulit bagi Allah SWT.”

Dari Jubair bin Muth‘im Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk nirwana orang yang memutus silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaih).

baca : doa dan zikir keberlimpahan rezeki

Wallahu alam


Demikianlah Artikel Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal

Sekianlah artikel Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jangan Risaukan Rezeki Dan Ajal dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/02/jangan-risaukan-rezeki-dan-ajal.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel