Cara Keluar Dari Kemiskinan
Tuesday, February 21, 2006
Edit
Cara Keluar Dari Kemiskinan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Keluar Dari Kemiskinan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel cerita,
Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Cara Keluar Dari Kemiskinan
link : Cara Keluar Dari Kemiskinan
Anda sekarang membaca artikel Cara Keluar Dari Kemiskinan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/02/cara-keluar-dari-kemiskinan.html
Judul : Cara Keluar Dari Kemiskinan
Cara Keluar Dari Kemiskinan
ARTIKEL KE 794
KELUAR DARI KEMISKINAN
Masih ingat pelari kita Muh. Zohri yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional beberapa waktu lalu? Muh. Zohri aslinya yaitu perjaka miskin yang punya impian besar. Kemiskinan tak jadi kendala untuk meraih impiannya.
Kemudian bagaimana Lalu Muhammad Zohri keluar dari cengkraman kemiskinan?
Kemudian bagaimana Lalu Muhammad Zohri keluar dari cengkraman kemiskinan?
Cara keluar dari kemiskinan justru kebalikan dari persepsi kita selama ini. Bahwa mengentaskan diri dari kemiskinan berarti butuh derma dan pemberian dari orang lain. Tapi beda dengan perjaka Zohri ini. Zohri sehari-hari hidupnya dicekam keterbatasan, namun yang ada pada mentalnya yaitu "memberi pada negara". Pemerintah RI dan warga negaranya tidak dia harapkan sebagai pihak yang harus membantu dan memberi padanya, tapi pihak yang harus dia bantu dan dia beri.
Apalagi mengharap diberi honor tetap sebagai atlit, beli sepatu lari pun Zohri harus hutang duit. Sementara untuk berangkat ke Finlandia mengikuti Kejuaraan Dunia Atletik lari 100 meter U-20 2018, dia tidak diberi uang saku oleh negara, hanya biaya pesawat yang ditanggung negara.
Dia sendiri dalam keterbatasan, tapi di satu sisi dia harus memberi. Dia tak keberatan dengan hal itu. Coba Anda bayangkan, andai untuk makan sehari-hari saja Anda kekurangan, Anda malah dituntut untuk mensejahterakan dhuafa. Puyeng kan?
Banyak orang menyangka keluar dari kemiskinan berarti sanggup bantuan, berarti sanggup uluran tangan, berarti sanggup pertolongan, berarti diberi. Makanya mereka yang merasa miskin ramai-ramai olok-olokan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), ramai-ramai olok-olokan Raskin (Beras Miskin), ramai-ramai olok-olokan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), ramai-ramai cari subsidi negara, lantaran mereka merasa itulah "jalan keluar" dan dientaskan dari kemiskinannya.
Ternyata untuk keluar dari kemiskinan cara kerjanya justru terbalik. Untuk keluar dari kemiskinan, Anda harus memberi. Seperti pada kasus M Zohri ini, Zohri terus memberi pada negara, dia punya kaki, walaupun tidak sanggup beli sepatu tapi terus berlatih lari. Negara tempat kelahiran, dari presiden hingga ketua RT beserta seluruh penduduknya oleh Zohri diberi medali emas kejuaraan dunia, ya tentu Anda berterima kasih setulus hati lantaran Zohri telah mengharumkan nama bangsa.
Ternyata untuk keluar dari kemiskinan cara kerjanya justru terbalik. Untuk keluar dari kemiskinan, Anda harus memberi. Seperti pada kasus M Zohri ini, Zohri terus memberi pada negara, dia punya kaki, walaupun tidak sanggup beli sepatu tapi terus berlatih lari. Negara tempat kelahiran, dari presiden hingga ketua RT beserta seluruh penduduknya oleh Zohri diberi medali emas kejuaraan dunia, ya tentu Anda berterima kasih setulus hati lantaran Zohri telah mengharumkan nama bangsa.
Sementara anda masih terperangah menyaksikan pemberian besar Zohri pada negeri ini, pada dikala itu pula Allah mengalirkan kekayaan dan rezekiNya pada Zohri dari arah yang tidak dia sangka-sangka.
Memberi, itu jalan keluar dari kemiskinan, bukan sebaliknya.... Ingin keluar dari kemiskinan dengan mengandalkan SKTM, subsidi listrik, subsidi BBM, subsidi gas, rumah DP O%, nuntut honor besar, gencar mengincar perolehan zakat dhuafa, incar hajatan supaya sanggup masakan gratis, parahnya lagi tanpa aib berprofesi sebagai peminta-minta dan mengemis, ya terperinci hasilnya makin miskin.....!!!
Mengapa pengemis yang notabene dianggap "profesi bergengsi", penghasilannya tidak mengecewakan kok gak kaya-kaya? Karena "cara"nya mencari yang tidak berkah.
baca : jangan sekali-kali mencari rezeki lewat mengemis
Mengapa pengemis yang notabene dianggap "profesi bergengsi", penghasilannya tidak mengecewakan kok gak kaya-kaya? Karena "cara"nya mencari yang tidak berkah.
baca : jangan sekali-kali mencari rezeki lewat mengemis
Kekayaan itu di dalam diri Anda, bukan di luar diri Anda. Kemarin ada teman saya, tiba ke rumah dan mengadu, "Aneh, saya buka rumah makan di sentra keramaian dan sangat strategis, tapi kok malah melarat ya? Betul banget kalo kekayaan itu di dalam hati. Pusat keramaian ibarat itu, gak mungkin saya melarat (itu pikiran manusia). Sementara si Ucok dagang gula merah di kawasan pegunungan yang sepi malah kaya raya. Saya jadi paham, andai Bill Gates ditempatkan di kawasan pedalaman bersama suku tertinggal, pasti dia juga tetap kaya, lantaran memang kaya itu ada di dalam diri," ujarnya penuh sadar.
قَالَ لِي رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَبَا ذَرّ أَتَرَى كَثْرَة الْمَال هُوَ الْغِنَى ؟ قُلْت : نَعَمْ . قَالَ : وَتَرَى قِلَّة الْمَال هُوَ الْفَقْر ؟ قُلْت : نَعَمْ يَا رَسُول اللَّه . قَالَ : إِنَّمَا الْغِنَى غِنَى الْقَلْب ، وَالْفَقْر فَقْر الْقَلْب
“Rasulullah S.A.W berkata , “Wahai Abu Dzar, apakah engkau memandang bahwa banyaknya harta itulah yang disebut kaya?” “Betul,” jawab Abu Dzar. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memandang bahwa sedikitnya harta itu berarti fakir?” “Betul,” Abu Dzar menjawab dengan jawaban serupa. Lantas ia pun bersabda, “Sesungguhnya yang namanya kaya yaitu kayanya hati. Sedangkan fakir yaitu fakirnya hati.” (H.R. Ibn Hibban)
Berhati kaya alhasil bertindak kaya. Orang kaya tidak pernah menerima santunan tapi dia memberi santunan. Inilah yang disebut berhati kaya cirinya Anda akan berupaya memberi dan membantu tiada henti, kepuasan hati Anda akan memuncak jikalau sudah memberi.
Jangan mengharap 3 bulan mengganti mentalitas miskin Anda menjadi mentalitas kaya, kemudian itu akan mengubah nasib Anda.
Baca : tips lapang rezeki dan bermental kaya
Lalu M. Zohri, sebelum memberi medali emas tingkat internasional kepada negara, dia sudah puluhan kali memberi prestasi atletik baik tingkat daerah, nasional maupun tingkat Asia. Dan dia sendiri memberi prestasi-prestasi itu dalam keterbatasan finansial yang dimilikinya. Ya semenjak Sekolah Menengah Pertama dia berikan prestasi atletik terbaik untuk negara. Baru di kelas 3 SMA, di usia 18 tahun, pemberiannya pada negara berefek kekayaan baginya.
Baca : tips lapang rezeki dan bermental kaya
![]() |
Membantu teman dari Taiwan mencari potesni bisnis di Makassar |
Lalu M. Zohri, sebelum memberi medali emas tingkat internasional kepada negara, dia sudah puluhan kali memberi prestasi atletik baik tingkat daerah, nasional maupun tingkat Asia. Dan dia sendiri memberi prestasi-prestasi itu dalam keterbatasan finansial yang dimilikinya. Ya semenjak Sekolah Menengah Pertama dia berikan prestasi atletik terbaik untuk negara. Baru di kelas 3 SMA, di usia 18 tahun, pemberiannya pada negara berefek kekayaan baginya.
Jadi, jangan kira anda sudah rajin sedekah, sudah aktif mengajar tanpa pamrih, sudah rutin membantu orang tua, kemudian begitu saja Anda dikayakan oleh Allah SWT??? Tetap ada proses yang harus anda lewati. Anda harus dibanting kanan-kiri melalui ujian dan cobaan. Baru saja sedekah, malahan kehilangan pekerjaan. Baru saja menolong, malahan ditipu orang. Sudah kerja tidak dibayar, malahan dijengkeli tetangga, dan lain-lain.
baca : Sudah sedekah tapi rezeki masih macet, mengapa?
baca : Sudah sedekah tapi rezeki masih macet, mengapa?
Proses terbanting kanan-kiri harus ada, alasannya orang kaya bukan orang yang sanggup santunan gratis, tapi orang kaya yaitu orang yang sanggup membayar. Zohri sudah bertahun-tahun memberi prestasi pada negara, namun untuk sekedar uang 100 ribu saja dia masih puyeng mendapatkannya. Dia membayar kekayaan hatinya dengan aneka macam bantingan.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
"Apakah kau mengira bahwa kau akan masuk surga, padahal belum tiba kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan majemuk cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, 'Bilakah datangnya pertolongan Allah?' Ingatlah, sebetulnya pertolongan Allah itu amat dekat.'" (Q.S. Al-Baqarah : 214)
Kalau ingin keluar dari kemiskinan, tindakan yang benar dikala Anda miskin yaitu berpikir memberi dan membantu, bukan berpikir diberi dan dibantu.
Ingin kaya kok malah pasang wajah "memelas", pasang tangan di bawah, pasang lebel dhuafa, pasang keluhan, ya pasti status miskinnya gak berubah...
baca : teori bantu membantu untuk memperlancar rezeki
baca : teori bantu membantu untuk memperlancar rezeki
Saya berani menuliskan ini lantaran memang menjalaninya sendiri. Dari dulu pun passion saya dan suami pada bisnis itu tidak besar, lebih besar pada passion keilmuan.
Kami pernah punya bisnis pupuk dan bisnis warung kecil-kecilan. Niat utamanya bukan untuk mencari laba gede tapi semata-mata ingin membantu saudara dan juga mitra yang tak mempunyai penghasilan tetap. Meskipun hasilnya tak seberapa dan tak punya banyak waktu untuk mengurusinya lantaran kami berdua bekerja kantoran, tapi kami tetap berusaha memberi yang terbaik pada mereka yang kerja pada kami.
Saudara ipar saya bawa dari kampung lantaran terserang virus Toksoplasma sehingga ke empat janin yang pernah dikandungnya meninggal dikala dilahirkan. Sambil membantu mengelola warung kami membawanya menjalani pengobatan sehingga sembuh dan alhasil mempunyai keturunan.
Kawan yang mempunyai 3 anak dan 2 cucu tak mempunyai pekerjaan tetap kami beri kesempatan untuk mengelola pabrik pupuk dan warung hingga sanggup mandiri.
Meskipun bisnis kami itu kemudian melarat tapi orang yang kami bantu minimal sanggup mampu bangun diatas kaki sendiri dan tak butuh derma kami lagi. Memang mungkin begitu prosesnya dan kami nrimo dengan kondisi tersebut. Dan alhamdulillah rezeki kami justru tiba dari aneka macam tempat...
Sampe kini saya dan suami berprinsip jikalau sanggup memudahkan urusan orang lain mengapa harus dipersulit? Siapapun, termasuk orang abnormal (WNA) yang membutuhkan derma kami..
Begitu pula yang dihadapi oleh guru ngaji berikut ini yang kebetulan punya bisnis laundry sebagai sumber penghasilan. Apa dengan dia total mengurusi bisnisnya alhasil sukses? Tidak... Cek laundry paling sebulan sekali, memikirkan laundry cuma saat-saat tertentu. Tapi laundrynya berkembang baik dan maju. Lah bagaimana bisa?
Saudara ipar saya bawa dari kampung lantaran terserang virus Toksoplasma sehingga ke empat janin yang pernah dikandungnya meninggal dikala dilahirkan. Sambil membantu mengelola warung kami membawanya menjalani pengobatan sehingga sembuh dan alhasil mempunyai keturunan.
Kawan yang mempunyai 3 anak dan 2 cucu tak mempunyai pekerjaan tetap kami beri kesempatan untuk mengelola pabrik pupuk dan warung hingga sanggup mandiri.
Meskipun bisnis kami itu kemudian melarat tapi orang yang kami bantu minimal sanggup mampu bangun diatas kaki sendiri dan tak butuh derma kami lagi. Memang mungkin begitu prosesnya dan kami nrimo dengan kondisi tersebut. Dan alhamdulillah rezeki kami justru tiba dari aneka macam tempat...
Sampe kini saya dan suami berprinsip jikalau sanggup memudahkan urusan orang lain mengapa harus dipersulit? Siapapun, termasuk orang abnormal (WNA) yang membutuhkan derma kami..
Begitu pula yang dihadapi oleh guru ngaji berikut ini yang kebetulan punya bisnis laundry sebagai sumber penghasilan. Apa dengan dia total mengurusi bisnisnya alhasil sukses? Tidak... Cek laundry paling sebulan sekali, memikirkan laundry cuma saat-saat tertentu. Tapi laundrynya berkembang baik dan maju. Lah bagaimana bisa?
Majunya perjuangan laundry itu kompensasi/balasan saja dari Allah SWT. Dari dulu hingga detik ini pun, profesinya yang paten ya ngajar ngaji para santri. Ngajar ngaji tentu tidak ada duitnya. Kalopun ada ya...tak seberapa...Dengan ngaji dia terus menerus memberi kepada yang lain.
Sehari-hari sudah ngajipun, masih kadang dihina dan direndahkan orang, masih kadang kesulitan ekonomi sehingga tidak jauh-jauh dari label miskin, masih kadang punya hutang, masih kadang dikritik ngajinya tidak memuaskan, dikritik urus ngajinya tidak becus, dan lain-lain.
Tapi keadaan apapun dia tetap ngaji dan ngajar ngaji, artinya berupaya memberi dengan ngaji. Hasilnya tanpa disadari, perjuangan laundrynya mengalami kemajuan dari jalan yang tidak pernah dibayangkankannya. Akhirnya label miskin hilang dengan sendirinya.
Kedengarannya kok gak masuk akal. Bisnis yang manajemennya semrawut diurus ala kadarnya kok malah maju? Begitulah jika Allah berkehendak dan ingin membalas hambaNya yang berbuat baik.
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)
Jadi begitulah cara keluar dari kemiskinan, berpikirlah memberi dan memberi ibarat kisah orang yang lebih kaya dari Bill Gates ini. Apapun yang sanggup Anda berikan. Yang konkret dan sanggup Anda amati kini ini Lalu Muhammad Zohri, seorang perjaka miskin tapi terus berupaya memberi prestasi baik pada negara, hasilnya dia berangkat ke Finlandia dikala masih miskin papa, pulangnya sudah berkelimpahan harta.
baca juga : Ternyata Allah tak membuat kemiskinan
Wallahu alam..
Kedengarannya kok gak masuk akal. Bisnis yang manajemennya semrawut diurus ala kadarnya kok malah maju? Begitulah jika Allah berkehendak dan ingin membalas hambaNya yang berbuat baik.
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Isro’: 30)
Jadi begitulah cara keluar dari kemiskinan, berpikirlah memberi dan memberi ibarat kisah orang yang lebih kaya dari Bill Gates ini. Apapun yang sanggup Anda berikan. Yang konkret dan sanggup Anda amati kini ini Lalu Muhammad Zohri, seorang perjaka miskin tapi terus berupaya memberi prestasi baik pada negara, hasilnya dia berangkat ke Finlandia dikala masih miskin papa, pulangnya sudah berkelimpahan harta.
baca juga : Ternyata Allah tak membuat kemiskinan
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Cara Keluar Dari Kemiskinan
Sekianlah artikel Cara Keluar Dari Kemiskinan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Keluar Dari Kemiskinan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/02/cara-keluar-dari-kemiskinan.html