Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu

Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu
link : Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu

Baca juga


Related

Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu

Hati-hati dengan mulut.

  • Mulut ialah salah satu panca indera yang penting yang diberi Allah untuk kita. Mulut selain dipakai untuk merasa masakan juga yang paling banyak dipakai ialah berkata-kata. Kata dihentikan dianggap remeh, tajamnya kata lebih tajam dari pedang. Jika luka sebab teriris pedang bisa sembuh tapi luka sebab teriris kata-kata yang menyakitkan bisa butuh waktu untuk sembuh alias sembuhnya lebih lama.
  • Kata yang keluar dari lisan sudah bukan menjadi milik kita lagi..sehingga sulit untuk ditarik. Sekali kata terucap maka sudah menjadi konsumsi publik, konsekuensinya bisa memberi manfaat dan bisa menciptakan mudharat bagi pendengarnya.. Karena itu penting bagi kita untuk menjaga lisan..


Mulutmu rezekimu, tapi juga harimaumu..


Kapan harus diam?

  • Yang pertama kita bahas ialah diam, sebab kelihatannya gampang dilakukan, padahal belum tentu. Karena membisu terkait dengan kontrol diri untuk tidak berbicara sementara kecenderungan insan ialah berbicara terus menerus. Kapan harus diam?
  • Lebih baik diam, jikalau kata-kata yang akan anda keluarkan menyakiti orang lain. Fitnah, gosip, ghibah, mengumpat, sumpah serapah ialah kata-kata yang berpotensi menyakiti hati orang lain. Anda mau rezeki seret sebab kebanyakan disumpahi orang?
  • Diam jadi lebih terhormat jikalau kata-kata yang keluar hanya untuk merendahkan orang lain. Karena kita belum tentu lebih baik dari mereka yang kita rendahkan. Jika mereka mendoakan kita susah rezeki, bisa saja itu dikabulkan Allah bukan?
  • Diam ialah pilihan terbaik jikalau bicara bisa menciptakan orang lain merasa terhina. Siapa kita yang begitu berani menghina ciptaanNya? Bukankah menghina ciptaanNya berarti menghina penciptanya? Beranikah anda menghina Allah sementara rezeki anda bergantung padaNya?
  • Diam jauh lebih mulia jikalau kata-kata yang meluncur dari lisan bisa menjerumuskan orang lain ke lubang dosa. Jangan jadi pelopor maksiat yang menginspirasi orang lain untuk berbuat dosa, yang memotivasi orang lain menjauh dari Allah, yang menciptakan orang lain terjerumus dalam kesesatan. Setiap dosa yang mereka lakukan kita pun sanggup bagiannya sebab kita lah yang menjadi inspirator. Bagaimana rezeki mau cantik jikalau dosa terus menerus bertambah berkali lipat?
  • Diam jauh lebih baik jikalau bicara menciptakan kerugian bagi orang lain. Dusta, bersaksi palsu ialah tindakan yang merugikan orang lain. Bagaimana rezeki bisa cantik jikalau kehidupan kita tak bermanfaat bahkan kata-kata yang kita keluarkan malah merugikan orang lain?

Kapan harus bicara?

  • Buka lisan dan bicaralah, jikalau membisu anda bisa mengakibatkan orang lain celaka. Jika tahu kebenaran, ungkapkan kebenaran itu, jangan disimpan. Jika melihat orang lain melaksanakan kesalahan yang bisa mencelakakan dirinya dan anda bisa untuk membantunya, bantulah, minimal dengan kata-kata dan doa..
  • Bicara jadi mulia jikalau diamnya kita hanya menciptakan orang lain rugi. Kita bisa saja diam. Tapi kita tahu kalau kita mendiamkannya maka orang lain akan kena dampaknya. Bicaralah, bantu orang lain keluar dari kesulitan dan jangan semakin membuatnya terpuruk. 
  • Bicara jadi hebat, jikalau membisu menciptakan orang lain tak tahu kalau dirinya melaksanakan kesalahan. Kadang seseorang harus diberitahu kalau dirinya salah. Seringkali seseorang harus diingatkan jikalau dirinya keliru. Jangan diam, jikalau itu bisa membantu orang lain menemukan kesalahannya, bantu beliau memperbaiki dirinya, kita tak pernah tahu keajaiban yang ditimbulkan oleh sebuah kata-kata yang baik.
  • Bicara jadi bermanfaat jikalau kata-kata yang keluar dari lisan menciptakan orang lain meningkat pengetahuannya, merubah perilakunya jadi lebih baik, lebih sejahtera dan lebih erat pada Allah.

Hati-hatilah berbicara

  • Hati-hati berbicara kekayaan, materi, harta benda milik anda di hadapan orang miskin. Hal itu bisa membuatnya merasa terhina, merasa rendah, merasa tak berguna, merasa kurang. Daripada sekedar bicara, keluarkanlah hak mereka dari harta anda. Berikan zakatnya, infaq, sedekah, sumbangan, sebab itu jauh lebih mereka butuhkan.

  • Hati-hati berbicara kesehatan anda yang mumpuni di hadapan mereka yang terbaring sakit. Hal itu bisa menjadikan kesedihan, menciptakan mereka merana, meratap, menderita sebab mereka tak mempunyai kesehatan menyerupai halnya anda. Berikan mereka semangat dan doa anda semoga diberi kesembuhan dan juga kesabaran menghadapinya.
  • Hati-hati bicara keperkasaan dan kekuatan anda di depan orang yang lemah. Karena itu semakin melemahkan mereka, semakin menghilangkan semangatnya, semakin menciptakan mereka tak berdaya. Daripada menyombongkan kekuatan lebih baik berdayakan mereka yang lemah dengan kekuatan anda itu. Beri modal, beri keterampilan, beri motivasi untuk menciptakan hidup mereka lebih baik.

  • Hati-hati berbicara kebahagiaan di depan mereka yang duka dan terpuruk Karena itu menciptakan mereka semakin sedih. Bersimpatilah pada derita yang mereka rasakan, bantu mereka untuk bangun dan meraih kebahagiaannya kembali.
  • Hati-hati berbicara kebebasan di hadapan mereka yang terkungkung dan terpasung. Hal itu menciptakan mereka ingin berontak dan frustasi. Kebebasan ialah hal yang mahal bagi mereka yang terpenjara. Berikan penghiburan dan semangat untuk memperbaiki diri semoga menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya.
Sekarang anda paham, bahwa mulutmu ialah rezekimu tapi juga harimaumu? Mulutmu bisa bermanfaat tapi juga bisa menjerumuskanmu.. Hati-hatilah menggunakannya. Mulut bisa membawa rezeki tapi juga bisa memblok rezeki anda.
  •  Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu

Sekianlah artikel Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mulutmu Rezekimu Tapi Mulutmu Juga Harimaumu dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/mulutmu-rezekimu-tapi-mulutmu-juga.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel