Rezeki Itu Yang Penting Mengalir

Rezeki Itu Yang Penting Mengalir - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Itu Yang Penting Mengalir, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki Itu Yang Penting Mengalir
link : Rezeki Itu Yang Penting Mengalir

Baca juga


Rezeki Itu Yang Penting Mengalir

Kedelai dan Kulitnya

Konon ada seorang fakir miskin yang setiap hari melewati jalan-jalan di Madinah. Di sepanjang jalan, beliau sering melihat orang-orang begitu lahapnya makan daging. Diapun merasa duka sebab keterbatasan ekonomi beliau jarang sekali bisa makan daging, gak bisa beli. Begitu terus setiap harinya beliau selalu saja melihat pemandangan yang sama dan pulang ke rumahnya dengan hati mendongkol.
Sesampai di rumah, istrinya yang sabar dan setia menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, beliau memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kedelai. Hampir tiap hari beliau memakannya. Mau juga sekali-kali beliau makan masakan lain, tapi gak mampu beli. Kemiskinan membuatnya merasa terbatas..

Dia berkata pada istrinya :“Bagaimana hidup kita ini...? Orang-orang makan daging, sementara kita masih makan kedelai.” Seolah meratapi nasibnya, merasa dirinya yaitu insan paling malang yang pernah ada di muka bumi.
Karena merasa kesal dengan hidupnya yang miskin dan sudah usang gak ada perubahan, beliau pun memutuskan keluar dari rumah.
Diapun keluar ke jalan di pinggiran rumahnya. Alangkah terkejutnya, beliau melihat seorang lelaki bau tanah duduk di bawah jendela rumahnya, sambil memungut kulit-kulit kedelai yang tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam:
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.” Lelaki itu berbaju compang camping, buta dan lumpuh. Dia pun terperangah...

Mendengar ucapan lelaki bau tanah itu, beliau menitikkan air mata, seraya bergumam:
Mulai detik ini, saya rela dengan apapun yang Engkau berikan Yaa Allah...

Pelajaran dari kisah ini.

1. Rezeki yang penting mengalir.

Rezeki itu yang penting mengalir, besar kecil atau banyak sedikit gak penting, yang penting ada alirannya. Apa kau menyerupai fakir miskin di atas? Alih-alih bersyukur atas rezeki makanannya, meskipun "hanya" kedelai rebus yang membosankan, beliau malah merasa menyedihkan, mengharap bisa makan daging menyerupai orang-orang lain yang dilihatnya di jalanan Madinah. 
Dia gak pernah berpikir bahwa setiap hari selalu ada aliran rezekinya, selalu ada masakan untuk mengisi perutnya. Dia gak pernah mencicipi kelaparan, masakan selalu ada dikala beliau butuh. SELALU ADA, selalu tersedia setiap hari dikala beliau kelaparan dan butuh makanan..

Begitulah kebanyakan kita. Selalu protes sebab merasa kekurangan, merasa lebih miskin, merasa gak cukup, hanya sebab kita menginginkan apa yang dirasakan oleh orang lain.. Padahal rezeki kita selalu ada setiap hari, mengalir memasuki kehidupan kita, gak pernah gak ada. Pernah gak kau mau makan tapi gak ada yang bisa dimakan? Pernah gak mau pake baju tapi gak ada yang bisa dipakai? Pernah gak mau tidur tapi gak ada kawasan beristirahat? Kalo kau jawab GAK PERNAH. Artinya rezekimu setiap hari selalu mengalir dalam hidupmu tapi kau gak pernah betul-betul serius memperhatikannya..

Allah gak pernah ninggalin kita. Allah itu Ar Razzaq, Pemberi Rezeki yang gak pernah habis stoknya. Rezeki kita bakal terus mengalir hingga janjkematian kita menjemput.




2. Rezeki yang tiba yaitu yang PANTAS kita terima.

Jangan ngarep rezeki mengalir menyerupai air bah, kalo kau gak bisa berenang nanti bisa tenggelam. Sepantasnya kau aja. Kepantasan itu Allah yang ngukur...bukan kita. Kalo mau rezekimu baik, banyak dan berkah ya.. perjuangan dong ! Usaha untuk memantaskan diri agar pantas diberi..

Kalo rezekimu apa adanya, segitu-gitu aja, sedikit tapi dicukup-cukupin boleh jadi kau memang pantas dikasinya segitu.. Makara jangan protes !! Sama menyerupai fakir miskin di atas, rezekinya "hanya" kedelai rebus setiap hari, sebab memang beliau "hanya" PANTASnya itu...




3. Semua niscaya kebagian...

Gak ada satu mahluk melata di muka bumi ini kecuali Allah yang memberi rezeki. Bahkan mahluk yang gak bisa ngurus rezekinya sendiri, Allah tetap ngasi.. Semua niscaya kebagian..


Seperti halnya lelaki bau tanah yang buta, lumpuh dan miskin menyerupai pada kisah di atas. Dalam artikel lain juga diceritakan bagaimana Allah memberi rezeki ular buta. Meski secara fisik beliau cacat tapi rezekinya diberi Allah melalui tangan orang lain. Begitulah cara Allah memberi rezeki, bisa diberi pribadi lewat tangan kita, juga bisa lewat orang lain..

Intinya adalah rezeki itu Allah yang ngatur dan yang penting SEMUA MAHLUK KEBAGIAN..gak bakal ada yang ketinggalan. Yakin dan percaya saja..!! Kalo rezeki udah dijamin bakal dikasi, trus kenapa kita masih suka ribut-ribut soal rezeki, rebutan sampe harus mengorbankan nyawa orang lain. Sesuatu yang menjadi rezeki bakal nyampe ke kita, tapi kalo bukan milik kita, cepat atau lambat rezeki itu akan kembali ke pemiliknya. Rezeki gak mungkin nyasar atau hilang. Karena rezeki tau niscaya letakmu di mana.. Rezeki bakal datangin kamu, entah kau yang menjemputnya atau dikirim Allah kepadamu. Rezeki yang dikirim Allah inilah yang kadang kita sebut sebagai rezeki nomplok atau rezeki yang tak disangka-sangka.

4. Hitunglah rezekimu..

Bukan untuk membanggakan diri, tapi untuk menciptakan hidup penuh kesyukuran. Saat kau mulai merasa duka dan malang, jangan mengeluh. Tapi ambillah catatan dan hitung semua nikmat / rezeki yang telah Allah beri padamu. Seperti pada kisah di atas..tak perlu berkecil hati sebab orang lain makan daging sementara kita hanya makan kedelai rebus. Karena sebenarnya kita jauh lebih beruntung dibanding mereka yang harus mengais makanan, makan kulit kedelai bahkan banyak yang harus berpuasa sebab gak punya masakan untuk dimakan.

Jika kau selalu menghitung rezeki, maka kau akan hidup dalam kesyukuran, hidup lapang dan kecukupan. Kamu gak akan pernah merasa kurang sebab Allah yang akan mencukupkanmu.



Sampai kapan engkau sibuk dengan kelezatan, sedangkan engkau akan ditanya ihwal semua yang kau lakukan.”

Berkata Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a:
“Barang siapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke dalam perutnya, maka nilai seseorang tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya".

Wallahu alam...



Demikianlah Artikel Rezeki Itu Yang Penting Mengalir

Sekianlah artikel Rezeki Itu Yang Penting Mengalir kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki Itu Yang Penting Mengalir dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/05/rezeki-itu-yang-penting-mengalir.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel