Kita Fokus Pada Kesalahan

Kita Fokus Pada Kesalahan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kita Fokus Pada Kesalahan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kita Fokus Pada Kesalahan
link : Kita Fokus Pada Kesalahan

Baca juga


Kita Fokus Pada Kesalahan

NASEHAT UNTUK DIRI SENDIRI DAN YG BERKENAN MEMBACANYA.

Cerita KEKINIAN..........inilah  sebuah pembelajaran bagi kita. Tulisan sebelumnya sudah membahas perihal matematika kesuksesan, kali ini kita masih berurusan dengan matematika.


Suatu hari seorang guru menulis ini di papan tulis :

9×1=7
9×2=18
9×3=27
9×4=36
9×5=45
9×6=54
9×7=63
9×8=72
9×9=81
9×10=90


Setelah sang guru menuntaskan tulisannya, ia menatap para muridnya yang kemudian mulai menertawakannya lantaran perhitungan yang paling atas  salah.
Tapi apa kata Sang Guru?
"Saya sengaja menulis salah salah satu perkalian di atas dengan satu tujuan alasannya saya ingin kalian berguru sesuatu dari kesalahan ini. Saya ingin kalian tahu bagaimana dunia ini memperlakukan kita."

Kalian melihat bahwa saya menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali.Tapi tak ada satupun dari kalian yang memberi selamat atau kebanggaan kepada saya.
Kalian malah menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan saja. Ya.. itulah hidup " Hidup jarang sekali mengapresiasi hal hal baik yang kita lakukan jutaan kali sekalipun. Hidup ini justru akan mengkritisi SATU kesalahan kecil saja yang kita lakukan."
Tapi tak perlu berkecil hati.
Teruslah melangkah.
Jangan takut berbuat salah.
Jangan risaukan apa yang akan orang lain katakan perihal kita.
Ibarat kata pepatah :
Hujan sehari dapat menghilangkan kemarau sebulan. Karena nila setitik rusak susu sebelanga..

Begitu juga dengan rezeki,  saat kita diberi masalah,  rezeki seret dan kurang lancar, kita eksklusif protes,  seolah-olah Allah menganaktirikan kita,  seolah olah Dia melupakan kita,  seakan akan kita menjadi mahluk paling malang sedunia.. 

Tapi sesungguhnya kita tak memperhatikan begitu banyak nikmat yang telah diberiNya, nikmat kesehatan,  kesempurnaan fisik,  udara yang gratis,  air higienis dan makanan yang selalu tersedia.. 

Inilah pangkal permasalahan kita. Kurang bersyukur dan banyak menuntut. Kita fokus pada satu kesalahan (yang kemungkinannya kita juga yang menyebabkannya) daripada banyaknya kebenaran yang terjadi dalam hidup kita.  Terlalu cepatnya kita menilai sebuah kesalahan,  sementara hal benar yang banyak itu luput dari pandangan mata kita. 

Mengapa rezeki kita hanya seuprit? Karena kita fokus pada apa yang salah dalam hidup kita. Kita selalu merasa kurang,  kurang rezeki,  kurang uang, kurang beruntung, kurang daya tarik, kurang cantik, kurang ganteng, kurang kaya.  Semua kurang,  sehingga kita lupa bahwa kelebihan kita jauh lebih banyak dari apa yang kita keluhkan.. 

Kesalahan sangat praktis terlihat jikalau kita fokus pada apa yang salah dalam hidup kita. Kita fokus pada rezeki berupa uang dan harta saja. Kita merasa murung jikalau tak punya uang dan miskin harta.  Itu sebabnya perjuangan dan ikhtiar kita menghabiskan umur demi mengejar harta dan uang itu tadi. Tapi seringkali kita lupa kalo kita yaitu insan biasa yang terbatas sehingga sangat mungkin berbuat kekhilafan dan dosa.  Hidup bergelimang dosa yaitu hidup yang berat. Harus dapat mengelak dari peradilan manusia,  harus dapat mengebiri nurani dan hidup dalam ketidak bahagiaan. Bagaimana dapat senang jikalau hidup hanya dipenuhi maksiat dan jauh dari keberkahan

Allah Maha Pengampun itu sebabnya ada prosedur yang namanya taubat. Pembersihan diri dari kesalahan sehingga hidup dapat mengarah pada jalan yang benar.. 

Kesalahan lebih praktis terlihat, diantara banyak kebenaran. Karena menunjukkan kesalahan orang lain yaitu pembenaran bagi diri kita pribadi. Ternyata orang lain melaksanakan kesalahan, betapa cacatnya mereka?? Seolah kita sendiri tepat dan bebas dari banyak kesalahan. Itu sebabnya dikala kita diberi cobaan dan tragedi alam kita jadi praktis murka dan protes, padahal kesalahan itu sesuatu yang masuk akal dan dapat diperbaiki. Tapi kalo kita kebanyakan protes maka energi habis untuk murka dan mencak mencak. Sehingga hidup bukannya tambah praktis malah tambah ruwet. Rezeki juga jadi mampet karenanya..
Harusnya energi itu digunakan untuk introspeksi diri, menemukan kesalahan, memperbaikinya dan meningkatkan diri... Tapi apa yang kita lakukan?? Ya... mengeluh, komplen, marah-marah dan protes. Kesalahan begitu terpampang terperinci di mata kita sehingga menutup semua kebaikan-kebaikan yang banyak yang bekerjsama terjadi dalam hidup kita.

Saat terbangun di pagi hari, kita punya 2 pilihan. Mengeluhkan apa yang salah dalam hidup kita, atau mensyukuri apapun yang terjadi dalam hidup kita. Begitu banyak hal yang benar dibanding hal yang salah.. Kalopun salah itu wajar, bukankah semua orang pernah salah? Bukan kesalahan itu yang mendefinisikan siapa kita bekerjsama tapi perilaku dan reaksi kita menyikapi kesalahan itu..

Mau banyak rezeki? Gunakan energi untuk banyak bersyukur..!!!

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Kita Fokus Pada Kesalahan

Sekianlah artikel Kita Fokus Pada Kesalahan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kita Fokus Pada Kesalahan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/05/kita-fokus-pada-kesalahan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel