Mengapa Yahudi Ini Kalah?

Mengapa Yahudi Ini Kalah? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Yahudi Ini Kalah?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Yahudi Ini Kalah?
link : Mengapa Yahudi Ini Kalah?

Baca juga


Mengapa Yahudi Ini Kalah?

Kisah Yahudi yang dikalahkan Sayyidina Usman bin Affan.  

DULU, di Madinah, tidak terlalu jauh dari masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama :Sumur Ruma (The Well of Ruma) alasannya dimiliki seorang Yahudi berjulukan Ruma.
Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah, dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Di waktu waktu tertentu sang Yahudi menaikkan seenaknya harga airnya (hukum monopoli), dan rakyat Madinah pun terpaksa harus tetap membelinya. alasannya hanya sumur inilah yang tidak pernah kering dan rasa airnya segar ibarat air zam zam.


Melihat kenyataan ini, Rasulullah berkata, "kalau ada yang sanggup membeli sumur ini, balasannya yakni Surga". Seorang sobat nabi berjulukan Usman bin Affan mendekati sang Yahudi. Usman menunjukkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini yakni bisnisnya, dan dia menerima banyak uang dari bisnisnya.
Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi dia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma, "aku akan membeli setengah dari sumur mu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya" Melalui perundingan yang sangat ketat, jadinya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan mengatakan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan. (baca : menjalankan perjuangan yang terus mendatangkan rezeki.)
Apa yang terjadi setelahnya menciptakan sang Yahudi merasa keki. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya sehingga hari kesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi. Merasa kalah, sang Yahudi jadinya menyerah, dia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya. Tentu saja Usman harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya. (baca : usaha mau untung? Koreksi 4 hal ini)
Hari ini, sumur tersebut dikenal dengan nama Sumur Usman, atau The Well of Usman. Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh tubuh wakaf pemerintah Saudi hingga hari ini. Kurmanya diekspor ke banyak sekali negara di dunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu, dan pendidikan. Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua di dunia atas nama Usman bin Affan. Hasil pengelolaan kebun kurma dan grupnya yang di ketika ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun (atau setara 200 Milyar pertahun)
(baca : karakter pengusaha yang tak pernah rugi)

Sang Yahudi tidak akan pernah menang. Kenapa?
Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa dia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan yakni jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong insan lain yang membutuhkan dan dia menatap sebuah visi besar yang berjulukan Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan.
Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada ketika insan sudah mati. (baca : meraup rezeki dengan marketing langit)

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Mengapa Yahudi Ini Kalah?

Sekianlah artikel Mengapa Yahudi Ini Kalah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Yahudi Ini Kalah? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/mengapa-yahudi-ini-kalah.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel