Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik

Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel kisah, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik
link : Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik

Baca juga


Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik

Kisah petani miskin.

_*♡بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ*_

  • Diceritakan, ada seorang petani miskin mempunyai seekor kuda putih yg sangat anggun dan gagah..
  • Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menyampaikan harga yg sangat tinggi.. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.. Teman-temannya menyayangkan dan mengejek lantaran ia tidak menjual kudanya..Bayangkan laba banyak yang ditolaknya. Gak selalu ada saudagar kaya yang mau menyampaikan harga tinggi untuk seekor kuda.

  • Keesokan harinya, kuda itu hilang dari sangkar nya..Gak tau kemana perginya. Apakah kudanya kabur atau dicuri orang masih tanda tanya.
  • Maka teman-temannya berkata : "Sungguh buruk nasibmu, padahal jikalau kemarin kau jual, kau kaya, kini kudamu sudah hilang.."
  • Si petani miskin hanya membisu saja tanpa komentar... Dia mendapatkan itu sebagai ketentuan Allah. Nyawanya aja sanggup hilang, sanggup diambil Sang Empunya, apalagi hanya seekor kuda miliknya?
  • Si petani udah pasrah dan melupakan kudanya yang hilang itu. Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali , bersama 5 ekor kuda liar lainnya..
  • Lalu teman-temannya berkata : "Wah..! Beruntung sekali nasibmu, ternyata perginya kudamu membawa keberuntungan.."
  • Si petani  tetap hanya membisu saja.. Dia tahu bahwa apapun yang dialaminya ialah ketentuan Allah. Kudanya hilang gak ia sesali, kudanya bertambah pun ia hanya sanggup mengucap syukur atas rezekinya.
  • Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda gres mereka terjatuh dan kakinya patah.. Lukanya sangat parah sehingga butuh penanganan serius.
  • Teman-temannya berkata : "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat kini anakmu kakinya patah.."
  • Si petani tetap membisu tanpa komentar.. Dia kembali meyakini kalo itu sudah ketentuan Yang Di Atas..
  • Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani lantaran tidak sanggup berjalan..kan kakinya patah.
  • Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : "Beruntung sekali nasibmu lantaran anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan belum dewasa kami.."

Pelajaran dari kisah ini

  • Mendengar komentar teman-temannya yang selalu berubah-ubah, kadang memuji dan kadang mencelanya, Si petani kemudian berkomentar :
  1. Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan menyampaikan nasib baik atau jelek.. Semuanya ialah suatu rangkaian proses yang belum selesai... Kadang-kadang ada hikmah yang kita gak tahu. Rezeki yang gak kita dapetin, rezeki nomplok yang tiba-tiba datang, rezeki yang gak disangka-sangka menggantikannya, dan sebagainya. Hidup ini proses yang terus berjalan dan kesimpulannya hanya sanggup dibentuk dikala Hari Penentuan kelak, apakah kita akan menjadi penghuni syurga atau penghuni neraka?
  2. Syukuri dan terima keadaan yang terjadi dikala ini.. Entah itu yang kita sebut sebagai nasib baik atau nasib buruk, lantaran semua itu ketentuan Allah. Apapun yang terjadi ialah pemberianNya dan apapun yang diberiNya niscaya yang terbaik. Syukur membuat kita lebih sanggup mendapatkan keadaan apapun dengan hati ikhlas. Sehingga yang kita anggap rezeki yang banyak, berlimpah, lancar jaya gak membuat kita terlupa atau rezeki melayang, pergi dan diambil kembali gak merisaukan kita.
  3. Apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Karena segala sesuatu sanggup saja berubah. Begitu cara Allah mengajari dan mendewasakan kita. Rezeki yang banyak hari ini ialah kemujuran dan syukuri itu, lantaran sanggup saja rezeki esok hari gak akan menyerupai hari ini. Segala sesuatu sanggup saja berubah, lantaran bukan kita yang memilih jumlah rezeki kita, tapi Allah.
  4. Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. Karena itu dikala rezekimu sedikit dan seret jangan sedih, teruslah berusaha lantaran kita gak tau bagaimana rezeki kita esok hari. Usaha itu gak nambah rezeki tapi itu bab dari ikhtiar kita untuk memperbaiki diri. Bukankah Allah gak akan merubah nasib kita sepanjang kita gak merubahnya sendiri?
  5. Tetapi yg pasti, ALLAH paling tahu yg terbaik buat kita... Dia yang membuat kita, Dia tahu apa yang paling kita perlukan. Makara apapun yang diberiNya itulah yang terbaik. Jangan suka berprasangka buruk padaNya, lantaran Allah jauh lebih mulia dari persangkaan kita.
  6. Tugas kita bukanlah untuk mengomentari semua itu dan menyebut sebagai keberuntungan ataupun kesialan. Bagian kita adalah, mengucapkan syukur dalam segala hal, alasannya ialah itulah yg dikehendaki ALLAH di dalam hidup kita ini.. Berapapun jumlah rezekimu syukuri ! Terima itu sebagai ketentuan dariNya dan gak usah banyak komentar. Perbaiki saja ibadah dan ketaatanmu padaNya.
  7. Jalan  yg dibentangkan ALLAH belum tentu yg tercepat, bukan pula yg termudah.. tapi sudah niscaya yang terbaik..." Untuk menuju yang terbaik itu sanggup saja jalurnya berliku, penuh batu, sanggup juga lancar dan penuh kesenangan. Makara insan gak boleh terlupa dan gak boleh putus asa. Semua ada jalannya dan kita gak punya pilihan selain harus melalui jalan itu bagaimanapun caranya. Bukan tujuan jadinya yang penting tapi keikhlasan menjalaninya..
Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik

Sekianlah artikel Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Yang Dikasi Allah Niscaya Yang Terbaik dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/06/yang-dikasi-allah-niscaya-yang-terbaik.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel