Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?

Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?
link : Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?

Baca juga


Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?

HIDUP DI SAUDI, KAYAK APA SIH ?

  • Tulisan ini sebuah pengalaman pribadi dan mungkin sangat subjective dari seorang yang berkesempatan tinggal di negara Arab Saudi. Tulisan ini hanyalah sebagian kecil dan merupakan pola saja, sesuai apa yang dialami dan dipikirkan penulisnya. Jangan terlalu digeneralisir apalagi diperdebatkan. Tulisan yang mungkin bisa membuka mata kita sebagai sebuah pribadi dan warga negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Mari kita baca bersama..
Gerbang masuk kota Makkah (dok.pribadi)
  • Tulisan ini saya buat bukan alasannya yaitu uforia kedatangan Raja Salman ke Indonesia, tapi mungkin sebagai renungan dan pengingat untuk saya, bahwasanya islam ibarat apakah yang rahmatan lil Alamin itu..
  • Saya hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi saya selama hidup di KSA (Kingdom of Saudi Arabia) kurun waktu 2008 - 2012. Semoga menjadi materi pencerahan buat yang membacanya, ibarat apakah bahwasanya KSA itu.
  • Sebenarnya sama sekali tidak ada pikiran atau niatan saya, untuk tinggal di KSA, hingga pada suatu ketika saya menerima proposal kerja di Jeddah, KSA, sebagai seorang IT Manager di sebuah perusahaan FCMG, cukup besar dan mempunyai banyak kantor cabang di KSA.
  • Waktu itu perasaaan saya biasa-biasa aja, ibarat seorang yang menerima pekerjaan di luar negeri, honor gede, bebas pajak, dll. Hanya untuk perbaikan kehidupan, itu saja. Tidak lebih.
  • Saya sendiri bukanlah seorang yang sangat agamis, malah lebih cenderung moderat. Waktu itu saya tidak tau apa itu Wahabi, apa itu Sunnah, Syiah.. saya bener2 buta soal itu, alasannya yaitu selama bekerja di Indonesia tidak ada pikiran wacana itu, yang saya tau, sebagai muslim, ya sholat, puasa, zakat, haji..pengajian, zikir akbar dsb.
  • Dalam segala kebutaan soal-soal islami itu, saya berangkat ke KSA untuk bekerja, saya berangkat terlebih dahulu, keluarga menyusul sehabis saya merasa settle di sana.
  • Selama tinggal di KSA, saya mulai mencicipi ada sesuatunyang saya sendiri ga tau itu apa, yang kadang menciptakan saya terheran-heran, terpana, merenung wacana kehidupan Islami orang2 Arab Saudi ini.., untuk lebih singkatnya saya akan buat menjadi beberapa point, di mana setiap point itu yang menciptakan saya berusaha menjadi seorang yang lebih baik.
  • Semoga kisah ini menjadi masukan bagi mereka yang mau kaya, baik dalam lingkup individu maupun  lingkup negara.

Negara tandus yang diberkahi Allah SWT.

Sepanjang mata memandang, Arab Saudi yaitu sebuah gurun yang tandus dan gersang, belum lagi beberapa fakta yang sudah banyak didengar ibarat :

Ada pepohonan meskipun sedikit (dok.pribadi)


Orang Arab ndeso dan malas

  • Stigma ini sudah saya dengar semenjak lama, itu juga yang jadi pegangan saya waktu berangkat, makanya kenapa banyak tenaga kerja asing, alasannya yaitu mereka malas-malas.. katanya, geblek, ngeyel, susah dll.... hingga saya melihat sendiri betapa santai dan malas nya mereka, jam 9 masuk kerja, jam 10 sudah keluar kantor, ngopi-ngopi dulu, kerjaan bisa berhari hari selesai, dan lain lain.
  • Tapi.. 
  • Yang saya heran didalam kemalasan dan santainya hidup mereka, tapi ketika Dhuha dan adzan sholat berkumandang, mereka bergegas untuk pergi ke Masjid, tidak ada kompromi, walaupan sedang rapat/meeting, mengerjakan sesuatu, pokoknya tidak ada tawar menawar, ketika waktu sholat, orang2 arab sudah menghilang, hanya 1 -2 pekerja yang tinggal di kantor dan kebanyakan mereka bukan orang Arab, ibarat India, Pakistan, Filipina.
  • Dari renungan saya, ternyata..Al Qur’an surat At-Thalaaq: 2-3: “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah pasti Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada diduga-duga


  • Pekerjaan bukanlah sesuatu yang utama buat mereka, mereka sangat meyakini sekali rezeki itu dari Allah, kadang bekerja itu buat mereka hanyalah sesuatu yang dilakukan untuk menunggu waktu sholat, sangat kental sekali bagaimana mereka itu benar-benar mengutamakan sholat.
  • Kenapa Arab Saudi, negeri gurun tandus, kering, tetapi penduduknya kaya-kaya semua? Hidup mereka sangat terjamin, walaupun mereka tidak mempunyai skill yang tinggi, pekerjaan yang biasa-biasa saja, tapi tetap saja hidup mereka lebih baik.
  • Kalo bicara soal kekayaan alam, ibarat minyak bumi, negeri kita juga ada minyak, ada emas, ada batubara, ada hutan, ada kayu, ada hujan, ada pertanian, tetapi kenapa orang-orang Arab Saudi ini tetap lebih kaya meski hidup lebih santai, dari mana mereka sanggup uang? Aneh kan?
  • Bandingkan dengan kita di Indonesia, semua orang bekerja keras untuk bisa mendapatkan uang, berangkat kerja pagi-pagi buta, malah ada yang gres azan subuh sudah berangkat, semata-mata hanya untuk mengejar rezeki.
  • Orang-orang Arab ini, tidak harus berangkat kerja subuh. Bagi mereja subuh waktunya sholat, jadi kadang mereka tertawa kalo saya kisah di Indonesia, banyak orang yang sudah jalan kerja lepas subuh...


Rahasia hidup orang Saudi

  • Di sini saya semakin penasaran, apa sih bahwasanya rahasia hidup mereka?
  • Di balik santai nya mereka, yang kita sebut malas, ternyata mereka yaitu orang-orang bertaqwa. Pemerintahnya juga pemerintah yang bertaqwa, mejalankan hukum-hukum syariah, bayangkan orang yang bertaqwa saja akan mendapatkan rezeki yang tak terduga, bagaimana jikalau pemerintahan juga bertaqwa? Rezeki bangsa pasti lebih banyak dan tak terduga, siapa yang menduga, Arab Saudi bisa punya banyak minyak? Yang menemukan minyak juga orang Amerika di sana, bukan Arab, yang susah payah cari minyak itu orang-orang kafir, si Muslim bertaqwa ini hanya menikmati hasil nya..., ahli bukan? Saya rasa ini komitmen Allah sesuai surat di atas.
  • Kalo ada minyak pasti ada uang, uang yang sangat banyak, uang nya untuk siapa? Ya untuk penguasa Arab? Tapi alhamdulillah, alasannya yaitu penguasa Arab ini (Keluarga Saud) yaitu orang-orang yang sangat menghormati ulama, pengelolaan uang negara di atur sesuai aturan syariah, ada zakat, tidak ada pajak, ada tunjangan untuk rakyat miskin, pembangunan Masjid Haram, dan semakin mudahlah rakyat mereka mendapatkan uang. Dari uang ini juga, ummat Islam mempunyai daerah ibadah suci yang paling modern di dunia, bandingkan dengan daerah suci agama-agama lain..
  • Arab saudi sangat melindungi warga negaranya. Contohnya honor pegawai negeri, minimal 8000 riyal (kalo dikali 3000 perak, itung aja sendiri, ini UMR lho) untuk tingkatan paling rendah, honor standard guru biasa, bisa 2x nya, saya pernah tanya petugas telkom yang benerin kabel di depan apartemen saya, orang Saudi, saya tanya gajinya..,dia bilang honor saya kecil, cuma 8000 riyal..., weleh..., untuk seorang pengangguran warga Saudi Asli, akan menerima tunjangan 3000-4000 riyal tergantung kondisi mereka, punya anak atau tidak.
  • Asal tau saja standar honor pembantu Indonesia di Saudi, itu 800 riyal (sebenarnya 1500, tapi dipotong asuransi dll) .., jadi bisa bayangkan tidak, seorang pengangguran di Saudi bisa dan bisa membayar pembantu asal Indonesia.
  • Kembali ke duduk masalah kerja, saya merasa ada yang salah dengan kehidupan kita, berangkat pagi-pagi subuh tapi rezeki ko cuma segitu2 aja.., kenapa?
  • Saya membaca buku Satanic Finance (https://archive.org/details/SatanicFinance) Tulisan A Riawan Amin, mantan administrator Bank Muammalat, mungkin bisa membuka pikiran kita, dari buku ini saya gres menyadari "Riba/interest/Bunga" akan menjadikan "orang-orang akan bekerja lebih keras, lebih giat, alasannya yaitu mereka harus mendapatkan uang lebih untuk membayar bunga hutang-hutang mereka".

  • Bisa kita bayangkan, di Indonesa, Suami kerja, Istri kerja, berangkat pagi-pagi, bermacet macet di jalan raya, berjejal jejal di KRL dan Busway, untuk apa? hanya untuk mendapatkan uang untuk membayar cicilan rumah, cicilan mobil, asuransi, kartu kredit, dan hutang-hutang lainnya.
  • Bertahun-tahun mereka melaksanakan itu supaya lunas, tapi apakah ibarat itu tujuan hidup kita, sehabis hutang lunas, kita terkena sakit, bau tanah dan karenanya di wariskan, syukur kalo sudah lunas, kalo belum, kasihan belum dewasa kita...
  • Itulah jahatnya riba, saya gres mengerti kenapa Allah sangat mengharamkan riba, dosa besar. Di Arab Saudi, praktik Riba sangat dilarang, baik di bank-bank maupun di daerah lain, mereka memang memberikan juga kredit-kredit untuk rumah dan lain-lain tapi tetap dalam koridor syariah yang murni. Saya pernah mendengar gosip ada sebuah bank Asing, tertangkap berair melaksanakan praktik riba, oleh pemerintah Saudi bank tersebut ditutup selama 2 bulan, untuk dilakukan audit dan pemeriksaan, dan mereka memberikan denda sebagi sanksi. begitulah cara Pemerintah Saudi melindungi rakyatnya semoga tetap Syarii.
  • Di Indonesia? ga usah warganya, pemerintahnya saja sudah banyak hutang dan ribanya harus di bayar bertahun tahun.., gimana mau jadi thoyibatun warobbun ghofuur..?


Surga di telapak Kaki ibu.

  • Orang Arab itu bodoh..., itu stigma yang saya sanggup sebelumnya, point ini juga yang menciptakan saya terbuka hati dan iktikad saya mengenal belakang layar hidup sunnah. Sebagai seorang manajer, saya tentunya mempunyai beberapa orang staff, ada orang Yaman, Ada India, ada Arab.
  • Tentunya yang saya ceritakan yaitu staf yang orang Arab ini, masih muda, tinggal bersama orang bau tanah nya. Suatu hari dia tidak masuk, tanpa kabar yang jelas, padahal saya perlu dia. Kemudian saya telpon dia untuk menanyakan kenapa dia tidak masuk hari ini. Dia bilang tubuh nya agak kurang sehat, tapi di menjelaskan walaupun kurang sehat bahwasanya masih berpengaruh untuk ke kantor. So saya bilang kenapa ga ke kantor saja?, saya perlu kamu. Agak kesal juga saya mendengarnya (dasar Arab males..).
  • Dengan sangat sopan tapi yakin dia menjawab, tidak di izinkan oleh "ibunya". WOW.. makin kesel saya, agak sedikit mengancam saya memaksa dia untuk masuk.., Dan ini balasan anak Arab itu yang menciptakan saya terpana... " Malis Mudir" (Maaf Boss), saya lebih baik dipecat sama anda, daripada saya melawan harapan ibu saya, ia memaksa saya untuk istirahat dan tidak berangkat, buat apa kerja jikalau tidak didoakan ibu saya... PLAK.. serasa ditampar muka saya. 
  • Ummi is everything, ummi is the boss.. Hanya orang yang beriman tinggi yang meyakini sunnah dan aturan Allah yang berani bicara ibarat ini, dia masih jauh lebih muda dari saya.
  • Allahu akbar, saya jadi ingat sama ibu saya, jikalau kita di Indonesa, seruan ibu ibarat itu tidak akan kita anggap, malah kita akan memarahi ibu kita, atau protes atau menentang nya, "Kalo ibu larang, saya pasti dipecat dong bu..." atau semacam nya... , Masya Allah.
  • Anak muda Arab ini sangat yakin, bahwa ibunya lah, doa ibunya lah yang akan bisa menyelamatkan dia, bukan si Boss dikantor.
  • Kadang dari sudut pandang orang sekuler, menuruti harapan ibu yang ga terang itu, yaitu suatu kebodohan, ya kebodohan, ibarat bayangan saya terhadap anak Arab itu, bego banget sih?. Setelah sekian tahun saya menyadari, ternyata kebodohan yang fatal bahwasanya yaitu melawan dan menyakiti ibu.
Umroh dengan ortu dan suami (dok.pribadi)
  • Banyak belum dewasa zaman kini yang hidupnya hancur, berantakan, alasannya yaitu melawan dan menyakiti ibunya, atau ibunya tidak bisa mendoakan anak2 nya, alasannya yaitu buta agama.
  • Di Arab, saya bisa melihat begitu besar bakti anak kepada ibunya, pada ketika umroh, saya pernah melihat seorang pria yang mendorong ibunya dengan dingklik roda melawan arus jalan orang yang ramai, pria itu di marahi oleh oran-orang yang lewat, tapi dia tetap tidak peduli, dia hanya ingin menuruti harapan ibunya untuk didorong ke arah yang berlawanan. Demi seorang ibu dia tulus dimarahi orang-orang, yang penting harapan ibunya terpenuhi... Masya Allah.


Kotak Amal..?

  • Di Indonesia, kalo kita sholat jum'at, atau ada majelis dll, pasti didedarkan sebuah kotak, kotak yang ada lubang nya ibarat celengan, itulah kotak amal.Pertama kali saya jumatan di sebuah mesjid di Jeddah, saya juga berpikir akan mengalami hal yang sama, saya sudah menyiapkan beberapa lembar uang riyal untuk saya masukkan nantinya kekotak amal. Setelah sholat jumat, saya gres sadar ternyata tidak ada kotak amal, padahal saya sudah niat sedekah. Saya clingak clinguk mencari kotak, tapi sama sekali tidak ada. Alhasil, saya bertanya kepada seorang jemaah Arab, saya mau sedekah ke mesjid, dia sambil tersenyum menjelaskan, ga perlu, masjid-masjid di sini sudah ditanggung operasionalnya oleh orang-orang kaya Arab, mereka tidak perlu lagi meminta uang ke jemaah. Kalaupun ada malah masjid yang memberi uang kepada jemaah yang membutuhkan, jadi mesjid di sana biasanya menjadi daerah mengadu dan daerah memohoh bantuan.
  • Dan berdasarkan mereka, untuk ukuran pekerja asing ibarat kita, kita tidak diwajibkan bayar zakat, malah harusnya diberi infaq dan sedekah. Bayangkan, kita ini orang-orang asing yang harus diberi sedekah, alasannya yaitu yang "berhak" memberi sedekah dan zakat yaitu orang Arab si tuan rumah.
  • WOW.. Ulama-ulama pun, kehidupannya dijamin oleh pemerintah, tidak harus mendapatkan dari jemaah, jadi kiprah mereka penuh hanya untuk mendidik rakyat dan ummat untuk menjadi muslim yang lebih baik.


Alhamdulillah kebanjiran..dan kecopetan.

  • Orang Arab yang Aneh.. mungkin kita berpikir ibarat itu.Salah satu ke-Ihsanan yang tinggi yaitu menyikapi petaka dengan bersyukur (ini saya sanggup dari salah satu Ustadz Sunnah di Jakarta baru2 ini). Saya benar-benar mengalami hal di atas ketika dulu waktu di Arab, dan belum menyadari ilmu ini.
  • Saat itu saya ingat banjir besar di Jeddah, tahun 2011 awal, beberapa rumah dan apartement terendam banjir, mobil-mobil terbawa arus, buat mereka ini sesuatu yang luar biasa. Salah satu orang Arab kenalan saya, rumahnya juga hancur terendam banjir, sebagai sobat saya ingin memberikan keprihatinan saya. Yang saya heran dia hanya mengucapkan 'Alhamdulillah, Alhamdulillah', berulang ulang. Waktu saya berpikir apa mungkin dia menjadi stress ya?.. aneh juga ...
  • Kejadian ke dua, ketika istri saya mengalami petaka kecopetan. Karena yang hilang yaitu surat2 penting, ibarat ID-Card maka kami harus melaporkan ke Polisi. Setelah menciptakan laporan dihadapan Kepala Polisi tersebut hanya mengatakan, 'Alhamdulillah, Alhamdulillah'. Saya masih belum mengerti apa maksudnya, istri saya juga, dia menjadi kesal alasannya yaitu kita menerima petaka ko dia malah bilang Alhamdulillah...
  • Ya begitulah, cara-cara Islami orang Arab dalam menyikapi musibah. Mereka selalu mengambarkan dengan rasa syukur bukan minta dikasihani dan berlarut larut dalam kesedihan.


Doa untuk jenazah.

  • Beberapa kali saya mendatangi kerabat yang meninggal di Arab, pernah orang Indonesia, pernah juga orang Arab. Jarang sekali saya dapati, ada mayat disemayamkan di rumah, prosesi pemandian, pengkafanan tidak dilakukan dirumah/ apartemen. Tapi ditempat khusus. kemudian pribadi di bawa ke masjid untuk di sholatkan, kemudian dimakamkan. Untuk beberapa orang Arab yg khusus, ada yang sengaja dibawa ke Masjidil Haram untuk disholatkan di sana. Kebetulan ada orang bau tanah pemilik perusahaan daerah saya bekerja meninggal dan kami turut pergi ke Mekkah untuk mensholatkan orang bau tanah ia di Masjidil Haram.
  • Pada waktu sholat, ternyata ada beberapa mayat lain yang akan disholatkan juga didepan ka'bah. Yang menarik pada waktu mayat akau diletakkan di depan Ka'bah, ratusan jemaah berebutan untuk mengusung jenazah2 tersebut, kita tidak mengenal siapa mereka, dan merekapun tidak mengenal siapa mayat yang mereka usung.
  • Saya merasa agak aneh, saya pikir mereka cuilan dari keluarga, ternyata tidak. Mereka berebutan satu sama lain untuk memegang tandu mayat untuk dibawa ke depan Ka'bah. Setelah saya tanyakan kenapa ibarat itu, sobat saya menjelaskan, pahala mengusung mayat itu sangat besar apalagi jikalau mayat orang mulia dan ini kita berada di Masjid Haram, pahala nya akan dilipatkan lebih besar lagi. (ini yang tidak ada di indonesia, jikalau perlu kita bayar orang untuk mengusung mayat keluarga kita, soalnya berat)
  • Satu hal lagi yang menarik pada prosesi pemakaman, sehabis mayat dikuburkan, jemaah diperkenankan berdoa, tetapi mereka menekankan dengan tegas, berdoa menghadap kiblat, tidak menghadap ke kuburan. Makara semua orang yang ada dikuburkan, berdiri ditempat masing2, berdoa menghadap kiblat, tidak ibarat di Indonesia, kita berdoa disekeliling kuburan mayit. Mereka sangat mengingatkan hal ini, terkait dengan kemungkinan adanya unsur syirik, jikalau berdoa menghadap kuburan. Subhanallah..


Kesetaraan gender, family country...

  • Hak-hak perempuan sangat rendah di Saudi Arabia, itu yang sering kita dengar. Termasuk pemahaman saya juga ketika itu, alasannya yaitu di Saudi, perempuan tidak boleh menyetir, tidak boleh ke kuburan, dan lain-lain. Hal itulah yang dibesar-besarkan oleh media barat dan pembela HAM.
  • Padahal jikalau mau dipahami lebih dalam, kenapa mereka memperlakukan ibarat itu? Karena perempuan yaitu mahluk "mulia", yang harus dilindungi, dilayani, didahulukan, dihormati. Sebagaiman perempuan sebenarnya. Mereka tidak perlu bekerja mencari nafkah (Janda-janda disantuni pemerintah), tidak perlu antri, jikalau ada perempuan mereka didulukan, yang pria harus ngalah.


Beberapa pengalaman terkait duduk masalah ini:
  1.  Pintu Mall yang utama hanya boleh dimasuki oleh perempuan dan keluarga, untuk  laki-laki single tidak boleh lewat pintu utama, harus lewat pintu samping yang jauuh.
  2. Dalam urusan antri, golongan yang paling sial yaitu para lelaki, mereka harus menyerah dan mundur kebelakang kalo ada perempuan, dalam beberapa situasi biasanya ada antrian khusus perempuan, dan biasanya mereka dilayani lebih cepat di bandingkan antrian laki-laki. Makanya kalo di MacDonald, Alabaik, saya biasanya ajak istri saya, biar dia saja yang antri....
  3. Dalam situasi apapun, perempuan selalu dibenarkan, walaupun mungkin menciptakan kesalahan, jikalau ada duduk masalah atau apapun, yang akan diminta tanggung jawab yaitu laki-laki. Saya pernah melihat, seorang perempuan menyebrang sembarangan dan mendadak, menimbulkan kendaraan beroda empat yang lewat menginjak rem sekuat-kuatnya, sehingga hampir terjadi kecelakaan, tetap polisi tidak akan menyalahkan perempuan.
  4. Perempuan dan keluarga yaitu segalanya. Kalau kita bepergian, kalo di indonesia, perempuan dan lelaki dalam satu kendaraan beroda empat tidak akan menjadi masalah, beda di Saudi Arabia. Kalian akan dituduh zina, kecuali bisa membuktikan anda suami istri.
  5. Beda ceritanya kalo anda berdua dimobil dan di dalamnya ada anak-anak, berarti anda yaitu keluarga, untuk keluarga siapapun tidak bisa/berani menganggu, baik polisi, keamanan, keluarga selalu diutamakan. Mereka didahulukan di mana saja, di restoran ada daerah untuk Family/Women dan Man (mereka dipisah antara Bujangan, family/women). Buat yang masih bujangan, harus siap mental untuk di kebelangkangkan, dipinggirkan, dan dicurigai. Makanya cepat nikah..
Bagi jamaah umroh yang dirawat di sini gratis (dok.pribadi)


Tingkat keamanan yang tinggi.

  • Saudi Arabia, walaupun terdapat jutaan pekerja asing, dari tukang sampah hingga direktur, pemerintah nya sangat melindungi dan mendahulukan rakyat nya daripada kita para pendatang ini.
  • Dalam beberapa urusan manajemen kependudukan, antrian akan selalu dibedakan antara orang asing dan warga negara Arab dan antrian penduduk Arab orisinil akan didahulukan. (Beda dengan Indonesia, China dan bule kaya diduluin, pribumi ngalah).
  • Belum lagi mengenai KTP untuk orang Asing (Iqomah), Saudi Arabia mempunyai system online yang canggih untuk menciptakan orang asing tidak berkutik dan macam-macam, alasannya yaitu data iqomah kita pribadi online ke data biometrik di imigrasi(Sidik Jari, kornea mata) dan apabila kita bikin SIM, data akan terhubung langsung. 
  • Saya ada contoh, sobat saya orang India, dia pernah melaksanakan pelanggaran kemudian lintas dan kena tilang, tapi tilangnya dia tidak bayar2. Pada ketika dia ingin cuti pulang ke negaranya, di imigrasi tidak dikasih keluar, dia harus bayar denda 2000 riyal, alasannya yaitu data tilang nya muncul di imigrasi. Itu gres data pelanggaran lalu-lintas, kemudian bagaimana dengan data pelanggaran aturan lainnya, spt berkelahi, mencuri, dll.. pasti tercatat secara online. Kalau sudah berat, biasanya orang asing sudah tidak bisa masuk lagi ke Saudi, dan data orang ini juga bisa dicek di seluruh negara2 teluk, alasannya yaitu sistem informasi mereka saling terhubung. Walaupun mengganti nama di passport, tetap bisa dilacak dari sidik jarinya.
  • Contoh berikutnya yaitu saya sendiri, waktu proses pembuatan SIM kendaraan beroda empat di Saudi Arabia, sehabis mengikut testing, pada waktu pembuatan SIM tidak ada proses foto, jadi saya berpikir di SIM itu tidak ada fotonya. Setelah SIM nya jadi, saya liat ada foto saya, saya heran kapan saya fotonya?..setelah saya amati dengan seksama, foto itu yaitu foto saya waktu masuk pertama kali ke Arab Saudi, foto itu dibentuk di imigrasi, jadi saya berkesimpulan data imgrasi saya pribadi terhubung ke data SIM saya.
  • Bandingkan dengan Indonesia, orang asing bisa bebas melaksanakan apa saja, menipu, mabok, buka warung, jualan narkoba, tanpa ada catatan di imigrasi, mereka bisa bebas kabur begitu saja, dan masuk lagi tanpa hambatan, apalagi kini banyak juga yang bisa bikin KTP palsu....


Tidak ada gading yang retak.


  • Sebaik-baiknya sesuatu pasti ada kurangnya juga, di jaman Rasul juga ada Abu Lahab dan Abu Jahal, disamping ada orang-orang baik hati. Ada polisi korup, ada tukang tipu, samalah dengan Indonesia atau negara lainnya. Makara saya anggap, jikalau suatu kejelekan atau malu itu bisa terjadi dimana saja.
  • Cerita ini saya tulis bukan untuk menjadi ajang perdebatan, tetapi saya berharap menjadi sumber wangsit betapa negara yang berdasarkan Syariat Islam murni yaitu daerah terbaik sesuai komitmen Allah.
  • Tentunya tidak lepas dari keterbatasan ilmu dan wawasan, semua ini murni pengalaman pribadi dan tidak untuk merendahkan atau menjelek-jelekkan siapapun.
Semoga pembaca bisa mengambil hikmahnya..


Demikianlah Artikel Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya?

Sekianlah artikel Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Orang Arab Pemalas Kok Negerinya Kaya? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/05/orang-arab-pemalas-kok-negerinya-kaya.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel