Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?

Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?
link : Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?

Baca juga


Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?

Pernah lihat orang yang kerjanya hanya mengkritik, melecehkan, merendahkan dan selalu melihat kekurangan orang lain? Inilah tipe orang yang dikenal sebagai Si Tukang Kritik. Sebaiknya kita mengenal dulu ciri-ciri si Tukang Kritik ini.


Karakter ini terbagi atas dua kategori : (1) Si Tukang Kritik Orang Lain dan (2) Si Tukang Kritik Diri Sendiri.

Si Tukang Kritik Orang Lain, 

ciri-cirinya :
  • Suka mencela orang lain, ada saja yang kelihatan kurang dari setiap orang.
  • Selalu melecehkan orang lain karena menganggap mereka itu tidak sepadan dengan apa yang ditampilkannya
  • Selalu merendahkan orang lain sebab menganggap orang lain itu penuh kekurangan.
  • Jika tahu kelemahan seseorang beliau dengan sigap menyerang orang tersebut dengan kelemahannya. Misalnya jikalau mempunyai suami yang di ketahui lemah syahwat akan terus mengungkit-ungkit kelemahan tersebut. Jika beliau tahu seseorang mempunyai persoalan amis tubuh dan amis verbal beliau akan menyerang orang tersebut dengan kata-kata yang menyakitkan.
  • Selalu mencari kekurangan orang lain. Jika tidak menemukannya mungkin beliau akan mengarangnya semoga orang tersebut terlihat tidak sempurna.
  • Selalu memandang orang lain dari sisi negatif. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan tapi si Tukang Kritik ini akan memfokuskan sisi negatif seseorang sehingga yang kelihatan hanya yang negatifnya saja.
  • Selalu mencari kesalahan orang lain. Jika sesuatu pekerjaan telah diselesaikan dengan baik bukannya menghargai tetapi Si tukang Kritik ini akan mencari-cari kesalahan dari pekerjaan tersebut.
  • Selalu mencari kambing hitam. Jika sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya si tukang kritik bukan mencari solusi tetapi mencari kambing hitam penyebab kekacauan tersebut.
  • Selalu melihat persoalan dalam setiap solusi. Saat sebuah persoalan ditemukan solusi pemecahannya si Tukang Kritik bukannya mensupport solusi tersebut tetapi selalu menemukan persoalan gres dalam setiap solusi.
  • Tidak ada yang tepat di matanya. Semua hal, semua orang, semua benda niscaya tidak tepat dan punya cacat di matanya. Satu-satunya yang tepat dan tidak mempunyai cela yaitu dirinya.
  • Selalu ngotot dengan pendapatnya. Si Tukang kritik jikalau diberi pertimbangan atas kritikannya yang tak berdasar niscaya akan balik menyerang dan berusaha mempertahankan pendapatnya. Jika beliau sudah menyimpulkan kalau sesuatu itu A maka tidak .ada yang sanggup mengubahnya menjadi B.

Si Tukang Kritik Diri Sendiri

ciri-cirinya, 
  • Selalu mencari kekurangan dirinya. Orang ini selalu merasa ada yang salah dengan dirinya sebab begitu banyak kekurangan yang dimilikinya.
  • Selalu mengasihani dirinya. Orang ini selalu memfokuskan diri pada kekurangannya sehingga melupakan kelebihan yang dimilikinya.
  • Selalu memandang rendah dirinya di hadapan orang lain. Ya, mereka ini tidak percaya diri, merasa tidak berbakat, jelek, tidak pintar, miskin dan ungkapan merendahkan lainnya.
  • Selalu mengkritik dirinya. Jika gagal dalam suatu perlombaan atau pun gagal dalam hidup yang paling pertama disalahkan yaitu dirinya sendiri dan terus meratapi kegagalannya tersebut.
  • Selalu memandang negatif dirinya.
  • Selalu melihat orang lain lebih dari dirinya.
  • Selalu protes pada Tuhan sebab merasa dirinya diperlakukan tidak adil
  • Selalu berusaha lari dari kenyataan ketimbang menerimanya.
  • Selalu merasa hidupnya penuh persoalan dan dirinyalah penyebab persoalan tersebut.

Mengapa Si Tukang Kritik ini Jauh Rezeki?

  • Mereka selalu berpikiran negatif. Hal-hal yang positif akan menarik segala sesuatu yang positif dalam hidup, termasuk rezeki. Orang yang positif mempunyai pikiran positif, menjalani hidupnya dengan positif sehingga apa yang ditariknya juga positif. Begitu pula sebaliknya orang yang berpikiran negatif akan menjalani hidupnya dengan negatif sehingga menarik hal-hal negatif dalam hidupnya menyerupai rezeki yang seret, penyakit, kecelakaan dan sebagainya.
  • Mereka tidak pernah bersyukur.
  • Mereka suka melihat orang lain atau dirinya menderita.
  • Mereka egois.
  • Mereka tidak sanggup menuntaskan persoalan dengan baik.
  • Mereka mempunyai banyak tekanan dan tingkat stres yang tinggi.
  • Mereka enggan berbagi
  • Mereka enggan mendapatkan masukan.
  • Mereka suka mengumpat dan protes.

Kesimpulan

Bayangkan hal ini. Anda gres saja menggambar sesuatu. Anda menuntaskan gambar tersebut berhari-hari. Anda mencurahkan semua energi, fokus, perhatian dan sumberdaya yang anda miliki untuk menghasilkan gambar yang begitu indah. Saat gambar itu selesai anda begitu menyukainya dan merasa puas dengan hasilnya. Ketika anda dengan gembira memperlihatkan gambar itu kepada seseorang, orang tersebut eksklusif mencela dan memperlihatkan banyak kekurangannya di sana sini. Bayangkan bagaimana perasaan anda kira-kira dikala seseorang melaksanakan hal ini pada anda?

Demikian juga dengan Allah. Dialah pelukis, penggambar sejati, pemberi kehidupan dan rezeki yang tepat untuk hambanya. Dan Anda yaitu orang yang diberi gambar, kehidupan dan rezeki tepat tersebut. Tuhan akan sangat "kecewa" jikalau anda terus mengkritik ciptaannya, rezeki yang diberinya. Dia telah menimbulkan insan itu ciptaanNya yang paling tepat dan tidak ada yang berhak untuk mengkritikNya sebab Dia Maha Sempurna. Tidak ada yang diciptakanNya yang tidak sempurna.  

Jika anda terus menerus mengkritik ciptaanNya maka yakinlah rezekiNya juga akan menjauh. Bukankah Dia menjanjikan akan menambah rezeki bagi orang yang bersyukur. Sedangkan orang yang suka mengkritik yaitu orang yang kufur rezeki. Allah tidak suka pada orang-orang menyerupai ini. Jika Allah tidak suka pada kita, pada siapa lagi kita kaan bergantung? Makanya hati-hati dengan perilaku anda. Karena perilaku itulah yang memilih apa anda pantas diberi rezeki atau tidak. Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki?

Sekianlah artikel Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mengapa Tukang Kritik Itu Jauh Rezeki? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/mengapa-tukang-kritik-itu-jauh-rezeki.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel