Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan?

Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel alasan, Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan?
link : Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan?

Baca juga


Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan?


Al Alquran memotivasi kita

  • Ayat di atas Al Isra ayat 12 memotivasi kita bahwa Allah menjamin rezeki setiap manusia, berikut sarana dan prasarananya. Kita hanya perlu hati-hati menikmati setiap detik belakang layar Allah SWT yang diberikan kepada kita. Allah SWT secara tegas memperlihatkan jaminan rezeki kepada setiap mahlukNya. Namun pada ketika yang sama Allah juga menetapkan bahwa rezeki tersebut harus dijemput dengan usaha. Untuk mempermudah mencari rezeki, Allah SWT memperlihatkan fasilitas, sarana, perlengkapan kepada setiap mahluk untuk dioptimalkan. Selain itu Allah juga memberi ruang dan peluang sehingga insan mau dan bisa menjemput takdir rezekinya.

Mengapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan?

  • Allah SWT secara tegas memperlihatkan jaminan rezeki pada hamba-hambaNya. Ini sangat terang diuraikan dalam firmanNya pada Surah Huud ayat 6 di bawah ini.
  • Ayat di atas mengemukakan bahwa rezeki kita sudah ditanggung Allah dan sudah tertulis dalam sebuah kitab (Lauh mahfudz). Lauh Mahfudz ini yaitu kitab kawasan Allah menuliskan semua skenario / catatan insiden di alam semesta. Kitab ini diceritakan dalam Al Alquran sebanyak 13 kali.
  • Jika Allah menanggung rezeki kita kenapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan? Apa mereka ini luput dari pandangan Allah. Maha Suci Allah dari sifat ibarat itu.
  • Untuk mendapatkan penjelasan, perhatikan paragraf berikut ini :

1) Allah memberi rezeki siapa saja yang dikehendakiNya.
  • Jika si A kaya, maka penyebab kekayaannya bukan lantaran usahanya, tapi lantaran Allah berkenan menghendaki ia kaya. Begitu pun si B miskin, bukan lantaran ia usahanya kurang keras tapi takdir Allah yang menghendakinya miskin. Yang terang rezeki bagi si kaya dan si miskin diberi Allah secara adil. Allah itu adil, banyak hal di balik takdir miskin dan kaya yang diberi pada seseorang yang kita tak tahu. Yang terang kaya bukan tanda mulia dan miskin bukan tanda hina.
  • Baca firmanNya di Surah Al Imran ayat 27 di bawah ini, betapa Allah berkuasa memberi rezeki siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab (batas).


2) Allah sebaik-baik pemberi rezeki.
  • Allah memperlihatkan rezeki yang pas bagi setiap orang. Si A di beri kekayaan dan rezeki yang banyak lantaran Allah Maha Tahu bahwa si A bisa memanfaatkan kekayaannya untuk menggapai ridha Ilahi, membantu dan memberdayakan sesamanya serta memberi kesempatan seluas-luasnya baginya beramal dan menebar kebaikan dengan hartanya.
  • Sementara si B Allah Maha Tahu kalau diberi kekayaan dan rezeki yang banyak, ia bisa celaka, bisa lupa diri dan jadi sombong, dimana kekayaannya bukanlah mendekatkan pada Ilahi tapi malah menjauhkannya. Itu sebabnya Allah memberinya rezeki sedikit lantaran rezeki yang sedikit itulah yang pas baginya, yang membuatnya selalu bersyukur.


3) Allah berkuasa menahan rezeki seseorang
  • Jika Allah ingin menahan rezekimu, siapa yang sanggup mencegahnya? Allah sudah mengemukakan itu dengan terang dalam firmanNya .
  • Jadi bagi yang merasa miskin, kekurangan dan kelaparan, waspadalah mungkin Allah menahan rezekimu? Kalau mau tahu alasan mengapa Allah menahan rezeki seseorang baca artikel ini Mengapa Allah menahan rezeki kita?

4) Allah melebihkan yang lain.
  • Hidup itu harus seimbang. Ada yang gemuk ada juga yang kurus, ada yang anggun ada juga yang jelek, ada yang kaya sudah niscaya ada yang miskin. Mengapa Allah menakdirkan seseorang miskin? Agar si miskin bisa mencar ilmu arti kesabaran, bisa mensyukuri nikmat yang sedikit dan memberi kesempatan kepada yang kaya untuk bersedekah. Kalau semua kaya, kemudian siapa yang harus mendapatkan sedekah?

5) Allah menghukum mereka.
  • Adalah watak insan yang ingkar dan kurang bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah padanya. Mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah sehingga Allah menjatuhkan eksekusi berupa kelaparan dan ketakutan pada mereka.


6. Allah menyempitkan dan meluaskan rezeki siapa yag dikehendakiNya.
  • Allah berkuasa penuh untuk memberi kelapangan rezeki pada seseorang dan juga bisa untuk menyempitkan rezeki hambaNya. Seseorang yang diberi kelapangan rezeki lantaran orang tersebut memantaskan diri untuk diberi rezeki. Sementara yang lainnya malah bergelimang dosa dan maksiat sehingga rezekinya jadi sempit lantaran perbuatan tangannya sendiri. Ada 10 dosa besar yang bisa menghalangi masuknya rezeki.
  • Tapi kalau ada yang rajin maksiat tapi rezekinya bagus, hati-hati mungkin itu istidraj. Artinya Allah membiarkan ia dalam kesesatan dan menangguhkan hukumannya di alam abadi nanti. Hukuman yang jauh lebih berat dan tak ada waktu lagi untuk bertaubat.

7. Karena minta.
  • Kok bisa ada orang yang minta miskin, kekurangan dan kelaparan? Bukankah semua orang ingin kaya dan banyak rezeki? Betul, tapi ada orang yang harapan kaya dan banyak rezeki hanya sebatas harapan dan angan-angan semu belaka, tidak dibarengi dengan usaha. 
  • Orang malas apa ia minta miskin atau tidak? Semua orang keluar rumah, bekerja keras demi menjemput rezeki Allah yang halal, eh si malas cuma enak-enakan tidur sambil bermimpi jadi orang kaya. Manusia malas ini tidak bersedia mengoptimalkan segenap potensi yang Allah SWT telah karuniakan padanya. Otaknya gak dipake, tangan dan anggota tubuhnya yang tepat dibiarkan nganggur, bagaimana mau kaya?
  • Orang bodoh apa ia minta miskin atau tidak? Semua orang keluar, menuntut ilmu, mencar ilmu keterampilan tertentu biar punya skill yang bisa dipake untuk bekerja mencari rezeki. Manusia kurang cendekia yang tidak mencari ilmu untuk memecahkan persoalan hidupnya.
  • Selain kurang cendekia dan malas ada pula manusia yang sombong. Mereka ini tidak pernah meminta kepada Allah, tidak pernah berdoa dan ogah mendekati Sang Pemberi Rezeki. Padahal manusia bisa diguyur rezeki dengan doa. Berdoa saja belum tentu nasib kita pribadi berubah, apalagi kalau tidak berdoa? Mereka ini pasrah dengan keadaannya, masa kurang cendekia dengan kondisinya dan malah protes pada orang-orang yang dianggapnya jadi penyebab kemiskinan dan kekurangannya. Mereka ini insan yang tercela. Sudah miskin sombong lagi. 
  • Manusia perusak. Ada lagi kategori insan yang memang minta miskin yaitu mereka yang hobinya menciptakan kerusakan di muka bumi. Dia sok gagah dengan kekuatannya. Dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya di merusak gunung, hutan, membom laut, dan mengeruk kekayaan alam yang terkandung dalam bumi tanpa batas. Lalu Allah mendatangkan tragedi sebagai peringatan biar insan sadar bahwa ia tidak ada apa-apanya dibanding kekuasaan Sang pencipta. Hutan dirusak, banjir tiba memporak porandakan kebun, sawah, ladang, meluluh lantakkan peternakan sehingga sumber makanan menjadi langka, air sulit didapat, dan kawasan tinggal jadi rata dengan tanah. Siapa yang minta? Kita sendiri bukan?
  • Wallahu alam



Demikianlah Artikel Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan?

Sekianlah artikel Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada Yang Miskin, Kekurangan Dan Kelaparan? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/05/kalo-rezeki-sudah-dijamin-kenapa-masih.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel