Hukuman Yang Gak Kerasa
Tuesday, May 12, 2009
Edit
Hukuman Yang Gak Kerasa - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hukuman Yang Gak Kerasa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Hukuman Yang Gak Kerasa
link : Hukuman Yang Gak Kerasa
Anda sekarang membaca artikel Hukuman Yang Gak Kerasa dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/05/hukuman-yang-gak-kerasa.html
Judul : Hukuman Yang Gak Kerasa
link : Hukuman Yang Gak Kerasa
Hukuman Yang Gak Kerasa
ARTIKEL KE 861
HUKUMAN YANG TIDAK TERASA
Karena begitu gampangnya dan seringnya hati berbuat dosa dan maksiat balasannya tiba sanksi Allah. Hukuman yang gak kerasa alasannya ialah efeknya tak sedahsyat tsunami dan gempa bumi.
"Sesungguhnya salah satu sanksi Allah yang terbesar yang sanggup menimpamu ialah: Sedikitnya taufiq (kemudahan) untuk mengamalkan ketaatan dan amal amal kebaikan" Demikian kesimpulan ceramah salah satu uztad dari pengajian yang saya ikuti..
Tidaklah seseorang diuji dengan tragedi alam yang lebih besar dari "kekerasan hatinya dan kematian hatinya".
Bagaimana referensi konkritnya?
1. Allah mencabut rasa senang melaksanakan ketaatan padaNYA.
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah mencabut darimu rasa senang dan senang dengan ketaatan, munajat kepadaNya, merendahkan diri padaNya serta suka menyungkurkan diri di hadapanNya ?
Sadarkah engkau, bahwa Allah telah mencabut darimu rasa senang dan senang dengan ketaatan, munajat kepadaNya, merendahkan diri padaNya serta suka menyungkurkan diri di hadapanNya ?
Sadarkah engkau "tidak diberikan rasa khusyu'" dalam shalat?"
Sadarkah engkau, bahwa beberapa hari-harimu telah berlalu dari hidupmu, tanpa membaca Al-Qur'an, padahal engkau mengetahui firman Allah:
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, pasti engkau melihatnya tunduk, retak, alasannya ialah takut kepada Allah"
Begitu banyaknya ayat dalam Al Alquran yang menjelaskan keutamaan pembacanya..tapi kita gak ngaruh dengan semua itu...
"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke gunung, pasti engkau melihatnya tunduk, retak, alasannya ialah takut kepada Allah"
Begitu banyaknya ayat dalam Al Alquran yang menjelaskan keutamaan pembacanya..tapi kita gak ngaruh dengan semua itu...
2. Tak tergerak hatinya untuk melaksanakan ibadah
Engkau tidak tersentuh dengan Ayat Ayat Al-Qur'an, tidak tergerak dengan pesan yang tersirat tausiyah seakan engkau tidak pernah mendengarnya.
Sadarkah engkau, telah berlalu beberapa malam yang panjang sedang engkau tidak melaksanakan Qiyamullail di hadapan Allah, walaupun terkadang engkau begadang... meski hanya 2 rakaat serta 1 rakaat witir..
Sadarkah engkau, bahwa telah berlalu atasmu ekspresi dominan musim kebaikan yang bertebaran bonus-bonus dari Allah menyerupai : Bulan Suci Ramadhan.. Enam hari di bulan Syawal.. Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dst.. tapi engkau tak diberi taufiq untuk memanfaatkannya sebagaimana mestinya.
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari itu..?
3. Merasakan berat melaksanakan amalan
Tidakkah engkau mencicipi beratnya mengamalkan banyak ketaatan (amal ibadah)..? Shalat fardhu suka diundur, sedekah suka enggan, puasa sunnah apalagi, alasannya ialah ukurannya cuma sunnah, gak wajib gitu lho! Atau engkau anggap biasa tanpa mengerjakan amalan utama? Sedangkan umur terus bergerak mendekati janjkematian yang sanggup jadi tak melihat mentari esok pagi lagi... Ajal itu sebuah misteri tapi pasti datangnya...
Tidakkah Allah menahan lidahmu untuk berdzikir, beristighfar dan berdo'a kepadanya..? Sementara kalo denger lagu-lagu pop, dangdut, hiphop, pengecap suka ikutan goyang tanpa disengaja...melantunkan lagu dan puji-pujian buat manusia...??
4. Kalah oleh hawa nafsunya
Tidakkah terkadang engkau mencicipi bahwa engkau lemah di hadapan hawa nafsumu..? Niat kadang muncul untuk melaksanakan ibadah dan ketaatan, tapi sayangnya semua itu sekedar berhenti di niat saja. Karena eksekusinya tidak ada. Hawa nafsu malah menuntunnya menuju dosa. Dengan kebaikan atau ketaatan merasa berat atau dipaksa ? Kalaupun dilakukan ada unsur riya di dalamnya, pencitraan, butuh kebanggaan manusia.. Lagi-lagi hawa nafsu menang melawan kita..
Hukuman apa lagi yang lebih berat dari semua ini saudaraku..?
5. Praktis melaksanakan dosa dan maksiat
Sadarkah engkau, yang simpel bagimu berghibah, mengadu domba, berdusta, menyia-nyiakan waktu tanpa amal, menunda amal, dan seterusnya...? Ketemu teman bukannya melaksanakan amal ibadah atau aktivitas bermanfaat bersama malah melaksanakan dosa berjamaah?
Jika ada kesempatan berbuat baik malah disia-siakan tapi kalau ada kesempatan untuk berbuat dosa tak pernah dilewatkan? Berbohong jadi mudah, nipu itu gak susah, menganiaya dan membunuh itu masuk akal apalagi cuma korupsi dan menebar riba? Semua itu simpel saja...seolah tak ada jeritan hati nurani yang melarang melakukannya..??
Jika ada kesempatan berbuat baik malah disia-siakan tapi kalau ada kesempatan untuk berbuat dosa tak pernah dilewatkan? Berbohong jadi mudah, nipu itu gak susah, menganiaya dan membunuh itu masuk akal apalagi cuma korupsi dan menebar riba? Semua itu simpel saja...seolah tak ada jeritan hati nurani yang melarang melakukannya..??
6. Dibuat lupa akan akhirat
Sadarkah engkau, bahwa Allah membuatmu lupa kepada Akhirat kemudian Allah menyebabkan dunia sebagai perhatian terbesarmu dan ilmu tertinggi..? Semangat hedonisme, cinta dunia, materialisme berlebihan menjadi tujuan..
Hari-hari dihabiskan untuk mengejar dunia, menikmatinya, mereguk keindahannya tanpa menyisakan apapun buat akhirat.. Tak ada salahnya menikmati dunia tapi jadikan itu dalam koridor ibadah, mensyukuri nikmatNYA dan memanfaatkan rezeki yang diperoleh untuk memakmurkan bumiNYA bukan malah sebaliknya, mengeksploitasi habis-habisan tanpa peduli imbas yang ditimbulkannya bagi orang lain... Yang penting untung dulu di dunia, urusan darul abadi mah belakangan aja..
Hari-hari dihabiskan untuk mengejar dunia, menikmatinya, mereguk keindahannya tanpa menyisakan apapun buat akhirat.. Tak ada salahnya menikmati dunia tapi jadikan itu dalam koridor ibadah, mensyukuri nikmatNYA dan memanfaatkan rezeki yang diperoleh untuk memakmurkan bumiNYA bukan malah sebaliknya, mengeksploitasi habis-habisan tanpa peduli imbas yang ditimbulkannya bagi orang lain... Yang penting untung dulu di dunia, urusan darul abadi mah belakangan aja..
7. Beramal alasannya ialah ada maunya
Ada lagi yang sukanya bersedekah kalo ada imbal baliknya. Mau banyak rezeki, mau sanggup kerjaan, mau sanggup jodoh rupawan, kaya dan soleh solehah, mau gol proyeknya, gres deh sibuk mencari amalan-amalan untuk mempermudah tujuannya. Lagi-lagi tujuannya semua bersifat duniawi. Jika Allah yang Maha Pemurah mengabulkannya dan apa yang diimpikan telah diraih maka berhenti lagi mengamalkan amalan tersebut hingga tiba masanya butuh Allah lagi..
Barulah bersimpuh, memohon supaya dimudahkan kembali urusan rezekinya sama menyerupai sebelumnya. Sadarkah kalo engkau memperlakukan ibadah tidak semestinya? Bukankah ibadah itu kewajiban, tujuan penciptaan manusia? Mengapa engkau melakukannya demi sebuah iming-iming yang fana?
Barulah bersimpuh, memohon supaya dimudahkan kembali urusan rezekinya sama menyerupai sebelumnya. Sadarkah kalo engkau memperlakukan ibadah tidak semestinya? Bukankah ibadah itu kewajiban, tujuan penciptaan manusia? Mengapa engkau melakukannya demi sebuah iming-iming yang fana?
Semua bentuk pembiaran dengan banyak sekali bentuknya ini, hanyalah beberapa bentuk sanksi Allah kepadamu, sedang engkau menyadarinya, atau malah tidak menyadarinya.
Waspadalah wahai sahabatku, supaya engkau tidak terjatuh ke dalam perbuatan yang sia-sia, enteng melaksanakan dosa dan meninggalkan kewajiban kewajiban serta amal ibadah...
Karena sanksi yang paling ringan dari Allah terhadap hambaNya ialah: "Hukuman yang terasa" pada harta, atau anak-anak, atau kesehatan.
Sesungguhnya "hukuman terberat" ialah: "Hukuman yang tidak terasa" pada kematian hati, kemudian dia tidak mencicipi nikmatnya ketaatan, berat bersedekah dan tidak mencicipi beratnya melaksanakan dosa.
Karena itu wahai sahabat-sahabatku, "Perbanyaklah di sela sela harimu, amalan taubat dan istighfar serta membaca firmanNya.. semoga Allah menghidupkan hatimu"
Baarakallah fiikum..
Wallahu alam..
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Hukuman Yang Gak Kerasa
Sekianlah artikel Hukuman Yang Gak Kerasa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hukuman Yang Gak Kerasa dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/05/hukuman-yang-gak-kerasa.html