Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
Monday, May 11, 2009
Edit
Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
link : Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/05/mengapa-makkah-dan-madinah-jarang-kena.html
Judul : Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
link : Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
ARTIKEL KE 862
TANAH SUCI DAN GEMPA BUMI
Ini dongeng salah seorang pembimbing haji/umrah yang saya tuliskan kembali di sini..
Beberapa tahun lalu, saya pernah membimbing jamaah umroh seorang muallaf berasal dari Bali yang sebelumnya beragama Hindu. Dia seorang dosen andal geologi dan mengajar mata kuliah geologi pada mahasiswa di Institut Teknologi Bandung. Dia mengaku bahwa dirinya mengenal abjad setiap kerikil yang ada di bumi ini. Mulai dari kerikil karang yang terdapat di dalam samudera, sampai bentuk kerikil yang berada di atas gunung tertinggi, ibarat Himalaya. Singkat kata, semua kerikil yang ada di dalam dan di atas bumi ia mengenalnya.
Suatu saat, beliau meminta saya untuk mengantarnya ke Hajar Aswad, alasannya ialah ingin sekali beliau mencium kerikil yang banyak dicium oleh jutaan kaum muslimin dari seluruh dunia. Ia pun berhasil mencium Hajar Aswad yang terletak di salah satu sudut (rukun) Ka’bah, yang dinamakan rukun hajar aswad.
Usai keluar dari Masjidil Haram dan kembali ke hotel, ia mengaku kepada saya, bahwa abjad kerikil ini sangat asing. Sangat berbeda dengan semua kerikil yang selama ini ia pelajari dan ketahui. Dengan sedikit ilmu yang saya ketahui, saya mencoba menjelaskan, bahwa dalam suatu hadist Nabi saw dijelaskan, bahwa kerikil itu bukan kerikil dunia, akan tetapi kerikil yang berasal dari surga.
“Jadi, masuk akal bila abjad kerikil itu asing buat Bapak, alasannya ialah ia bukan kerikil dunia tetapi dari surga” timpal saya menjelaskan keganjilan yang ia temukan. Dia pun mengangguk-anggukan kepalanya ibarat tanda setuju.
Saat ke Madinah, jamaah kami ajak berkunjung ke Mantiqoh Baydho atau yang disebut Jabal Magnit (saat itu belum ada larangan Pemerintah Arab Saudi mengunjungi Jabal Magnit). Tempatnya berada 20 km di luar Kota Suci Madinah dari arah Jabal (gunung) Uhud. Di Kawasan Jabal Magnit ini terdapat gunung yang mengandung medan magnet. Untuk mengambarkan bahwa Kawasan gunung itu mengandung magnet, supir bis yang membawa kami mendemonstrasikannya. Bis pun bergerak sedikit-demi sedikit sampai meluncur dengan kecepatan 110 km perjam, tanpa digas, dan posisi jalan pun rata (tidak menurun).
Setelah turun dari bis. Muallaf tadi melihat sekeliling daerah tersebut, kemudian beliau mengambil setangkai dahan, dan menulis tabrakan di tanah berpasir, sambil menjelaskan, “Sebenarnya, secara geologis, dataran tanah Makkah dan Madinah ini ialah lempengan yang berpotensi gempa bumi. Dengan abjad tanah dan bebatuan serta perbukitan yang saya lihat, daerah ini sangat berpotensi gempa bumi’. Lalu para jamaah umroh yang mendengar penjelesan itu bertanya, “Lalu kenapa disini jarang terdengar ada tragedi gempa bumi dibanding di Indonesia.?” Dia menjawab, “Saya mendengar dari para ustadz, bila suatu daerah dipenuhi dengan zikir kepada Allah swt, maka ia akan terhindar dari tragedi alam. Begitu kan ustadz?” sambal melihat ke arah saya. Saya pun mengangguk-angguk tanda setuju.
Dalam sejarah, Madinah pernah terguncang gempa, Khalifah Umar bin Khattab pun mengetukkan tongkatnya ke bumi dan berkata, “Wahai bumi, adakah saya tidak berbuat adil?”. Lalu berkata lantang kepada orang-orang, “Wahai penduduk Madinah adakah kalian berbuat maksiat? Tinggalkan perbuatan itu, atau saya akan meninggalkan kalian.” (Ibnu al-Hajar al-Asqalani, Fath-al Baari IX/244).
Semoga kita semua dimudahkan untuk mengunjungi tanah suci dan mencicipi keagungan Allah di sana..
Amin YRA
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa?
Sekianlah artikel Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Makkah Dan Madinah Jarang Kena Gempa? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2009/05/mengapa-makkah-dan-madinah-jarang-kena.html