Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan

Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel penghalang, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan
link : Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan

Baca juga


Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan

Hubungan dosa dan rezeki.

  • Mengapa rezeki kita macet? Karena hidup kita berlimpah dosa. Dosa itu menyerupai kotoran yang menempel pada badan. Kotoran sanggup membawa penyakit, menciptakan tubuh amis sehingga dijauhi orang. Dosa pun juga sama. Jika anda membiarkan dosa menjadi pemanis hari-hari anda alias tiada hari tanpa dosa, yakinlah bahwa tubuh anda akan dihinggapi penyakit hati diantaranya lupa mengingat mati, menunda-nunda taubat dan tak pernah merasa cukup rezekinya.

 Dosa itu menyerupai kotoran yang menempel pada tubuh Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan

Hubungan dosa dan setan.

  • Siapa musuh terbesar manusia? Pastilah setan. Setan memang sengaja menarik hati insan semoga membangkang perintah Allah, sehingga insan terjerumus dalam dosa. Kenapa kok ia mesti repot-repot menarik hati manusia? Karena itu sudah perjanjiannya dengan Allah ketika terusir dari nirwana lantaran menjerumuskan Adam, nenek moyang insan ke dalam dosa. Allah memastikan setan yang sombong menjadi penghuni neraka paling dalam. Setan mendapatkan keputusan Allah tersebut dengan permohonan semoga sanggup menjerumuskan insan ke lembah dosa dan menemaninya masuk neraka.
  • Kelebihan setan yaitu ia sanggup melihat kita sementara kita tak sanggup melihat mereka. Sehingga kita pun tak merasa kalau setan memperdaya kita lewat bisikan dan rayuannya.
  • Apa insan harus pasrah saja jadi bulan-bulanan setan? Tentu tidak. Manusia harus melawan setan dengan pikiran dan kekuatannya.


17 pintu masuk setan.

1. Kebodohan (aj jahlu).
  • Ilmu menciptakan kita jadi terpandang, memahami mana yang baik dan mana yang benar, mana jalan lurus dan mana jalan yang salah. Jika kita tak pintar simpel sekali setan memperdaya kita. Hanya orang pintar lah yang kemudian mempunyai iman, hanya berharap dan bergantung pada Allah yang alhasil jadi berani mengangkat senjata melawan setan.
  • Setan termasuk iblis sangat takut pada orang berilmu.

2. Marah (ag gadhab)
  • Marah itu emosi negatif yang muncul dalam diri manusia. Kenapa kita harus marah? Karena hawa nafsu memerintahkan kita untuk marah. Manusia itu tak mirip malaikat yang tugasnya hanya beribadah kepada Allah sepanjang hidupnya. Manusia mempunyai hawa nafsu yang simpel dipergunakan setan untuk menjerat insan dalam dosa. Salah satunya lewat amarah. Setan menunggangi pikirannya, menusuk-nusuk hatinya dan mulailah keluar kata-kata setan yang berangasan dari mulutnya.

3. Cinta dunia (hubbud dunya)
  • Dunia itu hanya daerah main-main yang sebentar. Tapi banyak insan yang terlena menganggap dunia itu tujuan dan melaksanakan segala macam cara untuk meraih dunia. Kecintaannya pada dunia jauh lebih besar dari kecintaannya pada Allah Pemilik Dunia. Kenapa? Karena setan telah menutup mata hatinya untuk melihat cahaya kebenaran dan memakai hidupnya untuk berfoya-foya, bersibuk-sibuk mengejar dan menikmati keindahan dunia.  

4. Panjang angan-angan (thulul amal)
  • Panjang angan dikaitkan dengan keinginan kosong. Hanya sebuah lamunan dan anggapan keliru perihal masa depan. Bermimpi untuk menjadi sukses, berhasil, dihormati tapi tak melaksanakan apapun untuk mimpi itu. Setan membisikkan dalam dirinya semoga terus bermalas-malasan dan tak perlu berbuat sesuatu untuk mimpinya, lantaran mimpi itu akan terasa lebih indah kalau terus hanya dalam mimpi.

5. Tamak (al hirshu)
  • Tidak ada yang lebuh rakus daripada setan, ia makan segalanya. Dan ia bahagia kalau insan juga menjadi rakus. Karena kerakusan akan menutup hatinya dari kebenaran. Yang paling penting yaitu tujuannya tercapai. Tamak menciptakan insan tak pernah puas dan tak ingat bersyukur, lantaran ia terus mengambil tanpa pernah memberi. 
  • Lihat kerakusan insan atas alam ini, mengeksploitasinya hingga terjadi kerusakan dan petaka di mana-mana. Penebangan hutan menimbulkan banjir dan tanah longsor, pembakaran hutan yang tak terkendali mengakibatkan kabut asap. Manusia sengaja merusak alam lantaran ketamakannya. Kita sengsara sementara setan bertepuk tangan.

6. Pelit (al bukhlu)
  • Setan menakut-nakuti kita dengan kemiskinan, itu sebabnya ia selalu manahan tangan kita untuk memberi atau membuatkan dengan orang lain. Bisikannya di kepala kita menciptakan kita jadi enggan untuk menafkahkan sebagaian rezeki, lantaran bukan keberlimpahan tapi bayangan kekurangan yang ditampakkan setan di benak kita

7. Sombong (al kibru)
  • Kenapa setan terusir dari nirwana yang serba nyaman? Karena ia sombong pada Adam dan merasa dirinya lebih tinggi derajatnya lantaran terbuat dari cahaya dibanding Adam yang terbuat dari tanah yang kotor.
  • Karena sifat ini milik setan, ia sudah tahu betul bagaimana mewujudkan rasa sombong itu dalam dada manusia. Mengapa banyak orang yang suka meremehkan sesama? Karena setan telah meniup kesobongan dalam hatinya.

8. Gila kebanggaan (hubbul mad'hu)
  • Adalah fitrah insan yang bahagia dipuji tapi hati-hati jangan hingga asing pujian. Gila kebanggaan itu artinya ia berbuat apapun (bahkan beribadah) tujuaannya semata-mata untuk mendapatkan kebanggaan manusia. Dan kalau kebanggaan itu tak ia dapatkan maka ia akan murka dan mencak-mencak. Di sinilah peranan setan masuk dalam fatwa darah insan dan menjadikannya cenderung asing pujian, semoga semua amal baik dan pencapaiannya itu sia-sia.

9. Suka pamer (ar riyaa'u)
  • Pamer dilakukan oleh mereka yang merasa diri punya kelebihan oleh orang lain. Orang yang suka pamer yaitu orang yang sangat rendah kepercayaan dirinya sehingga butuh pamer untuk memdapatkan akreditasi orang lain. (baca : kenapa orag suka pamer). Setan masuk di hati mereka yang suka memamerkan diri dengan tujuan mendapatkan kebanggaan dari manusia. Karena secara tidak sadar insan telah melaksanakan syirik dengan berharap lebih pada sesama insan daripada pada Allah, Pencipta Manusia. Dan itu ganjarannya cuma satu dosanya tak diampuni dan di lempar ke dalam neraka.

10. Bangga diri (al ujubu)
  • Bangga atas pencapaian diri itu tak perlu. Kenapa? Karena apapun yang terjadi dalam hidup kita, termasuk pencapaian dan prestasi penting itu terjadi atas izin Allah. Biar kata kita sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya kalau takdir Allah menyampaikan kita harus kalah, maka tak ada yang sanggup mencegahNya.
  • Di sinilah peranan setan yang menciptakan kita berpikir seakan-akan kita ini andal dan jauh lebih berharga dibanding insan lain. Kekayaan, pangkat, jabatan, kemenangan menciptakan kita jadi gembira padahal itu tidak ada apa-apanya di hadapan Allah.

11. Panik dan galau (al jaza'u wal hala'u)
  • Panik menciptakan kita tak sanggup berpikir jernih, setan masuk dan menciptakan kita mengambil keputusan yang salah dan terjerumus dalam dosa. Orang yang berpikir jernih kan sanggup tetap damai dan sanggup memikirkan langkah-langkah yang baik serta tak lupa memohon donasi Allah lewat doa-doa yang dipanjatkan. Sementara orang yang grasa grusu lantaran panik boro-boro ingat Allah, udah untung kalo masih sanggup mikir. Karena panik kadang bikin orang jadi bingung, tak tau mau buat apa. Setan bikin pikiran jadi lumpuh.
  • Begitu juga dengan galau. 

12. Menuruti nafsu (ittiba'ul hawa)
  • Manusia diciptakan sudah include alias satu paket dengan hawa nafsu. Tapi insan itu mempunyai nurani yang selalu menuntun insan untuk menuruti fitrahnya sebagai mahluk ciptaan Allah, yang bersedia mengikuti perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Tapi di sisi lain nafsu juga menarik insan semoga bersedia mengikuti langkah-langkah setan yang keliatan lebih menarik dan lebih asik. Akhirnya jadilah mereka budak nafsu alias budak setan.

13. Prasangka jelek (su'udzan)
  • Allah selalu menanamkan dalam diri insan perasaan takut, was-was sesuatu yang jelek akan terjadi. Rasa takut diciptakan oleh Allah sebagaimana prosedur pertahanan diri, semoga kita sanggup waspada terhadap ancaman yang membahayakan diri. Tapi kalau was-was sudah parah dan mulai menghiasi hidup dengan prasangka jelek yang dibisikkan setan di indera pendengaran kita menciptakan hidup tak punya cita-cita dan selalu dikecam ketakutan dan kegelisahan.
  • Hidupnya sanggup sengsara, rezekinya menjauh dan bisa-bisa terjatuh dalam lembah dosa mirip mencari jalan pintas lewat dukun, lewat benda-benda dan daerah keramat atau malah mengakhiri hidup secara tragis (bunuh diri).

14. Merendahkan orang Islam (ihtiqarul muslim).
  • Banyak muslim yang tidak menganggap muslim lainnya sebagai saudara, melainkan melihat dan menilainya sesuai tingkat kehidupannya di masyarakat. Kalau kaya, punya pengaruh, punya jabatan dan pangkat maka ia dipandang tinggi di matanya meskipun akhlaknya tak betul. Tapi kalau ia miskin, tak punya jabatan dilihatnya tak ubah mirip keset kaki saja. Setan menimbulkan perasaan itu dalam hatinya.

15. Meremehkan dosa (ihtiqaruz dzunub).
  • Banyak yang menganggap enteng dosa-dosa kecil. Padahal dosa-dosa kecil itu kalau dikerjakan terus menerus usang kelamaan akan menumpuk dan menjadi dosa besar. Apalagi kalau tak ingat taubat.
  • Setan membuatnya terlena dan tak membuatnya berpikir untuk mengabaikan dosa itu, toh hanya dosa kecil.

16. Merasa kondusif dari ancaman Allah (Al amnu min makrillah).
  • Banyak yang lupa diri dan terus berbuat dosa seolah diri merasa kondusif dari ancaman nerakanya Allah. Kenapa? Setan sudah masuk bertahta di hatinya dan menjadikannya cenderung berbuat jahat dan maksiat.
  • Setan membuatnya berpikir bahwa ancaman Allah masih lama.. padahal waktu terus berjalan. Siapa sanggup menjamin umur seseorang? Apa masih sanggup hidup hingga esok hari? 

17. Pesimis dari rahmat Allah. (Al qunuth min rahmatillah).
  • Setan bakalan tertawa-tawa melihat insan para korbannya jadi pesimis atas rahmat Allah. Setan membuatnya merasa sudah terlambat untuk taubat lantaran dosanya sudah terlalu banyak. Pesimis sudah mulai merasukinya, alhasil ia jadi pendosa infinit dan tak ingat taubat meski umur terus berkurang dan waktu menuju liang lahat semakin dekat.


Cara menghindari godaan setan.


  • Begitu dahsyatnya godaan setan ini sehingga insan harus punya tips dan trik sendiri untuk mengakalinya. Tak mungkin kita menghindari untuk digoda, lantaran memang sudah tugasnya setan begitu. Tapi kita harusnya jauh lebih pintar dari setan. Harusnya kita sanggup memilih. Digoda itu sudah niscaya tapi mengikuti godaan itu pilihan. Sama mirip seorang gadis manis dan sexy yang menarik hati seorang lelaki. Di goda itu memang sudah niscaya dan sudah insiden lantaran sang gadis bangun di depannya, tapi mengikuti kemauan si gadis untuk berbuat dosa itu pilihan. Lalu bagaimana sanggup selamat kalau setan terus menarik hati kita untuk berbuat dosa dan maksiat? 
Ada 3 cara yang sanggup kita ingat ketika setan mulai menarik hati dan diri siap melaksanakan dosa. Yaitu :


(1) ingat mati
  • Ingatlah bahwa waktu kontrak kita di dunia ini terus berkurang. Apakah kita akan menghabiskan sisa kontrak tersebut dengan mengikuti hawa nafsu dan mengikuti usulan setan yang sesat? Sudah yakinkah kita dengan tabungan amal ibadah sudah cukup untuk diperhadapkan di hadapan Allah. Yakinkah kita selamat dari siksaNya.
  • Mati menciptakan kita sadar bahwa kita tak hidup terus. Dunia ini hanya daerah mengumpulkan tabungan amal, daerah transit dan bukan tujuan akhir.

(2) ingat kalau Allah melihat.
  • Ingatlah bahwa Allah Maha Melihat perbuatan kita. Apakah kita tak malu, hidup di bumi Allah, makan dari masakan yang ditumbuhkan olehNya, minum dari air yang disediakanNya, bernafas dari oksigen yang diberiNya, merasa hangat dengan matahariNya, tapi terus melaksanakan kemaksiatan di depanNya?
  • Ingat kalau Allah melihat yaitu benteng yang paling besar bagi kita untuk melawan godaan setan.

(3) ingat kalau malaikat mencatat.
  • Ada 2 malaikat yang ditugaskan Allah untuk mencatat amalan kita, baik yang jelek ataupun yang baik. Catatan amal itu nantinya akan kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah kelak. Apapun yang kita lakukan, meski secara sembuyi-sembunyi tetap dicatat. 
  • Saat mulai termakan undangan setan untuk bermaksiat ingat kalau malaikat siap mencatatnya dan itu sanggup menambah berat timbangan amal keburukan kita yang menciptakan kita jadi calon penghuni neraka. Naudzubillahi min dzalik.
Semoga kita semua jadi insan yang senantiasa sanggup menjaga diri dari godaan setan yang dirajam. Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan

Sekianlah artikel Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Renungan Rezeki, Waspadai 17 Pintu Masuk Setan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/renungan-rezeki-waspadai-17-pintu-masuk.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel