Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia

Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ciri-ciri, Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia
link : Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia

Baca juga


Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia

Rezeki Allah itu banyak dan luas.



Saya kira kita sudah setuju di sini kalau  Waspada ! Bisa Kaprikornus Kita Membuat Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia


Rezeki yang tak bermanfaat.

  • Adakah rezeki yang tak bermanfaat? Tentu saja, kalau rezeki itu tak memberi perbaikan kualitas hidup bagi pemiliknya dan orang-orang di sekitarnya. Seperti :

# 1. Ilmu yang tak diamalkan.
  • Ilmu itu rezeki. Ilmu yang menciptakan seseorang derajatnya lebih tinggi dibanding yang lain. Tapi kalau ilmu hanya sebatas di kepala, hanya sebatas tahu saja, tidak diamalkan sehingga menghipnotis kehidupan menjadi lebih baik dan tidak disebarkan untuk menciptakan orang lainpun mendapatkan keuntungannya maka ilmu kita jadi rezeki yang sia-sia. Hanya diberi, hanya dimiliki tapi rezeki itu tak bermanfaat, minimal bermanfaat buat si empunya ilmu.

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan (Q.S. Al Mujaadilah : 11)

Dan bekerjsama kalau mereka MENGAMALKAN pelajaran yang diberikan pada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) (Q.S. An Nisa : 66)

#2. Amal yang tak nrimo dan tak sesuai pola Rasulullah SAW.

  • Kemampuan untuk melaksanakan amal saleh itu rezeki. Karena tak semua orang dikaruniai impian dan kemampuan untuk beramal.
  • Ada yang ingin beramal, contohnya sedekah banyak-banyak tapi tak diberi kemampuan sebab dia miskin dan hartanya kurang. Ada yang bisa bersedekah tapi tak ingin melakukannya menyerupai orang kaya yang enggan sedekah atau tak berniat mengunjungi baitullah di Mekkah lewat ibadah haji atau umrah.
  • Ada lagi yang bisa dan ingin bersedekah tapi amalnya diniatkan biar jadi terpuji di mata manusia, riya mengotori amalnya, tak ada keikhlasan di hatinya
  • Kemampuan dan impian bersedekah itu rezeki, tapi jadi tak bermanfaat kalau tak diiringi keikhlasan disertai dengan modifikasi sesuka hati yang tak pernah dicontohkan Rasulullah. Rasulullah mengingatkan biar meninggalkan segala kasus ibadah yang tidak ada pola dan tuntunannya dari beliau.

Sesungguhnya Allah tidak mendapatkan amal kecuali yang murni dan hanya mengharap ridha Allah (H.R. Abu Daud dan Nasa'i).

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amalan itu tertolak (H.R. Muslim)

# 3. Harta yang tak diinfakkan.

  • Beruntunglah orang-orang yang diberi rezeki berupa harta benda yang banyak, sebab peluang untuk bersedekah saleh jauh lebih besar dibanding mereka yang papa. Tapi rezeki itu menjadi tak bermanfaat kalau ditahan dan tidak diinfakkan di jalan Allah SWT. Harusnya kita tanya kenapa Allah memberi kita rezeki berlebih? Agar kita bisa membagi rezeki itu pada orang lain. Bukannya mengurangi harta kita tapi memberi apa yang menjadi hak atau rezeki orang lain yang dititipkan ke tangan kita.
  • Semua rezeki berasal dari Allah, dan rezeki yang diinfakkan demi menerima ridha Allah SWT akan kembali kepada kita sebagi bentuk kecintaanNya.
Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, dan Allah tidak akan menambah bagi seseorang yang suka memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seorang yang merendahkan diri sebab Allah, maka Allah akan meninggikan derajatnya.  (H.R. Muslim) 

#4. Hati yang kosong dari mengasihi Allah dan tak rindu ingin bertemu denganNya
  • Perasaan dekat pada Allah itu juga rezeki, sebab itu tumbuh dari perasaan butuh padaNya, rindu kasih sayangnya dan tak semuanya orang diberi perasaan ini. Kebanyakan insan itu lalai mengingat Allah dan kufur nikmat. Ingat Allah hanya pada ketika susah saja. Diberi rezeki hati dan nalar tapi tak digunakan untuk mengingat Allah.


# 5. Badan sehat tapi tak digunakan untuk taat pada Allah.
  • Punya tubuh sehat tapi lebih banyak digunakan maksiat dan berbuat dosa. Tangan digunakan mencuri, mata untuk melihat yang haram, ekspresi digunakan untuk dusta, indera pendengaran untuk mendengar keburukan, kaki digunakan berjalan ke tempat-tempat maksiat dan sebagainya. Manusia lupa untuk apa dia diciptakan


# 6. Cinta yang tak diikat keridhaan yang dicintai. 
  • Cinta yang tak diikuti perasaan taat menjalani perintahNya. Padahal insan diberi rasa cinta biar sanggup membuatkan kasih sayang di dunia dengan rasa cinta yang tumbuh di hatinya. 
  • Pokok dari tauhid yaitu nrimo dan cinta kepada Allah semata. Artinya tidak akan tepat tauhid seseorang kecuali dengan menyempurnakan kecintaan kepada Rabb-nya dan menyerahkan semua unsur kecintaan kepadaNya dengan menyebabkan kecintaan kepada hamba mengikuti kecintaan kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Taala berfirman pada hari final zaman kelak, " Mana orang-orang yang saling mengasihi sebab keagungan KU? Hari ini Aku naungi mereka dalam naungan KU, dimana tidak ada nanugan pada hari ini selain naunganKU. (H.R.Muslim)


# 7. Waktu yang habis sia-sia tanpa mengerjakan amal saleh. 
  • Waktunya dibiarkan berlalu begitu saja, kosong dari kebaikan. Padahal waktu itu yaitu rezeki yang paling besar yang diberi Allah pada kita. Umur yang diberi itu yaitu waktu yang harus kita manfaatkan untuk membekali diri biar selamat di alam abadi nanti. 
  • Begitu pentingnya soal waktu hingga Allah pun bersumpah mengatasnamakan waktu dalam surah Al Isra, "Demi masa, bekerjsama insan benar-benar dalam kerugian.....". Waktu yang diberi bukanlah untuk dibiarkan berlalu begitu saja. Tapi untuk dimanfaatkan diisi dengan ibadah dan amal saleh. Karena kata lagu Opick " bila waktu tlah berhenti sahabat sejati tinggallah amal.." Jika kematian telah menjemput dan kita telah terbaring di kuburan yang sunyi dan sempit, maka tak ada yang menemani kecuali amal.

# 8. Pikiran yang dipenuhi hal-hal yang tak bermanfaat.

  • Mengapa Allah memberi kita pikiran? Agar bisa memikirkan hakikat penciptaan kita dan memikirkan kebesaran Allah lewat ciptaanNya. Jangan pikiran dipenuhi hal-hal salah, hal-hal yang merugikan banyak orang, hal-hal yang mendustakan Allah. Pikiran diberi biar bisa membantu mengarahkan hati kita ke jalan yang benar.
  • Tak ada orang yang tak pernah berpikir salah, sebab itulah fitrah insan yang lemah. Tapi jangan hingga pikiran salah itu menguasai kita, bukan sebaliknya. Karena serugi-rugi insan yaitu mereka yang memakai pikirannya untuk memikirkan hal-hal yang salah dan tak memberi manfaat. Memikirkan bagaimana caranya menipu orang lewat sms. Memikirkan bagaimana caranya mark up anggaran. Memikirkan bagaimana caranya menyelundupkan narkoba dan barang ilegal lainnya.

# 9. Punya banyak mitra tapi tak ada yang taat pada Allah.


  • Kawan itu yaitu rezeki. Tak ada insan yang bisa hidup sendiri. Pasti butuh orang lain. Jika sahabat kita banyak tapi tak ada yang suka beribadah dan semuanya doyan maksiat maka kita juga akan ikut terbawa-bawa melaksanakan dosa dan berkawan bersahabat dengan setan.
  • Merasa gaul sebab punya banyak teman. Tapi kebanyakan sahabat itu tak memberi manfaat sebab selalu mengajak berbuat dosa. Sia-sia saja kalau kita diberi rezeki banyak mitra tapi semuanya jago maksiat. Opick menyanyikan lagu wacana obat hati ada lima perkara, salah satu diantaranya yaitu berkumpullah dengan orang saleh bukan orang salah, biar kita ketularan salehnya dan gak ketularan salahnya.

#10. Rasa takut yang berlebihan pada sesuatu yang tak memperlihatkan manfaat dan tak juga memperlihatkan mudharat.

  • Suka nonton film horor? (Kan lagi ngetrend di bioskop-bioskop) menciptakan kita jadi suka ketakutan sendiri. Padahal ketakutan itu tidak lahir begitu saja, itu diciptakan oleh pikiran kita dengan sumbangan imajinasi. Kita suka curigaan setiap lewat tempat-tempat tertentu. Lihat pohon lebat eksklusif curiga kalau ada penunggunya. Lewat kuburan bukannya masuk, ikut mendoakan para jago kubur malah eksklusif lari terbirit-birit. Lihat sesuatu yang absurd bin absurd eksklusif timbul ketakutan dalam jiwanya. Padahl semua itu benda-benda yang tidak memperlihatkan manfaat dan tak juga memperlihatkan mudharat.
  • Takutlah hanya pada Allah dan siksaNya di Hari Perhitungan kelak. Lebih baik takut pada siksa kubur dan bahaya neraka yang materi bakarnya insan dan watu itu, sehingga betul-betul mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya di dunia ini.
Waspadalah....Jangan hingga rezeki kita hanyalah kesia-siaan belaka dan tak memberi manfaat pada kita apalagi pada orang lain. Jika ingin rezeki kita bermanfaat lakukan kebalikan 10 hal di atas.
Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia

Sekianlah artikel Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Waspada ! Dapat Jadi Kita Menciptakan Rezeki Kita Tak Bermanfaat / Sia-Sia dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/waspada-dapat-jadi-kita-menciptakan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel