Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit

Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit
link : Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit

Baca juga


Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit

Sedekah itu pelancar rezeki.

  • Kita sudah sama mengetahui kalo sedekah itu sanggup memperlancar rezeki. Karena dalam rezeki yang diberi Allah pada kita terdapat rezeki orang lain, rezeki orang miskin, anak yatim, mesjid dan daerah ibadah, orang yang membutuhkan. Rezeki itu menyerupai air yang harus selalu dialirkan. Jika tak dialirkan akan menjadikan bacin bau dan penyakit. Begitu juga rezeki yang ditahan dan enggan dibagi akan menjadikan duduk masalah bagi pemilik rezeki, entah itu diberi penyakit, kehidupan jadi sulit, kecelakaan, kecurian. Jika rezeki itu bukan milik kita niscaya Allah akan ambil dengan cara-caraNya. Jika tidak secara halus, secara kasar. Rezeki kita tak akan kemana, niscaya akan balik juga ke kita. Begitu juga kalau bukan rezeki, meski tampak di pelupuk mata, tak akan menjadi milik kita, rezeki itu akan terbang menuju pemilik aslinya.
  • Rezeki itu sudah dijamin Allah, semua bakal kebagian, gak akan ada yang luput dari rezekinya Allah. Rezeki harus berputar, jangan menahannya.
 Karena dalam rezeki yang diberi Allah pada kita  Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit


Sedekah sama orang gak harus pake duit.

  • Banyak yang enggan beramal sebab merasa gak punya duit, merasa miskin, merasa kurang rezeki. Padahal sedekah itu gak melulu harus pake duit. Ini teladan sedekah yang gak pake lembaran rupiah.
(1) Bersikap baik pada orang
  • Apakah anda sudah merasa jadi rezeki bagi orang? Ato keberadaan anda malah bikin susah orang? Kalo gak bisa bantu, gak bisa sedekah, minimal gak bikin susah orang lain.
  • Bersikap baik itu gak mahal. Bukankah senyum juga sedekah? Jika ada yang nanya jalan, jangan bilang gak tau kalo memang tau. Kalo ada nenek yang takut nyeberang, sediakan waktu untuk menyeberangkannya. Kalo ada anak kucing kedinginan dalam got, angkat beliau ke atas, berikan masakan meski cuma remah-remah roti. (baca : mengapa kucing datangnya ke kita)
  • Berbuat baik pada orang itu sedekah meski hanya membalas senyuman ato lambaian tangan mereka.

(2) Kita gak menilai orang.
  • Liat orang lewat gonti-ganti kendaraan beroda empat mulai deh curigaan, jangan-jangan beliau bisa gonta ganti kendaraan beroda empat sebab korupsi (padahal bisa saja beliau tukang bengkel hehe..). Liat cewek dandan menor pribadi nuduh beliau perempuan gak bener. 
  • Gak usah sibuk menilai orang! Gak usah pusing dengan urusan orang. Biarin mereka dengan urusannya. Buat diri sibuk memperbaiki diri sehingga gak punya waktu buat menilai orang lain. Nilai dulu diri sendiri, belum tentu kita lebih baik dari mereka.

(3) Kita tidak mengkotak-kotakkan orang.
  • Kita menilai si A itu miskin, si B kuper dan kampungan, serta si C kaya dan terpandang. Kita mengotak-kotakkan orang. Kita bergaul dengan mereka yang  kita suka aja, yang selevel dan sepadan dengan kita. Yang buruk biarin deh beliau kumpul sesama mahluk buruk rupa. Kita hanya mau bergaul dengan orang yang kita suka, yang sama-sama anggun / gagah, sama-sama kaya dan sama-sama gaul.
  • Padahal kita semua sama di hadapan Allah. Bukan "casing" atau bungkusnya yang perlu tapi isinya. Meski secara fisik kita begitu kemilau tapi kalau di dalamnya kusam tetaplah kita tak berharga. Amal ibadah yang jadi pembeda antara kita dengan orang lain Yang terbaik yakni yang paling banyak amalnya, paling nrimo ibadahnya dan paling taat pada Allah.

(4) Kita memberi manfaat.
  • Sebaik-baik insan yakni yang paling bermanfaat bagi insan lainnya. Emang ada orang yang gak manfaat? Tentu saja! Ada orang yang kerjanya hanya jadi benalu, mengisap darah inangnya, menyedot kebaikan orang lain tanpa ada harapan untuk membalas. Atau begitu dibalas malah dibalas dengan keburukan. Mereka inilah seburuk-buruk manusia.
  • Apa maksud memberi manfaat? Setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita memberi kemanfaatan dan kebaikan pada diri dan pada orang lain.

(5) Berkata yang baik atau diam.
  • Hati-hati dengan lidah. Lidah bisa menjerumuskan ke neraka. Lidah bisa mensugesti rezeki anda. Jika tak bisa berkata yang baik-baik lebih baik diam. Jagalah orang lain dari ekspresi kita. Zaman kini ini sulit, budaya bohong dianggap sudah biasa, mencaci maki orang juga hal yang dimaklumi. Padahal kalau seseorang sakit hati pada ucapan kita, meskipun kita memohon ampun pada Allah, dosanya tetap ada kalau tak beroleh maaf dari orang yang bersangkutan.

(6) Menerima perbedaan, kekurangan dan kelemahan orang lain.
  • Banyak orang yang bisa mendapatkan kelebihan orang lain tapi ogah dengan kekurangannya, dengan kelemahannya dengan perbedaan yang dipunyainya. Harusnya kita memaklumi gak ada yang tepat di dunia ini, insan pun juga demikian, gudangnya salah. Karena kesempurnaan hanya milik Allah.
  • Bersyukurlah dengan kehadiran orang lain di sekitar kita. Jika mereka salah maafkan. Jika mereka kurang, maklumi. Jika mereka berbeda dengan kita pahami. Apa gunanya memperuncing masalah? Ujung-ujungnya bisa bertengkar dan saling menyaiti.

(7) Bersabar pada mereka yang menyakiti kita.
  • Adalah hak kita untuk membalas mereka yang menyakiti perasaan. Tapi tahukah siapa orang yang kuat? Yaitu mereka yang bisa bersabar terhadap orang yang menyakitinya. Bukan sebab takut tapi sebab beliau mencoba memahami alasan seseorang melakukannya. Bukan orang lain yang dijadikan masalah, tapi beliau mencoba melihat kekurangannya. Mungkinkah dirinya penyebabnya? Adakah tingkah lakunya yang menciptakan orang marah?
  • Membalas caci maki dengan makian tak menciptakan kita lebih baik. Malah menciptakan kita sama saja dengan mereka yang memaki. Tunjukkan bahwa kita jauh lebih baik dari mereka yang gak bisa mengontrol amarahnya. Membuat setan mempengaruhinya. Yaitu dengan membalas makian dengan sabar dan maaf.

(8) Menolak harapan untuk agresif pada mereka yang melaksanakan hal yang tak kita harapkan.
  • Sebagai seorang pimpinan kadang merasa perlu memarahi anak buah yang tak becus? Sebagai seorang majikan merasa masuk akal memarahi pembantu yang berbuat salah. Sebagai orang renta merasa perlu memukuli belum dewasa yang bandel dan tak menurut. Sebagai customer merasa sepakat memarahi pelayan yang salah memperlakukan kita.
  • Bisakah kita berbuat baik pada mereka yang ada di bawah kendali kita, meski mereka memang pantas dimaki dan kita bisa untuk memaki mereka? Kenapa tidak mencoba memaafkan dan memaklumi kemudian mengatakan arahan? Itu jauh lebih elegan, dibanding kata-kata agresif yang seenaknya meluncur dari bibir kita.

(9) Tak memanfaatkan kelemahan orang lain.
  • Banyak orang kaya yang tak bisa memanage kekayaannya dan kita bisa memanfaatkan celah untuk mengeruk laba dari kekurangan tersebut. Ada anak yatim yang punya harta banyak dan kita mengatakan diri untuk mengelola hartanya semoga bisa mengambil untuk diri kita sendiri. Ada perempuan anggun yang tak berdaya dan meminta pertolongan, dan kita memanfaatkan kesempatan itu untuk memperdayanya.
  • Jangan memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepentingan kita. Coba posisikan diri kita di posisinya. Saat kita terpuruk dan butuh bantuan, orang lain justru memanfaatkannya dengan semakin menjatuhkan dan menyusahkan kita. Apakah itu yang kita inginkan? Kalo dicubit itu sakit ya... jangan nyubit orang (ntar jadi cubit-cubitan.. hehe..).

(10) Memaafkan kesalahan orang.
  • Allah saja mau memaafkan hambaNya, meski salah dan dosanya bejibun, kok kita enggan memaafkan sesama? Bukankah kita juga kadang salah dan ingin orang lain memaafkan kesalahan kita?

(11) Mengharapkan yang terbaik dari orang
  • Maksudnya yakni berprasangka baik pada orang lain. Jangan curigaan melulu ntar hidup kita dikelilingi kecemasan. Liat orang brewokan dikira rampok. Liat cewek sexy dikira pelacur. Liat orang kumal dikira gila.
  • Waspada boleh tapi curigaan jangan. Berharaplah yang terbaik dari orang lain. Kalo salah asumsi kita bisa terjerumus ke fitnah. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Sedangkan membunuh itu dosa besar.
Itulah 9 cara beramal yang gak perlu pake duit, tapi pake hati, pake perasaan, pake niat baik. Makara ogah sedekah sebab belum kaya?? Gak jaman...!
Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit

Sekianlah artikel Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sedekah Sama Orang Gak Harus Pake Duit dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/sedekah-sama-orang-gak-harus-pake-duit.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel