Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka.

Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka. - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel ciri-ciri, Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka.
link : Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka.

Baca juga


Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka.

Banyak Rezeki itu impian.

  • Banyak orang yang punya harapan mempunyai banyak rezeki, lantaran pikirnya banyak rezeki itu niscaya bahagia. Tapi jangan salah, banyak orang yang banyak rezekinya malah tambah susah. Makin banyak rezeki berupa harta makin pusing cara menjaganya, makin tak terkontrol belanjanya dalam artian sanggup beli apa saja, termasuk narkoba, makanan sampah (junk food) atau rokok. (baca : kapan rezeki jadi masalah?)
  • Lalu mengapa masih banyak orang yang ingin banyak rezeki? Karena insan hanya berpikir apa yang tampak di permukaan tanpa memperhatikan esensinya. Keliatan kalau banyak uang itu enak, sanggup beli apa saja, takkan pernah kelaparan dan sanggup sedekah dalam jumlah besar. Padahal bagi mereka yang kaya, banyak juga problem besar yang harus mereka hadapi.
Banyak orang yang punya harapan mempunyai banyak rezeki Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka.

Ciri-ciri banyak rezeki tapi tapi celaka

  • Orang yang banyak rezeki tapi tidak saleh ialah orang kaya yang tertipu. Orang menyerupai ini ialah orang yang celaka, lantaran dibalik hidupnya yang berlimpah itu beliau jadi :

1) Penjaga harta.
  • Setiap ketika beliau selalu merasa khawatir ada orang yang akan mencuri kekayaannya, mengambil dan merampok harta bendanya. Dia takut ditipu, di malingi bahkan takut kalau rezeki berbentuk harta yang dicari dengan susah payah itu diminta orang. Dia selalu cemas hartanya akan berkurang lantaran banyak sekali sebab.
  • Bukannya menyuburkan sedekah, tangannya ditahan dari mengembangkan kepada orang lain. Karena merasa orang lain tak berhak untuk mendapat sebagian rezekinya, lantaran toh beliau yang capek berusaha memperjuangkannya. Dia tak paham bahwa di dalam rezekinya ada sebagian rezeki yang menjadi hak orang lain (fakir miskin, anak yatim dan orang yang membutuhkan).
  • Celakalah orang yang menahan tangannya dan terus bertingkah sebagai penjaga harta yang tak akan menyertai hingga di alam kubur.
" Sekali-kali janganlah orang yang kikir dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya, menyangka bahwa kekikiran itu baik bagi mereka. Sebenarnya kekikiran itu ialah buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kau kerjakan (Q.S. Ali Imran 180).
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tak menafkahkannya di jalan Allah (fi sabilillah), maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada  hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam, kemudian dibakar dengan dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, inilah harta bendamu yang kau simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah kini apa (akibat dari) yang kau simpan itu (Q.S. At Taubah : 34-35).   

2)  Penakut.
  • Banyak hal yang membuatnya takut. Mulai dari ketakutan dirampok, ditipu, dijambret, sehingga harus menciptakan rumahnya betul-betul kondusif dengan kamera CCTV, anjing penjaga yang galak atau security yang berwibawa, hingga kemana-mana harus membawa body guard yang galak.
  • Karena selalu curigaan uangya tidak aman, alhasil beliau tidak percaya pada siapa saja. Akhirnya tak mempunyai teman sejati, lantaran semua orang dianggap punya niat yang tak baik pada dirinya dan hartanya.

3) Zalim
  • Karena merasa lebih dari yang lain alhasil timbul rasa sombong dan bangga, arogan, sok kuasa dan meremehkan orang lain. Kalau perlu beliau akan memakai hartanya untuk menunjukkan kekuasaannya, membeli hormat orang lain, kalau perlu hartanya pun dipakai untuk mencelakai mereka yang tidak disukainya.
  • Bagaimana final orang yang zalim? Tentu saja orang masih takut ketika ia masih kaya dan berkuasa. Tapi ketika kekuasaannya berakhir dan hartanya habis maka penghormatan dan elu-elu yang selama ini dimilikinya pun berakhir.

4) Kecewa.
  • Mereka selalu berharap kebanggaan dari manusia. Tanpa kebanggaan maka hatinya akan kecewa dan merasa tak dihargai. Kalau perlu dia pamer dan jor-joran  dengan harta kekayaannya. Dia tak mengharap kebanggaan dari Allah Sang Pemberi Rezeki tapi hanya pada sesama manusia. Dia senang kalau orang berkomentar dan menyanjung diri dan kekayaannya,
  • Orang menyerupai ini celaka lantaran tingkah lakunya sudah mendekati syirik, satu-satunya dosa yang tak berampun.

5) Sakit hati.
  • Sakit hatinya akan menjadi-jadi bila ada yang lebih kaya darinya. Penyakit orang kaya yang tak saleh ialah dengki / iri, yang tidak senang kalau ada orang yang menyamai atau melebihi dia. Inginnya orang lain jauh di bawah dia, atau bisnisnya gagal dan alhasil jatuh terpuruk. Dia selalu berharap yang manis untuk dirinya dan berharap yang buruk buat orang lain.

6) Pendosa rutin.
  • Orang yang mempunyai banyak rezeki tapi rezekinya itu habis dipakai untuk melaksanakan hal-hal yang sia-sia atau dosa. Rezeki berupa hartanya yang banyak itu dipakai untuk 5M yaitu Mabok (minum minuman keras), Madat (menggunakan narkoba), Mateni (membunuh / menghilangkan nyawa orang lain), Madon (berzina), Maling (mencuri / korupsi / menipu), betul-betul kemaksiatan yang komplit. 
  • Semua sanggup dilakukannya lantaran mempunyai sumberdaya berlebih yang membuatnya mempunyai kanal yang lebih gampang pada dosa. Seperti punya uang yang cukup untuk membeli minuman keras dan narkoba, punya kendaraan yang sanggup mengantarnya menuju daerah melaksanakan maksiat, punya uang buat bayar pekerja seks atau prostitusi artis, punya kesempatan dan jabatan yang cukup untuk mencuri / korupsi dan tak takut menghilangkan nyawa orang lain, terutama yang dianggap menghalangi tujuannya.

Itulah 6 ciri-ciri orang yang celaka meskipun beliau dikaruniai Allah dengan rezeki yang banyak. Semoga kita tak masuk dalam ciri-ciri ini, atau setidaknya kita menjaga diri dari perilaku orang celaka.

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka.

Sekianlah artikel Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ciri-Ciri Orang Banyak Rezeki Tapi Celaka. dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2016/06/ciri-ciri-orang-banyak-rezeki-tapi.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel