Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki
Tuesday, July 14, 2020
Edit
Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel cerita,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki
link : Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki
Mengagung-agungkan kecantikan, ketampanan serta kesempurnaan tubuh.
Mabuk kebanggaan dan sorotan alasannya popularitas kita.
Merasa andal dengan banyaknya penghargaan yang dianugerahkan kepada kita.
Meras jago alasannya jabatan kita sangat berpengaruh.
Merasa sukses alasannya perusahaan kita banyak dan mempekerjakan ribuan orang.
Merasa lezat alasannya semua impian gampang diwujudkan, cukup angkat telepon atau suruh bawahan.
Merasa dunia benar-benar kita taklukkan.
Sedikit rasa kesombongan membuncah mengisi dada kita.
Perasaan yang menciptakan iblis terpental dari nirwana yang nyaman.
Diantara semua kemegahan, kemewahan. fasilitas dan kenyamanan hidup yang kita alami,
hanya 3 hal yang betul-betul milik kita.
Betul-betul menjadi rezeki kita.
Hakikatnya hanya 3 harta yang kita miliki.
Apa yang kita makan
Apa yang kita makan ketika ini itulah rezeki kita. Rezeki berupa masakan yang masuk dalam tubuh, membentuk sel-sel tubuh, membangun tulang dan mengganti organ badan yang rusak. Makanan memberi badan kita energi untuk bergerak, beraktivitas termasuk beribadah padanya. Makanan yang menjadi rezeki kita dalah masakan yang sedang kita makan dan masuk ke dalam ekspresi kita. Makanan yang belum masuk ke dalam ekspresi kita bisa saja bukan rezeki kita.
Misalnya ketika kita sedang berhadapan dengan makanan, tiba-tiba masakan itu tumpah, maka bukan rezeki kita untuk memakannya.
Makanan yang berada di kulkas, di toko makanan, restoran, meskipun kita bisa membeli semuanya, tapi sepanjang belum masuk ke ekspresi kita, berarti bukan rezeki. Kita boleh kaya, punya duit banyak, bisa membeli seluruh restoran tapi rezeki kita sama saja dengan orang miskin yang duitnya hanya cukup membeli sebungkus nasi. Rezeki kita ialah apa yang kita makan hari itu.
Makanan yang dimakan nantinya juga harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
Apakah kita makan masakan yang baik-baik?
Baik sumbernya, halal prosesnya dan dimakan dengan melibatkan Allah di dalamnya?
Makan tidak berlebihan-lebihan, sesuai kebutuhan tubuh.
Memberi rezeki badan berupa masakan yang menyehatkannya.
Makan terlalu banyak garam bisa terkenan hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
Kebanyakan makan manis bisa berakibat penyakit diabetes atau kencing manis.
Kebanyakan masakan berlemak bisa mengakibatkan serangan jantung.
Jangan menyiksa badan dengan masakan yang tidak sehat.
Karena itu sama saja kita tidak bersyukur atas badan sehat tepat yang dianugerahkan Allah pada kita. Kita tidak menjaganya dengan baik. Kita menzalimi badan kita sendiri.
Apa kita miskin atau kaya rezeki kita sama saja, apa bisa makan hari ini? Itulah rezeki kita.
# NOMOR DUA
Apa yang kita pakai
Kita boleh punya 3 lemari pakaian yang isinya pakaian kita dalam aneka macam model, gaya, untuk aneka macam macam acara. Tapi yang bisa kita pakai hanya satu kan? Sepatu boleh ratusan pasang tapi yang digunakan cuma satu saja. Begitu juga dengan tas dari aneka macam merek populer terkoleksi dengan rapi dalam lemari kita, tapi hanya satu yang bisa kita kenakan menemani kita kemana-mana.
Artinya jikalau orang miskin menggunakan baju lusuh dan hanya sepasang yang dimilikinya, kemudian apa bedanya dengan kita? Kita toh juga menggunakan baju, yang hanya bisa sepasang, tidak lebih, Tidak mungkin kita pakai baju kita yang banyak itu bertumpuk-tumpuk biar orang lain tahu kalau kita punya baju yang banyak.
Miskin dan kaya sama saja, alasannya rezeki kita ialah baju yang kita kenakan ketika ini, yang hanya sepasang.
# NOMOR TIGA
Apa yang kita sedekahkan
Makanan dan pakaian, serta uang yang banyak kita punya itu akan menjadi rezeki pemanis jikalau kita sedekahkan. Baju yang banyak, tidak terpakai dan hanya bertumpuk dalam lemari tidak akan memberi kita pemanis apa-apa, kecuali menambah ongkos perawatannya. Makanan yang bisa kita beli hingga 200 piring tapi hanya bisa kita habiskan dua piring saja akan jauh lebih bermanfaat jikalau kita sedekahkan kepada 198 orang yang lapar. Uang kita yang banyak di bank akan digerogoti bunga dan inflasi yang terus meningkat, menciptakan nilainya semakin menurun. Mengapa tidak kita tarik saja dan sedekahkan pada orang-orang yang membutuhkannya.
Mengapa kita begitu egois. Menumpuk masakan hingga jadi penyakit. Menimbun baju hingga menenggelamkan kita dalam lemari alasannya susah mencarinya. Membanyakkan uang di bank hingga meninggal dan melupakan berzakat dengannya.
Kalau badan kita yang tepat terawat, senantiasa di beri masakan lezat dan pakaian mahal yang berkelas nantinya akan dimakan cacing juga sesudah mati. Yang tertinggal hanya sisa sedekah saja. Kalau kita lupa bersedekah selama hidup maka bangkrutlah kita.
Menjadi orang paling celaka sedunia.
Punya sumberdaya untuk menambah pundi-pundi amal tapi tidak dilakukan.
Kaprikornus mengapa kita harus sombong?
Rezeki yang kita miliki sama saja dengan yang miskin?
Mereka makan kita juga makan.
Mereka berpakaian sepasang kita juga hanya bisa menggunakan sepasang dari ribuan lembar lainnya di lemari.
Jika si miskin sedekah maka ia lebih berarti sedekahnya dibanding kita.
Sedekah dalam keterbatasan jauh lebih mulia dibanding sedekah ketika lapang.
Tapi setidaknya beri rezeki diri yang akan membantunya menghadapi pengadilan Allah di darul abadi nanti. Wallahu alam.
Anda sekarang membaca artikel Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/hanya-3-rezeki-ini-yang-bahwasanya-kita.html
Judul : Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki
Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki
Kita sering membangga-banggakan harta yang kita miliki.Mengagung-agungkan kecantikan, ketampanan serta kesempurnaan tubuh.
Mabuk kebanggaan dan sorotan alasannya popularitas kita.
Merasa andal dengan banyaknya penghargaan yang dianugerahkan kepada kita.
Meras jago alasannya jabatan kita sangat berpengaruh.
Merasa sukses alasannya perusahaan kita banyak dan mempekerjakan ribuan orang.
Merasa dunia benar-benar kita taklukkan.
Sedikit rasa kesombongan membuncah mengisi dada kita.
Perasaan yang menciptakan iblis terpental dari nirwana yang nyaman.
Diantara semua kemegahan, kemewahan. fasilitas dan kenyamanan hidup yang kita alami,
hanya 3 hal yang betul-betul milik kita.
Betul-betul menjadi rezeki kita.
Hakikatnya hanya 3 harta yang kita miliki.
Rezeki yang bersama-sama milik kita ialah :
# NOMOR SATUApa yang kita makan
Apa yang kita makan ketika ini itulah rezeki kita. Rezeki berupa masakan yang masuk dalam tubuh, membentuk sel-sel tubuh, membangun tulang dan mengganti organ badan yang rusak. Makanan memberi badan kita energi untuk bergerak, beraktivitas termasuk beribadah padanya. Makanan yang menjadi rezeki kita dalah masakan yang sedang kita makan dan masuk ke dalam ekspresi kita. Makanan yang belum masuk ke dalam ekspresi kita bisa saja bukan rezeki kita.
Misalnya ketika kita sedang berhadapan dengan makanan, tiba-tiba masakan itu tumpah, maka bukan rezeki kita untuk memakannya.
Makanan yang berada di kulkas, di toko makanan, restoran, meskipun kita bisa membeli semuanya, tapi sepanjang belum masuk ke ekspresi kita, berarti bukan rezeki. Kita boleh kaya, punya duit banyak, bisa membeli seluruh restoran tapi rezeki kita sama saja dengan orang miskin yang duitnya hanya cukup membeli sebungkus nasi. Rezeki kita ialah apa yang kita makan hari itu.
Makanan yang dimakan nantinya juga harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
Apakah kita makan masakan yang baik-baik?
Baik sumbernya, halal prosesnya dan dimakan dengan melibatkan Allah di dalamnya?
Makan tidak berlebihan-lebihan, sesuai kebutuhan tubuh.
Memberi rezeki badan berupa masakan yang menyehatkannya.
Makan terlalu banyak garam bisa terkenan hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
Kebanyakan makan manis bisa berakibat penyakit diabetes atau kencing manis.
Kebanyakan masakan berlemak bisa mengakibatkan serangan jantung.
Jangan menyiksa badan dengan masakan yang tidak sehat.
Karena itu sama saja kita tidak bersyukur atas badan sehat tepat yang dianugerahkan Allah pada kita. Kita tidak menjaganya dengan baik. Kita menzalimi badan kita sendiri.
Apa kita miskin atau kaya rezeki kita sama saja, apa bisa makan hari ini? Itulah rezeki kita.
# NOMOR DUA
Apa yang kita pakai
Kita boleh punya 3 lemari pakaian yang isinya pakaian kita dalam aneka macam model, gaya, untuk aneka macam macam acara. Tapi yang bisa kita pakai hanya satu kan? Sepatu boleh ratusan pasang tapi yang digunakan cuma satu saja. Begitu juga dengan tas dari aneka macam merek populer terkoleksi dengan rapi dalam lemari kita, tapi hanya satu yang bisa kita kenakan menemani kita kemana-mana.
Artinya jikalau orang miskin menggunakan baju lusuh dan hanya sepasang yang dimilikinya, kemudian apa bedanya dengan kita? Kita toh juga menggunakan baju, yang hanya bisa sepasang, tidak lebih, Tidak mungkin kita pakai baju kita yang banyak itu bertumpuk-tumpuk biar orang lain tahu kalau kita punya baju yang banyak.
Miskin dan kaya sama saja, alasannya rezeki kita ialah baju yang kita kenakan ketika ini, yang hanya sepasang.
# NOMOR TIGA
Apa yang kita sedekahkan
Makanan dan pakaian, serta uang yang banyak kita punya itu akan menjadi rezeki pemanis jikalau kita sedekahkan. Baju yang banyak, tidak terpakai dan hanya bertumpuk dalam lemari tidak akan memberi kita pemanis apa-apa, kecuali menambah ongkos perawatannya. Makanan yang bisa kita beli hingga 200 piring tapi hanya bisa kita habiskan dua piring saja akan jauh lebih bermanfaat jikalau kita sedekahkan kepada 198 orang yang lapar. Uang kita yang banyak di bank akan digerogoti bunga dan inflasi yang terus meningkat, menciptakan nilainya semakin menurun. Mengapa tidak kita tarik saja dan sedekahkan pada orang-orang yang membutuhkannya.
Mengapa kita begitu egois. Menumpuk masakan hingga jadi penyakit. Menimbun baju hingga menenggelamkan kita dalam lemari alasannya susah mencarinya. Membanyakkan uang di bank hingga meninggal dan melupakan berzakat dengannya.
Kalau badan kita yang tepat terawat, senantiasa di beri masakan lezat dan pakaian mahal yang berkelas nantinya akan dimakan cacing juga sesudah mati. Yang tertinggal hanya sisa sedekah saja. Kalau kita lupa bersedekah selama hidup maka bangkrutlah kita.
Menjadi orang paling celaka sedunia.
Punya sumberdaya untuk menambah pundi-pundi amal tapi tidak dilakukan.
Kaprikornus mengapa kita harus sombong?
Rezeki yang kita miliki sama saja dengan yang miskin?
Mereka makan kita juga makan.
Mereka berpakaian sepasang kita juga hanya bisa menggunakan sepasang dari ribuan lembar lainnya di lemari.
Jika si miskin sedekah maka ia lebih berarti sedekahnya dibanding kita.
Sedekah dalam keterbatasan jauh lebih mulia dibanding sedekah ketika lapang.
Tapi setidaknya beri rezeki diri yang akan membantunya menghadapi pengadilan Allah di darul abadi nanti. Wallahu alam.
Demikianlah Artikel Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki
Sekianlah artikel Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hanya 3 Rezeki Ini Yang Bahwasanya Kita Miliki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/hanya-3-rezeki-ini-yang-bahwasanya-kita.html