Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
Saturday, December 12, 2020
Edit
Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel penghalang,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
link : Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
Bukankah pahala lebih layak untuk dijaga ?! Karena pahala ini yang akan menemani kita hingga di depan pengadilan Allah.
(baca : amalan yang pahalanya unlimited)
Anda sekarang membaca artikel Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/waspadai-mendermakan-pahala-secara-gak.html
Judul : Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
link : Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
JANGAN SIA-SIAKAN PAHALAMU
“Orang-orang begitu berat untuk bederma kepada fakir miskin. Karena ia menyadari bahwa harta yang ia miliki didapat dengan susah payah, dengan usaha dan kerja keras. Sehingga enggan memperlihatkan sebagian hartanya pada orang lain yang berdasarkan mereka "malas".
Namun amat mengherankan… ada orang yang begitu gemar memberi dalam "menyedekahkan" pahala. Bukankah pahala itu juga diperoleh dengan susah payah.?!
Kenapa ia tidak berfikir sebagaimana fikirannya terhadap harta..?!!
Bukankah pahala lebih layak untuk dijaga ?! Karena pahala ini yang akan menemani kita hingga di depan pengadilan Allah.
(baca : amalan yang pahalanya unlimited)
Sebagian orang mendermakan pahalanya dengan cuma-cuma tanpa ia sadari, dengan mengghibahi fulan, mendzalimi fulan, merampas hak fulan. Di dikala sedikit pahala amat berharga di darul abadi kelak untuk memberatkan timbangan amal.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ Tahukah kau siapakah orang yang merugi itu (muflis)?
“ Tahukah kau siapakah orang yang merugi itu (muflis)?
Orang muflish yakni orang yang tiba pada hari pembalasan dengan sholat, zakat, puasa dan haji sedangkan beliau gegabah menghujat orang lain, menfitnah orang lain, memakai harta orang lain tanpa hak dan menumpahkan darah kaum muslimin serta memukulnya, maka kebajikannya akan terhitung sebagai ganjaran (orang yang didhaliminya), dan dosa-dosanya akan ditanggungnya dan beliau akan dilempar ke dalam api neraka.” (HR. Muslim (6251)).”
Kita pun harus mawas diri, setengah mati berjuang menghabiskan umur untuk mencari rezeki Ilahi tapi rezeki itu tak menambah apa-apa kecuali sekedar tumpukan benda benda yang memenuhi rumah, lemari, dompet bahkan halaman dan garasi rumah.
Benda-benda yang membutuhkan ongkos untuk memelihara dan merawatnya. Benda-benda yang nantinya akan kita tinggalkan dan sanggup saja jadi rebutan jago waris sehingga warisan bukannya mengalirkan pahala malah mengalirkan mudharat dan dosa.
(baca : inilah penghalang rezeki nomor satu).
Rezeki yakni apa yang sanggup kita manfaatkan. Harusnya juga sanggup terus kita manfaatkan selama kita hidup dan sehabis kita mati. Sedekahkan sebagian rezeki yang kita punya lewat amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan sehabis kita bergelar almarhum / almarhumah.
Hati-hati jikalau berbuat sebaliknya..
Rezeki yang kita peroleh dipakai untuk maksiat dan dosa. Sehingga panen rezeki berbanding lurus dengan panen dosa..
Pahala yang kita peroleh dengan bersusah payah ibadah, jadi berkurang bukan alasannya yakni kita jarang melakukannya tapi alasannya yakni kita melaksanakan dosa pada orang lain. Sehingga ibadah kita tertransfer otomatis pada mereka, seperti kita begitu sukarela mendermakan pahala kita..
(baca : inilah penghalang rezeki nomor satu).
Rezeki yakni apa yang sanggup kita manfaatkan. Harusnya juga sanggup terus kita manfaatkan selama kita hidup dan sehabis kita mati. Sedekahkan sebagian rezeki yang kita punya lewat amal jariyah yang pahalanya terus mengalir bahkan sehabis kita bergelar almarhum / almarhumah.
Hati-hati jikalau berbuat sebaliknya..
Rezeki yang kita peroleh dipakai untuk maksiat dan dosa. Sehingga panen rezeki berbanding lurus dengan panen dosa..
Pahala yang kita peroleh dengan bersusah payah ibadah, jadi berkurang bukan alasannya yakni kita jarang melakukannya tapi alasannya yakni kita melaksanakan dosa pada orang lain. Sehingga ibadah kita tertransfer otomatis pada mereka, seperti kita begitu sukarela mendermakan pahala kita..
Waspadalah !!
Wallahu alam..
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja
Sekianlah artikel Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Waspadai Mendermakan Pahala Secara Gak Sengaja dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/waspadai-mendermakan-pahala-secara-gak.html