Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang....

Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang.... - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang...., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang....
link : Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang....

Baca juga


Related

Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang....

Salah pemahaman ihwal rezeki.

  • Rezeki itu bukan persoalan banting tulang. Masalah rezeki itu yakni persoalan taqwa, terkait bersahabat dengan ketaqwaan seorang hamba pada RabbNya. Allah sudah menjanjikan rezeki yang banyak bagi mukmin yang bertaqwa. Hal itu dapat dibaca dengan terang pada Surah At Thalaq ayat  2 -3 berikut ini :

  •  Kemudian hadits Rasulullah menyebutkan ihwal keutamaan orang yang bertawakkal..
  • Burung keluar di pagi hari dengan perut lapar dan pulang di sore hari. Kata Nabi, burung pulangnya sore..bukan jam 12 malam. Pernah liat burung pulang jam 12 malam? Burung nyasar....??? Apalai habis itu masih clubbing dan kelayapan..
  • Burung selalu pulang sore dalam kondisi kenyang dan bawa rezeki untuk anak-anaknya.. Inilah keberkahan. 
  • Rezeki itu bukan kuantitas berapa usang kita bekerja tapi kualitas iktikad dan taqwa kita dengan ikhtiar yang maksimal. Ikhtiar yang maksimal itu maksudnya bukan bekerja sampe tengah malam, lembur, kemudian hari libur juga kita pake untuk nyari sampingan, nyari tambah-tambahan, sehingga kita lupa ngaji, lupa belajar, lupa ibadah... ini gak berkah !! Tapi ikhtiar yang sesuai koridor agama, yang memenej waktu dengan baik..
  • Liat aja burung dapat menikmati kehidupannya pulang sore dalam kondisi tenang, kenyang dan masih dapat bawa pulang rezeki untuk anak-anaknya, itu namanya berkah. Karena taqwa, sebab ikhtiarnya, sebab burung gak maksiat, sebab burung gak nipu, gak korupsi, gak zina, sebab burung berzikir pada Allah. Kita malah lupa zikir, lupa ngaji, belum lagi kalo ibadah wajib menyerupai shalat sampe dilupain, naudzubillah.. Akhirnya jadilah kita budak dunia, diperbudak materi dan kebendaan.
  • Allah kasi kita 168 jam / minggu, masa' gak punya waktu 2 jam untuk berguru agama? Sesibuk itukah kita? Dua jam aja gak dapat kita sisihkan buat ibadah, buat nambah bekal akhirat. Masa' Rasulullah kalah sibuk ama kita.
  • Coba perhatikan Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW itu Rasul, umatnya banyak dan tiap ketika diurusin, kemudian kepala negara, ngurusin hal-hal gede sampe remeh temeh ihwal pemerintahan, kemudian pemegang kunci baitul mal alias menteri keuangan, selain itu ia juga panglima perang yang selalu berada di garis depan membela agama Allah. Dari sekian banyak tugas itu ia masih sempat berguru sama Malaikat Jibril..
  • Lha kita? Presiden bukan, menteri bukan, panglima Tentara Nasional Indonesia bukan, tapi gak sempat belajar. Gak punya waktu, sibuk melulu. Nih, nyari apa sih dalam hidup?
  • Nabi isterinya lebih dari satu, kita istri satu aja dan masih banyak yang jomblo tapi gak sempat ngaji... Itu sebab kita diperbudak dunia, sehingga semakin  lama diperbudak dunia kita semakin sengsara.
  • kalo ulama jaman dulu sih, nyari rezekinya hanya 2 jam, sisanya ibadah, dapat hidup kok, gak kekurangan lagi.. Lha kita waktu nyari rezeki lebih usang tapi nasib ya gitu-gitu aja, gak berubah malah masih banyak kekurangannya, masih banyak sukses jadi kere. Karena ibadah kita asal-asalan, udah jumlahnya kurang, tata caranya dapat jadi gak bener udah gitu ibadah itu gak ngefek sama ahlak kita.
  • Bisa jadi habis sholat jamaah di mesjid, eh pulang eksklusif korupsi, kong ka li kong buat nipu. Ibadah sih dilakukan tapi gak ada imbas ibadah dalam hidupnya, buktinya maksiat tetap jalan terus.... 
  • Akhirnya hidupnya gak tenang, gak bahagia, sebab rezekinya gak berkah..
  • Jadi saya ulangin ya.. rezeki itu gak ada hubungannya dengan banting tulang, sibuk kehabisan waktu ngejar dunia. Tapi rezeki itu ihwal keberkahan, gimana hidup kita senantiasa berhias ketaqwaan dan ketawakkalan pada Allah.
Wallahu alam...


Demikianlah Artikel Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang....

Sekianlah artikel Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang.... kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Rezeki Itu Bukan Wacana Banting Tulang.... dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/04/rezeki-itu-bukan-wacana-banting-tulang.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel