Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
Saturday, December 12, 2020
Edit
Mengapa Rezeki Kita Tertunda? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Rezeki Kita Tertunda?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan,
Artikel penghalang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
link : Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, hari berganti hari berlalu begitu saja tanpa kita melaksanakan sholat Dhuha... (baca : mengapa dhuha melancarkan rezeki?)
Dalilnya :
Dalam diri insan ada 360 persendian, kemudian diwajibkan sedekah dari setiap sendinya,” mereka bertanya,”Siapa yang bisa demikian, wahai Nabi Allah?” Beliau menjawab,”Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua raka’at shalat Dhuha mencukupkanmu (H.R. Abu daud)
Anda mungkin beralasan semua itu kan saya gak tau..
Tapi sehabis membaca goresan pena ini anda dan saya jadi tahu dan masih juga ogah dan enggan melakukannya? Wajarlah kalau kesudahannya rezeki anda tertunda kalaupun tiba ya ala kadarnya. Karena anda juga suka sekali menunda amalan baik kalaupun melaksanakan juga ala kadarnya...
Wallahu alam..
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Rezeki Kita Tertunda? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/mengapa-rezeki-kita-tertunda.html
Judul : Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
link : Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
KITA TAHU, TAPI SAYANG …
Mungkin ada diantara anda yang merasa kok rezekiku selalu tertunda? Kok tampaknya rezekiku ogah-ogahan datangnya. Padahal saya gak pernah ninggalin sholat. Selalu mengusahakan diri berinfak saleh.
Allah tak akan pernah menganiaya hamba-hambaNya. Allah demikian sayangnya pada kita sehingga tidak ingin menyusahkan kita. Kalo kesudahannya toh ternyata kita susah artinya kita sendiri yang bikin susah diri.
Kita sih pengen rezeki kita segera datangnya gak pake usang dan gak pake ditunda tapi giliran panggilan Allah kita suka usang dan menunda- nunda, kalo perlu last minute alias di waktu-waktu terakhir. (baca : keberkahan rezeki dicabut alasannya ialah meremehkan shalat)
Kita sih doyannya berguru dan tau fadhilat atau keistimewaan amalan-amalan tertentu tapi sayangnya kita sekedar tahu tapi ogah dilakukan..
Allah tak akan pernah menganiaya hamba-hambaNya. Allah demikian sayangnya pada kita sehingga tidak ingin menyusahkan kita. Kalo kesudahannya toh ternyata kita susah artinya kita sendiri yang bikin susah diri.
Kita sih pengen rezeki kita segera datangnya gak pake usang dan gak pake ditunda tapi giliran panggilan Allah kita suka usang dan menunda- nunda, kalo perlu last minute alias di waktu-waktu terakhir. (baca : keberkahan rezeki dicabut alasannya ialah meremehkan shalat)
Kita sih doyannya berguru dan tau fadhilat atau keistimewaan amalan-amalan tertentu tapi sayangnya kita sekedar tahu tapi ogah dilakukan..
Kita mengetahui, bahwa pahala dua raka’at Dhuha setara dengan pahala 360 shodaqah, akan tetapi sayang, hari berganti hari berlalu begitu saja tanpa kita melaksanakan sholat Dhuha... (baca : mengapa dhuha melancarkan rezeki?)
Dalilnya :
Dalam diri insan ada 360 persendian, kemudian diwajibkan sedekah dari setiap sendinya,” mereka bertanya,”Siapa yang bisa demikian, wahai Nabi Allah?” Beliau menjawab,”Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan sesuatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka dua raka’at shalat Dhuha mencukupkanmu (H.R. Abu daud)
Kita mengetahui, bahwa orang yang berpuasa sunnah alasannya ialah Allah satu hari saja, akan dijauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 animo atau 70 tahun perjalanan. Tapi sayang, kita tidak mau menahan lapar. Mata kita selalu rakus melihat makanan. (baca : mengapa rezeki kita hanya segitu-gitu saja?)
Dalilnya : “Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan ia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini ialah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48]
Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini. (baca : sakit mendatangkan sejuta kebaikan)
Dalilnya : “Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan ia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim” [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa’id Al-Khudry, ini ialah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : “70 musim” yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48]
Kita mengetahui, bahwa siapa yang menjenguk orang sakit akan diikuti oleh 70 ribu malaikat yang memintakan ampun untuknya. Tapi sayang, kita belum juga menjenguk satu orang sakit pun pekan ini. (baca : sakit mendatangkan sejuta kebaikan)
Dalilnya : Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) ia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga ia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya semoga mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya semoga diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu membangun masjid alasannya ialah Allah walaupun hanya sebesar sarang burung, akan dibangunkan sebuah rumah di surga. Tapi sayang, kita tidak tergerak untuk membantu pembangunan masjid
walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu.
Dalilnya : Siapa yang membangun masjid alasannya ialah Allah walaupun hanya selubang kawasan burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) ibarat itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir menyampaikan bahwa sanad hadits ini shahih)
Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya ibarat berjihad di jalan Allah, atau ibarat orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, hingga ketika ini kita tidak berniat membantu seorang pun janda dan anak yatim. (baca : mari mencari janda untuk mengembangkan rezeki)
walaupun hanya dengan beberapa puluh ribu.
Dalilnya : Siapa yang membangun masjid alasannya ialah Allah walaupun hanya selubang kawasan burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) ibarat itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738. Al-Hafizh Abu Thahir menyampaikan bahwa sanad hadits ini shahih)
Kita mengetahui, bahwa siapa yang membantu janda dan anak yatimnya, pahalanya ibarat berjihad di jalan Allah, atau ibarat orang yang berpuasa sepanjang hari tanpa berbuka, atau orang yang sholat sepanjang malam tanpa tidur. Tapi sayang, hingga ketika ini kita tidak berniat membantu seorang pun janda dan anak yatim. (baca : mari mencari janda untuk mengembangkan rezeki)
Dalilnya : 'Orang yang membantu perempuan janda dan anak yatim serta orang miskin bagaikan berperang jihad fisabilillah atau bagaikan orang yang bangun tengah malam untuk sholat malam dan berpuasa pada siang hari" ( HR Bukhari Muslim)
Kita mengetahui, bahwa orang yang membaca satu abjad dari Al Qur’an, baginya sepuluh kebaikan dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali. Tapi sayang, kita tidak berusaha meluangkan waktu membaca Al-Qur’an dalam agenda harian kita. (baca : beruntung dan banyak rezeki lewat Al Quran)
Dalilnya : Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu abjad dari Al Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan saya tidak menyampaikan الم satu abjad akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu abjad dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci ibarat ketika dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita bisa melaksanakannya. (baca : rezeki haji mabrur tanpa berhaji)
Dalilnya : Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya ialah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada tanggapan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia ialah yang yang paling banyak sholat malam, dan bersama-sama Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam dan para sahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.
Dalilnya : Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu abjad dari Al Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan saya tidak menyampaikan الم satu abjad akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu abjad dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosa-dosanya sehingga kembali suci ibarat ketika dilahirkan oleh ibunya. Tapi sayang, kita tidak bersemangat untuk melaksanakannya, padahal kita bisa melaksanakannya. (baca : rezeki haji mabrur tanpa berhaji)
Dalilnya : Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya ialah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada tanggapan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia ialah yang yang paling banyak sholat malam, dan bersama-sama Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallaam dan para sahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.
Dalilnya : “Bila Allah mengumpulkan semua insan dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka tiba sang penyeru kemudian memanggil dengan bunyi yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapat kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari kawasan tidur’ bangkit, kemudian mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir (IV/373) dari hadits Asma’ binti Yazid x. Juga diriwayatkan oleh al-Mundziri dalam at-Targhiib wat-Tarhiib, (I/215)
Kita mengetahui, bahwa hari final zaman niscaya terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir (IV/373) dari hadits Asma’ binti Yazid x. Juga diriwayatkan oleh al-Mundziri dalam at-Targhiib wat-Tarhiib, (I/215)
Kita mengetahui, bahwa hari final zaman niscaya terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.
Kita sering menyaksikan orang-orang yang meninggal mendahului kita. tetapi sayang, kita selalu larut dengan senda gurau dan permainan dunia seakan kita mendapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka.
Bukan hanya sibuk mengais rezeki mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian..P
Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..
Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia..
Hari ketika verbal kita dikunci, sedangkan mata, kaki, dan
tangan kita yang menjadi saksi..
Dan pada hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, alasannya ialah pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing-masing.
tangan kita yang menjadi saksi..
Dan pada hari itu, setiap orang akan lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman-teman dan anaknya, alasannya ialah pada hari itu setiap orang akan disibukkan dengan urusannya masing-masing.
Anda mungkin beralasan semua itu kan saya gak tau..
Tapi sehabis membaca goresan pena ini anda dan saya jadi tahu dan masih juga ogah dan enggan melakukannya? Wajarlah kalau kesudahannya rezeki anda tertunda kalaupun tiba ya ala kadarnya. Karena anda juga suka sekali menunda amalan baik kalaupun melaksanakan juga ala kadarnya...
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Mengapa Rezeki Kita Tertunda?
Sekianlah artikel Mengapa Rezeki Kita Tertunda? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Rezeki Kita Tertunda? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/mengapa-rezeki-kita-tertunda.html