Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
Wednesday, July 15, 2020
Edit
Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi... - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi..., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
link : Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
Tahukah anda kalau nilai seseorang tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya rezeki yang diterimanya. Begitupun tolak ukur rezeki tidak ditentukan dari jumlahnya tapi dari kemanfaatannya.
Kembali pada lanjutan judul di atas wacana rezeki baik.
Bagaimana kita membawa diri. Banyak orang yang sombong alasannya yakni merasa lebih kaya dibanding orang lain. Ingat bagaimana Iblis terlempar dari nirwana yang nyaman dan enak? Karena sombong, merasa diri lebih mulia dari Adam, insan yang diciptakan dari tanah. Begitu mahal harga kesombongan yang harus dibayar Iblis. Kesombongan yang memenuhi dadanya harus dibayar dengan perubahan kenyamanan hidup dirinya dan anak cucunya. Bukan hanya terlempar dari nirwana tapi juga kepastian jadi penghuni neraka laknat selamanya.
Makara Muslim itu bukan dihentikan kaya. Muslim harus mencari harta dan rezeki yang banyak alasannya yakni muslim itu wajib kaya. Tapi ada lanjutannya....Harta boleh banyak, uang boleh banyak dalam rekening, dompet boleh full dengan uang, bisa beli barang-barang glamor dan berkelas tapi apakah semua itu mempunyai manfaat? Apakah harta yang banyak itu menciptakan kita bisa menjelaskan perolehannya dan dipakai untuk apa di alam abadi nanti?
Mengapa hidup sederhana itu menyenangkan, silakan baca alasannya di sini.
Bagaimana hidup sederhana berlimpah manfaat itu?
Sudah siapkah kita mendapatkan rezeki baik? Rezeki baik yang diwujudkan dalam bentuk kesederhanaan yang berlimpah manfaat? Orang yang paling beruntung bukanlah yang punya banyak harta tapi orang punya banyak manfaat bagi orang lain. Wallahu alam.
Anda sekarang membaca artikel Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi... dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/rezeki-baik-itu-bukan-hidup-kaya.html
Judul : Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
link : Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
Setiap orang berbeda dalam menyikapi rezekinya
Bagaimana menjawab pertanyaan pada judul di atas? Setiap orang berbeda-beda pendapat bagaimana menyikapi rezeki yang diberikan Allah pada hambaNya. Kalau rezeki susah niscaya pada tahu bagaimana menyikapinya. Tapi kalau kebetulan diberi rezeki yang banyak berlimpah, belum tentu semua insan tahu bagaimana menyikapi rezeki yang bejibun itu.Tahukah anda kalau nilai seseorang tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya rezeki yang diterimanya. Begitupun tolak ukur rezeki tidak ditentukan dari jumlahnya tapi dari kemanfaatannya.
Kembali pada lanjutan judul di atas wacana rezeki baik.
Rezeki baik itu bukan hidup kaya berlimpah harta, tapi pada hidup sederhana berlimpah manfaat. Kesederhanaan itu bukan pada pementingan tidak boleh hidup kaya melainkan pada cara pembawaan.
Makara Muslim itu bukan dihentikan kaya. Muslim harus mencari harta dan rezeki yang banyak alasannya yakni muslim itu wajib kaya. Tapi ada lanjutannya....Harta boleh banyak, uang boleh banyak dalam rekening, dompet boleh full dengan uang, bisa beli barang-barang glamor dan berkelas tapi apakah semua itu mempunyai manfaat? Apakah harta yang banyak itu menciptakan kita bisa menjelaskan perolehannya dan dipakai untuk apa di alam abadi nanti?
Bagaimana hidup sederhana berlimpah manfaat itu?
Pernah membaca dongeng hidup Rasulullah SAW dan para sahabatnya? Beliau yakni orang yang paling alim, paling banyak ilmunya, paling mulia akhlaknya, pemimpin umat yang bisa menaklukkan negeri-negeri besar di sekelilingnya. Tapi kehidupan dia sangat bersahaja. Makan secukupnya, pakaian seadanya, tunggangannya seekor unta dan keledai padahal kalaupun dia mau niscaya bisa memperlihatkan kekayaannya dan harta berlimpah yang dimilikinya. Tapi dia tidak berprinsip demikian. Beliau ingin memperlihatkan teladan atau pola bagaimana hidup sederhana berlimpah manfaat. Setiap kehadirannya memperlihatkan angin segar dan kesegaran bagi orang lain, bahkan bagi musuh dan orang yang membencinya.Mengapa hidup sederhana itu menyenangkan, silakan baca alasannya di sini.
Bagaimana hidup sederhana berlimpah manfaat itu?
- Makanlah di ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Meski kita bisa membeli lebih banyak masakan belum tentu kita bisa memakan semuanya, lambung kita terbatas bukan? Akhirnya makanannya dibuang dan jadi mubazir. Mubazir itu juga penghalang masuknya rezeki lho. Kebanyakan makan juga bisa menciptakan badan kita terkena penyakit, entah itu diabetes, hipertensi, asam urat, kolesterol tinggi bahkan kanker usus. Allah memerintahkan kita untuk makan yang baik-baik dengan cara yang baik pula.
- Belilah barang sesuai kebutuhan bukan menurut keinginan. meski kita bisa untuk membelinya. Kebanyakan barang butuh waktu dan energi untuk mengurusinya sehingga mengurangi waktu produktif dan waktu ibadah kita. Banyak barang butuh energi dan uang ekstra untuk memeliharanya. Kutipan wacana belanja ini mungkin bisa memperlihatkan perspektif gres bagi kita.
- Perlakukan harta dan rezeki yang banyak itu sebagai titipan. Jika kita dititipi barang oleh orang lain sedapat mungkin kita akan menjaganya dengan baik dan tulus atau rela ketika pemiliknya meminta kembali. Begitu juga kalau pemiliknya menyuruh kita untuk membagi harta miliknya dengan orang lain, niscaya akan kita laksanakan alasannya yakni itu amanah. Bagaimana kalau pemilik barang itu Allah yang memerintahkan kita untuk sedekah, yang bisa saja mengambil semuanya kalau Dia mau? Jika kita memperlakukan harta sebagai titipan maka tidak akan ada sedikitpun kesombongan dalam dada kita, Untuk apa sombong pada barang yang bukan milik kita? Bahkan badan yang cantik, semampai, ganteng senpurna ini juga cuma titipan. Suatu ketika badan yang kita banggakan ini akan mati, hancur jadi masakan cacing di kuburan.
- Pergunakan harta dan rezeki yang banyak itu untuk mendekatkan diri pada Allah. Harta harusnya dimanfaatkan untuk kebaikan, untuk sedekah, untuk amal jariyah, untuk membantu keluarga yang susah. Jangan hingga harta yang banyak itu melenakan kita, mengambil waktu-waktu shalat berjamaah kita, menjauhkan diri dari keluarga yang menjadi tanggung jawab dan harus kita asuh dengan baik, menciptakan kita sibuk mengejar laba tanpa pernah ingat banyak tangan menadah meminta belas kasihan kita. Harta yang besar = pertanggung tanggapan yang besar. Sanggupkah dan siapkah kita memikulnya?
Sudah siapkah kita mendapatkan rezeki baik? Rezeki baik yang diwujudkan dalam bentuk kesederhanaan yang berlimpah manfaat? Orang yang paling beruntung bukanlah yang punya banyak harta tapi orang punya banyak manfaat bagi orang lain. Wallahu alam.
Demikianlah Artikel Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi...
Sekianlah artikel Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi... kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Rezeki Baik Itu Bukan Hidup Kaya Berlimpah Harta Tapi... dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/rezeki-baik-itu-bukan-hidup-kaya.html