Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?
Wednesday, July 15, 2020
Edit
Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel alasan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?
link : Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?
Baik Oprah maupun Bill tidak menjadi miskin lantaran membagi-bagikan uangnya untuk orang lain tapi sebaliknya, semakin banyak uang yang disumbangkan, semakin gemar memberi mereka, semakin kaya dan semakin banyak rezekinya. Kalau otak kita yang terbatas ini berfikir, mana mungkin sesuatu yang telah dikurangi lantaran di bagikan bukannya habis malah bertambah? Itulah rezeki, itulah pemberian. Satu-satunya hal yang tidak berkurang ketika dibagikan yaitu pemberian. Meskipun secara fisik barang, uang, harta, rezekinya berpindah tangan tapi keberkahannya yang bertambah. Apa itu rezeki yang berkah? Rezeki yang berkah yaitu rezeki yang bermanfaat. Baca artikel 4 tanda umum rezeki yang berkah.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/mengapa-orang-yang-bahagia-memberi.html
Judul : Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?
Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?
Kita melihat banyak orang kaya di sekitar kita yang dianugerahi rezeki melimpah oleh Allah SWT dengan senang hati membagikan harta kekayaannya kepada orang lain. Milyuner mirip Bill Gates dan selebriti perempuan paling kaya di Amerika Oprah Winfrey melaksanakan aktivitas filantropi. Apa itu filantropi. Menurut Wikipedia Filantropi berasal bahasa Yunani, philein berarti cinta dan athropos berarti manusia. Jika digabung menajdi satu filantropi yaitu tindakan yang menyayangi sesama insan sehingga menyumbangkan waktu, uang dan tenaganya untuk menolong orang lain.![]() |
Bill Gates Milyuner yang juga seorang filantropist. |
Baik Oprah maupun Bill tidak menjadi miskin lantaran membagi-bagikan uangnya untuk orang lain tapi sebaliknya, semakin banyak uang yang disumbangkan, semakin gemar memberi mereka, semakin kaya dan semakin banyak rezekinya. Kalau otak kita yang terbatas ini berfikir, mana mungkin sesuatu yang telah dikurangi lantaran di bagikan bukannya habis malah bertambah? Itulah rezeki, itulah pemberian. Satu-satunya hal yang tidak berkurang ketika dibagikan yaitu pemberian. Meskipun secara fisik barang, uang, harta, rezekinya berpindah tangan tapi keberkahannya yang bertambah. Apa itu rezeki yang berkah? Rezeki yang berkah yaitu rezeki yang bermanfaat. Baca artikel 4 tanda umum rezeki yang berkah.
Mengapa para gemar memberi rezekinya terus bertambah-tambah?
- Mereka fokus pada kekayaan dan keberlimpahan. Maksudnya untuk menarik uang dan rezeki yang banyak dalam hidup anda harus berfokus pada kekayaan. Mustahil untuk mendatangkan lebih banyak uang dan rezeki ke dalam hidup anda kalau anda berpikir dan merasa tidak mempunyai cukup uang / rezeki lantaran anda memikirkan pikiran-pikiran bahwa anda tidak punya cukup uang / rezeki untuk dibagi. Mereka yang gemar memberi fokus pada pikiran bahwa mereka ini berkelimpahan uang, rezekinya lebih dari cukup dan punya cukup banyak untuk dibagi.
- Mereka mempunyai perasaan yang baik dan konkret terhadap uang / rezekinya. Mereka mensyukuri apa yang dimilikinya dan merasa menjadi orang yang paling beruntung. Perasaan yang konkret menarik semua hal-hal yang konkret dalma kehidupannya termasuk rezekinya. Satu-satunya alasannya yaitu mengapa seseorang tidak mempunyai cukup uang yaitu lantaran ia menghambat uang tiba padanya dengan pikiran-pikirannya. Setiap pikiran, perasaan atau emosi negatif akan menghambat kebaikan tiba pada anda, menghambat rezeki anda. Bukan Allah yang menahan rezeki anda, Dia terlalu penyayang untuk melaksanakan itu, tapi anda sendirilah penyebabnya. Apa itu yang termasuk pikiran, perasaan dan emosi negatif yang menghambat rezeki? Jawabannya kufur atau tidak mensyukuri rezeki, selalu mengeluh, selalu merasa kurang. Baca : ciri-ciri orang yang kufur rezeki dan jangan sekali-kali mengkufuri rezeki.
- Mereka mau membagi rezekinya. Mereka yaitu orang yang senang dengan uang yang dimilikinya dan tidak keberatan membagi kebahagiaannya dengan orang lain. Mereka tidak enggan bersedekah. Tahukan kalau sedekah itu penderas rezeki? Mereka membuka hati untuk memberi kebahagiaan pada orang lain. Efek sedekah inilah yang terus mengalirkan uang ke dalam pundi-pundi mereka.
- Mereka orang yang percaya pada diri sendiri dan tidak memikirkan apa yang telah dikeluarkannya. Mereka tahu bahwa menyebarkan itu menciptakan hatinya bahagia, menciptakan perasaannya nyaman dan tidak memikirkan bahwa nantinya mereka akan kekurangan karenanya. Mereka tahu bahwa mereka sanggup mendapatkan jauh lebih banyak dari sekedar jumlah uang yang mereka sedekahkan. Perasaan senang lantaran sanggup membahagiakan orang lain jauh lebih berharga dari jumlah nominal uangnya.
- Mereka tidak pernah menghitung uangnya. Memang mungkin kedengaran absurd dan tidak mungkin. Mana mungkin milyuner sekelas Bill Gates atau Oprah Winfrey tidak punya akuntan untuk menghitung jumlah asetnya? Bukan itu yang saya maksudkan di sini. Contoh sederhananya begini. Anda punya sejumlah uang di dompet, kalau anda terus menghitung jumlah uang yang ada dalam dompet, anda niscaya tahu berapa jumlah persisnya dan menjadi sadar bahwa uang itu banyak atau sedikit. Kesadaran inilah yang akan mensugesti tindakan dan perlakuan anda untuk uang tersebut. Apakah anda akan menyimpannya atau membelanjakan. Kesadaran bahwa uang anda kurang menciptakan anda berhati-hati untuk membelanjakan atau membaginya dengan orang lain. Kalaupun berdasarkan anda uang itu cukup banyak, apakah anda ingin membaginya dengan orang lain? Belum tentu, anda berfikir andalah yang bekerja keras untuk memperoleh uang tersebut dan orang lain sanggup seenaknya mendapatkan tanpa berusaha? No Way ! Inilah yang saya maksudkan menghitung-hitung uang / rezeki dan menimbang-nimbang tindakan selanjutnya. Para gemar memberi tidak melaksanakan itu. Mereka tidak menghitung uangnya dan tidak banyak pertimbangan apakah akan menyumbang atau tidak. Mereka melakukannya begitu saja.
- Bersedekah sudah menjadi gaya hidupnya. Anda tahu yang namanya gaya hidup? Itulah kebiasaan yang dilakukan seseorang yang mendefinisikan dirinya. Orang yang bergaya hidup glamor senang dengan barang-barang berkelas dan mahal, demikian pula orang yang bergaya hidup modern, segala perangkat yang menunjang hidupnya yaitu barang-barang modern, selalu alert dengan gadget terbaru, beliau selalu mengupdate dirinya dengan teknologi terbaru. Begitu juga dengan para gemar memberi yang gaya hidupnya yaitu bersedekah. Berbagi dan memberi yaitu kesehariannya dan menjadi sesuatu rutinitas yang dilakukannya sama mirip makan, minum, tidur dan mandi. Gaya hidup ini yaitu gaya hidup yang disukai Allah, bukankah dalam setiap rezeki kita terselip hak orang lain. Orang gemar memberi telah menunaikan hak ini entah mereka sadari atau tidak.
Itulah alasan mengapa orang gemar memberi rezekinya terus bertambah. Tidak perlu menjadi kaya dan banyak uang untuk menjadi dermawan. Karena kedermawanan bukan ditentukan dari banyaknya uang yang kita beri tapi dari kesediaan menyebarkan yang terus menerus dan menjadi gaya hidup. Sampai-sampai kalau tidak melakukannya terasa ada yang kurang.
Tahukah anda bahwa menyebarkan atau berzakat itu mirip air yang mengalir dan kikir itu mirip air yang tersumbat? Pernah memperhatikan selokan yang tersumbat? Airnya akan tertinggal dan usang kelamaan menjadi hitam, amis dan sanggup menjadikan penyakit. Sementara selokan yang lancar airnya tidak pernah tertinggal, terus mengalir. Begitupun halnya dengan orang yang kikir. Semakin ia menahan hartanya, maka harta itu akan menumpuk dan menjadi bumerang baginya, entah jadi penyakit, anak yang tidak berbakti, kesialan dan sebagainya. Bukankah sedekah itu yaitu pencuci harta kita? Mulai hari ini segeralah berzakat dan jadikan sedekah sebagai gaya hidup kita. Wallahu alam.
Demikianlah Artikel Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah?
Sekianlah artikel Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mengapa Orang Yang Bahagia Memberi Rezekinya Terus Bertambah? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/mengapa-orang-yang-bahagia-memberi.html