Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?

Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?
link : Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?

Baca juga


Related

Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?

Tidak ada insan yang sanggup hidup tanpa insan lainnya. Kita saling bergantung satu sama lain. Agama kita mengajarkan buat berbuat baik kepada tetangga, menyambung tali silaturahmi bukannya memutusnya dan menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi semua mahluk Allah di dunia ini. Rezeki seseorang sanggup pribadi tiba dari Allah, sanggup juga lewat tangan orang lain. Apakah kita sudah menjadi rezeki bagi orang lain? Hanya kita yang sanggup menjawabnya.

Tidak ada insan yang sanggup hidup tanpa insan lainnya Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?

Orang baik itu rezekinya baik. Dan membaiki orang itu menarik rezeki. Ini buktinya.

  1. Bicarakan diri sesedikit mungkin. Kebanyakan orang senang berbicara wacana dirinya. Kalo pengen jadi rezeki bagi orang lain dan menarik rezeki lewat mereka, kurangi bicara wacana diri sendiri dan biarkan orang lain bicara wacana diri mereka. Orang lain akan senang kalau kita dengan penuh perhatian mendengar ceritanya, kehebatannya, keluarganya. anak-anaknya. Orang lain bakalan menganggap kita sebagai orang terbaik di dunia dan akan senang bergaul dengan kita, padahal kita tidak melaksanakan apa-apa. Hanya membiarkan ia berbicara wacana dirinya. Jika orang lain sudah senang pada kita maka rezeki akan mengalir melalui tangannya. Entah kita dibawain oleh-oleh, diberi duit, minimal diberi senyum setiap ketemu.
  2. Buat sibuk diri sendiri dengan urusan pribadi dan gak sibuk ngurusin orang lain. Setiap orang punya masalahnya sendiri. Mereka sudah pusing ngurusin problem dan urusannya tidak usah ditambahin lagi dengan perilaku kita yang suka sok tahu, sok ngurusin dan sok komentarin, seolah kita ini tepat dan tak bercacat. Kalo kita ninggalin orang lain dengan urusannya dan sibuk memperbaiki diri selain ngurangin dosa juga sanggup pahala. Rezeki bakalan tiba bertubi-tubi pada orang yang sibuk berzakat saleh dan ninggalin dosa
  3. Jangan suka kepo. Kepo ialah istilah gaul belum dewasa kini yang nunjukin keingin tahuan atau level sok tau yang tinggi dari seseorang. (baca : kepo itu apaan sih?). Kita kadang suka ingin tahu urusan orang, ingin tahu masalahnya, sibuk ngorek isu wacana malu orang lain biar ada materi untuk menggunjing atau nyebarin fitnah. Apa yang diperoleh orang yang suka menggunjing? Allah mengumpamakan mereka menyerupai kanibal yang suka memakan daging saudaranya sendiri. Bagaimana rezeki sanggup lancar kalau kita tiap hari "makan daging" saudara kita sendiri? Kita sholat, puasa, zakat bahkan gelar haji sudah nempel di depan nama kita tapi lisan berhias fitnah dan gunjingan.
  4. Jangan campuri urusan orang. Kalau seseorang bertengkar dengan isterinya, memaki anaknya, meninggalkan shalat ialah urusan ia dengan Allah. Bukan kiprah kita untuk menghisab dosa orang lain tapi mengingatkan secara ma'ruf. Boleh mencampuri kalau orang lain meminta saran kita atau menjadi penengah dari masalahnya dengan orang lain. Jika kita sanggup mendamaikan orang yang bertengkar itu pahalanya besar sekali.
  5. Terimalah semua gangguan dengan rasa humor. Memang ada orang yang senang mengganggu dan tidak suka melihat orang lain senang. Mereka suka kalau orang lain menderita. Hadapi orang-orang menyerupai ini dengan senyum dan terima tingkah mereka sebagai humor yang menggelikan. Mereka ini orang yang sakit jiwanya dan perlu diterapi. Sikap ini bakalan menyehatkan jiwa dan menciptakan kita lebih sanggup mendapatkan gangguan dengan baik. Tidak ada guna membalas gangguan atau menaruh dendam padanya. Selain merusak hubungan juga menyakiti diri dan orang lain.
  6. Tidak usah karam dalam kesalahan. Tidak ada orang yang sempurna, semua pernah buat salah. Kalau kita alhasil menyadari kekhilafan, atau menyadari orang lain melaksanakan kesalahan pada kita , segera maafkan diri atau orang lain, perbaiki diri dan lupakan. Manusia ialah gudangnya salah. Buat apa menenggelamkan diri dalam kesalahan diri yang lalu? Buat apa menimbun kekesalan sebab kesalahan orang lain pada kita? Hubungan yang baik dengan orang lain bukannya yang tak pernah bermasalah tapi yang sanggup bertahan dari segala duduk kasus yang menerpanya dengan komunikasi yang baik, untuk menuntaskan masalah. Silaturahmi sanggup tetap terjalin dan jiwa sanggup tetap sehat dan stabil. Silaturahmi itu penarik rezeki.
  7. Terimalah kecaman dengan arif. Mengapa seseorang mengecam kita? Sebelum buru-buru melapor polisi sebagai pencemaran nama baik dan menuduh orang lain dengan pasal pembunuhan karakter, coba tanya diri lebih dahulu. Adakah kelakuan kita sendiri yang menciptakan kita dikecam? Meski kita tidak sebijaksana nabi dan rasul yang sanggup survive dan menyikapi kecaman dengan arif, tapi minimal kita sanggup mencoba untuk melihat kecaman sebagai hal yang positif. Mencoba melihat dari sudut pandang orang yang mengecam. Syukuri kecaman sebagai pengingat kesalahan dan kelemahan diri, Berterima kasihlah pada pengecam sebab mengingatkan kita. Dijamin para pengecam atau haters bakalan takjub dan berhenti dengan sendirinya. Mengapa? Karena reaksi kita tak menyerupai cita-cita mereka. Mungkin mereka sengaja menembak kita dengan kecaman untuk mendapatkan perhatian kita. Setelah mereka kita perhatikan dengan cara yang baik dan bersahabat, sanggup saja para haters berubah menjadi sobat kita. Makin banyak sobat makin banyak rezeki bukan? (baca : fakta-fakta wacana haters).
  8. Menyerah untuk menang. Kalau ada perbedaan pendapat dan terjadi debat kusir, pakai otak biar sanggup cerdas menyikapi hal ini. Semua orang pengen menang berdebat, termasuk lawan bicara kita. Kalau kita seorang penjual / sales dan ingin menjual dagangan kita biarkan konsumen menang dengan pendapatnya. Berikan masukan dan buat pendapat kita jadi pendapatnya. Mereka dengan senang hati bakalan membeli dagangan anda kalau dipikirnya semua pendapat anda ialah pendapatnya. Rezeki bakal mengalir masuk ke kocek anda.
  9. Sikapi penghinaan dan luka secara positif. Penghina itu orang yang patut dikasihani. Mereka tidak percaya diri sehingga harus menghina orang lain untuk meningkatkan rasa percaya dirinya. Dia merasa tinggi dengan merendahkan orang lain. Percayalah, tidak ada yang sanggup menghina, melukai dan merendahkan anda, kecuali kalau anda membiarkannya. Diri anda ialah apa yang anda percayai bukan menurut apa kata orang. Kalau kita sanggup menyikapi hinaan dan penghinanya dengan baik, maka hidup kita bakalan lebih tenang dan bahagia. Hidup yang tenang, senang dan bebas gangguan menciptakan kita lebih tenang juga mencari rezeki dan mendapatkan nikmatNya dengan penuh syukur.
  10. Lembut hati dan berprasangka baik meski diprovokasi. Banyak orang tercebur dalam amarah dan kegelisahan yang membuat diri jadi budak hawa nafsu karena hidup dipenuhi prasangka dan kecurigaan pada orang lain. Sikapi provokasi dengan bijak, dengan kelembutan hati yang nantinya akan meredam mereka dan berhenti dengan sendirinya. Provokasi memancing pertengkaran dan perselisihan. Jika kita menanggapi provokasi secara negatif maka kita niscaya bertengkar dan berselisih. Tidak ada perselisihan yang membawa manfaat. Pasti membawa kebecian di hati orang lain. Jika banyak yang membenci akankah ia mendoakan kebaikan dan lancarnya rezeki kita? Tidak bukan?
Itulah 10 bukti mengapa membaiki orang itu menarik rezeki. Orang yang paling jago bukan sebab ia punya uang, harta, kekuasaan dan imbas yang besar tapi sebab ia bermanfaat bagi banyak orang. Wallahu alam.


Demikianlah Artikel Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti?

Sekianlah artikel Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Membaiki Orang Itu Menarik Rezeki, Mau Bukti? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/membaiki-orang-itu-menarik-rezeki-mau.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel