9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
Wednesday, July 15, 2020
Edit
9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan,
Artikel tips, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
link : 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
Inilah hebatnya Islam. Tanyakan pada dunia, adakah agama yang selengkap Islam yang mengatur acara umatnya secara lebih detail? Bahkan bersin dan maaf- masuk toilet pun ada adab-adabnya, ada etika dan akhlaknya. Termasuk dalam relasi antar tetangga, ternyata agama kita sudah mengaturnya semenjak lama. Apakah ada batasan sejauh mana kita menarik simpul pertetanggaan? Rasulullah mengatakan, " Tiap empat puluh rumah ialah tetangga-tetangga, yang didepan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya)."
Kaprikornus tetangga berdasarkan Islam itu bukan hanya yang berada di sebelah atau di depan rumah kita saja. Bagaimana cara kita meraih rezeki lewat tetangga? Tentu saja dengan berbuat baik padanya, dengan :
# 1. Mengunjunginya kala sakit
Sangat terkenal sebuah cerita ihwal Rasulullah yang menjenguk seorang kafir Quraisy yang sedang sakit. Orang ini semasa sehatnya selalu meludahi Rasulullah setiap kali dia berjalan menuju mesjid. Sang Kafir tersipu ketika melihat Rasulullah tiba mengunjunginya. Tidak disangka bahwa orang yang sering diludahinya mempunyai ahlak setinggi itu. Bahkan kawan-kawannya yang sama-sama memusuhi Rasulullah tidak ada yang tiba menjenguk. Malah orang yang sangat dibencinya yang tiba pertama kali untuk melihat keadaannya dan menanyakan sakitnya. Ingatlah terkadang perhatian kepada tetangga ketika mereka susah akan membekas dalam lubuk hati mereka. Bisa saja hati itu tersentuh dan mendoakan kebaikan dan rezeki kita.
# 2. Mengantar mayat ketika wafat
Jika tetangga meninggal ialah kewajiban kita untuk mengurus jenazahnya dan menghibur keluarga yang ditinggalkan serta membantu mereka untuk menyiapkan takziah. Seharusnya takziah itu membantu kita untuk mengingat kematian. Tapi sayangnya ketika ini bukan simpulan hidup atau Allah yang kita ingat ketika takziah tapi kita justru sibuk membicarakan mengapa Si Fulan/ Fulanah meninggal. Bagaimana kejadiannya, adakah firasat atau gejala yang diperlihatkannya? Ditambah lagi banyaknya basa-basi bela sungkawa yang keluar dari mulut kita. Ketika mengantar mayat bukannya kita banyak-banyak merenungi dosa, bahkan terkadang amsih bisa mengakibatkan simpulan hidup sebagai materi becandaan. Kematian tetangga menjadi rezeki dalam artian mengingatkan kita dan membuat kita waspada bisa saja besok giliran kita.
# 3. Membantu perkara finansial
Jika tahu ada tetangga yang sedang kesulitan perkara finansial, bila kita sedang berpunya, bantulah! Karena hak tetangga ialah kewajiban bagi kita. Rasulullah bersabda, salah satu hak tetangga ialah "bila dia butuh uang hendaknya kau pinjami", maka meminjami tetangga yang sedang butuh uang ialah kewajiban bagi kita. Tentu saja memberi utang pada tetangga sifatnya beda dengan kredit di bank komersial yang mengenakan bunga pada pengembaliannya. Tapi memberi utang kepada tetangga motifnya ialah menolong, bukan mencari keuntungan. Dengan berbuat baik pada tetangga maka kebaikannya akan kembali pada kita berlipat ganda, alasannya ialah sebaik-baik pembalas ialah Allah.
# 4. Merahasiakan aibnya
Suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Para teman menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Rasulullah kemudian bersabda, "Yaitu kau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya."Salah seorang teman bertanya, "Bagaimana kalau apa yang saya katakan itu benar terdapat pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kau katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan bila tidak terdapat padanya maka engkau telah memfitnahnya." Siapkah kita menanggung dosa fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan? Atau maukah kita memakan daging insan alasannya ialah sering menggunjingkan orang? Tidak jijikkah? Bukan kiprah kita menghisab dosa orang lain tapi mengingatkannya dengan cara yang ma'ruf. Kalau kita menutup malu saudara kita sesama muslim maka Allah akan menutup malu kita.
# 5. Mengucapkan selamat
Bisakah kita ikut senang bila tetangga kita berbahagia? Bisakah ucapan selamat yang nrimo keluar dari bibir kita, bukannya basa bau sekedar lips service dengan hati yang terbakar cemburu atas keberhasilannya. Karena kenyataannya ada huruf insan yang yang suka melihat orang lain susah dan susah ketika melihat orang lain bahagia. Ada tetangga yang bisa membangun rumah, kita sakit hati. Ada tetangga yang jabatannya naik terus kita stres. Ketika ada tetangga yang beli kendaraan beroda empat keluaran terbaru, kita kena stroke. Ada tetangga naik haji, kita jantungan. Lalu kapan bahagianya? Berbahagia melihat orang lain senang itu menyehatkan jiwa kita. Kalau kita senantiasa sehat itu rezeki yang tak terhitung bukan?
# 6. Datangi ketika duka
Mencari teman untuk diajak senang lebih gampang daripada mencari mitra untuk diajak sedih. Saat sedih menimpa tetangga, sempatkan tiba untuk menghiburnya. Mungkin kita tidak bisa menuntaskan perkara yang menimpanya, tapi paling tidak kehadiran kita bisa sedikit membantu meringankan beban yang ditanggungnya. Mungkin dengan menemaninya, mendengarkan curahan hatinya, bisa memberi kekuatan gres baginya. Sehingga ia bisa bangun dan punya energi gres untuk menuntaskan perkara yang menimpanya.
# 8. Hati-hati dengan pemukiman
Jangan biarkan pohon mangga kita menjorok ke rumah tetangga dan daun-daunnya yang jatuh mengotori rumah mereka. Jika mangga itu berbuah sempurna di halaman rumah mereka maka buah mangga itu spenuhnya milik mereka. Jangan suka bertengkar dengan tetangga meski itu dilema sepele. Berbuat oke kepada mereka, alasannya ialah tetangga ialah keluarga yang paling bersahabat bagi kita.
# 9. Berbagi makanan
Jika tak bisa memberi jangan mengganggu penciuman tetangga dengan bacin kuliner kita. Jika habis hajatan atau memasak kuliner berlebih tidak ada salahnya membagi dengan tetangga meskipun hanya semangkuk sup saja. Coba edarkan pandangan ke sekeliling siapa tahu ada tetangga kita yang tidak bisa tidur alasannya ialah kelaparan. Rezeki akan tiba pada orang yang banyak memberi. Apa kata Rasulullah soal ahlak bertetangga ini. "Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar." (H.R. Al Bazzaaar).
Itulah 9 tips meraih rezeki lewat tetangga. Tetangga yang baik akan membawa rezeki buat kita. Kita berbuat baik pada tetangga maka rezeki juga akan tiba menghampiri kita, Orang baik rezekinya baik bukan? Kaprikornus mau murah rezeki? Berbuat oke kepada tetangga ! Wallahu alam.
Anda sekarang membaca artikel 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/9-tips-meraih-rezeki-lewat-tetangga.html
Judul : 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
Manusia tidak sanggup hidup sendiri, tapi saling membutuhkan satu sama lain. Sebelumnya sudah dibahas bagaimana menjadi rezeki bagi orang lain. Artikel kali ini akan membahas secara spesifik mengenai meraih rezeki lewat tetangga.Inilah hebatnya Islam. Tanyakan pada dunia, adakah agama yang selengkap Islam yang mengatur acara umatnya secara lebih detail? Bahkan bersin dan maaf- masuk toilet pun ada adab-adabnya, ada etika dan akhlaknya. Termasuk dalam relasi antar tetangga, ternyata agama kita sudah mengaturnya semenjak lama. Apakah ada batasan sejauh mana kita menarik simpul pertetanggaan? Rasulullah mengatakan, " Tiap empat puluh rumah ialah tetangga-tetangga, yang didepan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya)."
Kaprikornus tetangga berdasarkan Islam itu bukan hanya yang berada di sebelah atau di depan rumah kita saja. Bagaimana cara kita meraih rezeki lewat tetangga? Tentu saja dengan berbuat baik padanya, dengan :
# 1. Mengunjunginya kala sakit
Sangat terkenal sebuah cerita ihwal Rasulullah yang menjenguk seorang kafir Quraisy yang sedang sakit. Orang ini semasa sehatnya selalu meludahi Rasulullah setiap kali dia berjalan menuju mesjid. Sang Kafir tersipu ketika melihat Rasulullah tiba mengunjunginya. Tidak disangka bahwa orang yang sering diludahinya mempunyai ahlak setinggi itu. Bahkan kawan-kawannya yang sama-sama memusuhi Rasulullah tidak ada yang tiba menjenguk. Malah orang yang sangat dibencinya yang tiba pertama kali untuk melihat keadaannya dan menanyakan sakitnya. Ingatlah terkadang perhatian kepada tetangga ketika mereka susah akan membekas dalam lubuk hati mereka. Bisa saja hati itu tersentuh dan mendoakan kebaikan dan rezeki kita.
# 2. Mengantar mayat ketika wafat
Jika tetangga meninggal ialah kewajiban kita untuk mengurus jenazahnya dan menghibur keluarga yang ditinggalkan serta membantu mereka untuk menyiapkan takziah. Seharusnya takziah itu membantu kita untuk mengingat kematian. Tapi sayangnya ketika ini bukan simpulan hidup atau Allah yang kita ingat ketika takziah tapi kita justru sibuk membicarakan mengapa Si Fulan/ Fulanah meninggal. Bagaimana kejadiannya, adakah firasat atau gejala yang diperlihatkannya? Ditambah lagi banyaknya basa-basi bela sungkawa yang keluar dari mulut kita. Ketika mengantar mayat bukannya kita banyak-banyak merenungi dosa, bahkan terkadang amsih bisa mengakibatkan simpulan hidup sebagai materi becandaan. Kematian tetangga menjadi rezeki dalam artian mengingatkan kita dan membuat kita waspada bisa saja besok giliran kita.
# 3. Membantu perkara finansial
Jika tahu ada tetangga yang sedang kesulitan perkara finansial, bila kita sedang berpunya, bantulah! Karena hak tetangga ialah kewajiban bagi kita. Rasulullah bersabda, salah satu hak tetangga ialah "bila dia butuh uang hendaknya kau pinjami", maka meminjami tetangga yang sedang butuh uang ialah kewajiban bagi kita. Tentu saja memberi utang pada tetangga sifatnya beda dengan kredit di bank komersial yang mengenakan bunga pada pengembaliannya. Tapi memberi utang kepada tetangga motifnya ialah menolong, bukan mencari keuntungan. Dengan berbuat baik pada tetangga maka kebaikannya akan kembali pada kita berlipat ganda, alasannya ialah sebaik-baik pembalas ialah Allah.
# 4. Merahasiakan aibnya
Suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat, "Tahukah kalian apakah ghibah itu?" Para teman menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Rasulullah kemudian bersabda, "Yaitu kau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya."Salah seorang teman bertanya, "Bagaimana kalau apa yang saya katakan itu benar terdapat pada saudaraku?" Beliau menjawab, "Jika apa yang kau katakan terdapat pada saudaramu, maka engkau telah menggunjingnya (melakukan ghibah) dan bila tidak terdapat padanya maka engkau telah memfitnahnya." Siapkah kita menanggung dosa fitnah yang lebih kejam dari pembunuhan? Atau maukah kita memakan daging insan alasannya ialah sering menggunjingkan orang? Tidak jijikkah? Bukan kiprah kita menghisab dosa orang lain tapi mengingatkannya dengan cara yang ma'ruf. Kalau kita menutup malu saudara kita sesama muslim maka Allah akan menutup malu kita.
# 5. Mengucapkan selamat
Bisakah kita ikut senang bila tetangga kita berbahagia? Bisakah ucapan selamat yang nrimo keluar dari bibir kita, bukannya basa bau sekedar lips service dengan hati yang terbakar cemburu atas keberhasilannya. Karena kenyataannya ada huruf insan yang yang suka melihat orang lain susah dan susah ketika melihat orang lain bahagia. Ada tetangga yang bisa membangun rumah, kita sakit hati. Ada tetangga yang jabatannya naik terus kita stres. Ketika ada tetangga yang beli kendaraan beroda empat keluaran terbaru, kita kena stroke. Ada tetangga naik haji, kita jantungan. Lalu kapan bahagianya? Berbahagia melihat orang lain senang itu menyehatkan jiwa kita. Kalau kita senantiasa sehat itu rezeki yang tak terhitung bukan?
# 6. Datangi ketika duka
Mencari teman untuk diajak senang lebih gampang daripada mencari mitra untuk diajak sedih. Saat sedih menimpa tetangga, sempatkan tiba untuk menghiburnya. Mungkin kita tidak bisa menuntaskan perkara yang menimpanya, tapi paling tidak kehadiran kita bisa sedikit membantu meringankan beban yang ditanggungnya. Mungkin dengan menemaninya, mendengarkan curahan hatinya, bisa memberi kekuatan gres baginya. Sehingga ia bisa bangun dan punya energi gres untuk menuntaskan perkara yang menimpanya.
# 8. Hati-hati dengan pemukiman
Jangan biarkan pohon mangga kita menjorok ke rumah tetangga dan daun-daunnya yang jatuh mengotori rumah mereka. Jika mangga itu berbuah sempurna di halaman rumah mereka maka buah mangga itu spenuhnya milik mereka. Jangan suka bertengkar dengan tetangga meski itu dilema sepele. Berbuat oke kepada mereka, alasannya ialah tetangga ialah keluarga yang paling bersahabat bagi kita.
# 9. Berbagi makanan
Jika tak bisa memberi jangan mengganggu penciuman tetangga dengan bacin kuliner kita. Jika habis hajatan atau memasak kuliner berlebih tidak ada salahnya membagi dengan tetangga meskipun hanya semangkuk sup saja. Coba edarkan pandangan ke sekeliling siapa tahu ada tetangga kita yang tidak bisa tidur alasannya ialah kelaparan. Rezeki akan tiba pada orang yang banyak memberi. Apa kata Rasulullah soal ahlak bertetangga ini. "Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar." (H.R. Al Bazzaaar).
Itulah 9 tips meraih rezeki lewat tetangga. Tetangga yang baik akan membawa rezeki buat kita. Kita berbuat baik pada tetangga maka rezeki juga akan tiba menghampiri kita, Orang baik rezekinya baik bukan? Kaprikornus mau murah rezeki? Berbuat oke kepada tetangga ! Wallahu alam.
Demikianlah Artikel 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga
Sekianlah artikel 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 9 Tips Meraih Rezeki Lewat Tetangga dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/07/9-tips-meraih-rezeki-lewat-tetangga.html