Inilah Yang Membaikkan Rezeki
Sunday, December 13, 2020
Edit
Inilah Yang Membaikkan Rezeki - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Inilah Yang Membaikkan Rezeki, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Amalan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Inilah Yang Membaikkan Rezeki
link : Inilah Yang Membaikkan Rezeki
Pasangan hidupmu.
Jodoh diberi Allah bukan tanpa tujuan. Dialah bagian jiwa yang melengkapi hidupmu, menjadi partner dalam mengarungi sisa hidup..
Apakah kau yakin memberi manfaat bagi pasangan hidupmu? Apakah kau memperlakukannya dengan baik? Buat suami apakah kau menyantuninya, mendidiknya, menyediakan kebutuhannya secara patut sesuai kemampuannya? Bagi isteri apakah kau berbakti pada suami, apakah kau menjaga dirimu ketika ia tak ada, apakah kau mendidik anak-anaknya?
(baca : ciri-ciri suami yang gampang rezeki).
Jangan malah bertanya apa yang bisa pasangan hidupmu berikan untukmu? Karena inilah yang sering menjadi sumber pertengkaran dalam rumah tangga, alasannya masing-masing menuntut, meminta untuk diberi..
Keluargamu.
Apakah kau bermanfaat untuk keluargamu, bukan hanya keluarga kecilmu tapi juga keluarga besarmu. Apa kau membantu mereka ketika susah? Apa kau menghibur ketika mereka sedih, apa kau mendukung usaha mereka menuju kebaikan, apakah kau ikut mengingatkan mereka yang terlupa dan khilaf? Kemana larinya sedekahmu? Apakah kau lebih mendahulukan orang lain daripada keluargamu?
Keluarga yaitu orang terdekat dalam hidup kita. Kita lahir dalam lingkungan keluarga, kita mengenal mereka semenjak kecil. Gak perlu nanya apa yang kau bisa dapatkan dari mereka, tapi apa yang bisa kau berikan..
Begitu juga apa manfaatmu bagi kerabatmu, tetanggamu, sahabatmu, masyarakatmu, negaramu???
Ada yang berpesan kek gini:
Orang yang berjuang atau beribadah demi sesuatu yang bukan karena Allah SWT, dalam agama disebut riya. Sepintas, sifat riya merupakan perkara yang sepele, namun alhasil sangat fatal. Sifat riya sanggup memberangus seluruh amal kebaikan, bagaikan air hujan yang menimpa debu di atas bebatuan.
Anda sekarang membaca artikel Inilah Yang Membaikkan Rezeki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/inilah-yang-membaikkan-rezeki.html
Judul : Inilah Yang Membaikkan Rezeki
link : Inilah Yang Membaikkan Rezeki
Inilah Yang Membaikkan Rezeki
Paling bermanfaat.
Bismillah
Pembaca... Orang yang paling dicintai Allah yaitu yang paling bermanfaat buat orang lain (begitulah pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam )
Berapa banyak manfaat yg kau berikan pada orang lain?
Pembaca... Orang yang paling dicintai Allah yaitu yang paling bermanfaat buat orang lain (begitulah pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam )
Berapa banyak manfaat yg kau berikan pada orang lain?
Orang tuamu.
Berapa tahun yang kemudian kau dilahirkan dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Semua kebutuhanmu dipenuhi, hidup senang gak ada beban. Meskipun kau gak bisa membalas kecerdikan baik orang tuamu tapi sehabis cukup umur dan bisa hidup mandiri, masihkah kau bermanfaat bagi mereka?
Apa yang kau lakukan untuk mengatakan baktimu padanya? Apa hanya dengan telepon waktu senggang, ngirimin duit secukupnya, ngebayarin ketika sakit?
Ada kekerabatan erat antara bakti pada orang bau tanah dengan rezeki (baca : jadikan orang tuamu raja maka rezekimu ibarat raja). Jika pengen rezekimu baik perbaiki dulu baktimu pada orangtua.
Jadilah anak yang bermanfaat bagi orang tua. Jika masih hidup datangi mereka, santuni, pelihara dengan penuh kasih sayang, jangan mengeluh, jangan berkata "ah", jangan menyakiti hatinya.
Jika sudah meninggal, kirimkan doa-doa untuknya biar kuburnya jelas dan lapang.
Jangan malah nanya..apa manfaat yang masih diberi oleh orang bau tanah bahkan sehabis dewasa? Orang bau tanah belum meninggal udah sibuk berburu warisan. Orang bau tanah dimanfaatkan untuk kepentingannya, kalo perlu musuhan sama saudara demi berebut harta orang tua. Apa gak malu?
Ada kekerabatan erat antara bakti pada orang bau tanah dengan rezeki (baca : jadikan orang tuamu raja maka rezekimu ibarat raja). Jika pengen rezekimu baik perbaiki dulu baktimu pada orangtua.
Jadilah anak yang bermanfaat bagi orang tua. Jika masih hidup datangi mereka, santuni, pelihara dengan penuh kasih sayang, jangan mengeluh, jangan berkata "ah", jangan menyakiti hatinya.
Jika sudah meninggal, kirimkan doa-doa untuknya biar kuburnya jelas dan lapang.
Jangan malah nanya..apa manfaat yang masih diberi oleh orang bau tanah bahkan sehabis dewasa? Orang bau tanah belum meninggal udah sibuk berburu warisan. Orang bau tanah dimanfaatkan untuk kepentingannya, kalo perlu musuhan sama saudara demi berebut harta orang tua. Apa gak malu?
Pasangan hidupmu.
Jodoh diberi Allah bukan tanpa tujuan. Dialah bagian jiwa yang melengkapi hidupmu, menjadi partner dalam mengarungi sisa hidup..
Apakah kau yakin memberi manfaat bagi pasangan hidupmu? Apakah kau memperlakukannya dengan baik? Buat suami apakah kau menyantuninya, mendidiknya, menyediakan kebutuhannya secara patut sesuai kemampuannya? Bagi isteri apakah kau berbakti pada suami, apakah kau menjaga dirimu ketika ia tak ada, apakah kau mendidik anak-anaknya?
(baca : ciri-ciri suami yang gampang rezeki).
Jangan malah bertanya apa yang bisa pasangan hidupmu berikan untukmu? Karena inilah yang sering menjadi sumber pertengkaran dalam rumah tangga, alasannya masing-masing menuntut, meminta untuk diberi..
Keluargamu.
Apakah kau bermanfaat untuk keluargamu, bukan hanya keluarga kecilmu tapi juga keluarga besarmu. Apa kau membantu mereka ketika susah? Apa kau menghibur ketika mereka sedih, apa kau mendukung usaha mereka menuju kebaikan, apakah kau ikut mengingatkan mereka yang terlupa dan khilaf? Kemana larinya sedekahmu? Apakah kau lebih mendahulukan orang lain daripada keluargamu?
Keluarga yaitu orang terdekat dalam hidup kita. Kita lahir dalam lingkungan keluarga, kita mengenal mereka semenjak kecil. Gak perlu nanya apa yang kau bisa dapatkan dari mereka, tapi apa yang bisa kau berikan..
Begitu juga apa manfaatmu bagi kerabatmu, tetanggamu, sahabatmu, masyarakatmu, negaramu???
Ada yang berpesan kek gini:
JADILAH SEPERTI BUTIRAN GULA PASIR
WALAUPUN DIA TELAH LARUT DAN MENGHILANG WUJUDNYA
DIA TETAP MENINGGALKAN RASA MANIS ...
Bantulah saudaramu, walaupun kau tau ia mungkin gak bisa membalasmu.
Tetap bantulah dengan tulus.
Biar nanti Allah yang membalasmu.
Kenapa mesti itung-itungan. Kita melaksanakan amal saleh bukan dagang, bukan bisnis.. !!!
Ngapain juga kita sibuk nyari jawaban dari insan yang terbatas..??
Kenapa gak ke Allah yang Maha Kaya???
Tau gak kalo inilah yang membaikkan rezeki..
Kebaikan dan amal saleh..
(baca : mengapa kebaikan menarik rezeki).
Kita diperhadapkan pada sesuatu hal bukan tanpa alasan. Kita lewat di sebuah jalan dan menemukan anak yang menangis kelaparan. Kita lagi sibuk tiba-tiba ada sodara jauh yang tiba dan ngotot pengen ketemu dan pinjam uang ke kita. Kita lagi siap-siap makan kenyang dengan hidangan enak di depan kita tiba-tiba lewat seekor kucing yang mengeong dengan mata memelas menghadap kita? Semua itu gak kebetulan !! (baca : mengapa kucing datangnya ke kita?)
Mengapa harus kita?? Sementara ada milyaran insan di bumi ini? Mengapa bukan orang lain sih ???
Karena Allah ingin kita yang melakukannya..!! Allah ingin kita membagi rezekiNya lewat tangan kita..
Mengapa kita harus peduli, toh kita bisa mengabaikannya?
Allah ngasi rasa kasih sayang dan tenggang rasa dalam diri setiap manusia.. dan itu fitrah, kita niscaya akan merasa iba dan bersimpati. Persoalannya kita mo dengerin kata hati ato tidak?
Perduli dengan kesulitan orang lain, mengapa tidak? Bisa saja cuma kita yang peduli, yang lain cuma nengok dan cuek. dan peduli itu membahagiakan!! Allah tahu betul itu. Allah pengen ngebahagiain kita dengan caraNya..
(baca : bagaimana menciptakan rezeki mengalir masuk dalam hidup kita?)
WALAUPUN DIA TELAH LARUT DAN MENGHILANG WUJUDNYA
DIA TETAP MENINGGALKAN RASA MANIS ...
Bantulah saudaramu, walaupun kau tau ia mungkin gak bisa membalasmu.
Tetap bantulah dengan tulus.
Biar nanti Allah yang membalasmu.
Kenapa mesti itung-itungan. Kita melaksanakan amal saleh bukan dagang, bukan bisnis.. !!!
Ngapain juga kita sibuk nyari jawaban dari insan yang terbatas..??
Kenapa gak ke Allah yang Maha Kaya???
Tau gak kalo inilah yang membaikkan rezeki..
Kebaikan dan amal saleh..
(baca : mengapa kebaikan menarik rezeki).
Kita diperhadapkan pada sesuatu hal bukan tanpa alasan. Kita lewat di sebuah jalan dan menemukan anak yang menangis kelaparan. Kita lagi sibuk tiba-tiba ada sodara jauh yang tiba dan ngotot pengen ketemu dan pinjam uang ke kita. Kita lagi siap-siap makan kenyang dengan hidangan enak di depan kita tiba-tiba lewat seekor kucing yang mengeong dengan mata memelas menghadap kita? Semua itu gak kebetulan !! (baca : mengapa kucing datangnya ke kita?)
Mengapa harus kita?? Sementara ada milyaran insan di bumi ini? Mengapa bukan orang lain sih ???
Karena Allah ingin kita yang melakukannya..!! Allah ingin kita membagi rezekiNya lewat tangan kita..
Mengapa kita harus peduli, toh kita bisa mengabaikannya?
Allah ngasi rasa kasih sayang dan tenggang rasa dalam diri setiap manusia.. dan itu fitrah, kita niscaya akan merasa iba dan bersimpati. Persoalannya kita mo dengerin kata hati ato tidak?
Perduli dengan kesulitan orang lain, mengapa tidak? Bisa saja cuma kita yang peduli, yang lain cuma nengok dan cuek. dan peduli itu membahagiakan!! Allah tahu betul itu. Allah pengen ngebahagiain kita dengan caraNya..
(baca : bagaimana menciptakan rezeki mengalir masuk dalam hidup kita?)
Gak pedulian, emoh, cuek, ogah....
Terkadang rasa itu bersemayam di hati kita yang terus berjuang untuk berguru ikhlas.
Ada juga yang bisa memperabukan hangus amalan sholeh yang kita perbuat.
Ya... hanya haus akan pujian, hanya ingin terlihat baik di mata manusia.
Emang sih membantu bukan alasannya pengen, tapi cuma gak enak hati kalo gak ikutan bantu, aib kalo dibilang pelit, pengen dianggap kaya dan motivasi berbeda lainnya. Ini namanya...riya!
Riya merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya sebagai salah satu sifat orang munafik yg seharusnya dijauhi oleh orang mukmin.
Simak QS. An Nisa’ : 142 :
Terkadang rasa itu bersemayam di hati kita yang terus berjuang untuk berguru ikhlas.
Ada juga yang bisa memperabukan hangus amalan sholeh yang kita perbuat.
Ya... hanya haus akan pujian, hanya ingin terlihat baik di mata manusia.
Emang sih membantu bukan alasannya pengen, tapi cuma gak enak hati kalo gak ikutan bantu, aib kalo dibilang pelit, pengen dianggap kaya dan motivasi berbeda lainnya. Ini namanya...riya!
Riya merupakan perbuatan tercela dan merupakan syirik kecil yang hukumnya haram. Riya sebagai salah satu sifat orang munafik yg seharusnya dijauhi oleh orang mukmin.
Simak QS. An Nisa’ : 142 :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُواْ إِلَى الصَّلاَةِ قَامُواْ كُسَالَى يُرَآؤُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
Artinya : Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jikalau mereka bangun untuk shalat mereka bangun dengan malas, mereka bermaksud riya’( dengan shalat itu ) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka dzkiri kepada Allah kecuali sedikit sekali.”
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, Di hari simpulan zaman nanti ada orang yang mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu melaksanakan protes, Wahai Tuhanku, saya ini telah mati syahid dalam usaha membela agama-Mu, mengapa saya dimasukkan ke neraka?’
Allah menjawab, Kamu berdusta dalam berjuang. Kamu hanya ingin mendapat kebanggaan dari orang lain, biar dirimu dikatakan sebagai pemberani. Dan, apabila kebanggaan itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai jawaban dari perjuanganmu’.”Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, Di hari simpulan zaman nanti ada orang yang mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu melaksanakan protes, Wahai Tuhanku, saya ini telah mati syahid dalam usaha membela agama-Mu, mengapa saya dimasukkan ke neraka?’
Orang yang berjuang atau beribadah demi sesuatu yang bukan karena Allah SWT, dalam agama disebut riya. Sepintas, sifat riya merupakan perkara yang sepele, namun alhasil sangat fatal. Sifat riya sanggup memberangus seluruh amal kebaikan, bagaikan air hujan yang menimpa debu di atas bebatuan.
Abu Hurairah r.a. juga pernah mendengar Rasulullah bersabda :
Banyak orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga, dan banyak pula orang yang melaksanakan shalat malam yang tidak mendapat apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.
Banyak orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga, dan banyak pula orang yang melaksanakan shalat malam yang tidak mendapat apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.
Kalo kita riya... percuma !!
Ibadahnya gak sanggup apa-apa, kecuali kebanggaan sesaat. Beneran ibarat air hujan yang menyiram debu di atas batu, tanpa bekas sama sekali..
(baca : mengapa kebaikan tak kunjung mendatangkan rezeki).
Naudzubillah..lakukan kebaikan dengan ikhlas..
Karena Allah, alasannya betul-betul ingin meringankan kesulitan orang lain..
Inilah yang membaikkan rezekimu..
Wallahu alam..
Ibadahnya gak sanggup apa-apa, kecuali kebanggaan sesaat. Beneran ibarat air hujan yang menyiram debu di atas batu, tanpa bekas sama sekali..
(baca : mengapa kebaikan tak kunjung mendatangkan rezeki).
Naudzubillah..lakukan kebaikan dengan ikhlas..
Karena Allah, alasannya betul-betul ingin meringankan kesulitan orang lain..
Inilah yang membaikkan rezekimu..
Wallahu alam..
Demikianlah Artikel Inilah Yang Membaikkan Rezeki
Sekianlah artikel Inilah Yang Membaikkan Rezeki kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Inilah Yang Membaikkan Rezeki dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/inilah-yang-membaikkan-rezeki.html