Beneran Nih, Gak Riya?
Sunday, December 13, 2020
Edit
Beneran Nih, Gak Riya? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Beneran Nih, Gak Riya?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel penghalang,
Artikel Pesan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : Beneran Nih, Gak Riya?
link : Beneran Nih, Gak Riya?
Maka mencari keutamaan dengan mengajak orang lain melaksanakan amalan-amalan sunnah itu sunnah hukumnya, namun al adl (menunaikan yang wajib dan menjaga diri dari yang terlarang) termasuk menjaga diri kita dari riya' itu wajib. Jangan hingga kita mendahulukan yang sunnah, namun melalaikan yang wajib.
Anda sekarang membaca artikel Beneran Nih, Gak Riya? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/beneran-nih-gak-riya.html
Judul : Beneran Nih, Gak Riya?
link : Beneran Nih, Gak Riya?
Beneran Nih, Gak Riya?
AMALAN KEBAIKAN TIDAK PERLU DILAPORIN.
Status Facebook temen-temenku di bulan ampunan ini keren-keren. "Alhamdulillah belum pertengahan puasa udah namatin 30 juz." Trus yang lain nulis, "Taraweh dan shalat subuh berjamaah yaitu rutinitas yang gak pernah terlupa di bulan suci ini." Yang lain lagi menulis, " Siap-siap nih buat bagi-bagiin sembako ke orang miskin di sekitar rumah" (sambil pasang foto senyum lebar dilatar belakangi orang miskin yang diberikannya sembako).
Bagus sih...artinya keimanan temen-temen saya meningkat di bulan ampunan ini. Setidaknya ibarat yang dilaporin di statusnya..
Tapi apakah itu perlu?? Setiap buat amal kebajikan lapornya tuh ke Allah bukan lapor ke medsos biar sanggup like dan komen yang banyak..
Kalo niatnya biar orang lain juga ikutan... itu anggun juga.
Tapi hanya buat menjaga hati semoga tidak riya.. karena kalo riya mubazir deh amalannya gak dihitung ama Allah...
"Tapi bener kok niat saya bener", begitu mungkin ada yang membela diri. Tapi "Beneran nih gak riya?" Dalam maritim sanggup diduga dalam hati sapa yang tau..
Tulisan ini mungkin sanggup sedikit mencerahkan..
Amalan-amalan yang sifatnya mustahab (sunnah) lebih utama untuk disembunyikan kecuali ada hajat untuk menampakkannya. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
Bagus sih...artinya keimanan temen-temen saya meningkat di bulan ampunan ini. Setidaknya ibarat yang dilaporin di statusnya..
Tapi apakah itu perlu?? Setiap buat amal kebajikan lapornya tuh ke Allah bukan lapor ke medsos biar sanggup like dan komen yang banyak..
Kalo niatnya biar orang lain juga ikutan... itu anggun juga.
Tapi hanya buat menjaga hati semoga tidak riya.. karena kalo riya mubazir deh amalannya gak dihitung ama Allah...
"Tapi bener kok niat saya bener", begitu mungkin ada yang membela diri. Tapi "Beneran nih gak riya?" Dalam maritim sanggup diduga dalam hati sapa yang tau..
Tulisan ini mungkin sanggup sedikit mencerahkan..
Amalan-amalan yang sifatnya mustahab (sunnah) lebih utama untuk disembunyikan kecuali ada hajat untuk menampakkannya. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
إن الله يحب العبد التقي الغني الخفي
Sesungguhnya Allah mengasihi hamba yang bertakwa, berkecukupan (tidak minta-minta) dan menyembunyikan amalannya (H.R. Muslim)
Karena dengan menyembunyikan amalan akan lebih gampang untuk ikhlas. Dan tulus itu perkara sulit, andai kita menyembunyikan amalan kita pun sudah sulit untuk ikhlas, apalagi kalau kita kabarkan amalan kita kepada orang-orang. Karena hati insan itu berbolak-balik dan lemah.
Sufyan Ats Tsauri, seorang ulama terkemuka di zamannya, andal hadits dsn berilmu, mengatakan:
Sufyan Ats Tsauri, seorang ulama terkemuka di zamannya, andal hadits dsn berilmu, mengatakan:
ما عالجت شيئا اشد علي من نيتي , إنها تتقلب علي
Tidak ada yang paling sulit saya perbaiki kecuali niatku, alasannya yaitu ia senantias berbolak balik.
Padahal dia imam besar salaf, andal ilmu dan andal ibadah, kemudian bagaimana lagi dengan kita? Yang ilmunya sedikit, ibadahnya belum apa-apa..??
Dan riya serta sum'ah, itu bukan perkara remeh. Karena Nabi menyampaikan riya itu syirik kecil. Maka sangat-sangat patut kita untuk menjauhkan diri dari riya sejauh-jauhnya. Kaidah syar'iyyah mengatakan:
الفضل مسنون و العدل واجب
"mencari keutamaan itu sunnah , berbuat lurus itu wajib"
Maka mencari keutamaan dengan mengajak orang lain melaksanakan amalan-amalan sunnah itu sunnah hukumnya, namun al adl (menunaikan yang wajib dan menjaga diri dari yang terlarang) termasuk menjaga diri kita dari riya' itu wajib. Jangan hingga kita mendahulukan yang sunnah, namun melalaikan yang wajib.
Trus apa kaitannya dengan rezeki?
Rezeki kita udah dijamin Allah..
Semua mahluk yang masih hidup dan tinggal di buminya Allah niscaya sanggup rezeki, gak usah takut..
Jadi tolong-menolong gak perlu ngotot dan ngoyo sampe ngabisin waktu hanya buat ngejar rezekiNya yang sudah dijamin itu...
Usaha dan ikhtiar sewajarnya..
Gak perlu habis waktu, disibukkan mengejar dunia yang fana ini...
Sampe ibadahnya keteteran, kalo pun dilaksanakan gak berkualitas. Sholat di simpulan waktu bahkan kadang ninggalin sholatnya. Sedekah sekedarnya, jangan kata haji / umrah..
Wajar kalo rezekinya ya ala kadarnya wong ibadahnya aja sekedarnya, sekedar dilaksanakan, sekedar menggugurkan kewajiban.
(baca : mengapa rezeki kita hanya segitu-gitu saja)
Wajar kalo rezekinya ya ala kadarnya wong ibadahnya aja sekedarnya, sekedar dilaksanakan, sekedar menggugurkan kewajiban.
(baca : mengapa rezeki kita hanya segitu-gitu saja)
Selain itu kalopun dilaksanakan ibadahnya, niatnya gak bener..
Pengen dipuji, pengen diliat orang, pengen dibilang saleh...
Dan pengen-pengen lainnya yang jauh dari tujuan ibadah yaitu mencari keridhaan Allah...
(baca : solusi menciptakan hari anda berlimpah rezeki).
Riya itu gak main-main, dia ibarat penyakit yang menggerogoti kualitas ibadah kita. Makara bersihkan hati dan mantapkan niat ketika beribadah hanya untuk meraih keridhaanNya..Kalo dari situ sanggup rezeki yang banyak dan berkah itu yaitu bonus..
Wallahu alam...
Pengen dipuji, pengen diliat orang, pengen dibilang saleh...
Dan pengen-pengen lainnya yang jauh dari tujuan ibadah yaitu mencari keridhaan Allah...
(baca : solusi menciptakan hari anda berlimpah rezeki).
Riya itu gak main-main, dia ibarat penyakit yang menggerogoti kualitas ibadah kita. Makara bersihkan hati dan mantapkan niat ketika beribadah hanya untuk meraih keridhaanNya..Kalo dari situ sanggup rezeki yang banyak dan berkah itu yaitu bonus..
Wallahu alam...
Demikianlah Artikel Beneran Nih, Gak Riya?
Sekianlah artikel Beneran Nih, Gak Riya? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Beneran Nih, Gak Riya? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/beneran-nih-gak-riya.html