Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan

Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan
link : Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan

Baca juga


Related

Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan

ARTIKEL KE 781   

Kebahagiaan dan Kesuksesan    

Kebahagiaan yaitu kondisi jiwa yang merasa tenang, damai, ridha terhadap diri sendiri dan puas dengan ketetapan Allah. Hal ini condong dan lestari dan terus menerus berada dalam diri insan secara umum serta dianggap sebagai isyarat ihwal seberapa jauh korelasi seseorang dengan TuhanNya, Penciptanya dan Pemberi Rezeki kepadaNya.
(baca : kaitan senang dan rezeki)
Kesuksesan yaitu tercapainya banyak sekali prestasi dan tujuan tertentu baik dalm hal agama maupun dunia, yang pengaruhnya tampak secara terang dalam kehidupan seseorang pada tingkat individu, keluarga, masyarakat dan karir atau profesi.
(baca : tips sukses dan banyak rezeki)



Kebahagiaan yaitu kondisi yang tepat untuk merealisasikan kesuksesan dalm hidup sebagaimana orang yang berbahagia yaitu orang yang paling cenderung dan tertarik untuk mewujudkan kesuksesan. Namun orang yang sukses dalam urusan dunia belum tentu bahagia. Kesuksesan itu bisa jadi bumerang bagi peraihnya jika tidak disertai dengan kebahagiaan.
Seorang hebat nasihat mendefinisikan kebahagiaan dan kesuksesan yaitu
Kesuksesan ----> keberhasilan dalam mencapai apa yang dikendaki.
Kebahagiaan ----> menikmati apa yang dicapai.
(baca : syukurlah yang membuat bahagia)

Singkatnya kebahagiaan merupakan perasaan yang berkaitan dengan perjuangan menggapai kesenangan ukhrawi, sementara kesuksesan berkaitan dengan dunia dan alam abadi sekaligus.
Rahasia kebahagiaan yaitu keimanan kepada Allah SWT dan penguasaan yang tepat pada diri insan terhadap tujuan hidup yang utama serta bagaimana menjalani kehidupan di atas bumi ini. Meskipun ini merupakan cara pandang muslim terhadap kehidupannya tapi tak banyak yang tahu mengenai hal ini. Banyak orang yang membaca ayat yang mulia berikut ini, bahkan menghapalnya.

Dan saya tidak membuat jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.( Q.S. Az Zariyat : 56)

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kau ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kau turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang konkret bagimu (Q.S. Al baqarah : 208)

Katakanlah: gotong royong sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Q.S. Al An'am: 162)

Namun tidak memahami dan menyadari maknanya secara sempurna. Ayat pertama menjelaskan ihwal tujuan hidup manusia, Sementara dua ayat berikutnya menegaskan ihwal cakupan ibadah dalam setiap potongan dan aspek kehidupan manusia. Maksud dari ayat-ayat tersebut di atas semoga setiap masalah dalam hidup kita baik pada tataran sosial maupun individu harus merefleksikan ibadah kepada Allah semata.
Artinya insan harus mengesakan Allah, berbuat nrimo kepadaNya dan tidak menyekutukanNya dengan apapun. Juga harus memebnetuk dan mengendalikan segala tujuan dan sikap sesuai dengan syariat Ilahi.

Islam agama agung ini tiba menjelaskan kepada insan ihwal Allah dan mengaitkan segala sesuatu dengan kerajaanNya. Agama ini juga menjelaskan citra ihwal kaidah, asas serta sistem secara umum dan terperinci mengenai bagaimana mengelola dan menjalankan kehidupan di atas bumi ini dan menjadikannya jembatan menuju akhirat.
Ada beberapa masalah yang dijelaskan Allah sehingga tak ada ruang bagi nalar untuk berijtihad ibarat pada pembagian warisan perkara-perkara yang haram ibarat riba, zina, khamar, judi, makan bangkai dan daging babi. Juga mekanisme melaksanakan ibadah ibarat shalat, puasa, zakat dan haji.
Disamping itu ada masalah yang dijelaskan secara umum dan memperlihatkan kebebasan berijtihad kepada insan melalui tuntutunan kaidah dan isyarat syariat. Misalnya mengatur kehidupan politik di atas kaidah musyawarah dan keadilan, pengelolaan kehidupan ekonomi di atas kaidah larangan riba, kebebasan yang terkendali, persaingan yang sehat dengan semangat maslahat yang seimbang dan merata.
Karenanya kita tak bakalan nemu hukum yang siap pakai dalam Al Alquran dan sunnah Rasul ihwal kemudian lintas, kesehatan, tenaga kerja dan lapangan kerja, namum kita niscaya bisa merancang peraturan-peraturan ibarat itu dengan mencocokkannya berdasar kaidah dan ajaran dalam agama. Inilah kiprah para hebat fikih berafiliasi dengan para pakar dan ilmuwan dari banyak sekali disiplin ilmu.

Karenanya disimpulkan bahwa kehidupan insan secara umum harus diatur dan dijalankan dengan ketentuan Islam.
Inti dari kebahagiaan yaitu penguasaan terhadap makna ibadah dan memahaminya dengan pemahaman yang sempurna, komprehensif dan lengkap kemudian menerapkannya dalam kehidupan.
Inti dari duduk masalah dan kesengsaraan yaitu jauhnya insan dari pemahaman itu dan tunduk pada hawa nafsu, syahwat, bahkan hukum dan undang-undang yang dibentuk insan yang jauh dari hidayah agama yang diridhai oleh pencipta seluruh mahluk.
Orang yang berbahagia sejatinya yaitu orang yang beriman kepada Allah SWT, menguatkan korelasi denganNya dan menghendaki ridhaNya dalam segala perbuatan, perkataan dan persembahannya.
Sementara orang yang sukses yaitu tercapainya tujuan tertentu yang pengaruhnya tampak terang dalam hidup seseorang.

Contohnya:
Tingkat korelasi hamba dengan Tuhannya:
  • kesuksesan memelihara shalat lima waktu pada waktunya.
  • kesuksesaan menunaikan ibadah puasa ramadhan dan puasa sunnah sesuai syariat.
  • kesuksesan menunaikan ibadah haji dengan sempurna.
Tingkat hubungan  individu dan masyarakat
  • kesuksesan memelihara korelasi silaturahmi.
  • kesuksesan mendidik anak saleh.
  • kesuksesan korelasi suami isteri dan keluarga.
Tingkat profesi dan karir
  • kesuksesan mendapat gelar/ijazah pendidikan.
  • kesuksesan menyempurnakan training profesi.
  • kesuksesan dalam meningkatkan diri
  • kesuksesan meraih jenjang karir yang lebih tinggi.
  • kesuksesan meraih materi yang lebih banyak dan berkah.
Sudahkah anda meraih kesuksesan?
Apakah anda menikmati kesuksesan itu dan merasa berbahagia karenanya?

Wallahu alam


Demikianlah Artikel Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan

Sekianlah artikel Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kesuksesan Dan Kebahagiaan Saling Berkaitan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/03/kesuksesan-dan-kebahagiaan-saling.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel