Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid

Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid
link : Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid

Baca juga


Related

Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid

ARTIKEL KE 780 

Nyari Dana  

Konon nyari dana buat pengelolaan mesjd itu susahnya minta ampun. Beragam cara ditempuh para pengelola semoga mesjid dapat punya cukup duit untuk survive. Jika hanya ngandelin kontribusi dari jamaah itu jauh dari cukup sehingga pengelola harus muter otak semoga kelangsungan mesjid dapat terus terjaga. Bila di Jogja ada sebuah mesjid dengan penemuan dan aneka programnya, yaitu Jogokariyan, lain lagi dengan Mesjid Al-Jihad, sebuah mesjid kampus di Medan.
Mesjid ini tadinya ngandelin pendanaan dari teladan managemen profesional dengan ngasi tarif parkir dan lain sebagainya. Rupanya hal itu gak memberi pemasukan yang cukup bagi mesjid dan gak dapat menutupi pengeluarannya. Akhirnya ditempuhlah cara Islami. Hasilnya banjir dana.


Seperti apakah hal tersebut? Tulisan ini dimaksudkan untuk memberi kabar besar hati bagi para pengelola yang galau mengelola mesjid dengan produktif.
Prof Muhammad Asaad ialah Rektor Universitas Islam Sumatera Utara (UISU). Selain dipercaya menjadi rektor, ia juga dibebani kiprah sebagai ketua yayasan yang mengelola Masjid Al Jihad yang letaknya di Jalan Abdullah Lubis Medan.
(baca : dahulukan shalat atau yang lain?)
Dulu, katanya, mereka suka sulit nyari dana buat memenuhin keperluan-masjid ini. Kadang harus nyari donatur, bikin proposal, dan apa aja ditempuh. Bahkan, juga diberlakukan tarif parkir buat nambah-nambahin kas, tapi jadinya minim sekali dibanding keperluan masjid. 
Sekedar info, Masjid Al Jihad ialah salah satu masjid terbesar dan terluas di Medan dengan jumlah jamaah yang tidak mengecewakan banyak. Orang gak hanya shalat di sini, tapi juga beristirahat, menjadikannya kawasan buat meeting point, belajar, ceramah dan seterusnya. Kondisi ini hampir berjalan setiap hari sehingga perlu administrasi dan dana yang gede.

Hingga lalu Rektor memutar otak buat ngumpulin dana dengan prinsip muamalah. Prinsip ini ngutamain cara Islami, yaitu orang yang tiba ke masjid gak boleh dipersulit apalagi ditarik bayaran. Gak boleh ada tarif parkir. Gak boleh ada pungutan lain. Gak boleh ada ajakan sumbangan. Sebagai gantinya, Prof Asaad menciptakan kotak infaq dan sedekah yang dditaro di akrab halaman parkir. Orang boleh parkir sesukanya selama yang mereka suka. Halaman parkir malah diperbaiki, ada petugas yang mengatur, ada staf kebersihan. Semua itu digaji. 

Setelah menerapkan sistem ini, sebulan lalu ia mengecek, dan bertanya kepada petugas parkir, berapa dana infaq yg terkumpul. 
Dulu, kata Prof Asaad, setiap orang benar-benar membayar tarif parkir resmi Kota Medan, yaitu Rp 3.000. Setelah sistem infaq, ma shaa Allah, kotak infaq rata-rata mencapai Rp 30.000.000 per bulan. Sering sekali jamaah yang singgah memasukkan uang Rp 100.000 ke kotak infaq parkir. Bahkan di kotak sedekah, dana yang terkumpul jauh lebih melonjak.
(baca : mau menjemput rezeki yang lebih banyak?

"Kini saya malah galau bagaimana mengelola dana infaq dan sedekah yang terkumpul sampai Rp 2 miliar per tahun," kata Prof Asaad.
Sekarang, Masjid Al Jihad ialah kawasan ibadah yang paling tinggi pelayanannya di Medan. Setiap orang dapat minum air kemasan botol atau kopi panas secara gratis. Kopi panas tinggal tampung dari galon. Tempat wudhu dan parkirnya luas macam lapangan sepakbola. Masjid yang bacin dan karpet senilai ratusan juta rupiah yang lembut dan nyaman. Anak-anak mencar ilmu agama tiap sore dengan guru-guru yang didanai sepenuhnya. Semua kemudahan ini serupa huruf masjid-masjid di zaman kekhalifahan

Yang paling penting, administrasi Masjid Al Jihad gak terpancing buat membangun kemewahan gedung dan fisik, tapi lebih kepada pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan jamaah. Sekarang masjid ini dikenal sebagai masjid dengan aktivitas tertinggi di Medan, jauh melampaui Masjid Agung Propinsi Sumut yang didanai besar-besaran oleh pemerintah, yang bahkan akan segera dibangun menjadi mesjid dengan menara tertinggi ketiga di dunia.
Ternyata, Allah memang menyuburkan sedekah, dan memusnahkan riba.
(baca : pancing rezeki dengan sedekah)

Wallahu alam


Demikianlah Artikel Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid

Sekianlah artikel Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Contoh Konkrit Mengelola Dana Mesjid dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2006/03/contoh-konkrit-mengelola-dana-mesjid.html

Related Posts

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel