Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki?

Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki? - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki?
link : Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki?

Baca juga


Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki?

Polemik Poligami.

Seorang mitra saya di aplikasi whatsapp grup menulis, "poligami ialah sebuah kemudahan yang jarang dipakai oleh wanita, termasuk isteri saya." Sebenarnya saya kurang paham apa yang dia maksud sebagai "fasilitas" di sini, mungkin yang dimaksudkan kemudahan untuk mendapatkan surgaNya sebagai cuilan dari ketaatan pada suami. Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini :


Wanita mendapatkan nirwana bukan sebab rela dimadu / dipoligami tapi sebab ketaataannya pada suaminya. Juga kerelaan dan keikhlasan yang ditunjukkan serta kesabarannya mendapatkan ketentuan yang Allah berikan padanya. Adalah sifat perempuan yang cemburuan tapi jikalau mampu menahan kecemburuan, berdamai dan berbuat baik pada madunya, melayani suaminya dengan baik tentu ia akan mendapatkan pahala orang sabar dan berbuat baik.
(baca : ridha suami rezeki isteri)


Poligami dalam Islam, ialah topik favorit yang paling sering dipertanyakan oleh sesama Muslim apalagi mereka yang non muslim. Dari kunjungan pakar perbandingan agama Dr. Zakir Naik belum usang ini ke Indonesia, dibolehkannya poligami bagi laki-laki Muslim termasuk salah satu yang dipertanyakan oleh Non Muslim. Berikut petikannya...

Elyana, nama perempuan ini. Ia seorang non-muslim yang berprofesi sebagai guru. Ia mengajukan pertanyaan yang selama ini mengganjal di kepalanya kepada Dr Zakir Naik. Menurutnya, banyak laki-laki muslim tidak bermoral sebab poligami. Benarkan poligami aliran Islam
Aku menemukan sikap tidak bermoral dari kalangan muslim yang mempunyai istri lebih dari satu. Bagaimana pendapatmu ihwal ini? Sebenarnya ku tahu ihwal ini tetapi ingin mendengarkan tanggapan darimu,” tanya Elyana sesudah memperkenalkan diri. “Jika Islam dan Nasrani mempunyai kesamaan, seharusnya Islam hanya membolehkan satu istri.” Lanjutnya...

Jawaban Dr Zakir Naik
"Saudari ini menanyakan pertanyaan yang bagus, sebuah pertanyaan umum yang sangat penting. Menurut pandangannya, ialah tidak bermoral bagi seorang muslim mempunyai lebih dari satu istri. Dan ia memintaku jikalau Islam dan Nasrani bersatu dalam poin ini, maka akan sangat bagus.
Itulah yang ingin saya lakukan. Namun bersatu dalam kebenaran bukan bersatu dalam sesuatu yang salah." Kata Dr Zakir memulai jawabannya.

Saudariku, satu-satunya kitab agama di muka bumi ini yang menyampaikan “Nikahilah hanya satu saja” ialah Al Quran. Tidak ada kitab lain di muka bumi ini. Kamu boleh baca Injil (Injil), Ramayana, Mahabharata, Wedha. Tidak ada kitab selain Al Alquran yang menyampaikan “nikahilah hanya satu saja.
Jika kau baca kitab Hindu, Ramayana, ayah Sri Rama yakni Raja Dasarata mempunyai istri lebih dari satu. Jika kau baca Mahabharata, Sri Krishna mempunyai 16.108 istri. Jika kau baca Bibel/Injil, Solomon mempunyai 700 istri dan Ibrahim mempunyai 3 istri. Makara berdasarkan Bibel, Yudhaisme dan Kekristenan, seorang laki-laki boleh mempunyai banyak istri tanpa batasan; 4, 5, 10, bahkan 1000.
Islam telah menetapkan batasan. Al Alquran mengatakan:



Menurut Hindu, Judaisme dan Kekristenan, tidak ada batasan jumlah perempuan yang dinikahi. Sedangkan dalam Islam dibatasi maksimal empat jikalau bisa berlaku adil. Jika tidak bisa, maka satu saja.
Jadi dalam Islam, kau hanya boleh menikahi satu orang jikalau tidak bisa berlaku adil. Jika bisa berlaku adil, maksimal empat.

Jadi banyak orang yang salah paham bahwa Islam mewajibkan mempunyai empat istri. Tidak. Tidak wajib mempunyai empat istri, itu ialah opsional, itu mubah.
Jika kau mempunyai empat istri dan tidak bisa berlaku adil, kau bermasalah.
Sekarang saya tunjukkan alasan logisnya mengapa Islam memperbolehkan poligami. 

Umumnya laki-laki dan perempuan terlahir dengan proporsi yang seimbang. Tapi jikalau kita tanya dokter kandungan, ia akan memberitahumu bahwa bayi perempuan bisa melawan basil dan penyakit lebih besar lengan berkuasa daripada laki-laki. Makanya lebih banyak bayi laki-laki meninggal daripada bayi perempuan.
Seiring hidup, ada faktor final hidup laki-laki dengan adanya rokok, beberapa penyakit, kecelakaan dan peperangan. Maka lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Menurut statistik, ketika ini di New York saja ada 1 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Amerika Serikat ada 7,8 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Jerman ada 5 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Inggris ada 4 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Rusia ada 9 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Entah berapa banyak perempuan dibanding laki-laki di seluruh dunia.
Misalnya saya harus oke dengan hipotesa bahwa laki-laki hanya boleh menikah dengan satu perempuan saja. Misalnya di Amerika setiap laki-laki telah menemukan pasangannya, bagaimana dengan 7,8 juta perempuan sisanya? Apakah harus menjadi properti publik?
Dan ketika ini, di Amerika biasa terjadi seseorang mempunyai pasangan seks beberapa orang. Apakah kita memperbolehkan hubungan di luar nikah dengan banyak orang sementara kita mengecam ijab kabul dengan dua wanita? Padahal pasangan di luar nikah inilah yang amoral.
Padahal menjadi istri kedua yang sah, seorang perempuan tetap menerima kehormatan, hak dan segalanya daripada ia menjadi pasangan hubungan yang tidak sah; tak ada kehormatan, tak ada hak. Makara Islam mempunyai solusi atas permasalahan sosial ini.
Jadi seorang muslim yang menikahi lebih dari satu perempuan bukanlah perbuatan amoral jikalau ia bisa berlaku adil dan ini ialah solusi dari Allah yang mengetahui skenario atas dunia.

Itulah tanggapan Dr Zakir yang menegaskan bahwa Islam ialah agama monogamis, memerintahkan untuk menikahi seorang saja. Kalau ada yang menikahi perempuan lebih dari satu itu bukanlah kewajiban atau sunnah Rasulullah tapi dibolehkan sebagai sebuah solusi untuk pembentukan masyarakat yang lebih mulia.

Bisakah insan adil?

Tapi bisakah seorang insan itu adil? Allah sudah menegaskan dalam firmanNya yang mulia :


Rasulullah SAW sendiripun, insan mulia yang menjadi utusan Ilahi meskipun mempunyai lebih dari satu isteri hanya menyayangi satu perempuan yaitu Khadijah dan sepeninggal dia hatinya lebih condong pada Sayidina Aisyah ra. Jika ada yang menganggap bahwa poligami itu sunnah nabi, mengapa Rasulullah tidak eksklusif berpoligami ketika awal keislamannya? Rasulullah malah lebih usang monogami, yaitu selama 28 tahun dengan Sayidina Khadijah. Memiliki isteri lebih dari satu ialah salah satu keistimewaan yang diberikan pada Rasulullah SAW. Poligami yang dilakukan dia pun bukan untuk mengumbar nafsu tapi untuk dakwah..

Adil yang bisa dilakukan insan hanyalah adil yang sifatnya fisik menyerupai pembagian jatah giliran dan nafkah. Tapi soal perasaan niscaya akan condong kepada salah satu yang paling dicintai..Oleh sebab itulah Rasulullah SAW membagi nafkah di antara para istri dia dengan adil lalu bersabda : “Ya Allah, ini ialah pembagianku terhadap apa yang saya bisa menguasainya, maka janganlah mencelaku terhadap apa yang Engkau kuasai dan tidak kukuasai (maksudnya ialah hati) (HR. Abu DAwud: 1822).


Apakah poligami itu rezeki?

Mungkin bapak-bapak bakalan berpikir, ya..rezeki lah..wong punya bini lebih dari satu, kan puas tuh, bisa gonta ganti pasangan tapi sah, banyak yang ngeladenin, apalagi kalo bini pada akur niscaya nirwana tuh...
Hakikatnya rezeki itu baca di sini, ialah sesuatu yang memberi kemanfaatan bagi pemiliknya..

Jika poligami yang dilakukan seorang laki-laki memberi manfaat yang jauh lebih banyak baik bagi dirinya maupun keluarganya termasuk isteri-isteri dan anak-anaknya, maka poligami itu menjadi rezeki baginya. Perkara poligami bisa jadi hal yang ringan bagi seorang lelaki tapi merupakan hal yang berat bagi perempuan / isteri. Menerima kenyataan kalau suaminya berpoligami ialah sebuah ujian bagi kesabaran dan keikhlasannya. Jika dia bisa mendapatkan ketentuan Allah dengan ikhlas, poligami akan menjadi rezeki yang akan mengantarkannya ke surgaNya.
Bagi laki-laki sebelum menetapkan untuk berpoligami hendaknya membekali diri dengan ilmu dan kesiapan mental untuk bisa berlaku adil bagi isteri-isterinya. Adil sesuai dengan kesanggupannya sebagai manusia. Karena keadilan yang mutlak itu hanya milik Allah SWT.

Wallahu alam...



Demikianlah Artikel Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki?

Sekianlah artikel Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Poligami, Tak Bermoral Atau Rezeki? dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/05/poligami-tak-bermoral-atau-rezeki.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel