Saling Mendukung Dalam Kebaikan

Saling Mendukung Dalam Kebaikan - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Saling Mendukung Dalam Kebaikan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Amalan, Artikel kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Saling Mendukung Dalam Kebaikan
link : Saling Mendukung Dalam Kebaikan

Baca juga


Saling Mendukung Dalam Kebaikan

SOPIR ANGKOT  

Saya berguru dari kesederhanaan orang kebanyakan, menyerupai halnya aku berguru dari truk sampah ini. Kita sanggup berguru dari mana saja..
Pemandangan yang sudah dianggap lumrah di jalanan Indonesia..
Sopir-sopir angkot saling menyalip berebut penumpang... Ya, namanya juga nyari rezeki. Di tengah persaingan antara jumlah angkot yang makin banyak dan jumlah penumpang yang makin berkurang, kalo gak pake agresi nyalip-nyalipan mungkin gak bakal sanggup setoran hari itu...
Begitulah pikiran sederhana para sopir angkot. Dan mungkin juga kebanyakan kita, bahwa rezeki itu harus direbut kalo perlu pake cara apapun yang penting sanggup banyak.. Padahal dongeng ini menawarkan lain..
Kadang-kadang aku naik angkot hanya untuk menikmati hiruk pikuk menyerupai hari ini.. 
Tak jauh di depan angkot yang aku tumpangi seorang ibu dan 2 orang anaknya bangkit di tepi jalan...
Setiap angkot yang berhenti dan berbicara dengan si ibu, eksklusif melaju kembali, hal ini terus terulang berkali-kali...
Saat angkot yang kutumpangi berhenti, si ibu bertanya :


“Bang, lewat terminal bis ya?”
Sopir menjawab : “Iya bu”.
Si ibu tak segera naik, ia ragu-ragu dan berkata :
“Tapi kami tidak punya uang buat bayar ongkos.”
Sambil tersenyum, sopir itu menjawab :
“ Tidak apa-apa, ibu naik saja. ”
Si ibu masih ragu, gak yakin dengan apa yang didengarnya maklum udah keseringan ditolak...
Akhirnya sang sopir mengulangi perkataannya :
 “Silakan bu, naik saja, tidak apa-apa.”
Akhirnya ibu dan anak-anaknya naik dan duduk bersama penumpang lainnya.
Sebuah cuplikan adegan yang luar biasa..

Di ketika angkot lain berlomba mencari penumpang demi mengejar setoran, sopir yang satu ini rela 3 dingklik penumpangnya di gratiskan...
Sampai di terminal bis, 3 orang penumpang itu pun turun, dan mengucapkan terima kasih kepada sang sopir. Turun pula di belakang ibu itu, seorang penumpang laki-laki.Penampilannya sederhana namun di dahinya tergambar bekas sujud dan membayar ongkos dengan selembar uang Rp. 50.000,-
Ketika Sopir akan memberi kembalian, laki-laki itu berkata :
“ Gak usah dikembalikan. Itu untuk ongkosku dan ibu tadi. Sisanya yaitu rasa syukurku pada Allah SWT dipertemukan dengan sopir yang baik hati ... “Teruslah jadi orang baik ya Bang”, kata lelaki tersebut pada sopir angkot muda yang ternganga dan mengucapkan terima kasih...

Kisah segar dipagi hari yang menyuguhkan realita masyarakat kecil yang sederhana, yang rezekinya pas-pasan tapi masih sanggup menebar kebaikan. Saya jadi berguru bahwa kebaikan itu menular. Kebaikan itu menyerupai siklus..lingkaran yang tak putus. Kebaikan yang dimulai dengan ketulusan akan kembali ke kita dalam bentuk kebaikan juga yang jauh lebih baik kualitasnya. Seperti halnya supir angkot tadi menghilaskan beberapa ribu rupiah untuk si ibu malah sanggup akhir 50,000 rupiah dari Allah SWT.
(baca : rezeki 50 juta ditarik oleh 2 lembar 5 ribuan).

Di sinilah bukti bahwa yang membagi rezeki itu Allah, bukan pekerjaan, bukan penumpang, bukan atasan, bukan klien, bukan juga konsumen.. Rezeki itu mengejar dan bukan dikejar. Tak perlu salip sana salip sini, ngebut ngejar setoran sampe nyawa sendiri dan penumpang gak dipikirin.. Karena rezeki itu bukan perihal banting tulang...tapi gimana sanggup berkahnya.

Lingkaran kebaikan ini diawali dengan...
“Seorang ibu yang jujur...”
“Seorang sopir yang baik hati...”
“Seorang penumpang yang dermawan...”

Mereka saling mendukung dalam berbuat kebaikan...
(dan aku menuliskan ini di blog lancarrezeki.blogspot.com ini untuk jadi materi pembelajaran)
"Hidup ini hanya sekali dan begitu singkat, Marilah kita terus berbuat baik, jangan berhenti dan jangan pernah merasa lelah untuk berbuat kebaikan...
“Tidak perlu kaya untuk melaksanakan kebaikan, tidak perlu harus alim, harus punya bekas sujud di dahi, harus renta dan harus-harus lainnya. Karena kebaikan itu ada dalam diri setiap manusia ... ”
Bayangkan kalo satu orang terus berbuat baik dan diikuti oleh kebaikan orang yang lain, begitu seterusnya...Akhirnya dunia ini menjadi daerah yang indah dan nyaman untuk ditinggali..
Jika hidup sudah berhias kebaikan maka rezekipun akan tiba sendiri..Percayalah !
Sudahkah anda berbuat baik hari ini?

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Saling Mendukung Dalam Kebaikan

Sekianlah artikel Saling Mendukung Dalam Kebaikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Saling Mendukung Dalam Kebaikan dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/01/saling-mendukung-dalam-kebaikan.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel