Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates

Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates
link : Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates

Baca juga


Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates

Lebih Kaya dari Milyuner  

Apa beneran ada orang yang lebih kaya dari Bill Gates? Sampai tahun 2017 kemarin berdasarkan Majalah Forbes, lelaki yang berjulukan lengkap William Henry Gates III, masih menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia. Apakah Bill juga merasa kalo dirinya yaitu orang terkaya di dunia? Belum tentu !
Seseorang pernah bertanya padanya, adakah orang yang lebih kaya dari dirimu ?....


Bill Gates menjawab hanya satu orang. Dia mulai menceritakan kisahnya..
Bertahun-tahun yang lalu, saya menuju Bandara New York (John F. Kennedy Airport sekarang), saya ingin membaca koran yang digelar disana. Aku tertarik pada salah satu goresan pena di koran tersebut dan ingin membelinya. Kurogoh saku jasku dan mengambil beberapa koin tapi sehabis kuhitung ternyata koinku tidak cukup untuk membeli selembar koran.
Tiba-tiba seorang anak kulit gelap memanggilku dan memperlihatkan selembar koran dan mengatakan, "Koran ini untuk anda."
Aku berkata, "Tapi koinku tidak cukup." beliau menjawab, "Tidak masalah, saya memberikannya pada anda secara gratis." Aku mengucap terima kasih dan mulai membaca koran kemudian melupakan kejadian itu.

Tiga bulan telah berlalu, saya pergi lagi ke bandara yang sama. Secara kebetulan dongeng itu terjadi lagi, saya ingin membaca koran, koinku tak cukup untuk membelinya dan anak yang sama memperlihatkan koran secara gratis. Untuk kedua kalinya saya bilang saya tidak sanggup menerimanya begitu saja tanpa membayarnya. Darimana beliau mendapatkan laba jikalau selalu saja memberi koran secara gratis, begitu kataku.
Lalu ia menjawab dengan yakin, 'Aku suka melakukannya, itulah keuntunganku." Aku terhenyak dan menghargai nilai-nilai yang dimilikinya.

Setelah 19 tahun berlalu, perjuangan dan kerja kerasku dengan microsoft mulai membuahkan hasil dan memberiku banyak keuntungan. Karena saya sudah kaya saya memutuskan untuk menemukan anak itu. Walau bagaimanapun saya merasa berutang 2 lembar harga koran padanya dan begitu kagum dengan prinsip hidupnya. 
Bukan hal gampang untuk menemukannya lagi, waktu yang lama telah mengubah fisik si anak menjadi anak muda yang tegap. Begitulah jikalau Tuhan berkehendak, Aku menemukannya sehabis satu setengah bulan mencarinya.
Aku senang sekali ketika berjumpa lagi dengan dirinya..
Aku bertanya, "Apakah kau kenal saya ?" Dia bilang, "Ya, siapa yang tak kenal padamu, kau terkenal, namamu Bill Gates." 
Dia seorang penjual koran tentu saja beliau baca berita-berita wacana keberhasilan microsoft.
Aku bilang lagi, "Beberapa tahun yang kemudian kau memberiku surat kabar gratis 2 kali. Sekarang, saya ingin mengimbangimu. Aku akan memperlihatkan semua yang kau inginkan." Aku mengharapkan binar-binar di matanya alasannya yaitu ada orang yang mau memperlihatkan apapun yang diinginkannya, bukankah ini kesempatan sekali seumur hidup? Tapi jawabannya sama sekali tak kusangka.
Pemuda kulit gelap itu menjawab,
"Bill, anda tidak sanggup mengimbangiku!"
Aku heran dan bilang kenapa?  beliau berkata : "Karena saya memberimu ketika saya miskin, sedangkan anda ingin memberiku ketika anda kaya? jadi bagaimana anda sanggup mengimbangiku?" Kemudian beliau berlalu begitu saja meninggalkanku dan melanjutkan aktivitasnya..seolah tak terjadi apa-apa...
Aku mengaguminya, mengagumi prinsipnya dan kurasa laki-laki kulit gelap itu lebih kaya dari aku.

Moral cerita

Apa yang kita sanggup dari dongeng di atas?

1. Kita tidak harus menunggu kaya untuk memberi
Apa yang dilakukan oleh anak kulit gelap di atas yaitu pola bahwa memberi tak harus menunggu kaya. Meski tak punya banyak uang di kantong, tak punya harta banyak untuk disumbangkan, jikalau melihat seseorang yang butuh uang dan sedikit harta anda, lakukan saja! Bahkan justru di ketika rezeki anda sedang seret teori bantu membantu ini malah sanggup melancarkannya, insya Allah. 
Kalo sudah sedekah kok rezeki masih macet, solusinya juga sanggup di baca di sini.
Intinya kalo mau sedekah / memberi lakukan saja. Biasanya kalo dipikir dan ditimbang-timbang ujungnya malah gak sedekah. 
Kemarin dalam perjalanan fieldtrip kampus, saya ketemu dengan buruh migran (TKI) yang kerjanya bersihin toilet orang Taiwan di sini dan mengadu kalau sudah tiga bulan kerja di Taiwan tapi belum digaji dan impulsif saya keluarkan uang rupiah kepadanya. Meskipun ketika itu beasiswa saya belum masuk dan kebetulan masih punya rupiah di dompet, eksklusif saya berikan padanya. Pengalaman saya sih kalo dipikir nantinya bakal gak sedekah atau nilainya dikurangin. TKI itu nolak tapi saya maksa, mungkin uang itu nilainya tak banyak dan tak sanggup dipakai di Taiwan kecuali kalo ditukar ke NT dolar, tapi saya gak mikir ke situ dan berharap mungkin suatu ketika sanggup beliau gunakan.
Spontanitas itu perlu kalo urusan sedekah..karena manusia itu dasarnya suka berkeluh kesah dan kikir. Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila diberi kecukupan ia amat kikir (Al Ma'arij: 19-21)

2. Pelit itu gak berguna.
Anak lelaki kulit gelap di atas kalo beliau mau pelit kan sanggup aja. Gak ada yang gratis di dunia yang keras ini. Tapi itu gak dilakukannya. Dia malah lapang dada selembar korannya tak berganti dengan uang, dua kali lagi !
Mikir gak sih kalo sebetulnya kita gak punya apa-apa, semua rezeki (harta) yang kita punya itu titipan. Kalo mau lebih dicermati dalam harta itu ada hak orang lain kesudahannya dikatakan juga kalo harta itu ujian bagi manusia. Karena harta (rezeki) itu gres bermanfaat jikalau dipakai (di jalanNya) dan dirasakan faedahnya bagi banyak orang. Kalo harta disimpan di bank, masuk brankas, dikoleksi dan dipandang-pandangin, dikumpul buat dipamerin, keuntungannya hanya dirasakan oleh pemiliknya. Dan apakah pemiliknya menikmatinya? Bisa jadi tapi disertai dengan perasaan was-was biar hartanya gak dicuri atau diambil orang. 
Setan membisikkan (menakut nakuti) dengan kemiskinan dan menyuruh kau berbuat kejahatan (pelit) sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia (Al Baqarah : 268).
Ayooo..pilih akad Allah atau akad setan?

3. Lebih berbahagia memberi dari pada menerima...
Anak lelaki itu mencicipi kebahagiaan ketika memberi dan itu jauh lebih berharga dari perasaan menerima. Sehingga meskipun Bill Gates bersedia memperlihatkan apapun yang diinginkanNya beliau gak peduli alasannya yaitu rasanya gak akan sama.
Pernahkah anda mencicipi perasaan berbahagia ketika memberi? Tentu saja alasannya yaitu menyenangkan orang lain itu membahagiakan. Saya sudah menulis wacana ini di artikel sebelumnya. Bill Gatespun melakukannya, bersama dengan istrinya Melinda ia melaksanakan kegiatan amal dan menjadi philantrophist
Jika ingin hidup tentram, senang selamanya banyak-banyakin memberi. Gak perlu berupa duit sih, banyak cara bersedekah yang sanggup kita lakukan, bahkan senyumpun sedekah. Dan bonusnya memberi itu membaikkan rezeki..
Bergantunglah pada Zat yang Maha Memberi jangan pada makhlukNya alasannya yaitu Dia Maha Kaya sementara mahlukNya kekayaannya terbatas. Bill Gates boleh jadi orang terkaya di planet ini tapi kekayaannya gak ada apa-apanya dibanding Allah. 

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates

Sekianlah artikel Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2020/12/orang-ini-lebih-kaya-dari-bill-gates.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel