Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas

Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas - Hallo sahabat Islam Itu Indah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cerita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas
link : Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas

Baca juga


Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas

Mengapa AZAN kudu teriak atau pake speaker?

Ini seringkali jadi pertanyaan bagi non muslim. Bisa jadi mereka merasa terganggu dengan kumandang azan lima kali sehari atau hanya sekedar kepo aja. Di bawah ini ada percakapan mengenai hal tersebut yang dapat menjadi pembelajaran bagi kita yang Muslim dan jadi tau gimana ngejawab pertanyaan seseorang yang kepo soal ini.

Masjid Amirul Mukminin, Makassar

"Ngapain sih adzan harus teriak keras-keras? Pake speaker pula, itu kan ngeganggu banget. Orang masih mau bobo anggun jadi terbangun di subuh hari hanya alasannya ialah azan yang bikin indera pendengaran pekak.."
Ini keluhan seorang non muslim sebut saja A yang kebetulan rumahnya gak jauh dari mesjid dan harus mendengar kumandang azan saban subuh. Soal ini dijawab dengan cerdas oleh sodara kita sesama muslim sebut saja B.

Si A, yang non muslim, bertanya kepada B yang muslim. Si B ini bukan uztaz dan bukan andal agama, beliau hanya muslim kebanyakan menyerupai kita yang pengetahuan agamanya mungkin pas-pasan. 

A : “Kenapa sih orang Islam kalo adzan kudu teriak keras-keras pake speaker pula? Itu kan somehow ngeganggu orang yang bukan muslim”.
Meskipun bukan andal agama atau uztaz diberi pertanyaan menyerupai ini gak boleh ngeles (kan bukan uztaz jadi gak tau) atau malah ngebenerin (iya juga sih, emang gitu), tapi kudu ngejawab yang benar dan dapat diterimanya.
B : “Gini Bro, azan itu sejatinya panggilan sholat, di mana-mana yang namanya panggilan niscaya teriaklah, gak mungkin pake bisik-bisik atau bicara biasa aja. Coba kalo saya dari jauh mau manggil nama kau dan kau gak liat saya ya..pasti saya teriak semoga kau denger."

Dikasi balasan begitu si A malah makin kepo.
A : “Tapi kan di orang-orang sekitar gak semuanya muslim?”.
B : “Iya, Bro. Contoh kongkritnya gini, kita kan lagi di bandara nih."

Si A ngangguk-ngangguk bingung, so si B ngelanjutin..
B: Lo dengar speaker bandara selalu memperlihatkan panggilan boarding kan? Para penumpang pesawat Sriwijaya Air tujuan Denpasar silakan boarding pada Gate 4. Apakah lo masih juga mempertanyakan ke administrasi bandara kenapa sih melaksanakan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal itu bukan panggilan pesawat elo?”
Si A senyum dikulum tapi nanya lagi “Tapi kan jaman now semua orang udah tahu dengan teknologi yang udah maju, jam berapa waktu sholat apa, kok masih harus adzan keras-keras sih?”.
Gigih juga si A ini, pikir si B. Lalu si B melanjutkan “Ya, setiap penumpang juga kan udah tau jadwal pesawatnya semenjak pesan atau dikala pegang tiket, kemudian check-in, sudah tercetak jadwal keberangkatannya di boarding pass, sudah masuk ruang tunggu, tapi tetap bandara melaksanakan panggilan boarding kan?
Dan ada satu hal lagi mengapa adzan harus dikumandangkan, itu bukan hanya sebagai penanda sudah masuk waktu sholat tapi benar-bener panggilan sholat, Bro, alasannya ialah shalat harus disegerakan meskipun waktunya masih panjang.
Sama halnya semua penumpang harus menyegerakan masuk pesawat sehabis panggilan boarding, walaupun masih ada waktu naik pesawat hingga pesawat tutup pintu”
.
Kali ini senyumnya bertambah lebar, kemudian si A setengah memeluk si B sambil menepuk-nepuk bahuku dan berkata “Super .. I got it bro

Renungan buat diri

Menyimak percakapan di atas saya jadi tergelitik, kebanyakan kita gak rela ketinggalan pesawat dibanding ketinggalan sholat. Simak goresan pena wacana hal ini di artikel shalat itu mahal.
Saya pernah mencicipi ketergesa-gesaan yang amat sangat alasannya ialah harus mengejar pesawat ke Makassar dari Cengkareng sementara saya harus terjebak kemacetan di tol (waktu itu saya dinas ke Bandung dan harus tertahan alasannya ialah ada demo buruh dan sebagian besar jalan tol yang menghubungkan Bandung Jakarta macet total dan jalan alternatif tak kalah runyam).
Dan meski pun sudah tergesa-gesa saya tetap ketinggalan pesawat, tiba di Cengkareng 20 menit sehabis pesawat take off sehingga tiket hangus. Meski complain ke maskapainya mereka gak mau tau. Berburulah saya tiket pengganti dan beruntung ada pesawat yang sudah boarding menuju Makassar dan dengan pinjaman petugas saya secepat kilat check in, masukkan bagasi dan lari menuju gate dan terengah-engah hingga di pintu pesawat.
Pernahkah saya sebegitu tergesa-gesa menuju mesjid alasannya ialah takut ketinggalan shalat jamaah? 

Kita bahkan lebih rela menunggu pesawat yang belum tiba dibandingkan menunggu azan datang. Kita sebegitu tergesanya antri di gate bandara dikala panggilan boarding tiba, tapi hirau taacuh aja dikala panggilan Allah berkumandang. Seolah kita lebih takut ketinggalan pesawat daripada ketinggalan pahala jamaah. 
Mari kita memperbaiki shalat kita, jangan suka menunda, dapat jadi rezeki terhambat alasannya ialah kita menganggap enteng yang namanya shalat. Hidup ini kan tolong-menolong menunggu. Menunggu waktu shalat dan menunggu tamat hayat tiba.

Wallahu alam..


Demikianlah Artikel Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas

Sekianlah artikel Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pertanyaan Non Muslim Ini Dijawab Dengan Cerdas dengan alamat link https://lubukhatimuslim.blogspot.com/2021/01/pertanyaan-non-muslim-ini-dijawab.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel